Chapter 3

I Believe In Love

Yuri POV:

Aku memutuskan untuk pulang. Awalnya Siwon oppa memintaku untuk menginap dirumahnya tapi aku menolaknya. Aku menyenderkan kepalaku di jok mobil siwon oppa. Aku memandangi orang yang sedang menyetir disampingku itu. Wajahnya tak bosan-bosan untuk aku pandangi. Matanya yang hitam tak akan pernah membuatku lelah untuk menatapnya. Astaga aku benar-benar menganggumi orang ini. Jantungku berdebar kencang hanya dengan menatapnya. Ini hanya rasa kagum kan bukan cinta atau apapun itu. Aku tak percaya akan adanya cinta.

"Jika dari matamu bisa keluar laser mungkin sekarang wajahku sudah terbakar hingga hangus karena tatapanmu." ejek siwon oppa.

Aku mengalihkan pandanganku ke sepatuku. Aku menyadari wajahku pasti memerah.

 

Siwon POV:

Aku tertawa geli saat Yuri mengalihkan pandangannya ke sepatunya. Dia tidak berubah sedari kecil ia tetap memandangi sepatunya saat wajahnya memerah. Aku berhenti di depan restaurant dekat rumahnya mengingat ia hanya makan 1 buah... cupcake yang kubawa untuknya tadi.

"Kenapa kita disini oppa? aku tidak begitu lapar."

"Aishh.. Kau hanya makan 1 buah cupcake. Jangan membantah." 

Yuri cemberut dan keluar dari mobil. Aku tersenyum senang karena sampai sekarang ia masih menuruti perintahku. Bukan berarti aku ingin mengontrol dia sepenuhnya atau bagaimana. Yuri tipe orang yang tak ingin pendapatnya dibantah jadi jika ia bisa menerima pendapatku itu sesuatu yang sangat berharga menurutku.

kami mengambil tempat didekat jendela dimana kita bisa melihat mobil dan motor berlalu lalang melalu jendela itu. Aku menatap wajah Yuri yang sedang memandang ke luar jendela. Aku tidak pernah menyangka gadis ini bisa merebut hatinya tapi tersisa sedikit ruangan untuk orang lain. Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak yuri.

 

Yuri POV:

Aku sedang memandangi keluar jendela ketika aku merasa ada seseorang yang menepuk pundakku.

"Yuri-ah?" ucap orang itu.

Aku mengalihkan pandanganku ke suara itu berasal. Jantungku terasa berhenti saat melihat orang itu.

Aku tak dapat bergerak. Seluruh tubuhku terasa membeku.

"Appa?' tanyaku tak percaya dengan wajah datar.

"Omo!! Yuri-ah!! Aku sangat merindukanmu! Akhirnya aku bisa menemuimu jugaa!! maafkan aku naak!! ayah salah padamu.. ayah tidak tau kalau ibumu akan bunuh diri karena kelakuan ayah yang kekanak-kanakan itu. Ayah sayang padamu naak.." ucap orang itu dan memelukku.

aku tidak bereaksi apapun, bagaimana ia bisa bilang ia merindukanku? apa dengan membuangku dan membuatku bersusah payah menjalani hidup? apa itu artinya ia merindukanku? membuatku melepaskan mimpiku menjadi penari balet proffesional? apakah semua itu artinya ia masih menyayangiku?

"Oppa.. Aku ingin pulang." ucapku dan melepaskan pelukan orang itu dari tubuhku.

 

Siwon POV:

Aku tersentak melihat pemandangan dihadapanku. Orang yang membuat hidup Yuri menjadi seperti sekarang sedang meminta maaf atas semua perbuatannya. Aku menyentuh tangan Yuri bermaksud memberinya dukungan.

"Yul, ia sudah meminta maaf kepadamu. Kau harus bisa mencairkan hatimu."

Aku merasa Yuri menggenggam tanganku makin erat. 

"Bagaimana aku bisa memaafkan orang yang sudah membuatku seperti ini? membuat aku melihat ibuku terbujur di lantai tanpa nyawa dengan darah yang membasahi lantai.. Membuatku melepaskan mimipiku... Membuatku kehilangan masa kanak-kanakku yang seharusnya merasa sangat dicintai oleh orang tuanya... Bagaimana aku harus memaafkannya? Kenapa ia baru menemuiku sekarang disaat aku bisa melupakan tentang dia dan bisa menjalani hidupku dengan oppa dan nenek disisiku? kenapa?' ucap Yuri dengan air mata.

Aku merasa jantungku teriris, Untuk pertama kalinya aku melihat Yuri menangis. Bahkan saat aku menenangkannya saat ibunya meninggalpun dia hanya mengeluarkan ekspresi shock dengan teriakan yang membuatku kerumahnya. Itulah Yuri orang yang selalu menyembunyikan perasaannya dan sekarang ia mungkin lelah menahan semua rasa sedihnya bertahun-tahun. Aku mengenggam tangannya lebih erat. Hanya ini yang bisa kulakukan saat ini.

 

Yuri POV:

Air mataku tak dapat dibendung lagi. Semuanya terjatuh  dipipiku. Orang yang telah mencampakanku itu sekarang terlihat lebih tua, rambutnya pun mulai memutih. Aku tak ingin membuatnya bersedih juga tapi perasaanku sangat kacau saat ini. "Baiklah, aku memaafkanmu appa, tapi tolong sekarang aku ingin mendamaikan pikiranku. Tinggalkan aku sendiri untuk sementara waktu." 

Aku melepaskan tanganku dari siwon oppa. Memutuskan untuk pulang sendiri dan menenangkan diriku sendiri. Aku berjalan menuju rumahku dengan tenaga yang terkuras dari dalam tubuhku. Kakiku menapak dengan tidak kuat. Aku berjalan menatap kebawah tanpa melihat kedepan. Saat aku menabrak seseorang yang kulakukan hanya diam dan terus berjalan. Rasanya sangat sakit. seakan-akan jantungku teremuk hancur. Melihat orang yang telah merusak hidupku dan datang disaat semuanya telah terlambat. Air mata tetap menjatuhi pipiku. Saat ini aku tidak bisa menyembunyikannya lagi. Aku sampai dirumahku. Saat aku ingin membuka pintu aku merasa ada seseorang yang memelukku dari belakang. 

 

Siwon POV:

Aku mengikuti Yuri dari belakang. Aku ingin membantunya berjalan tapi sepertinya ia ingin sendiri. Dia berjalan seakan ia benar-benar tidak punya arah dan tujuan. Aku tidak bisa melihat Yuri seperti ini. Saat ia ingin membuka pintu rumahnya aku memeluknya dari belakang.

"Kuatlah Yuri. Jangan hanya kejadian ini merusak kepribadian Yuri yang kuat. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini. Kuatlah untukku." ucapku.

Yuri memutar badannya dan memelukku. Ia memelukku erat. 

"Sakit oppa. sangat menyakitkan. Sampai aku tidak ingin melihatnya lagi. Saat melihatnya aku tetap tidak bisa melupakan semua yang telah dia perbuat oppa. Sakit oppa hatiku terasa sangat sakit."

Aku memeluknya lebih erat. Aku membiarkan kemejaku basah karena air matanya. Aku harap setelah ini ia bisa merasa lebih baik.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Meimei93
#1
Bagus bagus bagus :D
goddessyoonyul
#2
Thankyou for your support all^^
Dahnnisya #3
Chapter 4: Aww so sweet :3
nadd305 #4
Chapter 4: So sweet!
Please make another Yulwon's story <3
Update terus ya author-nim!! ^0^ #yulwonfighting
yulyulove
#5
Chapter 3: woahhhh DAEBAK!! aku ingin ff YulWon ini lanjut sampe ending.jadi terbawa suasana...selalu update ya thor :D