Chapter 2

One sweet chance
Please Subscribe to read the full chapter

“aku keluar sebentar untuk menenangkan diri. Maafkan aku woo. Lanjutkan pestanya tanpa aku”

Nichkhun melemparkan ponselnya ke kursi penumpang disampingnya setelah mengirimkan pesan singkat untuk wooyoung. Setelah kejadian di halaman belakang rumahnya nichkhun membuka kostum koala dan segera mengambil kunci mobilnya. Dia sempat mendengar suara wooyoung memanggilnya dari belakang. Tapi untuk saat ini dia tidak mau berdebat dengan istrinya. Tanpa menghiraukan panggilan wooyoung dia langsung masuk ke mobil dan meninggalkan rumah. Sudah 10 menit sejak dia meninggalkan rumah, menyetir tanpa tentu arah. Pikirannya kalut, entah itu marah karena kostum koala bodoh yang menyiksanya, entah memang mood nya tidak bagus hari ini karena di hari istirahatnya dia tidak bisa bersantai, atau dia teralu cemburu melihat kedekatan istrinya dengan Ok Taecyeon, saingannya semasa SMU dulu.

Nichkhun terus menyetir dan tanpa sadar dia ke arah timur hingga sampai di sekolah lamanya dan wooyoung, SMU Haneul.

Nichkhun tidak tau bagaimana bisa dia menyetir selama 40 menit dan sampai kesini, dia merasa tempat ini cocok untuk menenangkan diri. Mungkin membangkitkan memori masa muda nya yang cemerlang dan bisa membuatnya bahagia. 

Nichkhun berjalan di koridor lantai 2 untuk senior tingkat 3. Dia berhenti di depan sebuah ruang kelas yang dulu dia tempati. Masih jelas dalam bayangannya, nichkhun selalu duduk di samping jendela, karena langsung menghadap ke lapangan. Nichkhun ingat Saat kelas bahasa inggris guru kim, nichkhun  justru memandang ke lapangan karena ada wooyoung junior tingkat 2 dalam kelas olahraga. nichkhun tersenyum, mengingat kembali bagaimana awalnya dia jatuh cinta pada wooyoung.

Nichkhun kembali berjalan menelusuri koridor hingga sampai ke gelanggang olahraga tempatnya biasa bermain basket. Selain di ruang kelas Hampir 3 tahun masa SMUnya dihabiskan dilapangan basket ini. Di kenal sebagai kapten club basket yang populer dan berprestasi, khun berharap masa depannya berakhir di lapangan basket. Tapi takdir berkata lain.

Nichkhun mengambil sebuah bola di keranjang alat olahraga. apa salahnya memeriksa kembali kemapuannya bermain basket, apa dia masih berbakat seperti 15 tahun lalu. Satu lemparan, dua lemparan, tiga lemparan dan seterusnya bola selalu berhasil masuk ke ring. Nichkhun terus bermain, mengejar bola, memantulkan bola, berkali-kali lemparan hingga tidak merasa sudah hampir satu jam dia bermain. Keringat bercucuran dari tubuhnya, membuat kemejanya basah. Setelah leparan terakhir, dan bola masuk ke ring. Nichkhun mengambil nafas dalam, dan membaringkan tubuhnya di lantai licin lapangan basket. Nafas Nichkhun Tersengal-sengal karena kelelahan, matanya menatap langit-langit gelanggang olahraga. Dia ingat langit-langit ini, masih sama seperti 15 tahun lalu. Dimana lampu dari sisi lapangan langsung menyorot nichkhun yang sedang bermain. Dia masih ingat suara dercitan sepatu, suara pantulan bola, dan sorak sorai penonton saat dia berhasil mencetak 3 poin di detik-detik terakhir pertandingan final di sekolah itu. Saat paling bahagia saat dia berlari ke kursi penonton dan memeluk wooyoung yang menangis karena bahagia. 

 

“aku bangga padamu hyung”

 

.................

Flashback (15 tahun lalu)

 

“kita sambut pahlawan kita Nichkhun buck horvejkul” pelatih kim yang sudah setengah mabuk kembali menyorakkan nama nichkhun dengan bangga ke arah team basket SMU Haneul. 

Semua team menyambut dengan tepukan riuh, sementara nichkhun menerima apresiasi dengan senyum lebar. Team basket SMU haneul mengadakan acara makan-makan besar di sebuah restoran samgyupsal setelah berhasil mendapatkan juara I pertandingan basket antar SMU tingkat nasional. 

Sudah 1 jam sejak acara dimulai, satu persatu anggota team basket sudah pulang karena sudah lumayan larut. pelatih kim juga sudah pulang dijemput sang istri karena mabuk berat. Masih tersisa 7 orang dalam pesta, termasuk nichkhun. 

“khun mau mencoba ini” seulong menyenggol bahu nichkhun dan menyodorkan sebotol soju kearahnya.

“hei, kita masih dibawah umur tidak boleh mimum alkohol” taecyeon mencegah.

“ayolah taec, ini hari bahagia. Tidak ada salahnya kita merayakannya. Lagipula 2 bulan lagi nichkhun 20th. Apa bedanya jika minum sekarang dan nanti. Dan bukan kita tapi kau yang masih di bawah umur”  kata seulong mulai membuka botol soju dan menuangkannya ke cangkir soju.

“benar sekali, tidak ada salahnya kau mencoba alkohol pertamamu sekarang khun” kata jinwoon menimpali

“Tapi....”

“khun cobalah” kata seulong memotong perkataan taecyeon.

Awalnya khun terlihat ragu mengambil gelas soju itu, tapi dia fikir kata-kata seulong ada benarnya. 2 bulan lagi dia berusia 20 th, tidak ada bedanya jika dia mencoba alkoholnya sekarang.

Nichkhun menelan ludah, mengambil gelas soju di hadapannya dan menenggak sekali minuman beralkohol itu. Rekan satu team nya yang lain bertepuk senang melihat nickhun berhasil menenggak alkohol pertamanya. Seulong kembali mengisi gelas soju nichkhun, dan nichkun siap dengan gelas soju selanjutnya.

 

Setelah 3 botol soju dihabiskan,nichkhun benar-benar mabuk, dan membaringkan kepalanya di atas meja. Sementara seulong dan yang lainnya sepertinya masih kuat dan cukup sadar untuk terus berpesta.

 

Tak lama dari arah pintu masuk restoran wooyoung yang masih mengenakan seragam sekolah, berjalan mendekat.

“wooyoung-ah, kau kemari?" taecyeon langsung menyadari kehadiran wooyoung.

“Anyeong Taec hyung, aku kemari untuk menjemput khun hyung. Changmin hyung bilang khun hyung mabuk” wajah wooyoung tampak cemas.

“dia disini” kata seulong mengangkat tubuh nichkhun yang bersandar di meja.

“khun hyung, kau mabuk sekali” wooyoung memeluk tubuh nichkhun yang terhuyung. Namun karena tubuh wooyoung yang kecil dia kesulitan memapah khun yang hampir 2 kali  lipat ukuran tubuhnya.

“wooyoung-ah aku akan membantumu menggendongnya” kata taecyeon segera berjongok di samping wooyoung bersiap menggendong nichkhun dipunggungnya.

 

“terima kasih hyung sudah membantuku” kata wooyoung, mengantarkan taecyeon ke depan pintu apartemennya. Nichkhun yang sudah tertidur telah dibaringan di tempat tidur di flat wooyoung, mereka memutuskan tidak mengantar nichkhun pulang karena tidak tau bagaimana nasipnya jika orang tua nichkhun tau dia meminum alkohol bahkan belum waktunya.

 

“tidak masalah woo, bukan masalah besar aku membantumu. Lagipula tubuhmu terlalu kecil untuk menggendong nichkhun. Aku takut kau tidak kuat menggendongnya” kata taecyeon

“hyung... aku tidak selemah itu”wooyoung cemberut

“hahaha, aku tahu woo” taecyeon mengucak rambut wooyoung.

“aku pulang dulu, sampai jumpa besok. Mimpi indah eum?” 

“sampai jumpa besok hyung, selamat malam”

Wooyoung menutup pintu flat nya. Dan kembali ke kamarnya. Duduk di pinggir tempat tidur memperhatikan wajah nichkhun yang kelihatan memerah bahkan dalam keadaan remang-remang, Dia merapikan selimut nichkhun menariknya hingga kedada.

Saat wooyoung bangkit dan berbalik.

“sampai jumpa besok, mimpi indah eum” terdengar suara nichkun menirukan ucapan taecyeon tadi.

“khun hyung kau tidak tidur?” wooyoung berbalik dan kembali mendekati tempat tidur.

“aku sudah bangun dari tadi, aku hanya pura-pura tidur sampai si gigi besar itu pergi” kata nichkhun sambil menarik wooyoung naik ke tempat tidur dan memeluknya. Membenamkan wajahnya di leher wooyoung.

“hyuunggg.... “ wooyoung menggeliat dipelukan nichkhun berusaha melepaskan pelukan.

“youngie, kepalaku pusing. Biarkan aku memelukmu” nichkhun merengek.

“salah kau sendiri hyung, kenapa kau berani minum alkohol” wooyoung menyerah melepaskan diri dari pelukan nichkhun. Membiarkan memeluknya, dan sesekali mengusap punggung nichkhun. Sangat nyaman, ini pertama kali mereka merasakan satu sama lain dan benar-benar menikmati waktu berdua. satu bulan kebelakang Nichkhun sibuk latihan untuk kompetisi, sementara wooyoung hanya bisa memperhatikan dan memberi semangat  dari pinggir lapangan. 

“aku suka aromamu” wooyoung merasakan nichkhun menyapu ujung hidungnya di leher wooyoung.

“ wha...at? hyung” apa yang nichkhun pikirkan, aroma tubuh wooyoung? Wooyoung bahkan masih mengenakan seragamnya, belum sempat untuk membersihkan diri sepulang dari tempat bimbingan belajarnya.

Nichkhun mengabaikan panggilan wooyoung, terus mengendus di leher wooyoung, hingga berubah lebih intens dengan kecupan dan gigitan. Tangannya mengangangkat seragam wooyoung, dan menjamah liar kulit di pinggang wooyoung di balik seragam sekolah itu

“ahh... hyung” wooyoung berbisik di sertai desahan pelan karena nichkhun menghisap lehernya. Hing

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
YoungieChannie
#1
Chapter 2: <span class='smalltext text--lighter'>Comment on <a href='/story/view/1428920/2'>Chapter 2</a></span>
Aku sampe lumutan nungguin ff ini😭😭😭

Ini ff nya masih ada lanjutannya kan??


Update jangan lama2
mpreggoland
#2
Chapter 1: Taecyeon pesaing Nickhun dalam mendapatkan Wooyoung agaknya..hehe anggapanku aja..
Update lagi, storynya bagus
YoungieChannie
#3
Chapter 1: Uh!!!!!!!!! Akhirnya ada author indonesia yg balik nulis lagi di aff.
Seneng banget.
Lanjutkan, jangan lama2 updatenya.