Part 2

CHANGE

CHANGE

Part 2

By Alexandra_Vasilev

***

Percayalah,

ketika kau bisa merelakan masa lalu,

maka akan datang sesuatu yang baik,

untuk menggantikannya…

Alexandra_Vasilev (CHANGE)

***

Rintik hujan masih berjatuhan dari langit kota Seoul malam itu. malam yang semakin larut membuat suasana tampak lengang. Tidak banyak orang-orang yang berkeliaran di jalanan seperti malam-malam sebelumnya. Mungkin, suhu udara yang semakin menurun membuat mereka enggan untuk keluar dari balik selimut tebal mereka yang hangat.

Ditengah keheningan malam itu, di sebuah mansion megah yang berdiri kokoh di salah satu sudut kota Seoul, masih terasa tanda-tanda kehidupan. Terlihat dari beberapa pria bertubuh kekar dengan pakain serba hitam, sedang sibuk berkeliling di sekitar mansion itu. mengawasi setiap detail tempat itu dengan teliti. Bahkan seekor lalat pun yang terbang melewati pagar beton yang mengelilingi bangunan itu, tidak akan luput dari pengawasan mereka.

Itu sudah menjadi tugas mereka. Sebagai suatu konsekuensi setelah mereka mengucapkan sumpah, maka kehidupan mereka bukanlah milik mereka lagi. Melainkan milik sang Pemimpin. Dan melindungi Pemimpin mereka dengan taruhan nyawa adalah sebuah harga mati yang tidak bisa ditawar dengan apapun juga.

Di dalam bangunan megah itulah, sang Pemimpin berada. Dibalik meja kerjanya, dia duduk mengawasi, mengatur dan memberikan perintah kepada para bawahannya. Pemimpin, sebuah posisi yang tidak hanya mendapatkan sebuah pelayanan yang ekslusif, tetapi lebih dari itu, posisi itu membutuhkan sebuah tanggung jawab yang tidak bisa dipegang oleh sembarangan orang. Dan orang yang pantas memegang tanggung jawab itu bukanlah orang lain, melainkan seorang namja tampan, bernama Kris Wu.

Seperti hari-hari sebelumnya, Sang pemimpin itu kini sedang sibuk dibalik meja kerjanya. Kedua tangannya bergerak membuka map-map yang berada di atas meja. Tapi, ada sesuatu yang berbeda malam itu. biasanya dia akan menyelesaikan dokumen-dokumen itu dalam waktu singkat. malam semakin larut tapi dia belum menyelesaikan satu dokumen pun.

“Argggghhhhh….!!!”

Namja tinggi itu mengerang cukup keras. Dengan kasar dia mengusap wajah tampannya. Bagaimana dia bisa focus, kalau seluruh saraf dan panca inderanya sibuk mereka ulang sosok namja yang ditemuinya beberapa jam yang lalu. Wajah cantik namja itu terus menggantung di kedua mata tajamnya. Suara lembut namja itu terus membelai gendang telinganya. Dan kedua mata sendu namja itu seperti menghipnotis dirinya, membuat dunianya terasa kosong dan hanya mampu merasakan keberadaan namja itu.

“Zhang Yixing…apa yang telah kau lakukan padaku?” ucapnya dengan suara tertahan.

***A_V***

Di dalam salah satu ruangan lain, seorang namja cantik sedang duduk meringkuk. Tubuh lelahnya dia sandarkan pada pintu yang ada dibelakangnya.

Mata sembabnya menatap sekeliling ruangan yang memang tidak semegah milik Kris, tapi jauh lebih mewah bila dibandingkan dengan istana kecilnya. Di tempat itu, dia tidak lagi menemukan sebuah kasur usang yang saat kau berbaring diatasnya hanya akan membuat tubuhmu terasa ngilu. Tidak ada lagi lantai kayu yang retak. Tidak ada lagi atap yang bocor. Tidak ada lagi dinding yang berlubang. Kini tidak ada lagi pemandangan menyedihkan itu. semuanya menjelma menjadi seperti apa yang selalu diimpikannya sejak kecil. Sebuah kehidupan yang sempurna.

Ironisnya, disaat dia mendapatkan itu semua, Yixing sama sekali tidak merasakan kebahagiaan.

Dia lebih memilih untuk tidur dilantai yang keras, dari pada diatas kasur yang empuk, selama dia bersama ibunya. Dia lebih memilih untuk terbangun karena tetesan air hujan yang merembes melalui atap yang bocor, dari pada tidur nyenyak di dalam ruangan mewah itu, selama dia bersama ibunya. Dia memilih menggigil kedingan dimalam hari tiap kali angin malam menerobos masuk ke dalam luang-lubang dinding, selama dia bersama ibunya. Yixing akan merasakan kebahagiaan, seburuk apapun, semenderita apapun keadaannya selama dia bersama ibunya. Sekarang kebahagian itu telah pergi, bersama orang yang dicintainya. Apakah ada lebih menyedihkan dari pada itu?

Kembali, air mata itu mengalir untuk kesekian kalinya. Membasahi wajah lelahnya. Sungguh, Yixing ingin mengakhiri semua penderitaan ini.

“Bukannya dunia tidak adil pada kita, hanya saja Tuhan belum menunjukkannya. Bukan karena kita tidak berhak mendapatkannya, tetapi Tuhan menunggu sampai kita siap untuk menerimanya. Bertahanlah…hingga waktu itu tiba…hingga akhirnya kau bisa merasakan kebahagiaan yang sebenarnya”

Kalimat terakhir yang diucapkan oleh ibunya itu terus berputar-putar di dalam kepala Yixing. Membuatnya semakin tenggelam dalam arus kebingungan dan keputus asaan.

Sampai kapan dia harus bertahan? Dia bahkan tidak tahu wujud keadilan itu seperti apa. Disaat Ibunya sedang bekerja keras untuk mendapatkan uang, sementara ayahnya dengan mudah menghamburkannya untuk alasan yang tidak jelas, apakah itu namanya keadilan? Disaat ibunya berkorban nyawa demi kehidupan anaknya, sedangkan ayahnya dengan tanpa perasaan menggadaikan kehidupan anaknya demi uang, apakah itu namanya keadilan? Apakah itu keadilan yang sedang ditunjukkan Tuhan untuknya? Kalau memang iya, lantas untuk apa dia bertahan untuk sesuatu yang hanya akan membuatnya terluka, dan menderita?

“Kenapa harus seperti ini?...kenapa?” Yixing terisak pelan. Wajahnya terbenam diantara kedua lututnya.

Di malam itu, langit ikut menangis pilu bersama Yixing. Gemuruh petir menjerit menyuarakan kepedihan namja malang itu.

Tapi bukankah, hujan akan mereda, petir akan berhenti bergemuruh. Dan akhirnya, akan muncul pelangi yang memberikan keindahan di tengah awan kelabu? Segala sesuatu pasti akan ada akhirnya, bahkan sang waktu pun suatu saat akan berhenti.

***A_V***

Sinar hangat dari matahari yang menyusup dari balik gorden membelai wajah Yixing. Perlahan namja cantik itu membuka matanya. Namun, kelopak matanya yang terlihat membengkak akibat menangis semalaman, membuatnya kembali memejamkan mata. Terdiam sejenak untuk meyakinkan dirinya bahwa dia masih berada di dunia nyata, dan apa yang telah terjadi kemarin bukanlah sebuah mimpi, yang akan menghilang tanpa bekas begitu ia membuka mata.

Suara pintu yang terbuka, membuatnya menoleh ke arah sumber suara. Dia mencoba memfokuskan pandangannya yang sedikit mengabur ke arah sosok yang berdiri di pintu.

“kau sudah bangun?”

Suara berat itu membuat seluruh saraf Yixing bereaksi dengan cepat, membuatnya segera melompat dari tempat tidur.

“Tu-tuan…” ucapnya parau.

Bunyi sol sepatu yang menapak di atas lantai marmer, menggema di ruangan itu. Yixing menunduk, tidak berani menatap namja yang sudah membelinya dengan harga yang tidak sedikit.

“apa tidurmu nyenyak?” Tanya Kris yang sudah duduk di atas tempat tidur. Tepat di samping tubuh Yixing yang berdiri kaku.

“iya, Tuan…” ucap Yixing berbohong. Tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya pada namja itu. dia tidak ingin menunjukkan sisi terlemahnya pada siapapun.

“hmm…baguslah kalau begitu. Karena semalam aku sama sekali tidak bisa memejamkan mata. Kau tahu kenapa?”

Yixing menolehkan kepalanya ke arah Kris yang tengah duduk bersandar. Sedetik kemudian Yixing kembali mengalihkan pandangannya ke arah kaki telanjangnya.

“aku tidak tahu, Tuan…”

Kris tersenyum kecil. Kepolosan Yixing selalu membuatnya tergelitik.

“…kau”

Tubuh Yixing mendadak membeku. Bukan karena dinginnya lantai marmer yang menyusup melalui pori-pori kulit kakinya. Melainkan karena satu kata terakhir yang keluar dari namja yang kini sedang menatapnya. Kebingungan yang menyelimuti dirinya, membuatnya kembali bertatapan dengan sepasang mata elang itu.

Yixing memiringkan kepalanya, sambil menunjuk dirinya.

“benar, karena kau. Wajah cantikmu sangat menggangguku, hingga aku tidak bisa menyelesaikan pekerjaanku. memaksaku untuk menghabiskan berbotol-botol wine, agar bisa memejamkan mata. Dan akibatnya, aku harus terbangun dengan rasa sakit yang membuat kepalaku terasa mau pecah…”

Yixing tertegun. Bukan karena mata tajam Kris yang terus menatapnya, melainkan maksud perkataan Kris yang membingungkannya. Apakah dia harus merasa senang karena secara tidak langsung Kris memujinya? Atau merasa sedih karena Kris menyalahkannya?

“maaf, Tuan…” hanya kalimat itu yang bisa di ucapkan Yixing ditengah kebingungannya.

Kris kembali tersenyum, sambil menopangkan kaki kirinya di atas kaki kanannya. Kedua tangannya yang diatutkan di letakkan diatas pahanya. Matanya tidak lepas dari sosok Yixing yang tampak bercahaya diterpa sinar matahari. Rambut yang berantakan, bibir yang terlihat memerah, dan kulit putih pucatnya, membuat penampilan Yixing semakin menyilaukan mata Kris.

“bukan hal itu yang aku inginkan sebagai penebus kesalahanmu”ucap Kris terdengar santai.

“ta-tapi Tuan, aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Bahkan diriku pun sudah menjadi milik Tuan. Tidak ada lagi yang bisa aku berikan pada Tuan untuk membayar kesalahanku…” ujar Yixing gelagapan. Karena tidak ada lagi yang tersisa untuknya.

“Kau pikir aku hanya akan menerima balasan berupa materi?”

“maksud Tuan?” ucap Yixing semakin bingung dengan perkataan Kris. Lalu apa yang diminta oleh Kris? Nyawanya? Terbersit rasa khawatir dalam diri Yixing, berharap Kris tidak akan meminta hal itu.

Kris tertawa cukup keras. Dia sangat suka menggoda Yixing. Tidak bermaksud untuk mempermainkan, hanya saja Kris merasa senang setiap melihat perubahan ekspresi di wajah polos Yixing. Ada perasaan aneh yang membuatnya selalu ingin melakukan hal itu.

“aku ingin… yang ada dipikiranmu hanyalah diriku. Bukan masa lalu mu, atau hal lainnya. Hanya diriku. Kris Wu” ucap Kris lembut, namun terkesan sedikit memaksa.

“Tuan…”

“apa kau pikir aku tidak mengetahuinya? Menangisi sesuatu yang telah pergi adalah hal yang sia-sia. Sekalipun kau menghabiskan seluruh persediaan air matamu, orang itu tidak akan pernah kembali. Dan kau tidak bisa mengembalikkan waktu yang telah berlalu, dan membuat sebuah awal yang baru”

Yixing membisu. Alisnya bertaut mendengar ucapan Kris.

“aku mengerti, merelakan kepergiannya bukanlah hal yang mudah. Namun, terkadang sesuatu yang paling sulit dan sesuatu yang paling benar merupakan hal yang sama…”

Yixing menunduk, berusaha menahan air mata yang menggenang dipelupuk mata teduhnya.

“a-aku tidak bisa…” ucapnya lirih.

“bukannya tidak bisa, kau hanya tidak punya keberanian untuk memulainya. Kau harus tahu, tidak ada seorang pun yang mampu memutar waktu dan memulai sebuah awal yang baru. Tapi, setiap orang bisa memulainya dari awal lagi dan membuat sebuah akhir yang baru. Percayalah, ketika kau bisa merelakan masa lalu, maka akan datang sesuatu yang baik untuk menggantikannya…”

Yixing yang sejak tadi membiarkan suara berat Kris membelai gendang telinganya, kini mengangkat wajahnya. Kedua matanya yang basah menatap Kris. dibalik tatapan tajam itu, Yixing bisa merasakan sesuatu disana. Sebuah perasaan yang sama ketika dia menatap ke dalam mata ibunya. Dan kini dia menemukannya lagi, di dalam mata Kris. sebuah ketulusan.

“Tuan…” satu kata itu meluncur dari bibir Yixing, bersama dengan tetesan air matanya.

“sebaiknya kau hapus air mata itu. aku tidak mau milikku menjadi rusak karenanya…”

Kris memperhatikan Yixing yang sedang mengusap wajahnya dengan tangan gemetar. Dalam hati, dia ingin tangannya yang melakukan hal itu. namun, seperti sebelumnya, Kris kembali menahan dirinya. Dia tidak ingin hanya karena satu sentuhannya dia bisa membuat Yixing yang rapuh menjadi retak dan hancur berantakan. Sungguh, dia tidak ingin hal itu terjadi.

“jadi, kau sudah siap untuk menebus kesalahanmu?”

Yixing terdiam sejenak, memikirkan setiap ucapan Kris yang seolah-olah membangunkannya dari mimpi buruk. Membuatnya tersadar bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. Dengan pasti, namja manis itu menganggukkan kepalanya.

”terima kasih, Tuan…” ujarnya sambil tersenyum. Hanya sebuah senyuman, namun berhasil membuat nafas Kris berhenti seketika. Bahkan dia tidak bisa merasakan detakan jantungnya sendiri. Dan sebelum hal yang lebih parah menimpa dirinya, dengan cepat dia menegakkan tubuh tingginya. Matanya menatap ke arah lain, menghindari sepasang mata coklat yang hanya akan membuat dirinya semakin sekarat.

 “se-sekarang bersihkan di-dirimu… a-aku masih ada urusan lain…” ujar Kris berantakan, lalu melangkah cepat menuju pintu.

“baik Tuan…”

Kris masih sempat mendengar kalimat terakhir Yixing sebelum menutup pintu. Namja tinggi itu menghela napas, sambil menyandarkan tubuhnya di pintu yang telah tertutup. Tangan kananya menapak di atas dada kirinya. Namja itu memejamkan matanya, merasakan setiap detakan jantungnya.

“aku sudah memberikan waktuku untukmu. Hal itu berarti aku sudah memberikan sebagian hidupku, yang tidak akan aku tarik kembali. Ku harap kau tidak menyia-nyiakannya, Zhang Yixing…”

***TBC***

A/N: Tadaaa….!!! Part 2 is out…I hope you like it guys…^_^…

And…EXO’s variety show will be out to this month…gak nanggung, para serigala itu ngasih DUA gigitan sekaligus…*bahasanya aneh*… selain mereka punya acara sendiri, EXO juga bakal muncul(?) di RM…OMG…I stand anymore…*nyender di pohon kelapa(read: Kris)*…

Seperti peraturan sebelumnya, boleh ngasih comment asal GAK NGEBASH…*cukup satu aja yang ngebash Ally…T_T*

Okey, GAMSAHAMNIDA buat yang udah baca+subs+vote+comment…*Ally gak bakalan bosen ngucapin ini…^_^*

Kalau part 2 nya kependekan, salahin Kris yang tubuhnya kepanjangan…*Kris: salah gue apa sih, sering amat dikatain…#mewek*

See U In the Next Chapter…SARANGHAEYO…AUWWW…*jerit bareng Yeolli*

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
---A_V---
Coming back...

