All About You

A Poem Titled You

Kota Seoul, 20XX

 

Sambil menyesap segelas kopi, aku memandangi dia yang sedang berdiri tak jauh dariku. Senyuman tak pernah luput dari wajahnya. Dengan penuh keramahan, dia selalu melayani setiap pelanggan yang datang menghampirinya. Sesekali dia melihat ke arahku dan saat itulah mata kami bertemu. Pada momen itu, aku tahu bahwa kami memang ditakdirkan.

 

Perlahan-lahan aku mulai mengoreskan sebuah puisi pada secarik kertas yang berada di depanku. Sebuah puisi yang berjudul “Kamu”.

 

eonjebuteoinji geudaereul bomyeon

When I look at you

 

unmyeongirago neukkyeotdeon geolkka

I feel that you and I were destined to meet

 

bamhaneurui byeori binnan geotcheoreom

Like the stars in the sky

 

oraetdongan nae gyeote isseoyo

I’ll be with you for a long time

 

geudaeraneun siga nan tteooreul ttaemada

Every time I come up with a poem titled You

 

oewodugo sipeo geudael gieokal su itge

I want to memorize it so I can remember you

 

seulpeun bami omyeon naega geudaereul jikyeojulge

I will protect you when a sad night comes

 

nae maeum deullyeoonayo

Do you hear my heart?

 

itji marayo

Don’t forget it

 

—————————————————————

Zaman Dinasti Joseon, 1593

 

Suara ombak bagaikan sebuah lagu bagiku. Cahaya bulan menjadi teman yang menerangi malamku. Sambil memandangi sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, aku teringat akan dia. Dia yang telah lama kurindukan. Walau ratusan tahun telah berlalu, hatiku tak pernah berubah. Sebab dialah duniaku.

 

Perlahan-lahan tanganku mulai menggoreskan sebuah puisi di atas pasir. Sebuah puisi yang berjudul “Kamu”.

 

jinaganeun gyejeol soge nae maeumeun

In the passing season inside my heart

 

byeonhaji anneundan geol anayo

Do you know that you never change in my heart?

 

geujeo baraboneun nunbit geu hanaro

Just looking at it with my eyes

 

sesangeul da gajin geot gateunde

I think I have the whole world

 

geudaeraneun siga nan tteooreul ttaemada

Every time I come up with a poem titled You

 

oewodugo sipeo geudael gieokal su itge

I want to memorize it so I can remember you

 

seulpeun bami omyeon naega geudaereul jikyeojulge

I will protect you when a sad night comes

 

nae maeum deullyeoonayo

Do you hear my heart?

 

itji marayo

Don’t forget it

 

—————————————————————

Zaman Dinasti Goryeo, 1392

 

Teringat akan dirimu membuat air mata ini tak terbendung lagi. Memandang lukisanmu bagaikan pedang yang menusuk hatiku. Ingin kumengutuki langit, tetapi apakah semua itu akan berarti? Aku menantikan waktu di mana kita akan bertemu kembali. Walau berabad-abad lamanya, aku akan menantikanmu.

 

Setetes demi setetes air mata telah membasahi secarik kertas yang berada di depanku. Perlahan-lahan tanganku mulai bergerak menggores kertas itu dengan sebuah tinta hitam. Goresan-goresan itu kemudian membentuk sebuah puisi. Sebuah puisi yang berjudul “Kamu”.

 

kkochi pigo jineun nari wado

The day when the flower blossoms

 

igeot hanaman gieokaejwoyo

Just remember this one

 

geudael hyanghan maeumeul

My heart is going toward you

 

eonjenganeun uri meoreojilji mollado

Someday we may be become far away

 

naneun geudaeramyeon gidaril su isseul tende

I could wait for you for a long time

 

sigani heulleodo naega igose seo isseulge

I’ll be standing here in time

 

geudae mangseoriji marayo geuttaega omyeon

When it comes.. don’t hesitate to find me here

 

—Lyrics Translation by Kdrama Mellow—

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
momomoguring
Jika kalian tertarik dengan fanfic yg kusebutkan di atas, bisa baca di sini https://www.asianfanfics.com/story/view/1303012/salty-salt

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet