My Happiness

Ficlet Collection
Please Subscribe to read the full chapter

Lagi-lagi aku mencoba menerima kenyataan. Untuk apa aku masih memiliki perasaan aneh ini jika dirinya tak akan bisa menjadi milikku? Aku ingin menjadi diktator –mungkin– padanya, tapi aku tak bisa karena terlalu banyaknya perasaan aneh itu menyelimuti hati ini. Mengekangnya merupakan hal pertama yang akan membuatku menjadi harus dengan –sangat– terpaksa melepasnya.

Tak ada kebahagiaan sejati di hidup ini, hanya ada kebahagiaan semu dan kesengsaraan yang datang bertubi-tubi. Tak ada seutas senyuman yang bertahan lama, hanya ada rintik-rintik lalu berubah menjadi hujan deras yang berasal dari mata seseorang. Tak ada yang bisa menyangka kapan kita pergi meninggalkan dunia penuh keji ini, dunia penuh gelap dan terang, dunia penuh pengkhianatan dan kepalsuan belaka.

Egois memang jika mengatakan Tuhan tak adil. Ya, bagiku Tuhan tak adil. Bagaimana bisa dia mengambil sumber kebahagiaanku? Memberikanku pengkhianatan terbesar yang pernah kurasakan yang membuatku sudah tak ingin mengumandangkan doa-doa pada-Nya. Ini salah dan kuakui aku berdosa mengatakan ini. Tapi, tidakkah menyakitkan jika kebahagiaanmu direnggut paksa? Kebahagiaan kecilmu yang membuatmu bertahan di dunia ini diambil tanpa izin?

*****

Aku hanya menatap kosong langit biru yang mulai agak mendung. Lama aku menatap langit tersebut seolah-olah mengajaknya berbicara, “Hai, tidakkah kau bahagia hanya menjadi langit?”. Aku menundukkan kepala dan melihat rerumputan yang berada di depan mataku. Ini menyejukkan dan menenangkanku, ujarku dalam hati. Tapi tak ayal juga membuatku merasakan sesak di dada jika mengingat bahwa kebahagiaanku tak merasakan ini bersama-sama denganku disini.

Sesaat aku merasakan air menetes pada pipiku dan kusadari langit mulai menangis. Lalu secepat mungkin aku bangkit dan masuk ke rumah. Suasana masih sunyi, hanya suara-suara ibu, tante-tante, dan om-om-ku yang sedang berbincang-bincang sambil sesekali tertawa. Tapi dapat kutemukan bahwa pancaran sinar mata mereka menunjukkan bongkahan kesedihan mendalam. Aku mengalihkan p

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet