CHANGE

Description

Secret agents led by a genius, and the son of a prominent businessman in korea. They have a background of a common past, but this is only known by their leader.
They are combined to carry out a mission over the past years has always failed to be resolved
.

Foreword

CHANGE - Nerd

Embun dingin telah berganti dengan kehangatan , menyelemuti suasana jernih di pagi ini dengan iring kicauan burung kecil. Menandakan akan dimulainya segala aktifitas serta rutinitas yang biasanya masyarakat perkotaan lakoni. Sama hal nya dengan kesibukan Kim Heechul yang sedang mengelapi mobil sport hitam kesayangannya. Senyum kepuasan mengembang saat melihat kilauan sinar mentari terpantul jelas dimobilnya.

“CHA! Chagi kau  sudah sangat mempesona , sekarang waktunya untuk memanaskan mu” bisiknya seraya membuka pintu mobil, hingga…

BRUKKKK…

“Yaaaa!!!” Heechul terjungkal saat mendapat dorongan keras di punggungnya. Disampingnya,  Kyuhyun sudah duduk terengah-rengah seraya membenarkan letak dasi dan sedikit merapikan seragamnya yang sembrautan tak karuan.

“palli Hyung..palli…aku terlambatt !!!” Desak Kyuhyun.

“Hyung, cepatlah sedikit. Aku juga sudah terlambat” Tambah satu suara lagi dari kursi penumpang, intonasinya sedikit lebih tenang.

“YAA!! CHO KYUHYUNNN!!! LEE SUNGMINNNN!!!!!!!”

⚈͒⚈͒⚈͒

Kyuhyun menyandarkan dirinya tepat disamping loker Sungmin. Sedikit mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal akibat membobol pagar sekolah yang sudah tertutup secara paksa sekaligus  menantikan benda aneh apa lagi yang akan keluar dari loker Sungmin.

Brk! Brk! Brk!

Sungmin menghela nafasnya berat, melihat bertumpuk buku-buku tugas berjatuhan..ditambah lagi dengan bungkus-bungkus sisa makanan dan bekas apel yang telah dimakan.

“Sungmin hyung, sepertinya kau harus bergegas membereskan itu semua” sela kyuhyun tepat saat Sungmin menutup pintu lokernya. Sungmin tersenyum dan mengacak gemas pucuk kepala kyuhyun, sedikit membuat kyuhyun jengah.

“Jangan khawatirkan aku. cepat masuk ke kelas mu kyuhyun,kau sudah terlambat tiga puluh menit dan jangan mengikuti ku lagi hingga pulang sekolah” Titah Sungmin, Kyuhyun hendak pergi namun kembali berbalik saat mengingat sesuatu.

“kau lupa ini hyung” Kyuhyun menyematkan kacamata besar milik sungmin yang tadi sempat tertinggal di meja belajar.

“Ah! Hampir saja lupa. Cha! Sekarang cepat pergi” paksa Sungmin dan mendorong tubuh kyuhyun agar lekas beranjak dari posisinya.

Dengan lekas sungmin membersihkan beberapa sampah disekitarnya dan memasukkan buku-buku tugas siswa tak bertanggung jawab kedalam lokernya kembali. Sungmin mengambil buku cetak dari lokernya dan memasukkan kedalam ransel biru yang dirangkulnya.

Sungmin sempat menatap lokernya sebelum  berlari menuju kelas. Haruskah setiap pagi ia mendapatkan hal-hal aneh di dalam lokernya itu, sungguh rutinitas yang membosankan fikirnya.

⚈͒⚈͒⚈͒

Kacamata besar bertengger di pangkal hidung mancungnya, dengan poni yang hampir menutupi seluruh permukaan kening dan hampir mencapai mata. Kemeja dengan sanggah kancing hingga seleher, ditemani beberapa tumpuk buku di meja, Ciri khas sosok Lee Sungmin ditengah ramainya hiruk pikuk riuhnya kantin sekolah saat jam makan siang. Jemarinya sibuk mencoret-coret kertas buram untuk menyelesaikan PR Matematika teman sekelasnya, dan tentu saja harus merelakan jam makan siangnya hari ini, lagi.

