Chapter 2

Bond to You

Disclaimer: Semua karakter disini milik Tuhan YME, diri mereka sendiri dan orang tuanya. Author hanya meminjam nama mereka demi menulis fantasy yang sudah lama tersimpan di khayalan Author.

Rate: M

Genre: Romance & Fantasy

Warning: BL, , Mpreg, Typos, OOC, alur kecepatan.

Pairings: Yunjae, Changkyu, Yoosu and many more. Pairings akan bertambah seiring perkembangan cerita.

Summarry :

Kami menyebut mereka para Angel, makhluk indah yang menjaga dunia kami sejak pertama kali kami mengenal dunia. Para Angel memiliki beberapa clan yang biasanya dipimpin oleh seorang High Lord. Highest White adalah makhluk abadi yang mengawasi para angel dan menjatuhkan hukuman bila salah satu diantara mereka melanggar aturan. Semua berawal dari sebuah ramalan bahwa Jung Yunho putra dari High Lord Seunghyun dari Clan Jung adalah mate dari The Highest White yang telah tidur abadi selama ribuan tahun tanpa sebab dan tanpa keberadaan yang jelas.

DON'T LIKE DON'T READ

Ada satu kenangan yang seharusnya tak mungkin dilupakan oleh seorang Jung Yunho. Namun 10 tahun terakhir, ketika dirinya benar-benar tak dapat mempertahankan kewarasannya dan memaksa Yoochun  melakukan pencegahan terakhir dengan membuat jiwanya koma dan mengurung tubuhnya di lantai teratas Jung Arc Tower, Yunho sempat melupakan kenangan itu. Dan tentu saja Yunho merasa bersalah karenanya.

Kenangan itu dimulai sejak pertama kali dirinya membuka setelah jatuh ke dalam laut, matanya menemukan sosok yang lebih indah dari Angel manapun yang pernah ditemuinya. Dan sosok itu tetap berada dihadapannya saat matanya terbuka untuk yang kedua kalinya.

"Jangan terlalu banyak bergerak ne" suara merdu itu menegurnya.

Blush! Pipi Yunho bersemu kehitaman  saat  menyadari bahwa dirinya kini berada di atas pangkuan sosok itu. Orang lain mungkin akan menyangka Yunho sakit atau terkena racun yang mematikan dengan rona hitam di pipi chubbynya. Namun tidak dengan sosok didepannya yang sangat mengerti dengan keadaan Yunho. Clan Jung memiliki sayap putih dengan gradasi hitam, warna hitam di sayap mereka semakin dominan bila jumlah mereka berkurang dan warna sayap Yunho berubah menjadi hitam pekat karena dialah satu-satunya yang tersisa dari Clan Jung.

Yunho yang masih malu karena berada di pangkuan orang yang baru saja ditemuinya, menundukan kepalanya dan saat itulah dia menemukan bahwa jubah putih yang dikenakkan sosok di hadapannya itu sobek di beberapa ujungnya. Saat itulah Yunho menyadari bahwa luka di kaki, tangan dan sayapnya telah terlilit rapi kain putih yang Yunho yakini adalah bagian dari jubah yang dikenakan sosok indah dihadapannya.

"Kau siapa?" Tanya Yunho ketika dirinya merasa bahwa rona hitam dipipinya telah hilang.

"Kau tentu tahu siapa diriku seperti aku tahu tentang dirimu."

"Engkau adalah Boo"

Sosok itu tersenyum lembut saat Yunho menyebut nama itu.

"Nde, aku adalah Boo mu"

Cinta dan kasih seorang Angel terhadap mate nya adalah sesuatu yang begitu murni, dan meskipun perbedaan umur dan fisik keduanya begitu mencolok, mereka berdua begitu serasi. Boo, bagi Yunho adalah seseorang yang sangat mengerti dirinya, Boo membiarkan Yunho ketika dirinya ingin bersikap dewasa dan Boo selalu memanjakannya bila sifat kekanakan dalam dirinya mengambil alih.

Hari itu ketika Yunho masih belum pulih benar, Boo selalu menggendongnya. Meskipun berada di gendongan Boo adalah sesuatu yang begitu nyaman, Yunho tahu bahwa itu sangat memalukan sehingga Yunho berpura-pura marah dan menggerutu setiap kali Boo menggendongnya padahal dalam hati, jiwa kanak-kanaknya  bersorak girang. Bagaimanapun saat itu Yunho masih berusia 50 tahun waktu manusia dan dalam usia para Angel Yunho baru hanyalah seorang balita.

Boo membawanya ke tempat selama ini sosok itu tertidur. Sebuah dunia dibalik gunung Es. Tempat itu begitu indah dengan langit cerah dan penuh dengan awan seputih kapas, cerry blossom berwarna putih dan hamparan bermacam-macam bunga dengan warna putih. Selama berada di sana, Yunho sudah dapat melupakan kesedihan atas apa yang menimpanya, kesedihan akan kehilangan keluarga dan orang-orang yang menyayanginya. Boo selalu berada disisinya, selalu memeluknya ketika dirinya akan tertidur, dan masih berada di dekatnya, sekedar memeluk atau memangkunya ketika dirinya membuka mata. Yunho tak pernah merasakan kebahagian sesederhana itu sebelumnya. Namun hal itu tidak berlangsung lama.

Suatu hari, dengan wajah sedih Boo berpamitan padanya untuk pergi sebentar. Meskipun Boo berjanji padanya untuk kembali secepatnya, ada kegelisahan aneh dalam diri Yunho ketika melihat Boo pergi. Dengan sabar Yunho menunggu Boo nya. Yunho duduk di atas sebuah batu berbentuk mutiara yang berada di tengah hamparan bunga putih. Duduk diam tak bergerak dan terus menanti. Boo nya memang menepati janjinya untuk kembali namun tak sehidup saat dirinya pergi. Dan tepat saat Boo sampai di hadapan Yunho, dia roboh terkulai. Pijar kehidupan miliknya berpendar lemah dan siap memudar.

"Boo.."

"Mianhae Yunnieku, aku begitu lama menunggumu namun begitu kau hadir di dunia ini aku malah akan meninggalkanmu. Ampuni aku karena keinginanku untuk memiliki mate, malah membuat duka mendalam di jiwamu."

"Boo!"

"Yunnieku, apakah kau bersedia memenuhi permintaan terakhirku. Sebelum aku tidur abadi, sebelum aku binasa aku ingin menjadi pengantinmu."

Usia Yunho memang masih begitu belia, namun sejak usianya mendekati 35 tahun, ramalan tentang dirinya yang akan menjadi mate seorang Highest White telah tersebar dan membuat dirinya haus pengetahuan tentang mate dan tanpa sengaja mempelajari  upacara pertalian jiwa paling suci dan kuno.

Begitu Yunho mendengar permohonan itu, Yunho mengangguk tanpa syarat. Tanpa menunggu Yunho mengucapkan beberapa lafal yang dia pelajari dari salah satu buku tua di perpustakaan leluhur clan Jung. Begitu lafal itu selesai terucap, tiba-tiba kedua kelingking tangan kanan keduanya tergores. Darah hitam keluar dari jari Yunho dan darah bening sejernih air keluar dari jari Boo. Kedua darah berbeda warna itu saling bergerak, saling  mencari dan ketika darah itu bertemu, keduanya membentuk sebuah simpul yang begitu erat saling mengikat satu dengan yang lain. Kemudian setelah itu kedua darah itu lenyap.

"Seluruh dunia dan keajaibannya menjadi saksi bahwa Engkau telah terikat padaku sebagai seseorang yang mengenggam jiwaku, sebagai istriku selamanya."

Sosok yang telah menjadi istrinya itu tersenyum hangat dan bahagia sebelum tubuhnya perlahan menjadi butiran cahaya dan hilang dengan perlahan. Begitu juga dengan tempat Yunho berpijak yang perlahan hancur seolah ingin menyusul sang majikan. Disaat Yunho yakin akan hancur bersama tempat itu dan isinya, sebuah gelembung tiba-tiba menyelimuti tubuhnya dan melindunginya. Boo nya dengan sisa kekuatannya masih sempat menyelamatkan Yunho. Dan setelah beberapa hari dirinya dapat tertawa bahagia, hari itu Yunho kembali menangis lebih pilu dari sebelumnya.

.

.

Yoochun dan Junsu telah  bersama hampir selama 200 tahun, dan hubungan keduanya masih begitu hangat seolah mereka baru saja bertemu. Hari itu setelah menjemput Jaejoong, Junsu menemui Yoochun untuk menyampaikan beberapa laporan seperti yang seharusnya, namun Junsu seakan lupa akan tugasnya begitu dirinya bertemu dengan Yoochun. Junsu melupakan tugasnya dan langsung menubruk Yoochun yang saat itu sedang memegang beberapa tugas penting. Membuat document yang dipegangnya berterbangan. Yoochun yang merupakan anggota inner cycle ( masih keluarga High Lord clan Park) yang terkenal berhati lembut tidak marah dengan tindakan matenya itu. Yoochun malah balas memeluk dan memberi kecupan mesra di pipi Junsu.

"Hyung! Gawat!"

Namun disaat pasangan dari clan Park ini sedang ingin memulai cumbuan mereka, tiba-tiba pintu ruang kerja Yoochun terbuka dengan tidak elitnya. Seorang Angel dengan sayap berwarna putih dengan gradasi beraneka warna seperti burung merak masuk di saat yang sangat tidak tepat.

"Yak Wookie, apa maksudmu masuk dengan tidak sopan begitu?" Teriak Junsu sebal karena acara melepas rindunya gagal total.

"Nde, Wookie waeyo?" Tanya Yoochun lembut.

"Ummh, Hyung kau tahukan Yesung Hyung sedang sibuk bersama Minie untuk bersiap ke Lembah Crusia. Karena itulah Yesung hyung menitipkan kura-kura kesayangannya padaku. Kemudian saat aku sedang mengajak ddangkoma terbang berkeliling tower, aku mendengar ada suara keras dari ruang High Lord Yunho, dan begitu aku masuk, dia sudah tidak ada di dalam tabung es Hyung ottoke?" Ryeowook menjelaskan dengan wajah polos sambil mengelus kepala kura-kura yang ada di dalam dekapannya. Hal yang tentu saja membuat ubun-ubun Junsu panas.

"Pabo! Bukankah sudah berulang kali kukatakan dilarang membawa kura-kura ketika bertugas!! Lihat apa akibatnya!" Teriak Junsu diselingi lengkingan lumba-lumba.

Sementara Junsu masih mengomel pada sahabatnya itu, Yoochun segera berjalan cepat meninggalkan ruang kerjanya. Yoochun sedang sangat cemas sekarang. Ketika Yoochun berhasil memaksa jiwa Yunho untuk tidur, Yunho sedang dalam keadaan setengah gila dan bila Yunho terbangun dalam keadaan yang sama, hal buruk yang selama ini membayangi mimpinya akan benar-benar terjadi.

Yoochun menutup mata, mencoba mencari keberadaan Yunho. Bila masih dalam jarak 100 meter, Yoochun masih dapat melihatnya. Yoochun memang tak sekuat  Angel yang  yang berusia hampir 1.000 tahun lainnya namun Yoochun memiliki kelebihan yang jarang dimiliki oleh para Angel.

Dua detik berikutnya Yoochun berhasil menemukan jejak Yunho. Yoochun segera melesat ke sebuah ruangan di lantai 40 Jung Arc Tower dan menemukan Yunho berdiri tak jauh dari seorang manusia yang tertidur pulas di sofa. Ada kelegaan tersendiri di benak Yoochun saat merasakan bahwa pikiran Yunho tidak segelap 10 tahun yang lalu. Yunho telah mendapatkan kembali kewarasannya.

Kemudian mata Yunho menangkap sosok yang tertidur di sofa. Mata teduhnya sempat membesar saat melihat wajah sosok itu dengan jelas.

"Tidak mungkin..." Guman Yoochun.

Sosok itu lebih indah dari lukisan yang pernah dia lihat.

“Jadi apakah benar dia adalah orang itu?” tanya Junsu yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Bibirnya berada tak jauh dari telinga Yoochun, berharap bisikan dari pertanyaannya itu tidak sampai di telinga Yunho. Meskipun hal itu sangat tidak mungkin. Tentu saja Yunho mendengarnya namun dia masih terlalu tenggelam pada sosok didepannya.

“Belum pernah ada catatan sejarah bahwa seorang dan manusia dapat bereinkarnasi. Tidak ada yang  tahu apa sebenarnya High White. Menurut catatan sejarah para Angel, High White masih seorang Angel meskipun dia memiliki kekuatan jauh diatas kami. Dan tentu saja dia tidak mungkin dapat bereinkarnasi.”

“Tetapi aku tak pernah melihat manusia dan Angel yang memiliki fisik seperti Jaejoong.”

“Jaejoong mungkin bukan orang itu, tapi bisa saja Jaejoong membawa serpihan jiwanya. Semoga saja ini pertanda baik dan apa yang kulihat itu tidak akan terjadi.”

Sebagai mate Yoochun, Junsu sangat tahu segala sesuatu yang dipikirkan oleh Yoochun. Dan semula berawal dari 20 tahun yang lalu saat Yoochun mendapat penglihatan mengerikan itu. Yoochun bercerita padanya, dalam penglihatannya itu Yoochun melihat Yunho berada di sebuah tempat yang hancur. Berdiri diatas tumpukan ribuan jasad manusia dan hujan sayap berbagai clan Angel di sekitarnya. Bila tidak dicegah masa depan Earth sangatlah suram, Yunho akan membawa mereka ke masa kegelapan.

.

.

Sebenarnya Yunho masih ingin berada disisi Jaejoong lebih lama, namun begitu mendengar bahwa dirinya telah tertidur selama 10 tahun. Dan sebagai seorang High Lord, Yunho tak mampu menutupi keinginannya untuk menengok manusia yang menjadi tanggung jawabnya. Karena itulah Yunho sengaja membuat Jaejoong tertidur lebih lama, Yunho ingin berada disana saat Jaejoong membuka mata. Setelah menyerahkan Jaejoong kepada Junsu, bersama Yoochun High Lord West Earth itu berkeliling.

Para Manusia di West Earth tak akan dapat kembali seperti 300 tahun yang lalu saat para Angel sering beterbangan di atas langit mereka, menyajikan keindahan tersendiri bagi mata mereka yang sejak lama memuja keindahan penjaga mereka itu. Yang tersisa dari clan Jung hanyalah High Lord mereka dan beberapa Angel dari clan lain yang datang membantu menjalankan pemerintahan High Lord mereka. Jadi sore itu saat para penduduk Ravenfall melihat dua Angel mendarat di sebuah jalan di pusat kota, terlebih ketika melihat bahwa salah satu dari dua Angel itu adalah High Lord Yunho, mereka berhenti dari aktifitas masing-masing dan dengan suka rela meluangkan waktunya untuk menyapa Yoochun dan Yunho. Sudah 10 tahun mereka tidak melihat High Lord mereka dan isu bahwa keadaan High Lord mereka yang kurang baik sehingga memaksanya untuk koma, membuat seluruh rakyat West Earth sedih. Dan kini begitu melihat High Lord mereka telah kembali sehat,  mereka tak mampu menyembunyikan kebahagiaan mereka. Meskipun begitu, mereka tak berani mendekatinya secara langsung kecuali para anak-anak kecil yang dengan keberanian kanak-kanaknya berlari menghambur ke arah Yoochun dan Yunho. Sebagian besar menghampiri Yoochun dan suara tertawa ceria ala anak kecil terdengar saat mereka berhsil menyentuh sayap Yoochun. Dan seperti biasa Yoochun selalu tersenyum ramah terhadap mereka. Hanya beberapa anak saja yang berani menyentuh sayap Yunho. suatu tindakan yang membuat para Umma yang mengantar mereka menahan nafas karena takut bila High Lord mereka akan marah. Namun Yunho hanya tersenyum tipis dan menyapa mereka. Hal yang tak pernah dilakukannya sejak 300 tahun yang lalu dan tentu saja membuat heran dan penasaran para penduduk dan juga Yoochun sendiri.

“Apakah kau yakin, keadaanmu sudah membaik?” tanya Yoochun saat keduanya sudah kembali ke Jung Arc Tower. Keduanya berada di puncak gedung, berdiri menghadap matahari yang akan tenggelam.

“Nde, selama dia ada disini semuanya akan baik-baik saja. Gumawo sudah mencarinya untukku.”

Yoochun telah menceritakan padanya, selama keabsenannya selama 10 tahun Yoochunlah yang memegang kendali dan kebijakan terakhir yang dibuatnya adalah membantu penduduk lembah Crusia dengan timbal balik, Choi Siwon merelakan putra sulung mereka menjadi pedamping hidup Yunho. Jujur Yoochun sempat takut Yunho akan menolak dan menyalahkannya, tapi entah kenapa Yunho menerima kebijakannya begitu saja.

“Kau tidak perlu bingung seperti itu Hyung, seperti katamu mungkin saja dia membawa serpihan jiwa orang itu untuk menolongku.”

“Tapi tidak ada yang namanya reinkarnasi bagi para Angel”

“Aku memiliki teori yang mungkin dapat menjawabnya. Sebelum dia binasa, kami menikah, ada satu lafal yang tanpa sengaja aku ucapkan saat upacara berlangsung. Lafal itu sangat kuno dan mungkin mengandung sedikit pelanggaran terhadap beberapa peraturan dasar para Angel. Pernikahan Abadi. Suatu ikatan yang mampu memanggil jiwa seseorang yang telah mati sekalipun. Hal tersebut tidak ada yang tahu kecuali clan Jung, salah satu rahasia terpendam kami. Dalam kasusku karena ketika mengucapkan lafal itu aku masih begitu belia, hasilnya tidak sesuai dengan yang seharusnya. Aku hanya dapat memanggil sedikit serpihan jiwa orang itu dan itupun membutuhkan waktu hampir 300 tahun. Tapi sedikit serpihan itupun cukup, yang terpenting dia telah berada disini meskipun tak sesempurna sebelumnya. Bagiku itu sudah sangat cukup.”

.

.

“Yak kenapa kalian memuntahkan kuenya!!” teriak Kyuhyun.

Pagi itu seperti pagi sebelumnya Kyuhyun datang ke lembah Crusia dan membagikan kue untuk sarapan seperti biasanya.

“Kyunie Hyung, kuenya rasanya aneh, tidak enak!”

“Iya Hyung.”

Pagi ini kue yang dibawanya memang tidak seperti biasanya. Kibum yang masih terlalu sedih akan kepergian Jaejoong sedikit sakit dan tidak sanggup untuk membuat kue seperti hari sebelumnya. Dan sebagai anak baik Kyuhyun mengambil inisiatif untuk membuat kue untuk mereka. Sudah dapat ditebak bagaimana hasil eksperiment dadakannya itu.

“Apapun alasannya kalian tetap harus memakannya. Arasso?”

“Ani, aku tidak mau Hyung!” Jawab Lay sambil melempar kue itu sembarangan dengan kerasnya.

Namun belum sampai Kyuhyun memarahi Lay, mata namja chubby itu melebar saat melihat kue yang dilempar oleh Lay itu mengenai kepala orang yang kebetulan lewat tak jauh dari mereka.

“Yak Lay! Lihat apa yang kau lakukan?”

Dan seperti biasanya, anak-anak lembah Crusia sangat lihai dalam aksi nakal mereka. Dalam sekejab mereka berlari meninggalkan Kyuhyun. Sebenarnya Kyuhyun juga berniat untuk kabur namun sebelum dirinya dapat berlari seseorang telah menangkap tanganya. Kyuhyun menutup matanya, mengumpat dalam hati. Setelah keberaniannya terkumpul, Kyuhyun membuka mata, memasang wajah dingin kemudian berbalik.

“Lepaskan tanganku tiang listrik” Katanya dingin kepada namja yang memiliki tinggi badan berlebih itu.

Namun namja didepannya itu tidak melepas tanganya malah memandanginya dengan pandangan aneh.

“Apakah kau pemilik dari kue ini?” tanya Namja itu sambil menunjukkan potongan kue ditangannya.

“Nde.”

“Hnn karena kau telah melemparku kau harus bertanguung jawab”

“Mwo?”

“Nde, sebagai kompensasi atas kepalaku yang sedikit benjol karena kue keras ini, kau harus menyerahkan kue di keranjangmu itu!”

Dahi Kyuhyun berkerut bingung dan berusaha untuk mengusir wajah cengoknya.

“Buat apa dia meminta kue produk gagal ini?” batin Kyuhyun.

Namun karena Kyuhyun tidak mau ambil pusing, Kyuhyun langsung menyerahkan keranjang penuh kue itu.

“Nich ambil semuanya perut karung!” kata Kyuhyun sambil menyerahkan keranjang itu.

Namja tiang listrik itu menerima keranjang yang disodorkan Kyuhyun padanya. Begitu terlepas dari tanggung jawabnya atas keranjang kue yang dibawanya, Kyuhyun langsung buru-buru kabur takut namja itu berubah pikiran dan mengembalikan kue-kue itu. Kyuhyun terlalu sibuk mencari rute melarikan diri sehingga tidak menyadari bahwa mata namja jangkung itu terus memandangnya tanpa berkedip.

TBC

Anyeong, Author balik lagi dengan Chapter 2. Terima kasih banyak buat yang review dan baca Chapter sebelumnya.

Di chapter ini Author sedikit menulis tentang Yunho kecil dan White^^ dan sedikit mistery tentang jati diri Jaejoong. Changkyu juga sudah memulai awal cerita mereka. Semoga kalian menyukai Chapter ini.  

Gumawo udah mampir dan baca dan memberi dukungan fic ini.

Tetep ditunggu saran dan reviewnya

Big Hugs

Yeye Kyunie^^

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yo_yunjae #1
Chapter 19: Keren banget... love this fic ♡
Please, aku mau lebig banyak cerita ini.. please update drablenya ya ❤
deasyahdiran #2
Chapter 1: Suka bgt penggambaranya..eon jjang
deasyahdiran #3
Suka sama prolognya...q yak8n ini bakal keren bget..
GustiAyuArie #4
Chapter 11: kurang paham juga sih gara belum baca dri chp 1 wkwkwk
FIGHTING AUTHOR !
CHyun301 #5
Chapter 19: brarti nanti sehun bakalan lbih dewasa dluan kan dr kuyun? wkwkw kluarga changkyu pling kocak xD bayi smua xD smoga gact sm hyde cepet dpt momongan/?
yoosu juga~ yunjae smoga bahagia slalu kkk amiiin~ author fighting '-')9
oconxs #6
subscriber baru...hiks aku lupa engga ngeklik subscribe jadi ketinggalan ceritanya nih T___T
nope6002 #7
Chapter 19: Aaaah keren bgt .
Di imajinasi ku bnr" kyk lgi ntn film perang O(≧∇≦)O
Syrenka
#8
Chapter 19: awww love it banget :D
JungHyunno #9
Chapter 15: Makin tegang aja nie
Apa bnr joongie udh meninggal?
JungHyunno #10
Chapter 14: wahh kyunnie ngelahirin lebih awal, pdhl joongie yg hamil dluan tp malah kyunnie yg udh resmi jd umma lebih dlu.
iya bener apa yang tersimpan di dalam lukisan Highest White ya? smpe joongie ngerasa ngeliat lukisan itu berkedip.
apa pecahan highest white yg dikatakan suei ada dilukisan itu?