Try Hard And Waiting

Waiting For Miracle

Suji mengaduk-ngaduk makanan tanpa sedikit pun berniat memakannya. Hyeri yang melihat itu sedikit terganggu. ‘Ada apa lagi dengan anak ini?’ Batin Hyeri.

“Suji-ya, Gwaenchanayo?”Tanya Hyeri. Suji yang tersadar dari lamunan pun mengerjap-ngerjapkan matanya tanda ia kembali dari dunia khayalnya.

“Ah… ne, Gwaenchana.”Jawab Suji.

“Jika kau ada masalah, tak perlu ragu untuk bercerita.”Ucap Hyeri tersenyum, Suji hanya menggangguk dengan senyum.

“Ohya, semalam aku bertemu dengan Kyuhyun-ssi dirumah sakit.”Ucap Hyeri.

“Nan sanggwan eobseo (Aku tidak peduli).”Jawab Suji.

“Waeyo?”Tanya Hyeri bingung.

“Kau lupa atau pura-pura lupa? Dia selalu saja membuatku kesal. Aku tidak mau berusuran lagi dengan dia.”Jelas Suji.

“Tapi ku pikir dia orang yang baik, hanya saja kurang ramah.”Ucap Hyeri. Suji menatap Hyeri curiga.

“Hyeri-ya…”Suji menggantung kalimatnya.

“Mwo?”Tanya Hyeri bingung.

“Keugeol choahaseyo (kamu menyukainya) ?”Tanya Suji penuh selidik.

“Ya!! Aniya… Choahaji anayo (Aku tidak menyukainya) !”Jawab Hyeri dengan wajah memerah. Suji tertawa renyah. Ia belum pernah melihat sahabatnya itu salah tingkah sebelumnya.

“Hahaha… Neodoege jaemissda (kau lucu sekali).”Ucap Suji sedikit mengejek. Hyeri menggembungkan pipinya, merajuk.

“Usgiji ma (jangan konyol) Suji-ya!”Ucap Hyeri sedikit berteriak. Suji pun sekuat tenaga untuk menghentikan tawanya.

“Tapi jika itu benar?”Tanya Suji kembali serius.

“Benar? Neon museum tteus (maksudmu apa) ?”Tanya Hyeri bingung.

“Jika kau dan kyuhyun-a saling menyukai.”Ucap Suji, lagi-lagi menggoda Hyeri.

“Suji-ya! Berhenti menggodaku!”Hyeri mulai kesal karena digoda Suji.

“Hahaha… Arraseo, kau tidak ingin aku tahu yang sebenarnya, kan?”Tanya Suji masih dengan nada menggoda.

“Sebenarnya apa? Aku tidak menyembunyikan apapun!”Jawab Hyeri.

“Annyeonghaseyo.”Tiba-tiba seseorang dibelakang Suji menginterupsi percakapan kedua sahabat itu. Suji menoleh ke sumber suara. Mukanya berubah suram ketika melihat sosok tersebut.

“Mau apa kau?”Tanya Suji ketus.

“Aku tidak ada perlu denganmu, Hyeri-ya, bisa bicara sebentar?”Tanya sosok tersebut yang ternyata adalah Kyuhyun.

“Ne, Suji-ya aku akan kembali.”Jawab Hyeri. Ia pun mengikuti Kyuhyun. Suji menatap kepergian dua orang tersebut. Entah mengapa perasaan kecewa dan kesal kembali menyelinap di dalam hati Suji.

Beberapa menit kemudian, Hyeri kembali menemui Suji. Dia tersenyum tak karuan, membuat Suji yang melihat curiga.

“Waeyo? Kau seperti orang gila tersenyum tanpa sebab.”Tanya Suji.

“Ah… Ani, aku hanya senang.”Jawab Hyeri.

“Ada apa?”Tanya Suji penasaran.

“Kyuhyun-ssi mengajakku ikut dalam pementasan theater di Yeppeuda Drama Theater. Aku sangat senang!”Ucap Hyeri berbinar-binar.

“Jinja? Chukhaeyo Hyeri-ya! Aku turut senang mendengarnya.”Ujar Suji seraya tersenyum.

“Ne, Gomawo Suji-ya. Aku akan berusaha sebaik mungkin!”Ucap Hyeri semangat. Suji tersenyum melihat Hyeri. Ia tahu sejak kecil impian Hyeri adalah bermain peran entah dilayar kaca atau hanya sekedar di sebuah gedung theater. Suji akan selalu mendukung apapun keinginan Hyeri.

“Ohya, dia juga bertanya apa kau mau ikut juga?”Tanya Hyeri.

“Aku?”Suji kelihatan bingung.

“Ne, ayo kita sama-sama bermain peran bersama. Aku tahu kau juga mempunyai impian yang sama denganku.”Ucap Hyeri.

“Baiklah. Kita berjuang bersama ya!”Ucap Suji. ‘Aku tidak tahu apa ini akan baik-baik saja.’ Batin Suji.

“Ne, Hwaiting!!”Ujar Hyeri tak kalah bersemangat.

- Yeppeuda Drama Theater-

Suji dan Hyeri berjalan memasuki gedung pertunjukan ternama di Seoul itu. Semua yang tinggal atau pernah ke Seoul pasti tahu tempat ini. Gedung yang menampilkan berbagai macam seni drama, musik, dan lainnya.

“Aku belum pernah kesini sebelumnya.”Ucap Hyeri. Suji mengangguk tanda setuju dengan ucapan Hyeri.

“Ternyata kalian sudah sampai, kenapa hanya berdiri disitu?”Tanya seseorang tiba-tiba.

“Ah… Kyuhyun-ssi, umm… mianhaeyo kami belum pernah kemari sebelumnya jadi belum terbiasa.”Ucap Hyeri. Kyuhyun dengan muka datarnya mendekati mereka.

“Jadi begitu, baiklah akan ayo ikut aku.”Ajak Kyuhyun langsung berbalik dan mulai berjalan.

“Eh? Tunggu, kita mau kemana?”Tanya Hyeri.

“Aku akan memperkenalkan kalian kepada pengajar disini.”Jawab Kyuhyun dan segera berjalan diikuti oleh Hyeri dan Suji.

Mereka berjalan sambil melihat-lihat keadaan sekitar. Hyeri memperhatikan dengan mata yang berbinar. ‘Aku harus berjuang!’Batin Hyeri semangat.

“Annyeonghasimnikka, Park Seonsaengnim. Aku ingin memperkenalkan dua orang yang akan bergabung dengan drama ini.”Ucap Kyuhyun kepada seorang pria berbadan tegap.

“Annyeonghasimnikka, jadi ini yang kau bilang akan bergabung dengan drama ini.”Ucap Park Seonsaengnim.

“Annyeong, Naneun Lee Hyeri imnida, Bangapsumnida.”Ucap Hyeri seraya menundukkan badan.

“Annyeonghaseyo, Naneun Bae Suji imnida, Bangapsumnida.”Suji pun melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Hyeri.

“Ne, Annyeong Suji, Hyeri. Namaku Park Sung Hi. Aku yang akan mengajarkan kalian selama disini.”Ucap Park seonsaengnim seraya tersenyum.

Mereka pun memulai berlatih drama dengan serius. Suji dan Hyeri tak mau kalah dengan orang-orang yang lebih dahulu bergabung dengan theater ini.

Beberapa jam berlalu, akhirnya mereka selesai berlatih. Suji dan Hyeri pun beristirahat sebentar sebelum pulang kerumah. Tanpa mereka sadari Park seonsaengnim menghampiri mereka.

“Kalian cukup baik saat pertama latihan.”Puji Park seonsaengnim tiba-tiba. Mereka menoleh kearah sumber suara.

“Ah… Gamsahamnida Park seonsaengnim.. kami masih memiliki banyak kesalahan.”Ucap Hyeri.

“Suji-ssi, kau juga sangat bagus dalam memerankan peran tadi. Kau cocok menjadi peran utama, aktingmu sangat bagus.”Puji Park seonsaengnim lagi, Suji tersipu malu mendengar pujian tersebut.

“Ah, tidak, aku baru pertama kali bermain peran seperti tadi, tidak mungkin bagus.”Ucap Suji merendah.

“Benarkah kau baru pertama kali?”Tanya Park seonsaengnim tidak percaya. Suji pun mengangguk.

“Tetapi, Kyuhyun bilang, kau sudah mempunyai bakat berakting sejak lama.”Ucap Park seonsaengnim.

“Kyuhyun?”Suju tak mengerti apa yang diucapkan oleh Park seonsaengnim.

“Tentu saja, dia yang merekomendasikan kalian untuk masuk kedalam theater drama ini. Tidak sembarang orang dapat masuk ke dalam theater ini, tapi aku menerima rekomendasi dari Kyuhyun karena ia bilang kau sudah memiliki bakat acting.”Jelas Park seonsaengnim.

‘Darimana ia tahu semua itu? Aku bahkan tidak mengenalnya.’Batin Suji.

“Ah.. sudahlah, yang penting ucapan Kyuhyun dapat dibuktikan karena memang aktingmu sangat bagus. Kau juga Hyeri.”Ucap Park seonsaengnim.

“Gamsahamnida.”Ucap Suji dan Hyeri bersamaan.

“Baiklah, aku pergi dulu. Besok jangan lupa datang lagi.”Ujar Park seonsaengnim dan berlalu pergi.

Suji masih terdiam memikirkan ucapan Park seonsaengnim tadi. Kyuhyun berbicara soal dia? Ia bahkan selalu bertengkar jika bertemu dengan Kyuhyun.

“Suji-ya, ada apa?”Tanya Hyeri bingung. Suji yang kembali sadar dari pikirannya, mengerjap-ngerjapkan matanya.

“Ah, ani gwaenchana.”Jawab Suji.

“Ohya, sejak tadi aku tidak melihat Kyuhyun-ssi. Dimana dia?”Tanya Hyeri entah pada siapa. Suji mengangkat bahu.

“Hmm… mungkin ia ada acara, yasudahlah ayo kita pergi.”Ajak Hyeri. Suji hanya mengangguk. Pikirannya masih terganggu oleh ucapan Park seonsaengnim.

Suzy’s POV

            Aku menjatuhkan diri diatas kasurku yang empuk. Sungguh hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan. Akhirnya aku bisa memasuki gedung pertunjukan itu. Tidak. Bukan hanya memasukinya, aku juga bermain didalam gedung itu. Impian yang sejak dulu aku inginkan. Aku tersenyum hangat. Sejak aku ditinggal oleh Shinwoo beberapa waktu lalu, aku belum pernah sebahagia ini. Ah.. aku jadi kembali ingat dengan dia. Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan kearah jendela. Aku membuka jendela agar angin dapat masuk.

“Andai kau sekarang ada disini, mungkin kebahagiaanku akan berlipat ganda.”Ucapku. hembusan lembut angin menerpa wajahku, aku pun tersenyum dan menutup mataku. Tanpa kusadari, air mata turun membasahi pipiku. Ternyata aku masih lemah jika memikirkan tentang Shinwoo. Bayangannya masih tercetak dengan jelas dipikiranku.

“Semua orang ingin memutar waktu jika mereka bisa.”Ujarku tanpa sadar. Air mata masih mengalir padahal mataku tertutup.

“Tapi… aku tidak ingin memutar waktu…” Aku mencoba meneruskan kalimatku.

“Karena jika aku memutarnya dan mengetahui aku akan kehilanganmu, aku tidak akan sanggup berdiri untuk kedua kalinya.”Ucapku. Aku membuka perlahan mataku. Pandanganku kabur karena tertutupi oleh air mata.

“Walau dengan memutar waktu aku bisa melihat senyummu lagi dan memelukmu, tapi kehilanganmu untuk kedua kalinya lah yang paling kutakuti.”

“Jadi… biarkan aku seperti ini, perlahan akan ku tunjukan bahwa aku bisa jika tanpamu tetapi tanpa pernah melupakanmu.”Ucapku. Tangis kini sudah tak dapat kubendung lagi. Dadaku terasa sesak. Aku ingin teriak, menangis sejadinya. Namun… aku tahu itu semua hanya sia-sia belaka. Dengan satu tarikan nafas, aku berusaha menghentikan tangisanku.

“Jeongmal gomawo, Shinwoo-ya.”Ucapku tersenyum walau air mata masih menetes.

Kyuhyun’s POV

Cih. Merepotkan. Umpatku dalam hati. Disaat semua orang sedang berlatih drama, aku malah berada disini. Kenapa harus kambuh disaat seperti ini. Aku mengutuk dalam hati.

“Kyuhyun-ssi.”Panggil seseorang. Aku pun segera bangkit dan berjalan menuju kearahnya.

“Silahkan masuk.”Ujarnya. ya, disinilah aku sekarang, rumah sakit. Jika melihat kondisi fisikku aku memang sehat. Namun kau tidak akan tahu ada apa dibalik tubuh yang sehat ini.

“Ada yang bisa kubantu?”Tanya seseorang dengan pakaian putih. Aku duduk ditempat yang telah disediakan.

“Seperti biasa.”Jawabku singkat.

“Kau sudah minum obat yang telah kuberi?”Tanyanya lagi.

“Ne.”Lagi-lagi aku hanya menjawab singkat.

“Huft… kau selalu seperti itu. Baiklah, aku akan memberikanmu obat tambahan.”Ucapnya lagi. Ia bangkit dan segera mengambil obat untukku. Tak lama ia kembali dengan obat ditanganya.

“Ini, minumlah setiap tiga kali sehari, jangan lupa dan jangan malas.”Ucapnya memperingatkan.

“Tentu.”Jawabku. aku mengambil obat tersebut, dan bersiap-siap pergi.

“Tunggu, besok kau harus datang. Aku akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Aku khawatir kondisimu akan makin parah.”Ucapnya. aku hanya mengangguk dan pergi meniggalkannya.

‘Cih, makin parah? Memang itu akan terjadi. Tidak perlu khawatir. Cepat atau lambat itu akan terjadi. Saat dimana aku tidak lagi menginjak bumi.’batinku.

‘Tapi…. Entah mengapa setelah melihatnya, aku ingin berdoa, agar keajaiban datang, tapi apabila keajaiban enggan menemuiku, ijinkan aku membuat senyum diwajahnya tanpa tangis air mata. Hanya itu keinginan terakhirku.’Batinku lagi, aku menutup mataku dan memegang jantungku.

‘Semoga aku dapat melakukannya sebelum jiwaku tak lagi ada didalam ragaku.’

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
miss_hana #1
why not in English?!:-( I want to read kyuzy too.
octavheea #2
Chapter 3: wow amazing
wait for next chapter
fighting
octavheea #3
Chapter 1: daebak chingu
wait for next chapter
octavheea #4
can wait this fanfiction
like it (y)
chri5sy #5
Chapter 2: Love it....update soon