Comments

You must be logged in to comment
jinkiesa #1
pengen baccaaa kelanjutan ini lagiiii
main ke blog ada update baru tapi kekunci
sedih
comeback soon authornim
RieYuri #2
Chapter 13: kampret disituasi kyk gtu masih sempet aja mesum naga tonggos satu itu ah..
dan btw eniwe baswe updatenya kurang lama thoooorr.. nunggunya dari cakep smp jadi kusut..
tapi tetep big thanks lah, soalnya masih mau update..
hahaha diawal uda siapin tissue segepok..
buat Tao cuma satu kata "syukuriiiiiinnn.. makanya jangan lancang dedek pandaaaa.. kena semburan api naga penjaga kuil juga kan?"
trus buat Suho "kesiannyaaaaa.. sini mas sama aku aja.. mumpung lagi nganggur #plaaakk"
dan buat authornya no coment :D sekian saja bye !!!
kjungxox88 #3
Chapter 13: akhrnya......
update jga....
sneng bgt.....
tp ko di kbun g update yh.....
lukailukai8
#4
Chapter 13: Jèng Jèng Jèng~~~~!!!!!

pinter ya author kasih TBC pas dibagian itu (?). wks.

btw , aku suka pas bagian Yixing minta dibunuh dan meronta-ronta bareng pisau nya. ngena banget. kayak...wow ni anak dah bener2 putus asa ama hidupnya. hopeless. CAPEK. MENDING MATI AJA. BYE.
Muahaha.
tapi serius. suka pas bagian itu. /APALAGI AKHIRNYA MEREKA KISSEU/ /MELTED/

Suho.... ngenes amat dirimu huhuhu~~ nasib jadi orang ketiga (?).

anyway, aku baru 'ngeh' ada satu Chapter yg aku lewatkan. Chapter 4.b kayaknya. uhm , di protek ya ?! huhuhu. sumpah ini aku lemot banget. pas baca ulang barulah nyadar hahaha. maklum ff ini ada semenjak aku belum bikin akun AFF, jadilah dulu masih nakal (?) karena baca diem2 tanpa ninggalin komentar.
uhm, kalau aku minta PW buat Chapter yg di protek itu....author mau berbaik hati ngasih gak ya ? hihi~

thx author-nim. lanjutnya jangan lama2 ya ^^
Clovexo
#5
Chapter 13: omaigat.. yifan gerak cepat bgt ya.. kasian tao.. tapi ya wajarlah.. siapa jga yg seneng kalo org yg disukai digituin.. untungnya kris cepat nemuin lay ya..
kimzy1212 #6
Chapter 13: Ya ampun tisu mana tisu #lebay,
Ya ampun fanxing momentnya bikin lumer nyesek jadi satu,
Buat suholangkaya mohon maaf anda kurang beruntung silahkan coba lagi wkwkw
Dan buat Tao,ngak usah resek deh lo nyahok diri kan#jahat
Ditunggu kelanjutannya thor~
xolovefinz #7
Chapter 13: Al.... akhirnya update jg nih ff. T.T #terharu
itu scene terakhir nanggung bgt sebenernya, tp g puas y kalo main disaat tubuh lebam2 gtu wkwk

semoga ya xing, kamu g kepentok apa lg gtu smpe lupa sama janji kalo g bakal ninggalin kris T.T
dan buat tao ati2 lg ya nak, jgn smpe nekat lah ngeracunin pikiran yixing buat ninggalin kris.
junmen oh man, disetiap ff fanxing dirimu memang selalu kalah sama kris bahaha #puk2

ini msh bersambung yak.. ending chap nya udh jd kaaan? di kunci yak, jd di post di kebun :-D #sotoy

ditunggu next chap nya.. thanks Al :p
sorahsorah
#8
Chapter 13: Saking semagantanya pas tau ff ini update aku sampe teriak "Aaah change update yes! yes!" >///<
Makin rumit dan plotnya nggak gampang di tebak, aku pikir tadinya Yifan telat ketemu Yixing soalnya Yixing udah dibawa kabur Choi eh ternyata masih bisa diselametin sama Yifan. Gaul banget, keren!
Aku excited banget nunggu lanjutannya. Soalnya aku berharap Yixing bakalan percaya terus sama Yifan, nggak pake putus asa lagi.
Makasih banyak ya udah update.
Good luck buat kelanjutannya ^^
chamii704 #9
Chapter 13: tao...tao...mk'a lu jangan sok ngusir2 yixing,,,ujung2'a elu babak belur...utng g mati lu....
suho...puk2 sllu telat selangkah ma kris...
yixing...tlng jgn prgi2 lg yah...ttplh bersama suka duka ma kris yaa..eeaa..
ok next chap sabar mnunggu...