“Pumpkin” bisik seseorang menepuk bahu Sungmin dan duduk di sampingnya. Refleks Sungmin melihat kearah suara,

“Seungri?” gumam Sungmin kaget, dengan cepat Sungmin menundukkan kepalanya menatap buku-buku tugasnya kembali, dengan gelisah.

“Ya! Jangan takut seperti itu, tidak ada Jiyong hyung. Jadi kau jangan takut bodoh!” protes Seungri. Seungri mengangkat dagu Sungmin agar melihatnya, “Pumpkin Bodoh! Sudah ku bilang jangan takut” tekan Seungri sekali lagi.

“Seungri-ah!!” sapa seseorang yang mendekat, membuat Seungri melepas kasar dagu Sungmin.

“Eoh, Taeyang Hyung..Jiyong Hyung” jawab Seungri kikuk, Taeyang merangkul bahu Seungri dan Jiyong lebih tertarik dengan seseorang yang tadinya terlihat asik berbicara dengan Seungri.

“Sudah selesai mengerjakan PR ku?” Tanya Jiyong manis namun dengan tatapan yang tajam.

Sungmin mengangguk pelan dan mengulurkan satu buku tugas berwarna merah, Jiyong mengambilnya dengan kasar. Membuka beberapa halaman dan menutupnya kembali.

“Hanya punyaku? Kau tidak mengerjakan tugas Taeyang dan Seungri?” Tanya Jiyong sekali lagi, membuat Sungmin cepat-cepat mengulurkan dua buku tugas berwarna hitam, seakan takut Jiyong akan menelannya jika tidak memuaskan pertanyaannya.

“ini..” Ucap Sungmin pelan, Jiyong meraih buku itu dan menepuk pelan pucuk kepala Sungmin.

“Kerja yang baik” Puji Jiyong, namun terdengar sangat mengerikan “Dan sebagai ucapan terimakasih aku mempunyai hadiah untuk mu pumpkin-ah” sambung Jiyong lagi. Hingga..

Byuuuurrrrrrrr…..

Seember air mengguyur basah tubuh Sungmin, mengejutkan setiap pasang mata yang berada disana. Suasana menjadi hening dan terpusat munuju Sungmin yang kini berdiri diam menatap lantai porselen dibawahnya. Jiyong berdiri menyampingi Sungmin dengan arah yang berlawanan, membuat hawa menjadi panas sehingga sulit bagi Sungmin mendapati pasokan oksigen untuk bernafas.

“Tidak selamanya kerja yang baik menuai hasil yang sempurnya..seharusnya kau memberikan buku ini tepat pada jam mata pelajaran pertama sehingga aku tidak harus dipermalukan dan diusir dari kelas karna tidak mengerjakan tugas. Dan sekarang..selamat menikmati hadiah mu pumpkin-ah” bisik Jiyong lalu pergi melewati Sungmin, diikuti dengan Taeyang dan Seungri di belakangnya.

Tidak lama setelah kepergian Jiyong, Sungmin mendapatkan bekas sisa-sisa makanan  bertubi-tubi mendarat  lancar ditubuhnya. Awalnya hanya dimulai dari beberapa provokator hingga akhirnya diikuti oleh siswa lainnya, sedangkan Sungmin menundukkan kepalanya dalam, berdiri diam menerima segala apa yang mendarat ditubuhnya, tanpa suara dan tanpa perlawanan.

Jauh dari sudut keramaian, Kyuhyun mengamati fenomena itu dalam diam, smirk meremehkan tertera samar pada salah satu sudut bibirnya. Membosankan dan tidak menarik batinnya. Kyuhyun menghentikan aktifitas pengamatannya dan berbalik menuju kelas, seolah tak perduli dengan apa yang akan terjadi dengan Sungmin nanti.

 

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet