Maaf untuk Ms. Typos....

Happy Reading~

masih butuh komentar untuk kesempurnaan ff ini...

Seperti biasa, pagi hari aku sedang sarapan bersama keluarga. Ada eomma dan appa. Ya, aku merupakan anak tunggal dan satu-satunya, maka tidak heran jika aku sangat dimanjakan dan diperhatikan. Tetapi aku tidak menyukai perhatian lebih kedua orangtuaku. Mereka terlalu protect terhadapku.

“appa, aku berangkat dulu ya” ujarku

“mau kemana?” tanya appa

“kuliah kan, aku berangkat yaa” ujarku sambil mencium tangan eomma dan appa

“diantar bodyguard ya sayangg..” kata appa

“andwaeee, aku sudah bisa menyetir mobilku sendiri, aku akan mencoba mobil baruku pemberian appa” tolakku

“oke nak, terseraah”

Itulah salah satu over-protective orangtuaku ke aku. Dan aku melanjutkan perjalanan menuju kampus. Ya jarak antara rumah dengan kampus tidak terlalu jauh.

Sesampainya dikampus ...........

“eh, mau kemana?” senggol jia

“eh jia, mau masuk ke kelas dong ya, aku ada mata pelajaran penting ini masak gatau sih kita kan sekelas” jawabku sambil merangkul jia

“oiya, masuk yuk udah hampir mulai tuh”

Di kampus, aku termasuk salahsatu mahasiswi yang pintar. Ya, aku dituntut pintar agar kelak dapat meneruskan perusahaan eomma dan appa-ku. Setiap ada tes, aku selalu mendapat nilai A+, tidak salah jika aku selalu dimintai tolong teman untuk mengajari mereka.

Kuliah pun selesai. Aku memiliki janji dengan sahabatku Jia untuk mengajari mata pelajaran yang tadi diujiankan. Tetapi, setelah itu Jia mengajakku untuk hang out. Kita memilih tempat belajar di rumahku, karena rumah Jia sedang digunakan untuk arisan keluarga.

“cherleen, ini gimana maksudnyaaaaa, aku udah pusing 7 keliling” ujar jia

“mana? Aku liat sini” jawabku sambil mengambil buku “oh, ini gampang banget”

Tiba-tiba appa pulang dan melihat kita sedang belajar.

“Cherleen, gimana dikampus tadi? Eh ada Jia....” ujar appa

“baik appa, oiya ini aku ada ujian dan nilaiku A+ appaa” ujarku dengan bangga

“ohh, annyeong haseyo appa, mianhae mengganggu, tetapi aku minta diajarkan matapelajaran ini karena aku sangat tidak mengerti” jawab Jia

“iya gapapa kok, oiya sayang nanti gausah pergi-pergi dulu ya? Appa mau ngenalin kamu ke temen kerja appa”

“ahh... mwo? Tapi appaa.....aku sudah ada janji dengan Jia untuk jalan-jalan.” Ujarku

“udah, pokoknya nanti gaboleh pergi-pergi” ujar appa sambil meninggalkan tempat itu

Setelah kita mendengar bahwa aku gaboleh pergi-pergi, Jia memutuskan untuk pamit pulang. Tetapi, aku mendadak bingung, mengapa ia tiba-tiba pulang? Ahh lupakan.

Sepulangnya Jia, aku lalu berdiam diri disana dan berfikir mengapa appa ingin mengenalkanku dengan temannya. Difikiranku banyak fikiran negatif dan fikiran positif.

“sayang, mandi gih sana. Habis ini akan ada tamu loh, udah dikasih tau appa kan?” ujar eomma yang mengagetkanku.

“eh eomma, mengagetkanku saja. Mandi? Okesip” jawabku langsung beranjak dari tempat itu dan mandi

Seusai mandi, aku menggunakan dress setinggi lutut berwarna krem dan orange. Ya, itu merupakan baju paling baru  yang aku punya saat ini. Dan aku berdandan se-simple mungkin tetapi menarik. Setelah itu aku keluar kamar dan ternyata ada appa yang sedang melewati kamarku.

“wahwahwah, anak appa cantik bangettt” puji appa kepadaku

“kamshahamnida appa, appa emang siapa tamu yang akan datang?” tanyaku

“nanti kamu akan tau juga” ujar appa sambil melanjutkan berjalan meninggalkanku.

.

.

.

.

Beberapa menit kemudian, tamu tersebut datang. Ya, mereka juga keluarga eperti keluargaku yang terdiri atas appa, eomma, dan anaknya. Tetapi anak mereka seorang namja. Ya, mereka memiliki anak yang cukup tampan dan berkharismatik, awal mulanya aku terpesona melihatnya. Kurasa orang tuaku kenal baik dengan orang tua dia.

To Be Continued.........................