Time | Malay Version
Time | Malay VersionSila tekan link . Thanks xDDD
(http://www.youtube.com/watch?v=3EL6poipCCk)
FLASHBACK .
Aku turun dari motor . Alah , malas sungguh nak pergi kolej harini . Disebabkan papa aku , Encik Nam seorang doktor yang terkenal , aku terpaksa . Ergh .
Semasa aku ingin naik ke kelas , aku terlihat seorang gadis berambut panjang , bermata bulat dan kecil . Persis seperti seorang puteri . Comel sangat . I mean , What ? Comel tahu !
Aku mengekorinya dari belakang . Ah ! *petik jari* Aku tahu dia kelas apa sekarang . Dia dari kelas Seni . Sweet , dia suka seni .
" Bro " Myungsoo menepuk belakang bahu aku .
" Ha ! Kenapa ? " Tanyaku .
" Kau usha siapa ? "
" Siapa ? "
" Yelah , kau kat kelas seni "
" Hahahaha , aku saje je lalu sini "
" Aku tahu ! Ada udang di sebalik mee kan ? "
" alah , kau nampak budak tu ? " Kataku lalu menunding jari ke arah gadis itu .
" Ah kenapa ? "
" Aku suka dia " Kataku .
" Apa ? no , What ? Apa ? "
" Kenapa ? " Tanyaku . Takkan Myungsoo suka budak tu kut ?
" Dude , dia adik aku ! " Kata Myungsoo . Mataku membulat .
" Aduh . Asal tak bagitahu awal-awal ? "
" Haha , kalau kau nak , tackle la . Aku suka jugak kau jadi bakal adik ipar aku . Good luck ! "
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Hai , Kim Hanna " Tegurku sewaktu kami balik . Dia tidak membalas .
" Hanna . " Kataku .
" Apa ? " Katanya kasar . aku terkejut .
" Nak balik dengan saya tak ? " Kataku cuba menggayat .
" Haip ! Kalau nak menggatal bukan kat sini ! " Katanya sambil membulatkan matanya . Aku tergelak .
Tiba-tiba , hujan mula turun . Kami berdua segera duduk di sebuah perhentian bas .
" Habis basah ! " Katanya . Aku memberikan jaketku kepadanya .
" Eh , tak payahlah " Katanya . Dia memberikan kembali jaket itu . Namun aku menolak .
" Saya tak nak awak jatuh sakit . Better awak pakai " Kataku . Dia tersenyum .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah kejadian itu , kami berdua mula menjadi rapat . Happy tak terkata . Siapa tak suka dapat rapat dengan gadis . HAHAHAHA .
Satu malam tu , aku ajak dia keluar makan . Dia setuju . Aku gembira sampai rasa dunia ni aku yang punya . Kami berdua bergerak bersama-sama . Dia nampak comel sangat malam tu .
Aku ingat lagi . Dia pakai kardigan warna merah , kemeja warna putih and seluar jeans warna biru . Comel sangat . Dia ikat rambut dia .
Kami berdua menuju ke restoran Itali . Myungsoo bagitahu , Hanna suka makanan Itali . Demi Hanna , aku sanggup jadi doktor trainee kat hospital Papa , gaji pun lumayan . Boleh bawak dia pergi restoran Itali yang mahal . HAHAHA .
" Terima kasih " Katanya setelah kami berdua keluar dari restoran itu .
" Alah , saya belanja makan je . " Kataku sambil ketawa .
" Jom , kita lepak taman tu . Saya ada something nak bagitahu . Sebelum tu , saya nak beli kopi kejap ." Kataku lalu singgah di sebuah cafe .
Selesai membeli kopi , kami bergerak ke taman itu .
" Saya ada something nak bagitahu " Kataku . Dia menyuruh aku memberitahunya .
" Saya start suka kat awak since kita berteduh dekat perhentian bas hari tu . Awak perasan tak ? " Kataku . Dia mengangguk .
" Baguslah . Kalau macam tu ..... " Kataku terhenti . Aku menyeluk sesuatu dari poket ku .
" Sudi tak awak jadi peneman hidup saya ? " Kataku perlahan sambil melutut di hadapannya . dia terkedu .
" Saya tahu , saya tak mungkin se-sempurna lelaki idaman awak , tapi saya janji saya akan cuba yang terbaik . Untuk awak , Kim Hanna ? " Tanyaku .
Dia masih lagi terdiam .
" Hanna " Kataku .
" Nam Woohyun . Saya mungkin tak sesempurna gadis idaman awak , tapi saya akan cuba untuk menjadi yang terbaik untuk awak " Katanya .
" Awak .... setuju ? " Tanyaku . Lalu dia mengangguk .
Segera aku menyarungkan cincin itu ke jari manis miliknya .
" Thanks , Kim Hanna " Kataku sambil memeluknya .
FLASHBACK END .
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku berjalan seorang diri di kawasan koridor hospital . Aku sendiri tak mengerti , kenapa Hanna boleh sakit sedangkan dia tidak beritahu aku apa-apa pun . Walaupun , kami tinggal serumah . Ya , walaupun kami mempunyai ikatan yang sah sebagai suami isteri , namun dia tidak pernah menceritakan penyakit yang dialaminya . Pada mulanya , aku rasa agak terkilan . Apa gunanya aku ni , kalau dia sendiri tidak memberitahu tentang penyakitnya . Mungkin juga salah aku , kerana mengabaikan dia sebagai seorang isteri dan seorang wanita dalam hidup aku . Ah , rasa bersalah terus menghimpit dan menyesakkan dadaku .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
FLASHBACK .
Aku berjalan menuju ke dapur . Bau sup yang di masak oleh Hanna menyusuk ke hidung . Aku memeluk dia dari belakang , dia tersenyum sendiri . Tiba-tiba , dia memegang kepalanya .
" Hanna , are you alright ? " Aku bertanya , tapi dia tidak menjawab . Dia terus memegang kepalanya . Mukanya pucat menahan sakit . Aku mula menggelabah .
" Sayang , awak okay ke ? Sayang . " Aku terus memanggilnya . Tiba-tiba , Hanna rebah , tubir mataku mula kabur , air mata aku deras jatuh ke bumi .
" Hanna , Kim Hanna , wake up sayang . Jangan buat macam ni kat saya . " aku memeluk Hanna . Aku menyeluk saku poket . Mendail nombor hospital milik bapaku .
" Hell , Hello . Cik , tolong . Isteri saya " Aku memberitahu pekerja di hospital itu . Memandangkan mereka mengenali nombor telefonku , mereka segera menghantar ambulans ke rumah .
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku duduk keseorangan di hadapan bilik rawatan rapi . Hanna sakit dan aku tak tahu satu apa pun . Tak guna !
" Woohyun ! " Suara seseorang kedengaran di gegendang telingaku . Aku memandang . Rupanya abang Hanna , Myungsoo datang .
" Myungsoo " Aku bangun . Namun dia memegang kolar baju ku .
" Kau buat apa kat adik aku ? " Tanyanya kasar . Aku cuba melepaskan pegangannya .
" Myungsoo . Let me go first . Please " Kataku . Dia melepaskan kolarku perlahan-lahan .
" Aku sendiri tak tahu dia sakit and dia tak pernah bagitahu aku . Ye , maybe kau akan salahkan aku . I'm know it . I'm flaw . Forgive me "
" Woohyun , kalau kau sayang dia , kau doakan supaya dia selamat . " Kata Myungsoo . Air matanya bergenang di kolam matanya . Aku tahu dia sedih memandangkan hanya Hanna adiknya .
" Myungsoo " Kataku lalu memeluknya .
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Encik Woohyun " Doktor yang merawat Hanna di dalam ICU memanggil aku . Aku memandangnya .
" Sila ikut saya ke bilik . " Doktor Jung , rakan ayah di hospital membawa aku ke biliknya .
" Uncle tak tahu nak start macam mana . " Doktor Jung memberitahu . Aku menyuruhnya menjelaskan apa yang berlaku kepada Hanna .
" Hanna , dia mengalami kanser otak . Dia tak bagitahu kamu ke ? " Doktor Jung memberitahu . Aku meraup kasar wajah ku , rambut aku yang sedia kusut aku kusutkan lagi . Aku menggeleng bagi soalan yang ditanya oleh Dr.Jung .
" Uncle dah try yang terbaik . Maybe , kalau semangat dia untuk hidup , dia boleh bertahan . Bersabar ye Woohyun ." Kata Dr.Jung sambil menepuk-nepuk bahu ku .
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selesai berjalan di koridor hospital sambil bermain dengan kanak-kanak di kawasan permainan , aku naik menuju ke bilik Hanna . Ya , dia sudah sedar .
" Hanna . " Aku memanggilnya . Dia kelihatan pucat , namun masih lagi menguntumkan senyuman yang manis buatku . Aku menghampirinya dan duduk di sebuah kerusi .
" Hanna-yah , kenapa tak bagitahu saya pasal semua ni ? " Aku bertanya , Hanna masih lagi tersenyum .
" Saya taknak susahkan awak . " Balasnya ringkas . Aku memandang ke arah tingkap melepaskan keluhan .
" Awak , awak tahu tak , awak tak bagitahu saya , lagi saya rasa terbeban . Please , jangan buat macam ni . " Aku berkata sambil menggenggam erat jari-jemarinya . Hanna hanya tersenyum sambil mengangguk tanda faham .
