002

the feeling of happiness?

Aku meminta ijin kepada Guru Kyo untuk pergi keruang UKS mengobati luka ku karena Jongin, Guru Kyo mengijinkanku dengan sangat mudah kerena bisa dibilang aku cukup pintar di kelasnya yaitu kelas Inggris.

Ku ketuk pintu UKS dan kubuka perlahan, tidak ada Suster Ji yang biasa bertugas di UKS. Mungkin nasipku hari ini tidak begitu baik, aku harus mengobati lenganku sendiri tanpa bantuan orang lain. Kuambil alkohol,betadin, kapas, kasa di lemari obat. Luka ini tidak seberapa dibandingkan luka-luka ku disaat aku diselengkat, didorong dll oleh teman-teman perempuanku yang tidak menyukaiku, sudah terlalu banyak luka di dengkul dan tanganku karena mereka, tapi... apa yang bisa aku lakukan? Nothing. Aku hanya bisa menerimanya. Tidak apalah toh aku masih hidup dan sehat sampai sekarang kan? akan ku biarkan mereka melakukan apapun sesuka mereka, karena aku percaya Tuhan tidak tidur, Ia selalu melihat apa yang makhluknya perbuat dan juga karma, karma berlaku 24 jam jadi aku tinggal menunggu saja kapan karma akan berbalik pada mereka. Aku tidak usah membalas cukup Tuhan yang membalas.

Ku duduk di tempat tidur pertama sebelah meja suster Ji dan mulai membersihkan luka ku, perih! Ya seperti biasa rasa sakit nya sama seperti kemarin-kemarin tidak begitu berbeda so yeah i’m used to it. Saat aku sedah membersihkan luka ku tiba-tiba terdengar ramai-ramai yang mendekat ke UKS.

“eh ayo ayo buruan!”

“eh hati hati!”

“eh eh bantu bantu buka pintunya”

Terbukalah pintu UKS, masuklah beberapa murid pria dari kelas Khusus membopong temannya yang kelihatannya terluka. Aku hanya bisa diam dan melihat mereka, saat mereka tahu aku ada di UKS, mereka sama sekali tidak menyapaku, mereka hanya melihat dan kembali fokus pada teman mereka tersebut, mereka membaringkan teman mereka di kasur sampingku, aku ingin bertanya pada mereka apa yang terjadi, namun... aku mengurungkan niatku, karena sudah pasti mereka akan acuh padaku.

“mana suster Ji?” ucap salah satu dari mereka.

“sehun, lo istirahat aja ya disini, ngga usah ikut pertandingan lagi, kita janji kita pasti menang” ucap laki-laki berkacamata.

“sehun lo ngga apa-apa kan kita tinggal?” tanya salah satu dari yang lain.

“udah guys tenang aja, perut gue cuma keram kok, istirahat bentar juga gue bisa balik ke lapangan” ucap laki-laki yang terbaring dikasur.

“well okay, kita balik ke lapangan ya hun” ucap mereka sambil bergegas keluar dari UKS.

Ku lihat laki-laki itu terus memegangi perutnya, seperti sangat kesakitan. Apa aku harus menolong? Memberikan sedikit bantuan barang kali? Kurasa tidak ada salahnya.

“maaf, kamu kenapa?” tanyaku pada laki-laki itu.

“perut gue keram” ucapnya singkat karena menahan rasa sakit.

“oh, tunggu sebentar ya, aku ambilkan kompres air hangat buat kamu” ucapku sambil menuju ke kamar mandi yang ada di UKS.

Kuambil tempat, kompres-an dan ambil air panas dicampur air dingin dari keran. Setahuku jika ada orang keram, itu pasti di kompres pake air hangat.

Ku kembali ke dari kamar mandi. Ku peras kompres nya dan kuberikan padanya.

“ini, kompres perut kamu pake ini” ucapku padanya.

“terima kasih” ucapnya sambil mengambil kompresan dari tanganku.

Aku hanya menjawabnya dengan senyum dan kembali duduk di kasur sebelahnya dan menyelesaikan membersihkan luka ku. Setelah di bersihkan, ku pakai kasa dan perban, agak susah memakainya karena luka-ku ada di sikut dan tidak ada yang membantuku, tapi untungnya aku berhasil.

Kutaruh semua perlengkapan obat-obatan yang tadi aku ambil ke tempatnya semula. Karena aku tidak ingin kembali ke kelas, aku putuskan untuk kembali duduk di kasur yang tadi dan memainkan hanphoneku.

“tangan lo kenapa?” tanya laki-laki itu tiba-tiba

Bisa dikatakan aku agak kaget, mungkin ini kali pertama murid disekolah ini bertanya aku kenapa.

“o-oh? Tadi jatuh di gerbang” jawabku singkat.

“kok bisa?” tanya laki-laki itu lagi.

“eh? Molla~ mungkin karena tidak lihat-lihat jalan jadi terjatuh” ucap ku pada lelaki itu.

Bisa kukenali dia adalah salah satu dari kingka sekolah ini, kingka sekolah ini disebut EXO terdiri dari 12 orang dari berbagai departement yang berbeda, namun aku hanya tahu sebatas itu saja dan aku tidak tahu nama-nama mereka kecuali Jongin yang berasal dari departement-ku yaitu dempartment Music&Dance, aku hanya tahu muka mereka saja.

“oh~~ sehun..” ucapnya sambil memberikan tangannya untuk berjabat.

Apa aku tidak salah lihat? Dia memberikan tangannya untuk berkenalan dengan ku? Apa dia tidak tahu kalau murid-murid di sekolah ini benci padaku, ya mungkin sebagian besar dari departmentku saja. oh mungkin karena dia dari kelas khusus jadi tidak tahu apa-apa mungkin? Kelas Khusus adalah kelas untuk para athlete atau murid yang memiliki kemampuan dalam bidang olah raga yang diatas rata-rata karena sekolah ini terkenal memiliki athlete-athlete yang hebat jadi sekolah memfokuskan dan membuat kelas untuk para athlete tersebut.

“hello~” ucapnya membubarkan lamunanku.

“oh? SeeYoung, Park SeeYoung” ucapku menjabat tangannya.

“dari department mana?” tanya nya.

“music&dance” jawabku singkat sambil menunduk.

“oh satu departement dengan JongIn Hyung dong ya” ucapnya.

“ah n-ne~” ucapku

“itu tanganmu kenapa banyak bekas luka?” tanya Sehun.

Untuk seorang laki-laki ia terlalu banyak tanya.

“o-oh? aku sering terjatuh” jawabku singkat

“haha lo nggak pinter boong” ucapnya.

“eh? Ne?” ucapku bingung.

“semua orang itu nggak akan bisa bohong sama gue, gue nggak gampang dibohongin” ucapnya sambil duduk dan tersenyum

“aku tidak berbohong” ucapku sambil menunduk.

“sebenernya gue udah tahu kali nama lo siapa dan kenapa lo luka” ucap lelaki itu.

Aku hanya membalasnya dengan tatapan.

Jika memang ia tahu, untuk apa ia bertanya padaku?

“lo itu jadi orang jangan diam aja kalo di tindas, memang nggak capek apa selalu jadi yang ditindas? Memang enak ya selalu jadi mainan orang lain? Jangan diam aja lawan kalo bisa” ucap lelaki datar.

Sehun berbicara seperti dia sangat tahu apa yang terjadi dalam hidupku, dia hanya orang yang sok tahu kehidupanku, seperti yang lain.

“bukan urusan kamu” ucapku dan pergi dari UKS meninggalkan dia sendiri

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
amusuk
#1
Chapter 3: Ahh, jadi mereka sahabat. Ngena banget kata-katanya See Young, menusuk di hati Jongin itu pastinya. Tapi Jongin bener, See Young harusnya lebih baik bicara, daripada tersakiti kayak gitu...
Keep writing, author-nim!
amusuk
#2
Chapter 2: ah, jadi Sehun tahu tentang See Young..
amusuk
#3
Chapter 1: T_T
Ibu...
Ah, maafkan komen ga berarti ini, saya klik next ya
kriselynne
#4
Chapter 3: awhhh why so sad? :( I'm cry when read the almost-ending-of-the-story T^T
but JJANG! DAEBAK! :D
kriselynne
#5
Chapter 2: ahhhh I wonder she will be with who at the last? i'm curious yeahhhhh *sing with shinee lol
kriselynne
#6
Chapter 1: aigoo why jongin like that? he must be said sorry to her, not like that ;;;;;;
kriselynne
#7
hey hey! finally I'm visitin' ur story ^^ eventhough in here its alrdy midnight but I will read it ^^<3
purnama_tamarind #8
But i read your story. N i like it. Hihihihihi..aku mau tahu progres lebih lanjut diceritamu kaya gimana. Fighting! ^^