Missing You

Ficlet Collection
Please Subscribe to read the full chapter

Langit yang mulai gelap, daun-daun yang mulai berguguran, matahari yang tampak malu untuk menunjukkan cahayanya, dan aku yang berdiri disini memandangnya dari kejauhan. Melihat dirinya yang sedang bercengkrama dengan seorang gadis –kekasihnya— dibalkon sekolah.

Aku merindukannya.

Sangat.

Merindukan lembaran-lembaran lama yang telah kami lewati dahulu. Merindukan kenangan-kenangan yang bahkan sampai sekarang tidak bisa kulupakan.

Menyangkal bahwa aku merindukannya adalah hal termunafik kedua yang kulakukan dan menyangkal bahwa aku masih sangat menyayanginya adalah hal termunafik pertama dan tak pernah kusesali karena melakukannya.

Ini sangat berat melihatnya bersama yang lain ketika aku masih berharap kami dapat bersama seperti dahulu, melewati hari-hari bersamanya dengan senyumnya yang manis, lelucon yang selalu ia lontarkan padaku, tawanya yang membuatku terhipnotis untuk ikut tertawa, dirinya yang selalu ada disaat aku kesulitan. Aku merindukan semua itu.

Aku tak pernah rela melepasnya, tak pernah sanggup membiarkannya pergi dan bersama yang lain. Berbagi tawa dan senyumnya bersama gadis lain, bukan bersama diriku. Egois memang, tapi inilah aku yang terlalu menyayanginya hingga tak mampu melepasnya.

***

“Hai..apa kabarmu?”

Seketika aku terkesiap saat mendengar suara tersebut. Suara berat dan memiliki ciri khas tersendiri yang membuatku hafal akan siapa pemilik suara itu. Suara yang san

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet