Chapter 2

Comeback To Me, Please!

-Chansung POV-

Aku mencium wangi masakkan dari kamarku. Dengan setengah sadar, kulirik jam dimeja sebelah tempat tidurku. Jam menunjukkan pukul 07.15 pagi, tapi siapa yang sudah memasak sepagi ini? Aku sangsi kalau salah satu hyungku yang memasak, mana ada sejarahnya mereka bangun jam segini untuk memasak.

Aku turun dari tempat tidur dan keluar menuju dapur. Disana sudah ada sesosok wanita yang tengah sibuk menyiapkan masakannya ke atas piring-piring yang telah disusunnya. Sekilas kukenali wajah wanita tersebut, tapi entah kenapa aku tidak bisa mengingat dimana bertemu dengannya.

            “Apa yang kau masak?” tanyaku yang sepertinya mengagetkannya.

            “Kau?” katanya kaget dengan wajah yang menurutku lucu sekali.

Seketika kuingat dimana aku pernah menemuinya. Rambut ikal panjang dan matanya yang besar.

            “Bukankah kau gadis yang berebutan ice cream denganku kemarin?”

            “Oh, jadi aku tidak salah mengenalimu Ahjjushi,” katanya acuh sambil meneruskan pekerjaannya. “Sedang apa kau disini?”

            “Kau yang sedang apa disini? Ini rumahku. Atau kau Asisten Rumah Tangga yang dicarikan oleh Manajer hyung untuk kami?”

            “Ya. Itu benar sekali. Hmmmm… kenapa wajahmu tidak asing ya untukku?” katanya sambil memperhatikanku dari atas sampai bawah.

            “Apa kau tidak tahu aku? Kau tidak mengenalku?” kataku heran. Aku seorang Hwang Chansung, magnae dari sebuah Idol Grup 2PM yang cukup terkenal di Korea Selatan atau malah di dunia. Masa ia tidak mengenalku.

            Dia menggelengkan kepalanya kuat-kuat tanda benar-benar tidak tahu.

            “Huaaahhh.. Wangi apa ini, sepertinya enak,” kata Khun hyung tiba-tiba dibelakangku.

Kulihat mata gadis itu membesar ketika melihat Khun hyung didepannya. Kuakui Khun hyung itu member paling ganteng di 2PM, jadi tidak heran kalau gadis ini bersikap seperti ini.

            “Bukankah kau Nichkhun member 2PM?” tanyanya sambil terus menatap Khun hyung tanpa berkedip.

            “Ne majayo, ireumi mwo-yeyo?”

            “Kim Hyeo Na-imnida.Woah. Dangsin-eun jongmal Khun oppa?” tanyanya yang diiringi anggukan kepala dari Khun hyung. “Woaahh Daebak..”

            “Hei, Na-ya aku lapar. Cepatlah siapkan sarapannya,” akhirnya aku membuka suara setelah dari tadi hanya memperhatikan mereka berdua bicara.

Aku berjalan menuju meja makan diikuti oleh Khun hyung dibelakangku. Sekilas kulihat gadis itu tersipu-sipu saat Khun hyung memberikan kedipan ringan kepadanya. ‘Gadis muda’ pikirku.

-Hyeo Na POV-

            “Hei, Na-ya aku lapar. Cepatlah siapkan sarapannya.”

Apa? Aku tidak salah dengar? Dia memanggilku apa? Na-ya? Apa maksudnya. Namaku Hyeo Na, kenapa dia tidak memanggil namaku lengkap, malah setengah-setengah seperti itu.

            “Sudahlah, tidak usah kau ambil hati,” katanya sambil memberikan kedipan singkat untukku. Kalau aku ingin, rasanya aku ingin pingsan saat itu juga. Ternyata Jae Mi benar kalau Khun oppa aslinya ganteng banget, pantas Jae Mi sampai tergila-gila olehnya.

Jadi, sekarang aku menjadi asisten rumah tangga member 2PM. Waw, hal ini tidak pernah sama sekali terpikir dibenakku. Sepertinya hari-hariku akan menyenangkan, kecuali dengan pria satu itu. Tapi tunggu, siapa namanya? Aku tidak hapal satu pun member 2PM, kecuali Khun oppa. Itu pun karena Jae Mi menyukainya, jadi pastilah aku mengenali Khun oppa. Jae Mi pasti senang bila kuberi tahu hal ini.

            “Hei Na-ya, ppalli! Ah, neomu baegopta,” rengeknya sambil memegang perutnya yang… oke kuakui memang impian semua pria didunia ini. Ah, apa yang sedang kupikirkan, bukankah aku sedang kesal dengannya.

            Aku berjalan menata piring-piring tersebut dimeja makan. Tanpa basa-basi, Khun oppa dan pria yang belum kuketahui namanya langsung makan dengan lahap nasi goreng buatanku.

            “Wah, makanan apa itu? Sepertinya enak.”

Satu persatu member 2PM dating ke meja makan, sepertinya wangi masakanku menghipnotis mereka supaya mereka bangun dari tempat tidur, buktinya mata mereka masih setengah terpejam saat tiba di meja makan.

            “Oh iya, dia itu Hyeo Na. Asisten Rumah Tangga baru kita. Mungkin untuk lebih mengenal, coba perkenalkan diri kalian satu-persatu,” kata Khun oppa memulai.

            “Naneun Minjun-imnida,” kata laki-laki disebelah Khun oppa.

            “Naneun Junho-imnida,” kata laki-laki disebelah Minjun oppa, dia mempunyai mata kecil yang membuatnya lucu ketika tersenyum.

            “Naneun Wooyoung-imnida,” kata laki-laki disebelah Junho oppa sambil tersenyum seperti anak kecil.

Aku terus tersenyum sambil terus mengingat nama mereka satu persatu.

            “ Naneun Taecyon-imnida, kau pasti akan mengingat namaku karena badanku paling besar disini,” katanya sambil tersenyum memperlihatkan barisan gigi yang ukurannya cukup besar.

            “Naneun Chansung-imnida,” kata laki-laki itu.

            “Jeoneun Kim Hyeo Na-imnida, mannaseo bangabseumnida,” kataku sambil membungkuk kearah mereka.

            “Wah, masakanmu ini bener-benar enak. Jinjja masissta,” kata Wooyoung oppa sambil terus melahap masakanku.

            “Sepertinya kau masih muda, berapa umurmu?” Tanya Junho oppa.

            “Aku lahir di tahun 91, saat ini aku masih kuliah di Yeonsei University jurusan Economic Business.”

            “Waw, kau kuliah di Universitas yang bagus sekali.”

Aku tersenyum simpul lalu ijin ke dapur untuk melanjutkan pekerjaanku. Kulirik Chansung sekilas, kulihat ia acuh tak acuh dengan percakapan kami barusan. Ia tetap saja focus dengan makanannya. Sepertinya, hari ini aku harus mulai berbelanja dan mengisi lemari es ini dengan bahan-bahan makanan.

 

-Author POV-

Siangnya, Hyeo Na sibuk memilih-milih kebutuhan-kebutuhan untuk 2PM di Supermarket dekat kampusnya. Setelah membersihkan rumah tadi, ia langsung meminta uang untuk membeli bahan makanan serta kebutuhan-kebutuhan lainnya kepada sang manager.

            “Jogiyo” kata seorang laki-laki sambil menepuk pundak Hyeo Na.

            “Ne? Ada yang bisa kubantu?” tanya Hyeo Na bingung saat pria ini muncul didepannya. Seorang pria tinggi dan ya diakuinya wajahnya lumayan tampan.

            “Bukankah kau Hyeo Na?”

            “Ne majayo, nuguseyo?”

            “Apakah kau lupa denganku? Aku Hyuk Min. Park Hyuk Min. Kita satu sekolah dahulu, kau di SMP dan aku di SMA, apakah kau ingat?”

            Hyeo Na mengingat-ingat, sepertinya ia pernah tahu nama Park Hyuk Min, tetapi sepertinya bukan ini wajah yang ia kenal.

            “Apa kau ingat dengan lelaki dengan kacamata tebal yang sering di bully oleh Choi Seo Jae? Yang sering kau bela?”

            “Aaaaahhhh... aku ingat sekarang. Wah, kau berbeda sekarang. Kemana kacamata tebalmu? Hahaha..”

            “Ah kau ini. Apa kabarmu?”

            “Aku baik, kau?”

            “Ya seperti ini, baik-baik saja. Apa kau sedang sibuk? Ayo kutraktir kau minum kopi,” ajak Hyuk Min.

 

-Coffee Shop sekitar Yonsei University-

-Hyeo Na POV-

            “Apa kau kuliah disekitar sini?” tanya Hyuk Muin padaku.

            “Yup,” jawabku diiringi anggukan. “Kau, sedang apa disini? Setahuku setelah kau lulus SMA, kau tidak di Korea. Bukankah kau dan keluargamu pindah ke Amerika?”

            “Iya, dan sekarang aku sudah pulang. Aku rindu berada di Korea, lagipula aku sedang mencari seseorang disini.”

            “Nugunde?” tanyaku penasaran.

            “Rahasia,” jawabnya sambil tersenyum manis.

            “Yeoja? Waaahhhh Oppa sekarang sudah berubah.”

            “Ini semua berkatmu Hyeo Na.”

            “Berkatku bagaimana?” tanyaku heran sambil menyeruput Cappucino blanded-ku.

            “Ya karena kau selalu membelaku, aku jadi berpikir untuk mengubah diriku, ya lebih tepatnya mengubah penampilanku. Dan kau juga pernah bilang padaku untuk berubah, jangan pernah takut untuk menghadapi orang yang berbuat jahat kepadaku.”

            “Wah, Hyuk Min Oppa. Dewasa sekali pemikiranmu,” kataku tersenyum lebar.

            Kulirik jam ditanganku, baru kusadari ternyata sudah jam 04.30 dan aku lupa kalau belum memasak makan malam untuk para member 2PM.

            “Sepertinya aku harus pergi sekarang. Aku masih ada urusan lain. Nanti kita ketemu lagi ya,” kataku sambil membereskan belanjaanku .

            “Hyeo Na-ssi, bolehkah aku meminta nomormu? Siapa tahu aku ingin mentraktirmu lagi, sebagai ucapan terima kasih,” katanya sambil menahan tanganku.

            “Ah, ye,” kataku sambil memberikan nomor handphone-ku. “Nae Kanda.”

            Aku pergi meninggalkan Hyuk Min yang masih asyik menikmati kopinya yang masih belum habis. Aku memutuskan menggunakan taksi untuk mempersingkat waktuku, untung saja tadi masih ada sisa uang belanjaan.

 

-Chansung POV-

            “Ah, ye,” kata Hyeo Na sambil memberikan nomor Handphone-nya ke pria itu. “Nae Kanda.”

            Kulihat Hyeo Na keluar dari Coffee Shop, lalu kuarahkan pandaganku ke pria yang tadi bersama Hyeo Na.

            “Ini pesananmu,” kata pelayan cafe tersebut.

            “Ah, terima kasih,” jawabku setengah kaget lalu pergi meninggalkan cafe itu.

 

-Hyeo Na POV-

Kuputuskan hari ini untuk memasak makanan yang kuketahui. Tinggal sendiri di apartemen tidak menjamin aku pandai dalam hal memasak. Aku bisa memasak, tetapi tidak terlalu pandai, aku masih harus terus banyak belajar.

"Apa memasak Sundubu jjigae, cumi goreng tepung, dan telur dadar sudah cukup ya? Ah, aku bingung mau menyediakan apa lagi" keluhnya sambil menatap nanar masakannya yang sudah tertata rapi diatas meja makan.

Tiba-tiba pintu rumah terbuka, lalu masuk satu persatu member 2PM.

"Wah, aku mencium aroma masakan yang enak sekali," ujar Wooyoung oppa yang langsung duduk manis di kursi.

"Jogiyo Wooyoung-ssi, apakah masakan ini sudah cukup untuk makan malam kalian?" tanyaku takut-takut.

"Hmm.. Kalau untukku sih ini sudah lebih dari cukup, tapi kalau untuk orang seperti Chansung, aku tidak bisa menjamin," katanya santai sambil mengambil cumi goreng tepungku.

Entah mengapa, setelah Wooyong oppa mengatakan hal itu, hatiku langsung down. Tapi siapa Chansung? Kenapa aku harus takut padanya?

"Wow, makan malam sudah siap. Sudah lama sekali tidak seperti ini. Apakah boleh langsung dimakan Hyeo Na-ssi?" tanya Taecyeon oppa.

"Oh, silahkan." kataku lalu menyiapkan 6 mangkok nasi untuk mereka.

"Aku makan diluar saja. Aku tidak nafsu dengan makanan seperti ini," kata Chansung lalu pergi meninggalkan kami yang terus memperhatikannya hilang dibalik pintu.

Aku menundukkan kepalaku lalu pergi ke dapur untuk membereskan sisa aku masak tadi. Entah mengapa saat Chansung mengatakan hal itu, hatiku sakit. Ingin menangis tetapi aku tahan karena mengingat member 2PM lainnya.

"Apakah kau baik-baik saja?" tanya Khun oppa menghampiriku didapur.

"Hah? Aku baik-baik saja Nichkhun-ssi. Memangnya ada apa?" tanyaku berpura-pura.

"Ah tidak," katanya lalu berjalan kembali ke meja makan. "Oh ya, ngomong-ngomong masakanmu enak sekali."

Aku tersenyum simpul saat melihat senyum diwajah Khun oppa ketika ia berkata masakanku enak. Setidaknya, itu menjadi penghibur hatiku saat ini.

 

-Chansung POV-

"Huh, gara-gara gadis itu aku harus makan sendirian diluar begini. Entah kenapa aku tidak suka kalau hyung-hyungku dekat dengannya. Ah, apa aku menyukainya? Secepat itukah? Murahan sekali kau Hwang Chansung," umpatku terus-terusan.

Aku tidak memperdulikan tatapan orang disekitarku. Aku tidak memperdulikan statusku sebagai seorang idola. Aku terus memakan makanan yang tersedia didepanku sambil sesekali menenggak soju.

"Hai, bukankah kau Chansung? Apa kamu masih mengingatku?" tiba-tiba seorang perempuan menghampiriku, aku tebak umurnya beberapa tahun lebih tua dariku, sepertinya seumuran Minjun hyung, Taec hyung, dan Khun hyung.

"Nuguseyo?" tanyaku heran, karena aku benar-benar lupa siapa dia.

"Apa kau ingat beberapa minggu lalu aku pernah bertemu denganmu di JYP Building?"

Aku terus berusaha mengingat dan "Aaahhh.. Bukankah kau yang melatih dance untuk Miss A?" kataku tiba-tiba mengingat siapa perempuan ini.

“Ne, majayo. Aku yakin kau tidak ingat siapa namaku,” tebaknya yang memang benar aku tidak ingat siapa namaya, yang kutahu ia adalah choreographer Miss A. “Namaku Choi Yeon Hye,” katanya sambil mengulurkan tangan.

“Ah ye,” jawabku sambil menjabat tangannya. “Apa kau sendiri disini?”

“Aniyo, aku bersama teman-temanku disana,” katanya sambil menunjuk kesuatu tempat agak didalam.

            “Yeon Hye, sedang apa kau?” tiba-tiba suara seorang pria mengagetkanku.

            “Hyuk Min, kau mengagetkanku. Aku sedang mengobrol dengan temanku. Oh iya, perkenalkan ini Hwang Chansung. Chansung-a ini Park Hyuk Min, temanku di Amerika dulu.”

            Kuperhatikan wajah pria ini, aku seperti pernah melihatnya disuatu tempat. Seketika aku mengingat senyumnya, bukankah ia pria yang bersama Hyeo Na tadi siang.

            “Annyeong haseyo Chansung-imnida,” kataku berusaha formal.

            “Annyeong Hyuk Min-imnida, bangapta.”

            “Ayo kita ke teman-teman lainnya, mereka sudah menunggu kita. Chansung-a, nae kanda,” kata Yeon Hye sambil melambaikan tangan.

            Pria itu mengikuti Yeon Hye pergi meninggalkanku. Sekilas kulihat pria itu menengok ke belakang dan melihatku dengan pandangan yang tajam. Bulu kudukku hampir berdiri melihat tatapan matanya yang menyiratkan suatu yang buruk.

            Tiba-tiba handphoneku berbunyi. Kulihat Khunnie hyung menelponku.

            “Yeoboseyo? Wae hyung?”

            “Chanie-ya oddiga?”

            “Aku sedang makan. Wae?” tanyaku bingung karna kudengar nada panik dari Khunnie hyung.

            “Cepatlah kita bertemu, sepertinya Hyeo Na sedang dalam bahaya.”

            “Mwo? Jamkkanman, apa maksudmu dia sedang dalam bahaya?”

            “Nanti saja kuceritakan, yang penting kita bertemu sekarang di rumah.”

            Kututup telepon dari Khunnie hyung, entah kenapa perasaan khawatir melanda diriku saat ini. Padahal, siapa Hyeo Na sampai aku khawatir seperti ini? Kenal saja baru, tapi apa nama perasaan ini?

 

 

-TBC-

Yaapppppssss...

Chapter 2 yang dibuat dalam waktu yang panjang.

Dan sepertinya ceritanya membosankan...

Maafkan, semoga Chapter 3 gak ngebosenin..

Please leave comments, don't be silent reader...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
FilinaCindy #1
hehehe .
sampe gw cari di google loooh =)
lanjutkaaan, kl baru 2 chapter blm bs mengira-ngira mau dibawa kemana fanfic-nya .
hhehehe .