Chapter 1

One sweet chance
Please Subscribe to read the full chapter

Dentuman suara musik, lampu sorot yang bermain berkerlap kelip seirama dengan suara musik seperti ikut menari menyorot pengunjung yang menggoyangkan tubuhnya di lantai dansa. Pasangan atau bukan, lelaki maupun wanita saling menggesekan tubuh satu sama lain. Ini surga... surga bagi nichkhun. Setengah sadar karena alkohol menguasai tubuhnya, berdansa sambil meraba dan sesekali mencumbu 3 gadis seksi yang menemaninya. tidak ada yang seindah ini, tanpa pengganggu, tanpa perlu memikirkan tentang hidupnya, tentang pekerjaannya, tentang keluarganya, hanya kebebasan. 

Hingga

tiba-tiba suara musik berhenti. semua orang mematung. Menatap nanar pada satu titik di belakangnya. Nichkhun berbalik, nafasnya tercekat. Wooyoung berjalan cepat ke arahnya satu tangan menggendong jessi dan tangan kirinya memimpin jenny sementara jason mengekori wooyoung di belakang dengan wajah datar.
"NICHKHUN BUCK HORVEJKUL" wooyoung berteriak. Nichkhun tidak tau sejak kapan suara wooyoung begitu kencang. Tanpa tau bagaimana bisa tiba-tiba wooyoung menghilang seperti asap dan anak-anak mereka mengerumuni nichkhun, tertawa riang  memanjat tubuhnya.
"Selamat tinggal nichkhun" suara taecyeon dari belakangnya dia berbalik. Taecyeon bersama gadis2 yang berdansa dengannya tadi. Bergelayutan manjadi tubuh taecyeon. Taecyeon menyeringai lalu melambai. Taecyeon menghilang seperti asap, bersama lantai dansa disekelilingnya. Menarik semua pada satu titik dan berubah menjadi halaman belakang rumahnya dangan anak kembarnya terus menganggu dengan menarik-narik tangannya mencubit pipinya, menjambak rambutnya.

"Tidaaakkk" nickhun merengek.
"Daddy...” mereka tertawa.
"Daddy...."
"Daddy...."


"Daddy..."


"Ughhhh" nichkhun hampir muntah karena hantaman di perutnya.
"Daddy... bangun" 
nichkhun membuka matanya, wajah salah satu putri kembarnya (entah itu jessi atau jenny karena nickhun belum sepenuhnya sadar) di depan wajahnya. Mungkin dia tadi menghempaskan tubuh kecilnya di atas tubuh nichkhun hingga daddy nya terbangun.

"Ah ternyata mimpi" batinnya

"Daddy bangun, hari ini ulangtahunku dad. Bangun dad" cicitan salah satu putri kembarnya.
"Bukan, hari ini ulangtahunku" seorang lagi menyahut, ikut memanjat ke tempat tidur dan merangkak ke atas tubuh nichkhun. 
"hei ulang tahunku" 
"Bukan ulang tahunku" 
mereka saling dorong.
"Hei hei hei. Jangan bertengkar" nichkhun merangkul sekaligus putri kembarnya dalam pelukan dengan kedua tangannya.
"Hari ini ulang tahun kalian berdua. Anak kembar ulangtahunnya selalu bersama" kata nickhun kembali memejamkan matanya. Memeluk jenny dan jessi seperti boneka.

"Jennn ...... jesss.....  bangunkan daddy" terdengar samar teriakan wooyoung dari lantai bawah.

"Daddy bangun jangan tidur lagi. Sebentar lagi badutnya akan datang" kata salah satu anak kembarnya jessi dengan tahi lalat di dekat mata kirinya. 
"badut? Yeiii aku suka badut.... perutnya besar seperti kakek" jenny berteriak kegirangan tubuh kecilnya melonjak masih berada di atas tubuh nickhun. 

"Hei jen, jess... ayo sini appa menyuruh kalian mandi" suara jason memanggil adik kembarnya dari arah pintu kamar berhasil membuka mata nickhun lagi. 
"Dad... appa juga menyuruhku membangunkanmu. Appa minta di antar ke supermarket" 
Jenny dan jessy melompat turun dari tempat tidur sambil tertawa girang mengikuti jason, si kembar sangat bersemangat mengingat hari ini ulang tahun mereka. Bertolak belakang dengan daddy mereka yg kembali menenggelamkan kepalanya ke bantal empuk. Nickhun mengusap wajahnya kasar. Ahhh harusnya akhir pekannya bisa untuk tidur seharian. 
"Khuniee...?" Nickhun segera bangkit dari posisi baringnya menjadi duduk mendengar panggilan lembut dari arah pintu kamarnya.
"Baik-baik aku bangun" katanya malas. Woyoung terkekeh pelan. 
"Selamat pagi, bisakah mengantakanku ke supermarket aku lupa membeli buah anggur untuk salad buahnya" kata wooyoung setelah memberi kecupan selamat pagi untuk suaminya dan di duduk di tepi tempat tidur.  
"Bisakah aku hanya tidur hari ini?" Nichkhun menarik wooyoung dalam pelukan dan menyandarkan kepalanya di bahu wooyoung
"Ehmmm no... ada balon yg harus di tiup, ada kue yg harus di hias, ada tamu2 yg harus di layani, tentu saja ada 2 putri berulangtahun yg harus di temani oleh daddy nya" tidak ada jawaban. Mungkin nickhun tertidur lagi atau pura-pura tidur di bahu wooyoung.
"Khuuunnn...? Honey? Ayolah" wooyoung bangkit lalu menarik tangan nickhun, memaksanya turun dari tempat tidur nyamannya.
"baiklah"

wooyoung mendorong nickhun ke kamar mandi Di kamar mereka. 

"Aku tunggu di bawah dalam 10 menit" terdengar wooyoung berteriak saat pintu kamar mandi tertutup di belakangnya. 
Nickhun berdiri di depan cermin wastafer, dihadapannya sekarang nampak seorang pria 34 th, perutnya sedikit membuncit mungkin karena usia atau mingkin kurang berolahraga. 
"aku harus ke gym" nichkhun memberi catatan dalam kepalanya sendiri. Sambil menepuk perutnya yg dulu pernah six pack.  Tapi kapan dia akan punya waktu untuk ke gym. Waktu untuk dirinya sendiri. Pekerjaan sebagai  pegawai kantoran terlalu menguras waktunnya, dan di akhir pekan harusnya dia bisa menikmati waktu untuk diri sendiri tapi malah dihabiskan untuk istri dan ke 3 anaknya. Jangan salah sangka dia sangat mencintai ke

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
YoungieChannie
#1
Chapter 2: <span class='smalltext text--lighter'>Comment on <a href='/story/view/1428920/2'>Chapter 2</a></span>
Aku sampe lumutan nungguin ff ini😭😭😭

Ini ff nya masih ada lanjutannya kan??


Update jangan lama2
mpreggoland
#2
Chapter 1: Taecyeon pesaing Nickhun dalam mendapatkan Wooyoung agaknya..hehe anggapanku aja..
Update lagi, storynya bagus
YoungieChannie
#3
Chapter 1: Uh!!!!!!!!! Akhirnya ada author indonesia yg balik nulis lagi di aff.
Seneng banget.
Lanjutkan, jangan lama2 updatenya.