In My Memory

In My Memory

 

Bahkan jika aku menghapus segala hal yang mengingatkanku tentangmu

Aku tidak bisa membuang kenangan itu

Bahkan ketika drama kita telah berakhir

Cinta itu menyakitkan

Jam yang kau berikan padaku selalu membangunkanku tiap pagi

Sekali lagi, aku tidak bisa tidur.

Bagiku, cinta itu menyakitkan, aku sakit karena cinta

Aku tidak bisa pergi selangkah pun

Aku tidak bisa menahan itu tapi aku juga tidak bisa membiarkan itu pergi begitu saja, itulah cinta

Aku hilang, aku benci cinta

 

Di ingatanku, aku akan menghapus suaramu

Di ingatanku, aku bahkan akan menghapus namamu

Cukup bagiku berada dalam luka ini

Setiap waktu, aku memanggilmu dan jatuh

 

Aku pikir segalanya akan baik-baik saja saat matahari terbit dan musim berganti

Tapi jejak yang kau tinggalkan tidang mau hilang

Jepit rambutmu yang tertinggal di sofa terus mengingatkanku

Itu menyakitkan hingga aku tidak bisa tersenyum.

 

Karena disana sungguh banyak hal yang tidak kulakukan untukmu

Karena disana sungguh banyak waktu dimana aku begitu buruk untukmu

Aku pikir aku telah menerima hal yang telah kulakukan padamu

Karena disana banyak hal yang aku benar-benar merasa bersalah

Karena disana banyak hal yang aku seharusnya berpikir kritis

Aku pikir aku tidak bisa melupakan apa yang aku katakan padamu

Di ingatanku, aku melihat air matamu

Di ingatanku, kenanganku saat memegang tanganmu

Aku pikir aku sudah bisa menghapusmu

Namun aku tidak bisa melepaskanmu dan aku hancur

 

Seunghyun memandangi lirik lagu yang baru saja dibuatnya, lelaki itu kemudian menjatuhkan kepalanya di pinggiran meja dan tanpa terasa air matanya jatuh membasahi kertas kosong yang berserakan di lantai. Ia terdiam selama lebih dari tiga puluh menit sampai ia tertidur dengan sendirinya.

Pagi harinya, lelaki itu terbangun karena suara jam yang berdering nyaring di atas meja. Seunghyun menatap jam silver bergambar burung itu nanar kemudian bangkit dan mengepak buku-bukunya. Ia berjalan ke dapur, mencuci wajahnya lantas menarik tas yang tergeletak begitu saja di lantai. Wajah kusut dan penampilan yang berantakan benar-benar tak dipedulikannya lagi. Lelaki itu keluar rumah dan menutup pintunya kemudian melewati anjingnya begitu saja, namun baru beberapa langkah ia berhenti. Perlahan ia membalikkan badannya dan terkejut begitu melihat anjingnya terkapar di atas rumput. Seunghyun melemparkan tasnya dan berlari menghampiri anjingnya, digoncang-goncang tubuh anjing itu namun tak ada reaksi.

Lelaki itu terduduk saat menyadari anjingnya sudah tak bernyawa lagi. Seunghyun mengeram, ia mencengkeram rumput dan lelaki itu menangis. Hancur sudah, semuanya telah hancur dan hilang, yang tersisa hanyalah rasa sakit dan putus asa.

 

****

 

“Oppa, apa yang harus kulakukan?”

Suzy menatap gelang dari tiram yang baru saja dilepasnya. Gadis itu tak kuasa menahan air matanya. Betapa banyaknya kenangan yang telah ia lalui bersama Seunghyun. Betapa inginnya dia memeluk lelaki itu dan bercanda dengannya. Seunghyun adalah sosok ceria yang selalu melakukan kekonyolan-kekonyolan aneh yang membuat gadis itu tertawa. Tapi demi cita-citanya, gadis itu harus mengubur dalam-dalam perasaannya dan berjalan lurus.

“Oppa…” gumam gadis itu sambil menangis terisak.

Suzy terkejut begitu ada sapu tangan yang terulur di hadapannya. Gadis itu mendongak dan melihat Jaejin, aktor yang akan menjadi lawan mainnya tersenyum.

“Usap air matamu.”

Suzy terperangah, gadis itu merasa linglung sesaat kemudian tangannya terulur menerima sapu tangan itu. Jaejin memandang gadis itu sesaat kemudian duduk di salah satu sofa. Keduanya tengah menunggu waktu pemotretan untuk cover film yang akan mereka mainkan.

“Ini pasti sulit bagimu, pertama kali masuk ke dunia hiburan, aku juga hampir gila. Sesuatu yang biasa jadi tak biasa.”

Suzy mengusap air matanya dengan sapu tangan kemudian tersenyum samar, ia tidak menanggapi lebih karena stylish sudah tiba dan bersiap untuk menata dirinya.

“Heyy, aduh kenapa wajahmu sembab dan bengkak seperti ini.”

Komentar stylish itu begitu melihat Suzy yang duduk tepat di hadapannya.

 

****

 

Kang Gary, Sosok lelaki yang baru saja keluar dari kedai soju itu menguap dan dengan setengah mabuk ia menaiki truknya. Pagi hari sekali ia harus mengambil sayuran di pasar dan mengantarnya ke beberapa tempat .

Lelaki itu mengendarai truknya dengan pelan karena dalam kondisinya setengah mabuk, ia tidak mau sesuatu yang buruk terjadi. Sambil menyalakan musik di truknya ia mengunyah permen karet dan menggerakkan bahunya mengikuti alunan musik.

“Aigoo.. The man who can’t break up, the girl who can’t leave.”

“KANG GARY!!!!!”

Gary menghentikan truknya seketika dan melirik kaca spion, dengan pandangan buram ia dapat melihat seorang wanita berlari menghampirinya. Wanita itu langsung membuka pintu mobil dan meringsuk masuk, duduk di samping Gary. Dengan nafas terengah-engah ia menguncir rambutnya dan memejamkan mata.

Gary menatap wanita itu sambil menggelengkan kepalanya. “Aigoo, aku bertemu nenek sihir di pagi buta.”

Wanita itu membuka matanya seketika dan memukul kepala Gary dengan keranjang yang dibawanya. “Diam saja dan jalankan truknya!!”

Gary berteriak kesakitan dan kembali melajukan mobilnya. “Dan juga, apa kau mabuk? Ahh, bau alkoholnya membuatku mual.”

Gary tidak menanggapi komentar wanita di sebelahnya dan terus saja bergoyang mengikuti alunan musik di truknya.

Song Jihyo memang berniat untuk mendapat tumpangan gratis ke pasar, jadi ia selalu berdiri di tepi jalan tepat saat truk Gary lewat.

 

****

 

Seunghyun duduk di deretan belakang, lelaki itu telah kehilangan semangat hidupnya. Selama ini, ia selalu menghabiskan waktunya bersama Suzy dan anjingnya, namun semua hilang begitu saja. Hilang tanpa jejak, yang tersisa hanyalah luka di hati.

Seunghyun bahkan tidak mendengar seorang anak SMA yang memintanya bergeser karena ia tidak mendapat tempat duduk di dalam bis, saat wanita itu berteriak tepat di telingannya barulah Seunghyun sadar dan menggeser posisinya.

“Bagaimana ini? Jaejin oppa akan mulai syuting film terbaru.”

Dua gadis SMA yang duduk disebelah lelaki itu berteriak heboh sembari memandangi ponselnya. “Dan nama pemeran wanitanya…. Bae Suzy? Siapa dia?”

Seunghyun tercekat mendengar nama Suzy, lelaki itu langsung menatap kedua gadis itu tajam, sontak saja kedua gadis itu terkejut namun Seunghyun segera mengalihkan pandangannya ke luar kaca jendela.

“Aku dengar dia aktris baru, semoga saja aktingnya tidak mengecewakan, Jaejin oppa kan aktor terbaik.” Kedua gadis itu kembali berceloteh.

“Tapi… Aku tidak rela, Jaejin oppa selalu memiliki adegan ciuman yang hot dengan lawan mainnya. Apa dengan Bae Suzy nanti juga begitu?”

Seunghyun mencengkeram jaketnya, lelaki itu menatap layar LCD di jalanan dan melihat iklan untuk film Suzy muncul. Mata lelaki itu memerah dan tak tahan, Seunghyun berdiri, ia berteriak ingin turun dan segera berlari. Lelaki itu berlari sekuat tenaga tanpa tahu harus kemana, dan ketika ia berhenti karena kelelahan. Ia melihat sebuah truk melaju dan tanpa piker panjang, Seunghyun berlari menghampiri truk itu hingga tubuhnya tertabrak dan terpantul cukup jauh.

Semua yang ada disana berteriak histeris termasuk Gary yang telah menabrak lelaki itu dengan truknya.

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet