chapter 4: Don't...

Stuck In Love With The Siblings

 

“Kau belum tidur?”

Yeseol menoleh ke arah sumber suara yang ada di sampingnya. L.Joe duduk di sebelahnya dan menghidupkan televisi. Gadis itu menggelengkan kepalanya.

Sunbae?”

“Aku memang susah tidur. Kau sekelas dengan anak itu?”

“Anak itu?”

“Hm,” L.Joe mengangguk. “Jonghyun.”

“Ne.”

L.Joe mengangguk lalu memfokuskan pandangannya ke acara tengah malam yang sedang tayang di salah satu stasiun televis, sedangkan Yeseol masih melahap apelnya hingga gigitan terakhir dan ikut menonton acara itu. Salah satu dari mereka tidak ada yang berani memulai pembicaraan. Hingga Yeseol memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.

“Aku tidak tahu kalau,”

“Kebetulan bahwa appa kita berteman?” L.Joe menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “aku tahu. Aku sama kagetnya dengan kalian.” Lalu keadaan kembali sunyi.

Yeseol yang memperhatikan dengan serius acara yang sedang tayang, menyadari punggung kirinya terasa berat. Ia menoleh ke kiri dan mendapati kepala L.Joe beristirahat di punggungnya. Baru kali ini ia melihat wajah L.Joe dengan jarak yang sangat dekat. Ia mengamati garis wajahnya yang tajam dan dapat mencium wangi shampoo yang dipakainya. Untuk beberapa waktu, ia terhasut oleh ketampanan yang dimiliki oleh L.Joe. Tidak diragukan lagi, wajah L.Joe dan Changjo mirip walaupun sedikit. Yeseol mengangkat kepala L.Joe pelan dan meletakkannya di sandaran sofa. Yeseol mengambil selimut dari kamarnya dan menyelimuti tubuh L.Joe yang terlihat kedinginan.

Saat hendak beranjak ke kamarnya, sebuah tangan menggenggam tangannya.

“Selamat malam,” gumam L.joe. Seutas senyum manisnya menghiasi wajahnya yang terlelap, lalu melepas genggamannya.

Ya, Cho Haera! Kemari kau!”

Eunsoo dan Yeseol memperhatikan gadis bernama Haera yang berjalan ke arah mereka sambil menyengir.

Mianhae, kemarin eomma mengajakku untuk ikut bersamanya ke Daegu.” Haera berdiri diantarra Eunsoo dan Yeseol lalu menggandeng tangan kedua temannya. “Ayo kita ke kantin, perutku sudah keroncongan.”

Eunsoo dan Haera sesekali bercengkrama saat mereka menyantap hidangan makan siang, sedangkan Yeseol masih serius menyantap makanannya. Ia memang bukan tipe orang yang suka bicara, namun ia merupakan pendengar yang baik. Jika diantara Eunsoo dan Haera sedang sedih dia bersedia menjadi pendengar setia mereka.

“Yeseol-ah, pulang sekolah kau mau ikut ke Taman Yeouido tidak?” tanya Haera.

Yeseol menggeleng, “Tidak bisa, aku masih ada kelas tambahan dengan Kim Seonsaengnim. Mianhae. Lain kali aku pasti ikut.”

“Memangnya kau belajar tambahan apa sih dengan Kim Seonsaengnim?” tanya Eunsoo yang datang sambil membawa dua botol air mineral.

“Aku tidak bisa memberi tahu kalian.” Yeseol meminum airnya lalu bangkit dari kursinya. “Suatu saat, mungkin aku baru bisa memberi tahu kalian. Aku janji.”

Eunsoo menghela napas lega lalu menarik Haera yang masih duduk di bangku kantin. “Ah, dan kalau kau ada waktu kita akan ke Myeongdong. Setuju?”

Haera yang mendengar kata Myeongdong menepuk tangannya  senang dan mengangguk ber-sama Yeseol. “Setuju!”

Mereka kembali ke kelas masing-masing. Haera sekelas dengan Eunsoo. Saat Yeseol ingin berbelok masuk ke kelasnya, ponselnya berbunyi. Ia bergegas ke bangkunya, lalu memandang nama yang tertera di layar ponselnya. Wajahnya tanpa ekspresi, waktu tahu siapa yang meneleponnya. Ye Seol duduk di bangkunya, lalu menempelkan ponselnya ke telinga.

Yeoboseyo,”

Yeseol-ah,” sapa suara dari seberang sana.

“ada apa? Aku sedang di sekolah. Cepat katakan.”

aku ingin bertemu denganmu. Pulang sekolah,”

aku ada belajar tambahan,”

aku tahu. Pokoknya temui aku di Hobo café yang di Hongdae. Aku sudah bilang Hyungseok. Keuno,” Yeseol menjauhkan ponselnya dari telinga dan memasukkannya ke dalam tas.

Secarik kertas bertuliskan ‘Annyeong’ mendarat di mejanya. Ia menoleh ke samping dan mendapati Changjo tengah menatapnya dengan posisi kepala diatas meja.

“Yang tadi itu siapa?”

“Bukan urusanmu,”

Arasseo. Nanti mau pulang bersama?”

“Aku ada pelajaran tambahan. Kau pulang saja duluan dengan sunbae, tidak perlu menungguku.”

Changjo  berpura-pura memasang wajah sedih, lalu kembali seperti semula memejamkan matanya.

Changjo memang terbiasa tidur saat pelajaran. Yeseol memperhatikan wajah Changjo yang tertidur pulas. Wajahnya yang tampan memang mirip dengan L.Joe, manis dan sama-sama memiliki garis rahang yang tajam, namun memiliki sedikit perbedaan. Sifat mereka.  Yeseol mukul kepala pelan. Kenapa ia mulai menilai kakak beradik ini. Ia sudah berjanji supaya tidak akan jatuh cinta untuk yang kedua kalinya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Tikakyu #1
Chapter 6: Lanjut ya!! Ditunggu,,hee
Tikakyu #2
Chapter 6: Lanjut ya!! Ditunggu,,hee
keylovemelt
#3
;A; ini nggak ada nextnya *frustasi* ayodong lanjuuut authorniim pleaseee
monggyu #4
ㅠ ㅠ!! Update soon juseyo!! Ceritanya bagus!
kkeurao #5
Chapter 3: update;;;u;;;
leechanmi
#6
update soon authornim! ^^