finally i meet oppa

Cho Kyuhyun Chocolate Love

 

Seoul terlihat seperti gumpalan awan jika dilihat dari atas. Semuanya putih, tertutup salju di akhir bulan November. Udara di luar ruangan mencapai -60C. Meski di dalam ruangan gedung SME terdapat penghangat udara yang berfungsi dengan baik, tangan dan kaki Raya masih begitu dingin. Ia bukan kedinginan tapi terlalu gugup menghadapi audisi Duet Bareng Cho Kyuhhyun yang kini sudah mencapai tahap terakhir. Setelah susah payah bersaing dengan tiga ribu lebih orang, kini ia harus berjuang menyingkirkan 49 peserta lain agar ia bisa berduet dengan pria idamannya. Gadis berusia Sembilan belas tahun itu menjadi sangat gugup karena salah satu juri di tahap akhir ini adalah Cho Kyuhyun. Raya tidak sabar untuk bertemu pujaan hatinya.

“Nomor 47 silahkan masuk!”

            Raya menarik napas panjang. Ini saatnya ia memperdengarkan suara emasnya pada Kyuhyun. Raya memasuki ruangan audisi dengan mantap.

“Sudah ku katakan aku hanya mau berduet dengan Taeyeon! Aku tidak mau meneruskan proses audisi ini! Lagipula suara semua peserta tadi biasa saja. Aku tidak mau berduet dengan orang-orang seperti itu!”, seru Kyuhyun pada Mr. Lee, manager SME yang juga menjadi juri audisi itu.

“Taeyeon sudah menolak tawaran berduet denganmu. Ia lebih memilih berduet dengan Yesung. Kau tahu itu kan?! Jadi sekarang teruskan saja proses audisi ini! Ara?!”, bentak Mr. Lee. Kyuhun tidak mengindahkannya, ia justru beranjak dari kursinya, menuju keluar.

“Jaggaman!”, Raya yang semenjak tadi menyaksikan keributan itu berteriak.

“Setidaknya kau harus mendengarkan aku bernyanyi.”, Raya menatap Kyuhyun yang sudah berdiri di pintu keluar. Raya tidak rela jika perjuangannya untuk berduet dengan Kyuhyun sia-sia. Setidaknya ia ingin Kyuhyun mendengar ia bernyanyi, ttak han beon deon.

“Aku tidak berminat.”, jawab Kyuhyun tanpa memandang Raya.

“Aku tahu kau sangat menyukai Taeyeon Unni. Aku bisa membantumu.”, langkah kaki Kyuhyun terhenti setelah mendengar kalimat itu. Ia menoleh pada gadis berambut panjang itu.

“Aku akan membantumu asal kau..”

“Apa kau bisa membuat Taeyeon mau berkencan denganku? Jika kau bisa maka kau akan menjadi teman duetku. Tanpa audisi! Bisa?”, Kyuhyun menyela kalimat Raya. Ia tak percaya gadis biasa seperti Raya bisa mendekati Taeyeon, penyanyi solo wanita yang sudah terkenal di dunia.

“Geurae, beri aku waktu satu minggu.”, Kyuhyun terkekeh. Ia sudah mengajak Taeyeon dinner puluhan kali selama satu tahun ini tapi selalu ditolak. Bagaimana mungkin Raya bisa merubahnya dalam waktu satu minggu saja? Dasar gadis gila, batinnya.

“Kau terlalu percaya diri! Tapi baiklah, aku setuju!”, ucap Kyuhyun. Mr. Lee menggaruk-garuk kepalanya yang plontos, ia tidak tahu harus berbuat apa pada artisnya yang baru saja membuat perjanjian bodoh. Raya tersenyum puas. Sebenarnya ia hanya ingin Kyuhyun mendengarkan ia bernyanyi, namun Kyuhyun justru menawarkan menjadi teman duetnya. Ia merasa bagai kejatuhan ribuan anggur (anggur adalah buah favoritnya. Raya tidak doyan durian, lagian kejatuhan durian kan sakit, xD). 

 

*%^_^*%

“Ne, oppa. Araseo.”, ucap Taeyeon dengan aegyo-nya. Senyumnya terus mengembang meski percakapan teleponnya sudah berakhir.

“Kenapa Unni selalu tersenyum-senyum sendiri setiap Yesung oppa menelpon? Padahal kan dia hanya menelpon setiap hari selasa dan kamis untuk mengingatkan Unni datang ke latihan vokal.”, ucap Raya sambil memberikan segelas jus tomat pada Taeyeon.

“Apa Unni benar-benar menyukai Yesung oppa?”, Taeyeon hanya tersenyum mendengar pertanyaan itu. Sebenarnya tanpa bertanya Raya sudah tahu bagaimana perasaan Taeyeon. Wajah gadis berusia 23 tahun ini selalu berseri saat bercerita tentang Yesung. Bagaimana Yesung mengusir segerombolan anak laik-laki yang mengganggu Taeyeon  saat ia kelas empat sekolah dasar yang membuat Taeyeon merasa bahwa Yesung adalah pangerannya. Bagaimana suara serak dan lembutnya membuat Taeyeon semakin jatuh padanya dan bagaimana ia memperlakukan Taeyeon selama di SME. Cerita-cerita itu sangat sering diulang-ulang Taeyeon, tapi Raya selalu mendengarnya dengan sabar karena ia sangat menghormati Unninya.

“Oia, bagaimana audisinya? Lolos kan?”, Taeyeon berusaha mengalihkan pembicaraan.

 “Geureom. Mana mungkin aku gagal!”, jawab Raya dengan memaksakan bibirnya tersenyum. Ia yakin akan berhasil, tapi ia tidak bisa menceritakan kesepakatannya dengan Kyuhyun pada Unninya.

“Jinjja? Nae dongsaeng benar-benar hebat!”, ucap Taeyeon sambil mengelus kepala Raya.

“Padahal kau bisa langsung diterima di SME asal kau menerima tawaranku untuk merekomendasikanmu ke Mr. Lee. Tapi kau menolak.” Lanjut Taeyeon

“Aku ingin masuk ke SME dengan usahaku sendiri. Kalau aku masuk karena Unni merekomendasikanku maka selamanya orang-orang akan mengenalku sebagai dongsaeng Taeyeon, bukan sebagai Raya Karmela. Lagipula aku kan bukan adik kandung Unni.", Raya tertunduk lesu.

“Geuman malhae! Kau tidak boleh membahasnya lagi! Awalnya aku memang mengangkatmu sebagai adikku karena ibumu telah mendonorkan kedua korneanya untukku yang sudah buta sejak bayi hingga berusia limabelas tahun sehingga akhirnya aku bisa melihat indahnya dunia dan indahnya wajah Yesung oppa. Tapi sekarang aku benar-benar menyayangimu sebagai keluargaku sendiri. Jadi anggaplah aku sebagai keluargamu juga! Araseo?”, Raya mengangguk dan tersenyum mendengar kalimat Unninya. Ia juga sangat menyayangi Taeyeon karena ia lah yang menyelamatkan hidup Raya yang terkatung-katung sejak ibunya meninggal dalam kecelakaan lalulintas.

“Unni-ah, bagaimana kalau aku mentraktirmu makan di restoran mewah untuk merayakan keberhasilanku masuk ke SM?”

“Memangnya kau punya uang?”, ucap Taeyeon dengan nada mengejek.

“Geureom! Aku kan baru saja menerima beasiswaku bulan ini. Jumlahnya lebih dari cukup untuk mentraktir Unni makan sepuasnya di restoran termahal di Seoul!”, ucap Raya sambil manyun karena tidak terima diejek oleh kakaknya.

“Joha! Sabtu ini jadwalku kosong karena besoknya aku akan rekaman dengan Yesung oppa.”

“Bagus, jadi Sabtu jam tujuh malam aku tunggu di restoran Hensel, bagaimana?”, Taeyon tersenyum mengiyakan.

*%^_^%*

 

 “Mwo? Kenapa tak bisa datang?”, Taeyeon mengomel saat tiba di Hensel Restaurant, sebuah restoran mewah di Seoul.

“Mianhae, Unni-ah. Perutku sangat sakit. Dari tadi aku keluar masuk WC terus, aku juga jadi sering buang angin. Aarhh sakiiit.”, Raya pura-pura mengerang di telepon untuk membohongi Taeyeon. Sebenarnya ia mengatur makan malam ini sebagai acara kencan Kyuhyun dan Taeyeon, sesuai perjanjiannya dengan Kyuhyun.

“Jjinja? Kalau begitu aku akan pulang sekarang juga. Jaggaman!”, ucap Taeyeon khawatir.

“Andwae! Aku hanya diare biasa saja. Unni harus tetap di sana karena aku sudah terlanjur mengundang Kyuhyun oppa dan sekarang dia sudah di dalam. Tolong Unni temani dia, aku tidak enak kalau harus menyuruhnya pulang. Jebal, tolong aku kali ini.”, ucap Raya dengan nada memelas.

“Neo jjinja..”, Taeyeon sebenarnya sangat kesal pada adiknya tapi ia tidak pernah bisa menolak dongsaeng kesayangannya itu. Ia terpaksa mengiyakan daripada harus mendengar rengekan adiknya.

“Kau benar-benar datang?”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet