I'm Yours

Description

absolutely mine. you can also find it on my official blah blog sjff13.wordpress.com hahaha #slap enjoy! leave comment if you mind XD

Foreword

Kai’s appartement, Namyang-ju, Seoul

08.30 KST

Eunri membuka pintu appartement itu yang ternyata sama sekali tak terkunci. Alunan lembut musik instrumental seorang pianis terkenal menggema memenuhi ruangan yang didominasi dengan warna hitam pudar ini, membuatnya otomatis menguap karena memang semalam, gadis itu tak tidur untuk menamatkan game kesukaannya: Angry Birds dan Plants Vs. Zombies yang tetap saja entah bagaimana tidak tamat. Dan sasarannya kali ini adalah appartement pria itu yang mungkin bisa digunakan untuk tidur karena daripada tidur dikelas kampusnya, ia pasti lebih memilih memejamkan mata diatas kasur yang nyaman. Lalu pertanyaannya, kenapa tidak tidur di appartement-nya sendiri saja? Simple, karena gadis itu muak dengan keadaan ruangan itu yang sepertinya lebih pantas disebut neraka atau gudang puing-puing pesawat yang jatuh.

Matanya menilik ruangan yang rapih bersih ini lalu mendengus, sepertinya setitik debu-pun tidak ada!

“Anybody alive?”

Gadis itu melemparkan tas kosongnya dan meniup poninya sebal karena sama sekali tak mendapatkan sahutan apapun. Ia menghempaskan tubuhnya keatas bed besar disudut ruangan itu, menatap langit-langit ruangan ini. Sama sekali tak butuh waktu lama untuk gadis itu untuk beranjak kedunia mimpinya.

Kai keluar dari kamar mandi beberapa menit kemudian, menekan tombol off pada speaker yang tersambung dengan laptopnya itu kemudian berbalik dan mengernyit heran mendapati sosok yang sangat ia kenal tertidur pulas diatas ranjangnya. Pria itu mendekat, berjongkok di pinggir ranjang itu lalu menghabiskan banyak waktunya hanya untuk menatap wajah polos gadis itu yang sangat tenang ketika tertidur. Ia memanjakan matanya menjelajahi ukiran Tuhan yang menurutnya sempurna walau tidak ada yang sempurna di dunia itu, lama.

Dengan malas Kai bangkit untuk memakai baju, dan mengerjakan sesuatu entahlah apa itu di laptopnya, diatas ranjang disamping gadis itu yang masih tenang dalam tidurnya.

Lalu kedua mata itu tiba-tiba saja terbuka dan Eunri menggeliat kecil yang membuat pria disampingnya langsung menolehkan kepalanya. Kai tersenyum dan menatap gadis itu lembut. “Kau memimpikan aku?” tanyanya geli yang langsung dihadiahi oleh death-glare andalan gadis itu. “Sebenarnya aku masih ngantuk. Saaaangat ngantuk. Tapi aku mencium aura pria tampan disekitarku yang memaksaku untuk bangun.”

Kai terkekeh kecil, beranjak lalu tak lama kemudian kembali dan menyodorkan gelas berleher panjang yang lalu diterima gadis itu. Dituangkannya cairan alkohol dari botol yang digenggam oleh tangannya yang lain. Vodka.

Kai lalu menuangi gelas yang baru saja ia ambil dari atas meja dan menyimpan botolnya diatas meja pula.

“Cheers?” ucap Eunri dengan nada serak khas bangun tidurnya. Kai mendekat, lalu menempelkan gelasnya dengan gelas milik Eunri namun siapa yang sangka bahwa gadis itu menabrakkannya keras hingga gelas itu pecah lalu tertawa nyaring menertawakan kekonyolannya sendiri?

“Apa yang kau lakukan, babo?” tanya Kai, menatap geli kearah pecahan gelas dan cairan vodka yang baru saja tumpah membasahi lantai marmer itu karena gelasnya hancur.

Eunri mengangkat bahunya acuh, “Aku tidak ingin meminum minuman sialan itu karena aku pasti mabuk dan kau pasti memperkosaku.” Katanya blak-blakan. Ia melemparkan bantal disampingnya saat pria itu meneloyor kepalanya, “Wae? Memang itu niatmu, kan?” Gadis dengan tinggi tak lebih dari 160 centimeter itu tertawa lembut yang membuat Kai sejenak lupa akan segalanya. “Apa rencanamu selanjutnya?” tanyanya sambil berusaha menghentikan tawanya karena ternyata pria sialan itu tidak ikut tertawa bersamanya.

“Menikah denganmu dan mempunyai banyak anak?” ujarnya dengan nada rendah, mendorong tubuh gadis itu kebelakang dengan telunjuknya dan ikut menjatuhkan tubuhnya. Menahan bobot dirinya dengan kedua tangannya agar tak menindih tubuh gadis itu. “Eotte?”

Eunri menutup mulut pria itu dengan tangannya karena sepertinya dia akan berbuat mesum terhadapnya lalu menggeleng samar, “Forbidden. I’m Cho Kyuhyun’s and you’re mine. Rejected.”

Kai mendengus dan menarik lepas tangan gadis itu yang masih menempel dengan mulutnya untuk berbicara, “Kau memang jalang, Ern. Kau punya Kyuhyun hyung tapi masih menginginkanku juga—” katanya menyindir yang langsung mendapat jambakan gratis dari gadis disampingnya yang sepertinya sama sekali tak berniat untuk melepaskan rambutnya setidaknya untuk beberapa jam kedepan. “I wanna kill you!”

Kai melepaskan tangan mungil gadis itu dari rambutnya dan menatap mata gadis itu menenggelamkan dirinya sendiri kedalam pesona gadis itu lebih jauh. “Kill, or kiss?” katanya menggoda dan tanpa babibu lagi langsung mempertemukan bibir mereka, memiringkan kepalanya mencari posisi yang nyaman. Pria itu melumat bibir si gadis saat tak merasa ada penolakan yang berarti, Eunri bahkan telah melingkarkan kedua tangannya di pinggang pria itu dan memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan lembut yang Kai berikan, bahkan sesekali membalasnya membuat kontak itu lebih intens.

“You’re too great if only for a kiss, boy.” Eunri menarik tengkuk pria itu menjauhkannya dari bibirnya. “You’re handsome. I’m comfortable with you. I love you. Simple as that.”

Kai mengacak-ngacak rambutnya frustasi, “Stop making me feel that you are mine!” Eunri menatapnya prihatin dan mengalihkan arah pandangnya pada kuku jarinya. “I am yours.” Jawabnya kalem.
“But you .. not only mine.” Sahut Kai amat pelan dengan intonasi putus asa, membuat Eunri menatap pria itu horror, “Is it a big problem? As long as we still be together and you can survive, I’m yours.” Ujarnya lalu menghela nafas, “But I’m not forcing you too, you can go if you want or yeah .. maybe when you’re bored with me.” Lanjutnya, menyeringai mendapati Kai yang lagi-lagi, menatapnya frustasi. Tapi selang beberapa detik tatapan pria itu melembut yang membuat Eunri harus menahan nafasnya.

“You know its impossible, Ern.”

“Then just enjoy it. I never care about and will not protest as long as I feel comfortable.” Tegas Eunri cepat.

“Kyuhyun…” Eunri menggelengkan kepalanya seakan mengerti akan jalan pikiran pria itu, “No, he didn’t know. Shouldn’t know. Will never know.” Katanya tajam.

Kai menutup mukanya gusar, beranjak dan mengambil gelas diatas meja lalu menuangkan vodka-nya, “Selfish. . And I love her. Am I still normal?” katanya skeptik lalu meneguk isi gelas itu sedikit. “I never thought that I would fall in love with a devil girl who has a devil lovers like you. I just think, how to kick you out of my head. And jerk, I couldn’t. At all.”

*****

END (?)

Comment pleaaaase u,u

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet