PART 3

WAITING OUR DESTINY

@Kediaman Im

“aaaaaAAAAAA…..” teriak krystal saat ia membuka matanya dan langsung berlari keluar kamar ketakutan. Pengawal yang mendengar teriakan nona mudanya langsung berlarian menghampiri nona mereka yang terlihat menangis.

“nona ada apa?” tanya pemimpin pengawal bingung kenapa krystal menangis di pagi hari yang cerah ini (?)

“opppa…” rengek krystal saat melihat yoona, ia pun lari kepelukan yoona dan menangis tersedu-sedu. Yoona menepuk-nepuk bahu adiknya mencoba menenangkan.

“wae? Ada apa krys?” tanya yoona khawatir, tapi adiknya yang cantik itu masih saja terus menangis tidak menjawab pertanyaannya.

Yoona menatap para pengawal meminta jawaban tapi pengawalnya hanya menggeleng karena memang tidak tahu apa yang terjadi pada adiknya.

“hiks.. ada namja di kamarku… hiks” isak krys yang langung membuat yoona mendadak jantungan.

“MWOOO?” teriak yoona kaget. Tanpa komando, pengawal mereka segera masuk ke dalam kamar adiknya untuk mengamankan keadaan.

“aish… ya jangan menangis lagi, oppa ada disini… ssst… jangan takut lagi baby Im” bujuk yoona

“tapi aku takut oppa… hiks”

“oppa akan menghabisi orang itu, tenanglah…” ucap yoona. Ya… jika yoona mengatakan akan menghabisi orang itu, dia akan benar-benar menghabisinya. Jangan pernah macam-macam dengan baby Imnya. Tapi para pengawalnya keluar dengan tangan kosong tidak membawa apapun, bahkan sehelai rambut.

“YAH… dimana that’s ?” amuk yoona karena pengawalnya tidak membawa apapun.

“mianhae tuan muda, tapi kami tidak menemukan siapapun dan apapun disana” ucap pemimpin pengawalnya ketakutan, ia bisa habis disemprot majikannya yang possessive terhadap adiknya ini.

“KALIAN MAU MATI? Memangnya dia setan bisa menghilang begitu saja” amuk yoona tambah emosi. Krystal yang berada dalam pelukannya semakin kencang karena ternyata pengawalnya tidak bisa menemukan namja tapi tampan yang tiba-tiba muncul di dalam kamarnya saat ia bangun pagi.

“aku bukan setan” tiba-tiba terdengar suara seorang namja bersuara, tapi sayang hanya krystal yang bisa mendengarnya.

Krystal menolehkan kepalanya ke sumber suara…

“itt..uuu… HUAAA….” Teriak krystal sambil menunjuk pintu kamarnya yang terbuka

“itu apa krystal?” tanya yoona bingung

“itu oppa, namja dd” teriaknya lagi kali ini lebih histeris

Yoona mengikuti arah telunjuk krystal tapi tidak melihat seseorang pun disana.

“hanya kau yang bisa melihatku dan mendengarku,. Jadi berhenti bersikap seperti itu sebelum kau dikira gila” ucap namja dengan santainya yang sekarang berdiri tepat didepan krystal.

Krystal pun berlari pergi menjauh dan terpaksa yoona mengejar adiknya yang kini sedang sembunyi di kamarnya.

“krys.. tidak ada siapapun disana” ujar yoona

“ada oppa,.. aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, kau tidak percaya padaku?” isak krystal lagi. Yoona pun menjambak rambutnya frustasi melihat tingkah adiknya yang tiba-tiba menggila.

“itu  disana oppa, dia sekarang bahkan melambaikan tangannya padaku” tambah krystal lagi-lagi menunjuk udara kosong.

Yoona pun menarik wajah krystal dan menatap adiknya lekat-lekat.

“tapi oppa tidak melihat apapun disana. Dengarkan oppa, beristirahatlah arra? Mungkin kau hanya kelelahan, hari ini kita tidak akan pergi ke sekolah” ucap yoona kali ini dengan tegas.

‘jangan lagi krys, kenapa kau tiba-tiba seperti ini lagi?’ batin yoona sedih

Krystal yang melihat raut sedih oppanya mengerti, yoona menghapus air matanya dan mencium keningnya lembut.

Yoona sendiri yang mengantar adiknya ke kamarnya dan menunggui adiknya hingga kembali jatuh tertidur, tapi yang tidak yoona tahu adiknya hanya pura-pura tertidur. Setelah melihat krystal tidur, yoona pun keluar kamar dengan hati-hati takut membangunkan krystal.

“bangunlah pemalas” lagi-lagi terdengar suara namja dikamarnya tapi kali ini terasa lebih jelas di telinga krystal, perlahan ia pun mulai kembali membuka matanya.

KRYSTAL POV
“siapa kau? Kenapa kau mengangguku?” tanyaku pada namja yang kali ini sedang duduk di kursi belajarku.

“pelankan suaramu, sebelum kakakmu yang possessive itu kembali kesini” ucap namja

“siapa kau?” tanya ku kali ini sedikit lebih pelan

“aku? Eh... terserah kau mau mengatakan aku ini apa”

“apa kau setan?”

“YAHH… Dengan wajah setampan ini kau berani menyebutku setan” protes namja dihadapan dengan ekspresi seperti anak kecil yang sedang ngambek.

‘kalau kau bukan setan apa? Masa malaikat? Kau tidak punya sayap’ batinku

“memangnya malaikat harus punya sayap?” ucap namja yang sepertinya bisa membaca pikiranku

“aku memang bisa membaca pikiranmu gadis bodoh”

“yah,.. aku tidak bodoh”

“terserah kau lah…” jawab namja seperti tidak perduli

“kenapa kau tidak memakai baju” ‘dan celana’ tanyaku dengan muka yang pasti sudah merah saat ini.

“wae? Memangnya harus?” tanya namja dengan polosnya

“kau! Tentu saja itu harus babo!”

“aish… aku tidak punya baju”

“mwo?” tanyaku tidak percaya

“aku tidak punya baju, dan sekarang berikan aku baju”

Apa namja aneh ini benar-benar serius dengan perkataannya? Well, sepertinya ia memang serius… uh… mau tidak mau aku harus meminjamkannya baju. Kuambil baju yoong oppa yang terkadang diletakannya sembarang di kamarku.

“jangan mengintip” ucap namja itu dengan bodohnya

‘aku sudah melihatnya babo’ batinku dalam hati

“jadi aku tanya sekali lagi, siapa kau? Kenapa kau bisa masuk ke dalam kamarku? Kenapa hanya aku yang bisa melihatmu dan mendengarmu?” tanyaku beruntun, entah namja ini bisa memprosessnya di otaknya atau tidak.

“yahhh,.. kenapa banyak sekali pertanyaannya. Aish… siapa aku? Molla. Kenapa bisa disini? Molla. Kenapa hanya kau yang bisa melihat dan mendengarku? Molla” jawab namja itu sedikit terkekeh saat menjawab pertanyaanku.

Aku hanya bisa menghembuskan nafasku, mencoba bersabar dengan namja super duper kuper babo ini.

“arra, aku mengerti. Sekarang yang kuminta kau pergi dari sini dan jangan dekati aku lagi” ucapku

Tapi entah kenapa namja didepanku ini langsung terlihat sedih.

‘aish… acting.. itu hanya acting  krystal, jangan tertipu’ batinku yang mulai tidak tega melihat ekspresinya

“kau tahu? Aku memang ingin pergi dari sini, tapi aku tidak tahu harus pergi kemana, hanya kau yang bisa melihat dan mendengarku” ucap namja itu benar-benar sedih.

‘jangan tertipu’ batinku lagi

“aku tidak menipumu” ucapnya lagi

‘aish.. aku lupa kalau dia bisa membaca pikiranku’

“tentu saja kau lupa, kau kan babo” ucapnya sambil tertawa dengan senang.

‘dasar bipolar’

“jadi apa yang kau inginkan?” tanyaku  akhirnya karena sepertinya namja aneh ini tidak mau pergi dari sini.

“berada disisimu hingga aku bisa menemukan jawaban dari pertanyaanmu tadi” jawab namja itu dengan tatapan yang terasa sudah sangat lama ku kenal

@Kediaman Lee

“aku baik-baik saja sica, jangan khawatir…”

“….”

“ne, aku akan beristirahat. Tentu saja aku tidak pergi ke sekolah hari ini”

“…”

“ada yang menjagaku”

“…”

“sooyoung…, ngomong-ngomong kau jadi balapan malam ini?”

“…”

“kau sudah bilang pada yuri?”

“….”

“tentu saja kau harus mengatakannya. Dia oppamu, sica”

“….”

“aish,.. terserah kaulah. Malam ini aku tidak bisa menemanimu”

“….”

“ne anyyeong”

Sunny memutus sambungan telefonnya dengan jessica setelah cukup lama. Sahabatnya itu seperti biasa akan memberikan wejangan yang pastinya sudah dihapalnya luar kepala

Jangan makan es krim

Jangan lari-lari

Jangan ini…

Jangan itu…

“kau benar-benar sudah baikan?” tanya namja yang saat ini sedang duduk disebelah tempat tidur sunny. Kakeknya sedang di rusia, dan sebagai calon suami yang baik sooyoung pun menjaga calon istrinya yang sedang sakit.

“ne, kau pergilah ke sekolah” jawab sunny sedikit malu, walaubagaimanapun ini pertama kalinya ia membawa seorang namja ke kamarnya.

“anio, aku akan menjagamu” ucap soo dengan tulus.

“soo…” panggil sunny

Soo pun menatap sunny yang saat ini masih terlihat pucat.

“ayo kita batalkan pernikahan ini” ucap sunny tiba-tiba

SOOYOUNG POV

“ayo kita batalkan pernikahan ini” ucap sunny tiba-tiba padaku dengan serius. Kupandangi ia lama, berfikir apakah dia sedang bercanda, tapi sepertinya ia benar-benar serius dengan ucapannya.

“wae?” hanya itu yang terlintas dipikiranku saat ini

“seperti yang kau lihat… aku sakit-sakitan soo. Sejak kecil paru-paruku sudah bermasalah, aku hanya akan merepotkanmu. Aku akan mengatakannya pada kakek, tenang saja dia tidak akan marah” jawab sunny jujur

Aku hanya diam mencoba memikirkan kata-kata yang tepat.

“kau tidak akan merepotkanku… percayalah! Dan lagi, aku sudah berjanji pada appaku”

‘tapi nanti suatu saat kau pasti akan muak padaku… kau akan membenciku karena hanya bisa merepotkanmu… dan kau akan meninggalkanku sendirian… seperti appa’ batin sunny sedih saat mengingat kenangannya dengan appanya yang meninggalkan dirinya pada kakeknya.

@apartemen Yulsic

Saat ini kedua kakak beradik itu sedang sibuk membereskan barang-barang di apartemen baru mereka. Apartemen yang dipilihkan appanya tentu saja sangat mewah walau tidak terlalu besar. Ada 2 kamar tidur, 1 untuk yuri dan 1 untuk jessica. Ada dapur kecil yang langsung bersambungan dengan ruang tv, kemudian ada 2 ruang untuk tempat mereka bekerja, dan yang paling penting balkon yang cukup luas dengan pemandangan yang luar biasa indah.

Menurut yuri apartemennya hampir sama dengan rumahnya di jepang dahulu, tentu saja rumahnya lebih luas dan lengkap. Mungkin perbedaan yang paling menonjol yaitu tidak adanya pembantu atau penjaga di apartemen mereka.

Sama seperti yoonkrys, soosun, yulsic pun juga tidak berangkat sekolah hari ini.

“berhenti menatapku” ucap jessica gerah karena mata yuri selalu mengikutinya kemanapun ia pergi. Yuri pun berpura-pura membereskan file-file perusahaan yang saat ini masih berserakan di lantai.

“ku bilang berhenti menatapku, aish…” ucap jessica lagi karena kakaknya itu kembali menatapnya. Sebenarnya itu tidak akan menjadi masalah jika itu tatapan biasa, tapi bagi jessica tatapan yuri yang sangat intens padanya itu benar-benar membuatnya gelisah.

“panggil aku oppa, dan aku akan berhenti menatapmu” ucap yuri. yah… dia ingin mendengar adiknya memanggilnya dengan oppa.

“dalam mimpimu yuri” sahut jessica tambah ketus. Ia benar-benar jengkel dengan yuri yang terus memaksanya untuk memannggilnya oppa.

“apa yang kau lakukan?” tanya yuri akhirnya. Sebenarnya ia penasaran apa yang sedang dikerjakan adiknya setelah acara telfonnya dengan pewaris lee yang kemarin mendadak pingsan.

‘tentu saja mengurus perusahaanku, babo’ batin jessica dalam hati.

Saat ini ia sedang sibuk membaca file-file perusahaan padahal apartemen mereka masih berantakan, well company is first.

“urus urusanmu sendiri” jawab jessica ketus. ia tidak tahu kenapa ia bersikap ketus seperti ini, dia memang dingin, tapi bukan tipe yang jutek seperti perwaris Im.

Karena penasaran, yuri pun keluar dari ruang kerjanya yang bersebelahan dengan jessica yang hanya dibatasi oleh dinding dengan lubang besar seperti jendela yang membuatnya bisa leluasa mengawasi adiknya.

“masa seperti ini saja kau tidak mengerti?” ucap yuri yang tiba-tiba muncul disebelah jessica, lebih tepatnya hanya berjarak 5 cm dari wajah adiknya.

“YAHHH” teriak jessica yang kaget karena wajah yul yang sangat dekat dengannya.

“Aish… kenapa kau suka sekali berteriak?” ucap yuri kemudian menepuk-nepuk telinganya yang kesakitan.

“salah sendiri kenapa wajahmu sedekat itu” jawab  sica  dan dengan beraninya menjitak kepala oppanya

Dug…

“aw.. yah! Kenapa kau memukulku?” tanya yuri yang tidak percaya adik yang baru ditemuinya 2 hari ini sudah berani memukulnya.

Tiba-tiba jessica tertawa karena melihat oppanya yang mengembungkan pipinya seperti anak kecil.

‘siapa orang bodoh yang memberikan julukan pangeran tanpa ekspresi padanya’ batin sica

‘hiks.. author unnie T_T (author tiba-tiba aja nyempil) lanjuttt’

Yuri menatap adiknya dengan kesal.

‘well, aku kesakitan dan kau tertawa? Cih… lihat bagaimana aku menganggumu’ batin yuri yang dengan senyum evil.

“seperti ini” ucap yuri yang kemudian sengaja mendekatkan wajahnya lagi pada jessica, tapi kali ini lebih dekat hingga hidung mereka bersentuhan.

Deg..deg..deg…

JESSICA POV

! Kenapa aku malah deg..deg an seperti ini. Aish… dia oppa mu sica! Kakak kembarmu! Tapi matanya… uh… kenapa kau melihatku seperti itu oppa?

YURI POV

Damn! Jantung… berhenti berdetak dengan kencang. aish.. dengan jarak sedekat ini aku bisa mencium aroma nya yang sangat wangi… lemon? Aigoo... kenapa bibirnya yang tipis  sekarang terlihat sangat menggoda. BABO YUL!!!

Drrrtt…. (suara getar handphone)

Dengan cepat ku jauhkan wajahku dari adikku, dan kuambil handphoneku yang kini menjadi penyelamat hidupku. Aish… pasti mukaku seperti kepiting rebus saat ini.

“kenapa taeyeon?” tanyaku sedikit kebingungan, tidak biasanya taeyeon menelfonku.

“arra, aku akan pergi ke perusahaan sebentar lagi” jawabku kemudian memutus sambungan telfon.

Dengan segera aku berjalan menuju kamarku dan mengganti pakaianku dengan pakaian formal.

“oppa pergi dulu, telfon saja sekertaris park untuk membereskan apartemen kita” ucapku tanpa melihat jessica dan berlalu pergi.

 

@rumah taeyeon

“jadi apa keputusanmu?” tanya seorang namja yang saat ini sedang duduk di meja makan berhadapan dengan yeoja yang terlihat pasrah.

“baiklah” jawab yeoja itu dengan kepala tertunduk.

“tapi kenapa kau membantuku? Kenapa orang kaya sepertimu membantu orang miskin sepertiku?” tanya seohyun

“kau tahu? Sebenarnya aku tidak tahu kenapa aku membantumu, anggap saja kau sedang beruntung. Baiklah , kim seohyun, mulai sekarang kau adalah adik dari kim taeyon. Ingat itu!”

Besoknya disekolah

“kau tahu siapa yeoja yang bersama taeyeon oppa saat ini?” celoteh beberapa yeoja saat melihat pangeran mereka bersama seorang yeoja yang tidak mereka kenal.

“anio, tapi dia cantik” komentar yeoja lain dan langsung mendapat teriakan dari teman-temannya.

“apa kau gugup?” tanya taeyeon pada seohyun yang terlihat sedikit pucat.

“anio, aku bisa melakukannya” jawab seohyun.

“that’s my sister” ucap taeyeon dengan sedikit tersenyum.

‘dia lebih terlihat seperti manusia saat tersenyum’ pikir seohyun dalam hati saat melihat senyum taeyon yang begitu menawan.

“siapa dia taeyon?” tanya yuri yang tiba-tiba muncul.

“adikku” jawab taeyon kembali dingin

“jangan bercanda” ketus yuri, ia tahu taeyon tidak pernah memiliki adik.

“apa menurutmu aku sedang bercanda?” tanya tae balik dnegan ekspresi yang sama

“annyeong, kim seohyun imnida, adiknya taeyeon oppa” ucap seohyun sopan

“kwon yuri,. sahabatnya es batu ini.. dan kau harus menjelaskannya padaku nanti” tunjuk yuri  pada taeyeon kemudian, masuk meninggalkan duo kim yang sedang berdiri di depan kelas.

Di kelas…

“krystal, gwencahana?” tanya yoona saat melihat krystal sedikit aneh

Krystal hanya mengangguk kecil.

“kau sakit?” tanya yoona lagi tidak percaya

“aku baik-baik saja oppa”

‘hanya saja setan aneh itu sekarang sedang duduk di depanku’ pikir krystal dalam hati.

Amber yang dapat membaca pikiran krystal hanya tertawa terbahak-bahak. Ia memang selalu mengikuti krystal kemana pun yeoja itu pergi.

Beralih ke yulsic..

“kau semalam tidak pulang?” tanya yuri menginterogasi adiknya. Semalaman ia mencari adiknya yang tidak pulang ke rumah. Ia mencarinya kemana-mana, tapi tetap saja ia tidak menemukan dimana jessica, ia belum tidur sedetikpun kemarin malam.

Jessica sedikit memperhatikan lingkaran hitam di mata yuri, ‘apa dia tidak tidur?’

“sudah ku katakan berulang kali, itu bukan urusanmu”

“bukankah tidak sopan berbicara seperti itu didepan oppamu jessica?” tegur yoona saat mendengar pembicaraan kedua adik kakak itu.

“kau…” jessica ingin membalas ucapan yoona, tapi tidak jadi saat matanya beradu pandang dengannya. ‘, kenapa aku malah tidak berbicara seperti ini’

“minta maaflah dengannya” tambah yoona lagi

‘aish, kenapa aku malah jadi ikut campur’ batin yoona dalam hati

“mianhae” lirih jessica

Untuk beberapa detik, yuri hanya bisa terdiam.

‘walaupun kau minta maaf padaku tapi kenapa aku merasa sakit? Apa karena kau lebih mendengarkan ucapan yoona daripada aku, oppa mu sendiri?’ batin yuri dalam hati

‘kenapa es ini menuruti perkataan oppaku’ batin krystal sedikit bingung.

Yuri pun kembali ke tempat duduknya, berpura-pura membaca buku.

“jess, kenapa kau menuruti perkataan yoona?” tanya tiffany yang kebingungan dengan sikap sahabatnya. Heloo? Sejak kapan princess mau mendengarakan ucapan orang lain.

“apa kau sakit?” tanya sunny ikut-ikutan bingung.

“aish… diamlah” gerutu jessica

‘aku juga tidak tahu kenapa aku mendengarkan ucapannya, aish ada apa denganku?’ batin jessica

Suasana kelas tiba-tiba hening saat seseorang masuk kedalam kelas mereka, kim taeyeon. Ia melihat tempat duduk yang tersisa.

‘apa tidak ada tempat lain selain dibelakang yeoja itu? Aih, ada satu yang kosong dibelakang, tapi terlalu ramai’

Terpaksa taeyeon duduk di belakang tiffany, saat ia melewati yeoja itu, tiffany tersenyum sangat manis padanya.

‘cih, kau orang pertama yang bersikap dingin dengan pesona senyumku kim taeyon’ batin fany saat taeyon hanya bersikap cuek.

“baiklah, sepertinya kita kembali kedatangan murid baru. Langsung saja, silahkan perkenalkan diri” ucap guru han saat kelas akan dimulai.

Dan masuklah seorang yeoja bertubuh tinggi, berkulit putih, dengan rambut lurus panjang yang dibiarkan terurai.

“annyeong, kim seohyun imnida, adiknya kim taeyeon” ucap seohyun dengan sedikit membungkukkan badannya. Dipandangainya satu persatu wajah-wajah yang ada dihadapannya, teman-teman barunya yang terlihat kaget saat ia memperkenalkan dirinya sebagai adik taeyeon. Kemudian dipinggir dekat jendela, dilihatnya oppanya yang sedikit tersenyum padanya.

Seohyun pun ikut tersenyum, tapi senyumnya menghilang saat melihat wajah namja yang dikenalnya.

“oppa, bangun. Ada anak baru” bisik krytal membangunkan yoona yang tertidur di meja. Yoona pun dengan malas menegakkan kepalanya setengah sadar, seohyun…

“oppa…” panggil krystal

“ne…”

“kau menangis”

TAEYEON POV

Ada apa ini? Kenapa yoona menangis saat melihat seohyun? Apa mereka saling mengenal?

“seohyun, silahkan duduk” ucap guru han.

Well, dia sekarang juga terlihat aneh, sepertinya mereka memang saling mengenal.

“permisi, saya ingin ke toilet” ucap yoona kemudian langung pergi tanpa menunggu jawaban gurunya.

“gwencahana?” tanyaku saat seohyun jalan melewatiku

“ne oppa” jawab seohyun dengan tersenyum.

‘ternyata dia masih manusia’ batin fany saat melihat sikap peduli taeyeon pada seohyun.

Author pov

Baru beberapa menit pelajaran dimulai seohyun, tiba-tiba meminta izin ke toilet.

‘apa dia mencari yoona?’ batin taeyon dalam hati

Seorang namja duduk sendirian menatap piano dengan tatapan yang kosong. ‘seohyun…’

“sesuai prediksi, kau pasti disini” ucap seorang yeoja, kemudian masuk ke dalam dan duduk disebelah namja tersebut.

“mianhae” lirih yoona tidak berani menatap yeoja yang duduk disebelahnya

“sudah 8  tahun… lama tidak berjumpa” gumam seohyun

“mianhae” ulang yoona, perlahan air matanya kembali mengalir, ia pun berdiri di hadapan seohyun dan perlahan mulai berlutut

“miahae…”

“mianhae… miahae seohyun…” isak yoona tidak bisa menahan air matanya lagi.

“gwencahana, aku sudah memaafkanmu” lirih seohyun, air matanya perlahan juga mulai mengalir dipipinya

“anio,.. mianhae… akku.. akkuuu.. benar-benar jahat… jangan maafkan aku….” Isak yoona

Tangan seohyun perlahan menyentuh wajah yoona, menghapus airmata namja yang masih tidak mau berhenti mengalir, kemudia memeluk tubuhnya dengan lembut, seperti dulu.

000

“kau tidak makan?” tanya taeyeon yang saat ini hanya duduk berdua dengan yuri, mereka tidak bergabung dengan pewaris lain diseberang meja.

Yuri hanya diam, pikirannya masih sibuk dengan bayangan jessica yang menuruti kalimat yoona. ‘wae? Kenapa kau mau mendengarkan permintaannya’

Brukk…

Tanpa yuri sadar, ia memukul meja makan dengan kuat dan membuat semua orang melihatnya saat ini.

“kwon yuri” panggil taeyeon

Yuri pun melihat taeyeon, “apa yang terjadi padamu?” tanya sahabatnya sedikit khawatir

“tidak apa-apa, dan kau… cih.. sejak kapan kau jadi perduli seperti ini?” tanya yuri yang merasa aneh dengan sikap taeyeon yang tiba-tiba perduli padanya.

“dan sejak kapan kwon yuri menunjukkan emosinya?” tanya taeyeon balik.

Yuri menghembuskan nafasnya berat. ‘yah, kau benar.... sejak kapan kwon yuri menunjukkan emosinya’

Di meja makan yang lain…

“yah, kenapa dengan oppamu?” tanya sunny setelah melihat yuri memukul meja makannya sangat kuat.

“kenapa kalian terus bertanya padaku? Tanyakan saja padanya” jawab jessica mulai kesal

“karena kau adiknya, babo” jawab tiffany sambil menggetok kepala temannya itu karena gemas.

“ngomong-ngomong kemana sooyoung?” tanya fany pada sunny

“dia ke paris, biasa bisinis” jawab sunny sambil mengaduk-ngaduk makannanya.

“ahh, kau merindukannya?” goda jessica

“ehm..” krystal tiba-tiba bersuara

Ke 3 pasang mata pun menatapnya dengan bingung. Saat ini hanya ada ke 4 yeoja itu di meja makan.

“jessica, apa kau menyukai oppaku?” tanya krystal to the point dengan menatap lurus mata jessica

“mwo? Yah, kenapa kau bisa berfikiran seperti itu?” tanya jessica agak gugup

“karena kau tadi pagi menuruti kata-kata oppaku”

“dan?” tanya sica

“oh my god, plis sica... kau tidak pernah menuruti ucapan siapapun” kata tiffany

“anio, aku pernah menuruti ucapanmu sekali” jawab jessica tiba-tiba dingin

‘dan itu adalah kesalahan terbesar yang kulakukan selama hidupku karena telah menuruti ucapanmu’ batin jessica kemudian  memberikan tatapan tajam pada sahabatnya.

“YAHHH” teriak krystal tiba-tiba

“oh god, kenapa denganmu krystal?” tanya sunny bingung

“ah, anio… aku hanya tiba-tiba teringat sesuatu”

‘cepat turun dari meja, babo’ batin krys. Ia berteriak karena amber tiba-tiba saja naik keatas meja makannya. Tapi namja itu malah menjulurkan lidahnya seperti anak kecil.

“kau yakin tidak apa-apa?” tanya fany kali ini.

Krys hanya bisa mengangguk pasrah. ‘tunggu saja kau’ batinnya lagi dalam hati

Kembali ke Yultae

“sepertinya adikmu mengenal Im” ucap yuri kembali mengaduk-ngaduk makanannya. Ia sudah mendengar penjelasan taeyeon, sahabatnya itu memutuskan untuk mengangkat seohyun sebagai adiknya, well cukup gila.

“mungkin, nanti aku akan bertanya padanya”

“mulai posesive eh?” goda yuri

“cih.. dan 1 lagi, sejak kapan kau menggodaku? Bukan posesive, tapi protective” koreksi taeyeon

“sama saja babo” ucap yuri

“apa kau sedang berbicara?” tanya taeyeon yang tidak bisa membaca bibir yuri karena temannya itu sedang menundukkan kepalanya.

“sama saja” ulang yuri ‘babo’

“itu berbeda,. Posesive itu seperti kau ke adikmu” sahut taeyeon

Hening…

Kembali ke sunjetikrys

“bagaimana balapanmu tadi malam?” tanya sunny yang cukup penasaran. Yah, jessica memang sangat suka balapan liar di jalan, tidak jarang mobil supermahal jessica menjadi taruhannya.

“tentu saja aku menang” bangga sica

“kau balapan lagi?” tanya tiffany

“ne”

“itu berbahaya jessi” tergur fany

“kau ikut balapan?” tanya krystal tidak percaya

Jessica hanya mengangggukan kepalanya  dengan seulas senyum dibibirnya.

“gwencaha tiff” jawab jessica kemudian mulai menyendokkan makananannya ke mulutnya, tapi tangan tiffany menahannya.

“jess..”

“aku pasti baik-baik saja tiff,..  dan  juga.. tidak akan ada yang perduli jika terjadi sesuatu padaku” jawab sica dengan nada sedih

Tiffany menatap jessica dengan marah.

“DAN KAU KIRA AKU INI APA? OH GOD! AKU SAHABATMU JESS…” teriak fany

“itu hanya balapan tiff” jawab sica masih dengan nada yang tenang. Tapi tidak dengan tiffany yang semakin emosi.

“HANYA?...” teriaknya lagi

‘kau mencoba membunuh dirimu sendiri jess! Kau tidak perduli jika kau tertabrak atau bahkan mati sekalipun’ batin fany kemudian pergi meninggalkan meja dengan emosi

“kau benar-benar jess…” lirih sunny kemudian ikut meninggalkan meja makan

Krystal hanya diam tidak tahu harus berbuat apa.

TAEYEON POV

“DAN KAU KIRA AKU INI APA? OH GOD! AKU SAHABATMU JESS…” teriak fany

‘kenapa gadis itu tiba-tiba marah seperi itu? Uh,, itu sedikit menyeramkan’

Kulihat eksperesi yuri yang saat ini menatap adiknya yang sepertinya sedang sedih. Kau benar-benar sudah berubah kwon yuri. Yuri yang ku kenal tidak perduli dengan apapun, dan sekarang? Kau bahkan terlihat seperti tersiksa saat melihat raut sedih adikmu. Kenapa manusia bisa berubah begitu cepat?

Tiffany POV

Sialan kau jessi, kenapa kau berkata seperti itu? Aku tahu orang tuamu tidak perduli denganmu, tapi tentu saja masih ada yang perduli padamu. Aku perduli, sunny juga perduli padamu. Kenapa kau begitu buta?

“aku tidak tahu kau bisa menangis” ucap seorang namja tiba-tiba. Perlahan namja itu mendekati tiffany yang saat ini sedang berdiri diatap sekolah. Taeyeon ikut menyenderkan badannya dan menghirup udara dalam-dalam, menatap pemandangan sekolah elit mereka dari atas.

“kau berbicara denganku?” tanya fany tidak percaya

“anio, aku berbicara dengan diriku sendiri” jawab taeyeon

‘dia? Menatapku? Anio.. bibirku?’ batin fany

“tentu saja aku bisa menangis” jawab fany kemudian ikut memandangi sekolah mereka

‘! Akan susah membaca bibirnya kalau dia tidak melihatku’ batin taeyeon dalam hati

“biasanya kau hanya tersenyum bodoh” kata taeyeon berusaha menarik perhatian fany, agar melihatnya.

“mwo?” tanya fany menatap taeyeon marah, kemudian memanyunkan bibirnya cemberut.

Taeyeon  sedikit tertawa kecil saat melihat tingkah fany, ‘cute’

“kau tertawa?” tanya fany lagi seperti orang bodoh

Taeyeon pun tersadar dan langusung bersikap dingin.

‘cih, dia kembali menjadi batu es’ batin fany

“jangan menangis, kau terlihat jelek kalau menangis” ucap tae

‘damn! Kenapa aku mengatakan itu’

Tiffany tertawa saat mendengar kalimat taeyeon,. “ah, berarti aku cantik kalau tidak menangis” goda fany dan langsung membuat pipi taeyeon yang putih bersemu merah.

‘cute’ batin fany saat melihat reaksi taeyeon

“terserah kau, hanya saja… jangan menangis” ucap tayeon kemudian berbalik pergi.

Deg…

Tubuh taeyeon tiba-tiba membeku.. tiffany… memeluknya… backhug…

“hanya sebentar saja, biarkan aku memelukmu sebentar saja” ucap fany semakin mengeratkan pelukannya.

Dan entah kenapa taeyeon membirakan fany memeluknya, ia juga merasakannya, kehangatan yeoja yang saat ini memeluknya dengan erat, lagi… sekali lagi fany membuatnya merasakaan kedamaian dalam hatinya, persasaan damai yang sudah sangat lama dirindukannya.

‘apa yang harus kulakukan? Dengan sisa waktuku… bisakah aku membuatmu balik memelukku? Anioo.. biarkan ini menjadi cinta satu sisiku padamu… jadi kau tidak akan terluka… taeyeon… jangan sampai menyukaiku arra? Kalau itu sampai terjadi, aku akan pergi… aku akan pergi selamanya darimu, sebelum kau jatuh cinta terlalu dalam padaku’

‘apa dia menangis lagi?’ batin taeyeon saat merasakan punggungnya yang basah, perlahan tiffany melepaskan pelukannya dan berjalan didepan taeyeon, tidak ingin  namja itu melihatnya menangis lagi, tapi kemudian ia berhenti

“taeyeon,.. jangan sampai menyukaiku” ucap tiffany kemudian berjalan pergi meninggalkan taeyeon sendirian

‘apa tadi dia mengatakan sesuatu?’ batin taeyeon dalam hati.

Taeyeon pun berlari mengejar fany, tapi ia tidak bisa menemukan yeoja itu.

“apa yang tadi kau katakan?” gumam taeyeon berulang kali.

TO BE CONTINUED

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
shinrfsnsd95
Fantasy is not a crime. Welcome to my sweet bloody mind.

Comments

You must be logged in to comment
kidleader_tae #1
Chapter 2: TaeNy 😍😍
sone_marg14 #2
Chapter 1: can you make english version of this story..