A Promise for you

Waiting For Miracle

Hari ini adalah hari yang menyenangkan untuk Suji, karena hari ini ia akan berlatih Teater bersama Hyeri. Ia paling suka saat berakting, karena ia bisa melupakan sejenak masalah yang dihadapinya. Ia bisa berperan menjadi orang lain, merasakan kehidupan lain yang jauh dari rasa sakit, dan dia selalu suka dengan happy ending. Karena tidak akan ada yang terluka atau menangis di akhir cerita. Ia selalu berharap hidupnya akan berakhir bahagia. Tetapi, jika ia belum mendapatkan kebahagiaan.. itu berarti hidupnya belum berakhir.

“Annyeonghaseyo Suji-ya!” Sapa Hyeri ketika mereka bertemu di depan gedung Teater.

“Annyeonghaseyo Hyeri-ya!”Jawab Suji dengan senyum mengembang di bibirnya.

Hyeri memperhatikan penampilan Suji dari atas sampai bawah “Kau terlihat cantik Suji-ya.” Hyeri tersenyum manis.

“Kau bisa saja Hyeri-ya.” Suji tertawa kecil. “Ayo masuk, latihan akan segera dimulai.”Ajak Suji.

Mereka berdua pun masuk ke dalam Teater. Ketika mereka masuk ke dalam, ada seseorang yang terlihat asing bagi mereka. Karena penasaran mereka berdua pun menghampiri orang tersebut dan kebetulan ada Kyuhyun disana.

“Annyeonghaseyo!”Sapa Hyeri dengan senyum manis kepada Kyuhyun dan laki-laki disebelahnya. Suji pun ikut tersenyum.

“Annyeonghaseyo!”Yang menjawab justru laki-laki yang berada disebelah Kyuhyun.

“Naneun Cho Minho, geunyeoneun nae dongsaeng imnida(dia adalah adikku.)” Ucap laki-laki itu memperkenalkan diri seraya merangkul Kyuhyun. Kyuhyun tetap berekspresi datar, dan mencoba melepaskan rangkulannya.

“Ah.. Naneun Hyeri imnida. Bangapseumnida Minho-ssi”Ujar Hyeri seraya menundukan badan.

“Naneun Bae Suji imnida. Bangapseumnida!”Ucap Suji mengikuti Hyeri.

“Nado bangapseumnida Hyeri-ssi, Suji-ssi.”Jawab Minho tersenyum hangat.

“Kalian berlatih disini juga?”Tanya Minho ramah.

Hyeri dan Suji mengangguk bersamaan, “Ne, kita baru bergabung dalam dunia Teater.”Jawab Suji.

“Hey! Bisa tidak kalian tidak mengobrol terus? Sudah saatnya kita berlatih.”Kyuhyun menginterupsi percakapan mereka.

“Kyuhyun-ah kau jangan terlalu keras pada mereka, toh pelatihnya saja belum datang.”Ucap Minho.

“Sudahlah hyung, lebih baik kau pulang sekarang.”Ucap Kyuhyun dingin.

Minho mengerutkan keningnya, “Kau kenapa? Aku baru saja bicara dengan dua gadis cantik ini.”

“Pulang atau kau akan tahu akibatnya nanti!”Ancam Kyuhyun dengan aura tidak menyenangkan disekitarnya.

“Ya!! Dasar evil!”Minho akhirnya menyerah dan meninggalkan ruangan latihan, namun sebelumnya ia berbisik di telinga Suji. “Kau harus berhati-hati padanya, karena sepertinya kau mangsanya.”Bisik Minho

Suji merinding membayangkannya. ‘Mangsa katanya? Mangsa apa? Ia saja tidak terpikir untuk mendekat ke Ahjussi ert itu!’Batin Suji.

Karena terlalu larut dalam pikirannya sendiri ia tidak sadar bahwa Hyeri dan Kyuhyun sudah berjalan lebih dahulu.

“Hey kau berandalan cantik! Kau mau jadi patung selamat datang disitu?”

Suji pun tersadar dari lamunannya, “Eh? Apa kau bilang!”Suji pun menyusul Kyuhyun dan Hyeri.

Park Seonsaengnim akhirnya datang dengan membawa sekumpulan naskah untuk diperankan oleh murid-murid di Teater tersebut. Semua murid pun berkumpul dihadapannya.

“Selamat siang semua.”Ucap Park Seonsaengnim.

“Selamat siang.”Jawab seluruh murid.

“Hari ini kita akan membawakan drama teater yang berjudul 여자의 눈물(Air Mata Perempuan)” Ucap Park Seonsaengnim.

“Bagaimana jalan ceritanya?”Tanya Suji penasaran.

“Ada seorang gadis yang mencintai seorang laki-laki, namun ia tahu cintanya tak akan bertahan lama. Takdir yang menghalangi mereka, penyakit yang menyerang laki-laki tersebut membuat ia tidak berdaya. Cinta yang semestinya indah harus berakhir tangisan dari gadis tersebut. Kira-kira begitu ceritanya.”Jelas Park Seonsaengnim.

“Saya akan membagikan peran kalian. Suji-ssi, kau akan menjadi peran utama wanita.”Ucap Park Seonsaengnim langsung. Suji terkejut mendengar ucapan Park Seonsaengnim.

“Saya? Tapi saya baru saja bergabung dalam teater ini. Saya merasa tidak pantas menjadi peran utama.”Ujar Suji.

“Saya sudah menilai hanya kau yang pantas menjadi peran utama, dan kau peran utama laki-lakinya adalah kau Kyuhyun-ssi.”Ucap Park Seonsaengnim. Tidak ada perubahan ekspresi dari wajah Kyuhyun.

“Baiklah, yang lain akan ada di dalam naskah, kalian bisa menghafal naskah ini terlebih dahulu.”Suruh Park Seonsaengnim. Ia pun pergi meninggalkan ruangan.

“Suji-ya Chukkaeyo!!”Ujar Hyeri seraya memeluk erat sahabatnya, “Aku tahu kau pasti bisa menjadi pemain drama yang terbaik!”

“Hyeri-ya… sungguh aku merasa tidak pantas menjadi peran utama… apalagi saat aku mendengar jalan cerita yang akan di mainkan.”Suji membalas pelukan Hyeri.

“Kau sudah pandai berakting.”Tiba-tiba suara berat menginterupsi percakapan dua sahabat ini.

Suji melepas pelukannya dan menatap tajam laki-laki yang ada dihadapannya. “Apa maksudmu?”Tanya Suji ketus.

“Kau pura-pura tegar dan kuat padahal kau adalah gadis yang lemah, berandalan cantik.”Kyuhyun mengatakan itu dengan nada yang datar namun sanggup menyulut emosi Suji.

“Apa pedulimu? Itu bukan urusanmu!”Bentak Suji.

“Pantas saja jika kau akan menjadi artis yang hebat, di dunia nyata pun kau berakting.” Suji semakin marah mendengar ucapan Kyuhyun. Tiba-tiba… ‘Plaak!’ Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Kyuhyun. Kyuhyun memegang pipinya yang memerah namun ia tersenyum penuh kemenangan.

“Kenapa? Kau menamparku karena aku bicara yang sesungguhnya kan?”Ejek Kyuhyun.

“Diam! Bisa kah kau berhenti mengurusi kehidupanku!”Teriak Suji, hampir saja air matanya menetes. Memang tidak dipungkiri, ia memang merasa dirinya sok tegar namun hatinya lemah. Tetapi ia tidak terima dengan perkataan Kyuhyun yang begitu menghinanya.

“Tidak.”Jawab Kyuhyun singkat.

“Waeyo? Ini adalah kehidupanku.”Suji menatap tajam Kyuhyun.

“Dengar berandalan cantik, selama kau masih seorang ‘Bae Suji’ aku akan terus mengganggumu.”Ujar Kyuhyun dengan seringainya.

“Kau ini benar-benar menyebalkan!”Hampir saja Suji ingin memukul Kyuhyun lagi jika tidak ada Hyeri.

“Suji-ya sudahlah, lebih baik kita pergi. Dan kau Kyuhyun-ah, Suji tidak pernah berakting di dunia nyata jika berada didepan orang yang dipercaya dan disayangnya. Jika ia tidak menunjukan sifatnya yang sebenarnya kepadamu, itu berarti kau adalah orang asing baginya.”Setelah mengucapkan itu, Hyeri dan Suji pergi meninggalkan Kyuhyun.

“Orang asing? Begitukah? Kau akan tahu siapa aku suatu saat nanti Suji-ya…”Kyuhyun tersenyum kecut.

Hyeri berusaha menenangkan Suji yang masih terbakar marah akibat ucapan Kyuhyun.

“Namja satu itu memang menyebalkan… aaahhh!!”Teriak Suji kesal.

“Sudahlah Suji-ya, kau harus tenang… Jika kau emosi seperti ini, kau tidak akan bisa menghafal naskahnya.”Ujar Hyeri menenangkan.

“Sungguh mengapa ada manusia seperti dia! Apa salahku padanya!”Suji masih belum tenang.

“Suji-ya.. kau tahu.. aku berpikir yang diucapkan Kyuhyun-ah itu benar.”Ucap Hyeri tiba-tiba.

Suji pun menatap Hyeri bingung, “Apa maksudmu?”

“Kau… kadang terlihat seperti berakting, bahkan di depanku.”Jawab Hyeri menundukan kepala.

“Benarkah?”Tanya Suji pelan.

“Iya, aku adalah sahabatmu kan? Aku ingin membantumu berdiri saat kau tidak bisa bangun… menghapus air matamu saat kau menangis… aku ingin ada saat kau membutuhkan aku… aku ingin kau selalu berbagi padaku Suji-ya.”

“Tapi kau lebih sering memendam itu sendirian, kau berpikir bahwa orang lain yang tidak merasakan yang kau rasakan tidak bisa membantumu. Jika orang itu tidak bisa membuatmu tersenyum, biarkan orang itu membantumu menguras habis luka hatimu. Aku ingin menjadi orang itu… orang yang selalu kau butuhkan Suji-ya.”Hyeri tak dapat menahan air matanya.

“Hyeri-ya, aku tidak tahu terbuat dari apa hatimu itu.. kau terlalu baik…”Ujar Suji seraya memeluk erat Hyeri.

“Hajiman… Jeongmal gamsahamnida Hyeri-ya… You’re really my bestfriend…”Lanjut Suji seraya tersenyum kecil.

“Ne… Aku akan selalu berada disisimu, apapun yang terjadi.”Jawab Hyeri.

Hari itu berlalu dengan cepat. Suji menjalankan perannya dengan baik walau masih harus banyak belajar. Ia senang karena mendapat peran tersebut walau sebenarnya ia masih tidak percaya Park Sonsaengnim memberikannya peran tersebut.

+++

Kyuhyun berjalan menuju rumahnya, ada perasaan senang namun juga rasa bersalah. Hari ini ia membuat gadis itu marah besar. Kyuhyun memegang pipinya dan tersenyum.

“Mianhaeyo…”Gumam Kyuhyun.

“Kau sedang apa?”Tanya seseorang di belakang Kyuhyun tiba-tiba. Ternyata Kyuhyun sudah berada di depan rumahnya namun tidak masuk ke dalam rumah.

“Aniya.”Ucap Kyuhyun datar dan langsung berlalu masuk ke dalam rumah.

“Isanghan dongsaeng! (Saudara aneh!)”Teriak orang itu yang ternyata adalah Minho.

Kyuhyun tidak mengindahkan perkataan kakaknya itu, sudah biasa ia dipanggil aneh. Setelah sampai di kamarnya, ia langsung merebahkan diri di kasurnya yang empuk.

“Yeppeun peongkeu… Kau membuat aku benar-benar terjerumus… aku tidak bisa mundur lagi… ini jalan yang sudah aku ambil…”Gumamnya seraya memejamkan mata.

“Mianhaeyo… jeongmal mianhaeyo… Yeppeun peongkeu… Bae Suji.”Lanjutnya.

+++

‘Yeoboseyo… Hyeri-ya?’ Kyuhyun menelepon Hyeri.

‘Ah… yeoboseyo Kyuhyun-ah. Ada apa?’Tanya Hyeri.

‘Aku ingin bicara denganmu sekarang. Bisa?’Tanya Kyuhyun to the point.

‘Eum… aku harus menemani Suji ke supermarket. Apakah begitu penting?’Tanya Hyeri sedikit bingung.

‘Iya. Sangat penting.’Jawab Kyuhyun cepat.

‘Baiklah, aku akan menunda acaraku dengan Suji. Dimana kita akan bertemu?’Tanya Hyeri lagi.

‘Di taman kota. Aku tunggu dua puluh menit dari sekarang. Dan sebaiknya kau tidak terlambat.’Ucap Kyuhyun dengan penekanan di akhir kata.

‘I-iya Kyuhyun-ah.’Setelah itu Kyuhyun mematikan sambungan telepon.

“Ada apa dia tiba-tiba ingin bertemu denganku ya?”Gumam Hyeri.

Sepuluh menit kemudian, Hyeri sudah sampai di tempat tujuan. Ia melihat Kyuhyun sedang duduk di salah satu bangku. Dengan segera Hyeri menghampiri Kyuhyun.

“Kenapa kau cepat sekali sudah sampai?”Tanya Hyeri ketika sampai di hadapan Kyuhyun.

“Aku sudah disini sejak aku meneleponmu.”Jawab Kyuhyun datar. “Duduklah.”Suruhnya pada Hyeri.

Hyeri duduk di samping Kyuhyun. Ia bingung apa yang harus ia lakukan.

“Kau mau membantuku?”Tanya Kyuhyun langsung.

“Membantu apa?”Hyeri mengerutkan kening.

“Minggu ini hyung-ku yang kemarin kau dan Suji temui akan berulang tahun, ia memintaku mengundang teman-teman dekatku.”Jelas Kyuhyun.

“But, as you know… I don’t have any friends in here. Jadi aku ingin kau mengundang temanmu yang kau pikir baik.”Sambung Kyuhyun.

“Mwo? Kenapa harus aku?”Tanya Hyeri masih bingung.

“Karena… aku akan ditolak mentah-mentah jika meminta bantuan kepada si yeppeun peongkeu.”Jawab Kyuhyun datar.

“Tapi.. aku hanya mengenal Suji-ya, dan dia teman terdekatku.”Ucap Hyeri.

“Ya sudah, kau ajak saja dia… tidak apa-apa.”Kyuhyun masih memasang wajah datar, namun matanya menerawang jauh.

“Kyuhyun-ah…”Hyeri memanggil nama Kyuhyun pelan, namun masih dapat ditangkap dengan baik oleh Hyeri.

“Hn?”Kyuhyun melihat kearah Hyeri.

“Mengapa kau tidak jujur?”Hyeri menunduk.

“Apa maksudmu?”Tanya Kyuhyun bingung, apa ia mengatakan hal yang salah?

“Kau menyuruhku datang kesini, untuk meminta bantuan agar Suji mau datang ke pesta ulang tahun kakakmu kan? Karena jika aku yang meminta Suji tidak mungkin menolak.”Jelas Hyeri menunduk dalam.

Kyuhyun melihat ke lain arah. Kini ia merasa bersalah. Ia seolah memanfaatkan persahabatan antara Hyeri dan Suji serta kebaikan hati Hyeri. Kyuhyun hanya diam, tidak tahu harus menjawab apa. Suasana hening pun terjadi di antara mereka berdua.

“Tidak apa-apa… aku akan membantumu Kyuhyun-ah!”Ucap Hyeri tiba-tiba dengan memasang senyum.

“Sungguh?”Kyuhyun tidak percaya mendapat jawaban seperti itu.

Hyeri mengangguk. “Iya, tentu saja. Aku dan Suji sudah lama tidak datang ke acara pesta.”

“Gamsahamnida Hyeri-ya.”Kini Kyuhyun yang tersenyum tipis. Walau awalnya ia merasa bersalah kepada Hyeri-ya. Hyeri hanya mengangguk dan tersenyum tipis kepada Kyuhyun.

“Baiklah, aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa Hyeri-ya!”Ujar Kyuhyun seraya pergi meninggalkan Hyeri.

Hyeri menundukan kepalanya dan memegang dadanya.

“Apa yang aku pikirkan?”Gumam Hyeri.

“Bodohnya aku berpikir bahwa Kyuhyun suka padaku.”Perlahan namun pasti air mata Hyeri keluar membasahi pipi mulusnya.

“Hyeri pabo!”Hyeri berteriak kepada dirinya sendiri.

+++

Suji sedang menonton tv seraya menikmati secangkir teh hangat dan makanan kecil. Namun sebenarnya konsentrasinya terpecah. Ia terkadang melihat ke arah tv, lalu ke arah jam, setelah itu menatap layar ponselnya. Hal itu terjadi berulang-ulang.

“Dimana kau Hyeri-ya?”Gumam Suji. Iya, Suji kini sedang menunggu kehadiran sahabatnya yang beberapa menit yang lalu setuju untuk menemaninya berbelanja, namun setelah itu ia bilang akan ada urusan sebentar jadi sedikit terlambat. Namun sudah dua jam berlalu dan Hyeri masih belum menampakkan batang hidungnya. Ponselnya pun tidak aktif. Perasaan cemas menghinggapi hati Suji.

Namun tiba-tiba, ‘Tok…tok…tok…’Suara pintu rumah Suji. Suji pun dengan segera membukakan pintu dan berharap yang datang adalah sahabatnya. Dan…

‘Bingo!’ Benar saja yang datang adalah Hyeri.

“Hyeri-ya kau kemana saja? Aku sudah menunggumu sejak tadi. Kau membuatku cemas tahu!”Ucap Suji seraya memeluk sahabatnya.

“Maaf…”Hanya itu yang Hyeri katakan. Suji pun melepas pelukannya dan menatap Hyeri dalam.

“Waeyo?”Tanya Suji yang merasakan sesuatu yang tidak beres pada sahabatnya.

“Gwaenchana.”Jawab Hyeri.

“Aku ingin bicara sebentar denganmu.”Lanjut Hyeri. Suji yang tidak mengerti hanya mempersilahkan Hyeri masuk dan mendengarkan apa yang ingin ia sampaikan.

“Aku ingin cerita padamu.”Ucap Hyeri dengan pelan. Suji sungguh cemas melihat temannya seperti ini. Hyeri yang ia kenal adalah Hyeri yang ceria, bukan pemurung seperti ini.

“Ada apa? Ceritakan padaku.”Tanya Suji khawatir.

“Aku… menyukai Kyuhyun-ah.”Ucap Hyeri seraya menunduk.

“MWO?!!”teriak Suji, terkejut mendengar penuturan dari sahabatnya.

“I just realized it. After I saw him, I feel happy… And I want to always see him and his smile.”Jawab Hyeri pelan.

“Kau tidak bercanda kan?”Tanya Suji sekali lagi. Hyeri menggeleng.

Suji mengdesah pelan. “Aku akan selalu mendukungmu Hyeri-ya.” Suji tersenyum lembut.

“Jika kau menyukainya, maka berusahalah untuk mendapatkannya. Jangan menyerah.”

“You will not know the answer… until you try.”Sambung Suji.

Hyeri memeluk sahabatnya itu. Ia menangis sejadi-jadinya. Suji hanya mengusap pelan kepala Hyeri.

“Suji-ya… berjanjilah kau tidak akan menusukku dari belakang. Berjanjilah kau tidak akan membuatku merasa bodoh.”Ujar Hyeri. Suji sedikit terkejut mendengar pernyataan Hyeri, namun akhirnya tersenyum.

“Aku berjanji padamu.”Jawab Suji.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
miss_hana #1
why not in English?!:-( I want to read kyuzy too.
octavheea #2
Chapter 3: wow amazing
wait for next chapter
fighting
octavheea #3
Chapter 1: daebak chingu
wait for next chapter
octavheea #4
can wait this fanfiction
like it (y)
chri5sy #5
Chapter 2: Love it....update soon