" Saya nak tidur . Awak teman saya ye ? " Kata Hanna , aku mengangguk . Dia tidur sambil aku memegang tangannya . Tiba-tiba , mesin denyutan nadinya semakin lama semakin perlahan . Aku mula gelabah . Aku menekan butang yang disediakan untuk memanggil doktor .
" Woohyun , sila keluar . Kami perlu check dia . " Doktor Jung menyuruh aku keluar . Aku masih lagi mengitai keadaan Hanna .
" Tuhan , kalau betul jodoh kami hanya sampai disini , kau jangan ambil dia semasa dia sakit pada waktu ini ." Aku berdoa , aku berharap agar jodoh kami masih panjang .
Doktor Jung keluar setelah 2 jam di dalam ICU , aku menerpa ke arahnya .
" Doktor , how is my wife ? " tanyaku . Doktor Jung melepaskan keluhannya .
" No , dia selamat kan ? Uncle ! Dia selamatkan ? " Tanyaku berulang kali sambil menggocang-goncangkan lengannya .
" Woohyun , We try the best , but we can't " Balas Doktor Jung . Air mata ku deras mengalir dari tubir mataku . Rambutku tidak terurus .
" Kim Hanna !!! " Aku menjerit tidak tentu arah . Doktor Jung cuba menenangkan aku . Ayah yang mengetahui hal ini , datang dan cuba menenangkan aku .
" Woohyun , jangan macam ni . " Ayah cuba memujuk aku .
" Ayah , Hann , Hanna dah tak ada . " Kataku . Ayah mengangguk tanda dia tahu segala itu .
" Kim Hanna , Uncle , Saya nak tengok Hanna . " Aku membuat permintaan . Ya , itu peluang terakhir aku berjumpa dengan Hanna , wanita yang pernah menjadi kekasihku , wanitaku dan isteriku .
Seorang jururawat membawa aku menuju ke bilik mayat . Dia membuka kain yang menutup wajah kesayanganku .
" Kim Hanna , kenapa awak tinggalkan saya ? awak tak sayangkan saya ? Saya sayang awak seluruh jiwa saya , tapi macam ni awak balas ? Saya sayang awak , Hanna ." Kataku . Air mataku terkena pada wajah Hanna . Bukan , wajah pucat lesi Hanna . Jururawat itu mengesat air matanya melihat aku .
" Kim Hanna , awak seorang sahaja wanita yang saya sayang , selama-lamanya . " Kataku lalu mengucup dahi Hanna .
Setelah menguruskan pengebumian Hanna , aku pulang ke rumah kerana selama ini , aku tinggal di rumah keluargaku . Aku membuka kotak milik Hanna .
" Saya nak tengok "
" Tak boleh , kotak ni saya punya . Jangan buka , kalau awak buka awak jadi Prince Keroro "
" Okay , saya tak buka ." Kataku sambil mengangkat tanganku tanda berjanji .
Maafkan saya , Hanna . Saya terpaksa mungkir janji kita . Saya nak tahu perasaan awak selama ni .
" Woohyun , dia tak balik , semalam dia kata dia nak balik dari Paris . Tapi , dia mungkir janji ."
" Tadi Woohyun balik dari tempat kerja , Dia kata nak bawa aku pi dinner , tapi dia ta bawa , alasan penat . Aku pun penat juga , penat layan karenah dia . Ish , I hate you Namu ! Namu is not my star anymore ! No more Namstar ! "
Setitis demi setitis air mataku jatuh , aku mengesat air mataku dan teruskan membaca .
" Aku nak buat confession , aku ada kanser otak . Tapi , aku tanak bagitahu Namu , sebab aku takut aku akan membebankan dia . LOL , kalau aku bagitahu , dia kisah ke ? Baik diam . Biar aku pendamkan aje rasa sakit kat kepala aku dengan sakit hati aku . Aku nak minta maaf kat semua orang sebelum aku pergi . Orang last yang aku minta maaf adalah Namu . Padan muka dia ."
Aku menangis , aku tak sangka , selama ni aku menyakitkan hati dia . Betapa berdosanya aku . Aku melihat sekeliling bilik , semuanya penuh dengan Hanna , Kim Hanna . aku meraung , aku tak mampu tahan semua ni .
2 Tahun *
Hari ini , tarikh kematian Hanna . Aku bersiap untuk pergi ke kawasan perkuburan sambil membawa bunga lili , bunga kegemaran Hanna .
" Kim Hanna , I miss you so much sayang . Kalaulah awak masih ada , mungkin kita dah ada anak . Hmm , saya harap , awak bahagia kat sana . Hanna-yah , boleh saya baring sebelah awak ? " Aku berkata . Aku megambil keputusan untuk baring di sebelah kuburnya . Ah , kehangatan Hanna masih terasa sehingga sekarang .
Hanna ,
Saya nak awak tahu ,
Saya sayang awak selalu ,
Awak , tunggu saya ye ?
Comments