Seoul Tower
MiracleBeberapa hari kemudian
Ghassany tampak excited menyusuri setiap sudut ruangan yang dipenuhi dengan teddy bear, boneka kesukaannya. Yup, Ghassany dan Auntie Mira kali ini mengunjungi Museum Teddy Bear di Namsam Tower. Sudah dua jam Ghassany mengelilingi tempat itu tapi tidak merasa bosan-bosan juga. Ghassany langsung cemberut begitu telepon untuk tantenya dari kantor masuk, itu artinya mereka harus segera pulang. Mau tidak mau Ghassany harus mengalah padahal mereka belum mengunjungi Seoul Tower. Ghassany setengah menyeret langkahnya menuju parkiran begitu ponselnya berdering. Dari nomor yang tidak dikenalnya.
“Halo!” Jawabnya lesu, bagaimanapun moodnya sudah pecah karena acara jalan-jalannya berakhir lebih cepat.
“Halo, ini aku!” kata si penelepon yang membuat kening Ghassany mengerut. Untuk sepersekian detik Ghassany masih bertanya-tanya siapa orang yang sok akrab itu sampai akhirnya dia bisa mengidentifikasi si pemilik suara baritone yang sedang ditemaninya berbicara saat ini.
“Siwon-ssi?” Ghassany berseru gembira. Tidak menyangka bahwa Siwon benar-benar meneleponnya setelah pertemuan terakhir mereka di Myeongdong empat hari yang lalu. Jantungnya berdetak jauh lebih cepat lagi. Selalu begitu.
“Ya. Kau ada di mana?” Tanya Siwon tanpa basa-basi.
“Di Museum Teddy Bear. Tapi aku sudah akan pulang karena Auntie Mira harus segera ke kantornya!” Kata Ghassany dengan nada kecewa.
“Aku sudah tidak ada kegiatan sore ini dan aku ingin bertemu denganmu. Kau bisa menungguku di sana? Jika kau tidak keberatan.”
“Benarkah?” Ghassany langsung bersemangat. Mengelilingi Museum Teddy Bear…. dengan Siwon? Pilihan yang tidak buruk. “Tentu. Aku akan menunggumu!”
Klik.
Telepon terputus. Ghassany yang sudah memegang gagang pintu mobil menarik tangannya kembali. Dia lalu menyuruh tantenya agar pulang lebih dulu setelah memberikan alasan. Awalnya tantenya keberatan dan ingin menemani sampai Siwon datang tapi Ghassany berusaha menyakinkan bahwa dia tidak apa-apa sendirian beberapa saat di tempat itu. Tantenya akhirnya mengalah dan meninggalkan keponakannya.
Ghassany hanya menunggu setengah jam hingga akhirnya Siwon datang. Biasanya dia tidak suka menunggu tapi kali ini rasanya dia akan menunggu selama apa pun tanpa merasa bosan sama sekali, dia menikmati jantungnya yang berdetak tidak karuan saat melihat Siwon bergerak mendekat ke arahnya dengan senyum yang tersungging di bibirnya.
Mereka mengelilingi Museum Teddy Bear sekali lagi atas permintaan Ghassany lalu berganti menikmati gemerlap kota Seoul di malam hari dari Seoul Tower. Ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah Ghassany lupakan.
“Kau baru pertama kali ke sini?” Tanya Siwon. Ghassany mengangguk pelan. Mereka duduk bersebelahan di sebuah bangku.
“Ya. Tempat ini benar-benar indah. Aku dan Auntie tadi sudah akan berencana pulang dan tidak tahu apakah bisa kembali lagi ke tempat ini! Untungnya kau menelepon. Terima kasih.” Ujar Ghassany tulus.
“Sama-sama. Kau menemaniku saat aku di Jakarta jadi sekarang saatnya aku yang menemanimu di sini. Kita impas!”
“Tentu! Kita impas.” Ghassany berujar pelan. Terselip nada kecewa di suaranya, entah Siwon menyadarinya atau tidak. Jika mereka impas maka pertemuan mereka hanya sebatas ini saja. Hanya sekedar saling membalas budi. Bukan itu yang diinginkan Ghassany! Mereka berdua lalu terdiam, bergelut dengan pikiran masing-masing.
“Tapi aku selalu ingin bertemu denganmu!” Keheningan menjadi seperti gelembung sabun yang pecah saat Siwon menggumamkan kalimat itu tepat di telinga kanan Ghassany. Hembusan nafas Siwon terasa menggelitik tengkuknya, ikut berpengaruh pada kerja jantungnya. Ghassany langsung menoleh dan menatap tidak percaya pada orang di sebelahnya. Mereka berdua saling bertatapan. “Aku suka matamu!” Lanjut Siwon dengan senyum tersungging di bibir.
Ghassany nyaris lupa bagaimana caranya bernafas.
Comments