You That I Love

Description

Desclamier : This story is my own!

|| Rating : Teens (T) || Genre : Fluff, Romance, Friendship, Schoolive || 

N/A : This fict also publish at my blog
http://ayakaitsabout.blogspot.com/2013/05/fanfiction-partromance-you-that-i-love.html 
and this story using Indonesian Language.
 

This Story is chapter (Novel-Length).
I hope you like this story and happy readings :)

And this is a prologue!

.

.

.

Let's Begin!

.

.

.

Foreword

Ø  Prologue

 “Aku menyayangi mu. Tetapi mengapa kau begitu kepadaku? Apa salah ku? Apa yang kurang dariku? Mengapa kau begitu?” Ucap pelan Shin Hye yang tengah terpekur di depan jendela kamarnya yang dibiarkan terbuka dengan lebar sehingga, angin malam yang sejuk masuk memenuhi kamarnya yang sunyi dan dibiarkan gelap gulita.

Terlihat sesekali Shin Hye menarik napas dengan berat dan membuangnya perlahan berharap dadanya yang terasa sesak seperti terhimpit sesuatu yang berat dapat mengendur perlahan. Dan sekali lagi Shin Hye melakukan hal yang sama dan sebenarnya ini sudah yang keberapa kalinya ia melakukan itu-menarik napas dengan perlahan dan kemudian membuangnya. Harapannya sia-sia saja, dadanya masih terasa sesak, malah semakin sesak. Matanya mulai memanas.

“Aku bisa memperbaiki sikapku jika itu yang kau mau,” keluh Shin Hye dengan tatapan menerawang menuju bintang-bintang yang sedang mencoba bermain mata dengannya.

“Atau, aku bisa… aku bisa lakukan apa pun yang kau minta jika itu bisa membuatmu tidak meninggalkanku seperti ini,” kata Shin Hye dengan nada sedikit memohon kepada bintang-bintang itu berharap bintang-bintang itu akan mengabulkannya dan membuat pacarnya kembali kepadanya lagi.

Lagi-lagi Shin Hye melakukan itu, menarik nafas perlahan dan kemudian menghembuskannya. Lalu kemudian Shin Hye tertunduk. Kepalanya dibenamkan dalam-dalam di kedua lututnya, lalu kemudian dipeluknya kedua kakinya dengan erat. Shin Hye mulai menangis, sudah sedari tadi ia menahan air matanya agar tidak jatuh membasahi pipinya dan sekarang dia tidak akan menahannya lagi. Bukan, saat ini dia tidak bisa menahannya lagi. Sekarang dikamarnyayang dingin dan gelap, sayup-sayup terdengar suara isak tangisnya.

Akhirnya Shin Hye pun berhenti menangis, matanya sembab. Dengan gerakan perlahan Shin Hye mencoba mengahapus sisa-sisa bulir air mata yang masih menghiasi sudut matanya dengan punggung tangan. Pipinya terasa dingin, bukan hanya pipinya saja tetapi sekujur tubuhnya juga sudah dingin. Shin Hye menggigil.

Dia tidak tahu sudah berapa lama dia duduk  menangis seperti itu. Karena saat menagis tadi dia tidak merasakan hawa dingin yang mendekapnya dengan begitu erat. Apa itu karena dia terlalu sakit hati hingga membuat saraf-saraf perasanya menjadi tidak berfungsi? Shin Hye mencoba tidak memperdulikan hal itu, karena yang jelas saat ini dia kedinginan dan kepalanya ikutan pusing.

Direbahkan badannya di atas tempat tidur setelah menutup rapat jendela kamarnya dengan rapat hingga hawa sejuk yang tadi memenuhi kamaranya tidak dapat lagi masuk mengusiknya, dipejamkankannya matanya mencoba untuk tertidur. Dia sangat butuh tidur saat ini, jika dia tidak ingin terlambat pergi ke sekolah keesokan harinya dan harus dihukum oleh guru matematika yang super killer itu lagi.

Namun usahanya sia-sia, dia malah tidak bisa tidur. Hatinya terlalu gusar untuk tertidur, padahal matanya yang sembab itu sudah begitu berat ingin beristirahat. Entah beberapa kali Shin Hye merubah posisi tubuhnya mencoba mencari posisi yang pas yang membuatnya nyaman hingga tanpa sadar kini ia telah terlelap.

 

 

 

N/A : Thank for reading. I hope you enjoy and like this fict. Um, but please don't forget to Comment.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet