kura-kura terjebak evil

Cho Kyuhyun Chocolate Love

 

“Kau benar-benar datang?”, mata Kyuhyun berbinar saat melihat Taeyeon mengenakan gaun malam berwarna biru muda memasuki ruangan VIP yang sengaja dipesan oleh Raya untuk mereka berdua. Taeyeon berpakaian seperti itu karena Raya mengatakan malam ini ia akan membuatnya merasa seperti putri di dunia dongeng.

“Apa oppa sudah menunggu lama?”

“Aniya, Cuma satu jam. Kau tiba di waktu yang tepat, jam delapan malam, aku saja yang datang terlalu cepat. Hehe. Silahkan duduk.”, Kyuhyun menarik kursi untuk Taeyeon, mempersilahkannya duduk layaknya pria romantis umumnya. Bibirnya tak berhenti tersenyum, begitu bahagia.

“Gomawoyo, oppa. Aku sangat berterimakasih karena oppa memilih Raya menjadi pasangan duet. Itu adalah mimpi yang sudah lama ia kejar karena ia sangat mengidolakanmu. Aku juga minta maaf karena sekarang dia tidak bisa..”

“Araso. Tidak usah dibahas lagi. Aku sudah lapar sekali sekarang. Ayo kita pesan saja.”, Kyuhyun memotong kalimat Taeyeon karena ia tidak ingin membahas Raya lagi. Ia ingin hanya ada pembicaraan tentang mereka berdua, tidak ada orang lain.

            Sembari makan, Kyuhyun berusaha mendekatkan dirinya pada Taeyeon. Seperti yang Raya ajarkan, ia membahas hal-hal yang disukai Taeyeon. Tentang warna biru, tentang kucing dan tentang mimpi Taeyeon untuk membuat rumah di Bali. Semua topic itu sudah dipersiapkan Raya agar pembicaraannya dengan Taeyeon tidak canggung dan membosankan. Kyuhyun sudah menghapalkannya dengan baik. Raya juga mengajarkan lelucon yang biasa ia gunakan untuk menghibur Unninya. Hasilnya, Taeyeon terus tertawa dan merasa nyaman berbincang dengan Kyuhun. Bahkan ia berhasil menyuapi Taeyeon dan mebuat Taeyeon melakukan hal yang sama.

“Aku kenyang.”, ucap Taeyeon setelah melahap habis makanannya.

            Tiba-tiba muncul sebuah grup orchestra yang muncul dan mulai bermain music di ruangan itu. Mereka memainkan lagu ballad favorit Taeyeon yang sangat cocok untuk berdansa.

“Will u dance with me?”, Kyuhyun mengulurkan tangannya pada Taeyeon. Gadis itu tersenyum dan meraih tangan Kyuhyun. Mereka pun berdansa dengan bahagia.

“Oppa, kau terlihat sangat bahagia sekarang. Na ddo, haengbokke.”, ucap seseorang yang merancang acara date kyuhyun malam ini. Air matanya terus mengalir sejak ia menyaksikan dinner itu dari kamera CCTV. ia tahu ia akan terluka melihatnya, tapi ia tidak ingin melewatkan menyaksikan kebahagiaan terpancar dari wajah pria impiannya itu, sayangnya bukan bahagia bersamanya.

“Raya, bisakah kau ke kantor sekarang untuk menandatangani kontrak kerja kita? Mr. Lee memintaku mengantarkan kontrak itu padanya besok pagi.”, Kang Eun Gi, manager Kyuhyun menelpon Raya saat gadis itu masih menyaksikan tayangan yang menghancurkan hatinya.

“Ne, aku akan kesana sekarang.”, ia sudah tidak kuat melihat acara date itu lagi.

“Mulai besok kau harus berlatih vokal dari minggu hingga jumat, pukul lima sore sampai sebelas malam. Akan ku tunjukkan ruang latihannya sekarang. Follow me!”, ucap Kang Eun Gi setelah Raya selesai menandatangani kontraknya.

“ini ruangannya. Tapi sekarang kau tak boleh masuk dulu kecuali kau ingin Si Kura-kura marah.”

“Siapa Si Kura-kura?”, Eun Gi kaget melihat orang yang ia maksud sudah berdiri di belakangnya.

“Hefh, Kau sudah datang, Yesung-ssi?”, Eun Gi mencoba mengalihkan pembicaraan. Ia tidak ingin melihat Si Kura-kura murka. Bisa-bisa ia dipecat dari SME.

“Ye. Dia siapa?”, Yesung memandang ke arah Raya.

“Dia yang akan berduet dengan Kyuhyun mengisi soundtrack Loving You, namanya Raya Karmela.”

“Annyeonghaseyo.”, Raya memberi salam pada Yesung. Ia tak berani menatap mata Yesung yang tajam. Pandangannya seperti meremehkan Raya.

“Oh..Kalau begitu sekarang kau harus bernyanyi untukku. Aku ingin tahu kemampuan vocalmu.”, tantang Yesung. “Cepat masuk!”, Raya pasrah, ia tahu kemampuan vokalnya sangat jauh jika dibandingkan dengan Yesung.

 Turn around,turn around and fix your eye in my direction

So there is a connection

I can’t speak I can’t make a sound to somehow capture your attention

I’m staring at perfection

Take a look at me so you can see how beautiful you are

You call me a stranger, you say I’m a danger

But all these thoughts are leaving tonight

I’m broken and abandoned, You are an angel

Please make all my dreams come true tonight

            Raya menyanyikan lagu andalannya, Stranger. Lagu yang sebenarnya ingin ia nyanyikan saat audisi untuk membuat Kyuhyun terpesona.

“Not bad! Suaramu lumayan juga.”, ucap Yesung. Kali ini ia tersenyum, manis sekali. Hampir saja Raya terpesona olehnya. Tapi ia segera ingat pada Kyuhyun.

“Manager, bisakah kau meninggalkan ruangan ini? Aku ingin berlatih dengan Raya sekarang.”

“Oh, geurae.”, Eun Gi bingung karena biasanya setiap sabtu Yesung tidak mau berlatih vocal dengan orang lain. Bahkan ia selalu mengunci ruangan latihan dari dalam. Ia ingin sendirian.

            Yesung mengajarkan teknik vokal dan cara menghayati lagu. Raya mendengarkan nasehat Yesung dan mencoba mempraktekannya. Ia senang mendapat banyak ilmu dari pria idaman Unninya.

“Baiklah, aku rasa sudah cukup untuk hari ini.”, Yesung meneguk sebotol air putih untuk membasahi tenggorokan yang kelelahan berlatih vokal selama tiga jam.

“kamsahamnida, Yesung-ssi. Anda telah memberiku banyak ilmu.”

“Huh, aku sangat lapar. Kenapa  makanannya belum datang juga?!”, ucap Yesung, ia sama sekali tidak mempedulikan ucapan terimakasih Raya. Raya semakin sebal dengan pria itu. Ia berbeda dengan orang yang digambarkan Taeyeon selama ini.

“Makanlah ini dulu, lumayan untuk mengganjal perut.”, Raya memberikan sebatang coklat pada Yesung. Walaupun ia kesal dengan sikap Yesung tapi ia ingin memberi kesan yang baik padanya. Yesung membuka bungkus coklat itu dan memotongnya menjadi dua lalu memberikannya pada Raya.

“Sejak kecil aku sangat suka makan coklat. Dan aku lebih suka memakannya bersama orang lain.”

“Sama. Bahkan dulu orang-orang memanggilku ‘Choco’ karena aku sangat menyukai coklat.”, ucap Raya. Ia mulai merasa nyaman berbincang dengan Yesung. Mereka mulai membicarakan masa kecil dan pengalaman hidup mereka. Kecanggungan diantara mereka lumer karena sebatang coklat.

“Kya, pantas saja Yesung-ssi tidak pernah mendapatkan pacar. Mana ada pria yang terus menunggu wanita menyatakan cinta duluan?! Benar-benar payah.”, ucap Raya.

“Mwo?”

“Tidak romantis, kaku, membosankan dan pengecut, kalau Yesung-ssi tetap begitu maka sampai kapanpun kau tidak akan mendapatkan pacar. Yesung-ssi benar-benar menyedihkan. Ah..jjinja.”

“Mworago? Berani sekali kau berbicara seperti itu padaku!”, Yesung mulai emosi.

“Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Yesung-ssi harus berubah.”, ucap Raya dengan muka innocentnya. Ia tidak sadar bahwa Yesung sudah mulai kesal.

“Karena Yesung-ssi sudah mengajariku teknik bernyanyi maka aku akan mengajarimu teknik menjadi pria romantis supaya Yesung-ssi bisa mendapatkan pacar.”, lanjut Raya. Lalu, ia mengajarkan teknik berkencan, cara menatap, berbicara dan memperlakukan wanita. Meski Raya belum pernah melakukannya dengan pria manapun –Cuma liat di tv- tapi ia menjelaskan seperti seorang profesional. Namun Yesung sama sekali tidak tertarik pada penjelasan Raya.

Toktok

“Mouse and Rabbit Cafe Delivery”, pesanan Yesung datang.

“Jwosonghamnida, Manager. Tadi ban mobil kami bocor di jalan dan tidak ada bengkel, jadi..”

“Araso, pergilah.”, Yesung tidak berminat memarahi karyawannya sekarang karena ia sedang kesal pada wanita kurang ajar dan sok tahu, Raya.

Ia segera membuka makanan itu, jjajangmyun favoritnya. Aroma sedap langsung menyeruak ke udara.

Krukkruk

“Kau lapar?”, Yesung mendengar suara perut Raya. Gadis itu mengangguk malu.

“Ya sudah, kau saja yang makan.”. Raya lagsung melahap mie hitam itu. Tapi kemudian ia mendengar suara perut Yesung.

“Yesung-ssi lapar?”, meski sebenarnya lapar tapi Yesung menggeleng.

“Jja, makanlah! Aaa..”, Raya mencoba menyuapi Yesung. Yesung mengernyitkan dahi.

“Apa kau jijik makan dengan sumpit yang sama denganku? Tenang saja, aku tidak mengidap penyakit menular. Ayo makanlah! Ini adalah cara makan yang romantis, suap-suapan. Ayo aaa..”. meski ragu akhirnya Yesung memakannya juga. Raya tersenyum puas. Ia terus menyuapi Yesung seperti seorang ibu menyuapi anaknya. Yesung pun mulai menikmatinya. Rasa Jjajangmyun itu menjadi lebih enak.

“Wah, sudah jam sebelas. Aku harus segera pulang.”, Raya takut Taeyeon mengetahui kebohongannya. Ia harus pulang sebelum Taeyeon sampai di rumah.

“Kau mau pulang naik apa?”

“Naik bis. Tadi aku tidak membawa mobil.”

“Oh..Kau bilang pria yang romantis akan mengantarkan teman wanitanya pulang, jadi sebagai latihan aku akan mengantarmu sekarang. Gaja!”

            Yesung membukakan pintu mobilnya untuk Raya, persis seperti yang Raya ajarkan. Gadis itu tersenyum melihat perlakuan Yesung.

“Apa yang dilakukan pria romantis saat di mobil bersama wanitanya?”

“Ia akan menyetir dengan tangan kanannya dan tangan kirinya menggenggam tangan wanitanya. Ireohke.”, Raya menggenggam tangan Yesung dan meletakkannya di perut pria itu. Jantung Yesung berdegup kencang. Napasnya terasa sesak, badannya membeku. Ia mengerem mendadak. Gugup.

“Waeyo?”, Raya kaget karena mobil itu berhenti mendadak.

“Apa sulit menyetir dengan satu tangan? Kalau begitu aku akan melepaskan tanganmu.”,ucap Raya.

“Aniya! Biar seperti ini saja.”, yesung baru pertama kali merasakan rasa seperti ini, rasanya seperti mau meledak dan ia tidak ingin melewatkannya. Ia menggenggam tangan Raya lebih erat. Hangat.

            Raya beruntung karena tiba di rumah lebih dulu dari Taeyeon. Ia pura-pura tidur saat Taeyeon masuk ke kamarnya. Taeyeon lega melihat adiknya tidur dengan tenang.

            Semakin hari Kyuhyun semakin dekat dengan Taeyeon. Ia sering mengirimnya bunga dan berbagai hadiah. Ia juga tak pernah alpa menelpon Taeyeon setiap pagi. Sedangkan Yesung semakin jatuh pada Raya. Ia sering sengaja datang ke ruang latihan untuk melihat Raya. Ia semakin terpikat dengan tingkah polah gadis itu yang polos, jujur dan apa adanya. Satu-satunya gadis yang membuatnya tersenyum-senyum sendiri sebelum tidur, gadis yang selalu muncul di mimpinya.

“Aku dengar kau begitu dekat dengan Yesung hyung, apa itu benar?”, Tanya Kyuhyun setelah latihan vokal selesai.

“Aniyo, kami hanya sering latihan vokal bersama. Itu saja”

 “Gotjimal..Yesung Hyung selalu membicarakanmu di dorm. Ia bilang kau sangat manis dan unik.”

“Geuraeyo?”

“Ye..Makanya aku mau kau terus mendekatinya dan menjadi pacarnya. Aku akan membantumu karena jika Hyung berpacaran denganmu maka Taeyeon akan berhenti mengejar Hyung.”, ucap Kyu.

“Kau sudah berjanji akan membantuku mendapatkan Taeyeon jadi kau harus menuruti kata-kataku sekarang! Aku akan mengatur semuanya. Kau hanya perlu mengikuti caraku, araso?”, lanjut Kyuhyun. Raya merasa hatinya hancur. Bagaimana mungkin orang yang begitu dicintainya bisa memanfaatkan dirinya untuk mendapatkan gadis lain.

“Apa oppa sudah benar-benar melupakanku?”, batin Raya.

*%>_<%*

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet