part.2 ~LIE'S (SORRY, AND I LOVE YOU)~

LIE'S (SORRY, AND I LOVE YOU) [JENLISA]

Merasa jennie sudah mulai tenang, lisa sedikit melepas pelukannya dan segera menangkup pipi jennie agar jennie melihat mata lisa

"jangan takut jen, kamu aman, ada aku yang selalu nolongin kamu, sekarang kamu cuci tangan kamu dulu, ilangin semua darah ini ya" ucap lisa sambil mengelus pipi jennie dengan lembut.

Jennie hanya bisa mengangguk pelan sambil menatap mata lisa yang menenangkan.

Lisa secara perlahan menarik jennie untuk berdiri dan mencucikan tangan jennie, berusaha agar tidak ada lagi bercak darah yang tersisa.

Tak lupa lisa menyuruh jennie untuk segera mengganti pakaian nya, dan lisa segera mengemaskan beberapa baju dan barang-barang jennie.

"kenapa kamu mengemasi baju dan barang-barang aku lis?" jennie bingung melihat lisa memasuki baju-baju jennie ke dalam koper

"kamu cari kost atau apartment baru di deket kampus ya jen, jangan kembali kesini lagi, aku gak mau kamu kenapa-kenapa" lisa pun memberikan koper jennie agar ia ambil dan segera pergi dari apartment itu.

Tapi jennie tak kunjung mengambil koper nya melainkan terus menatap lisa dengan sedih dan menggeleng kan kepala, menolak keputusan yang lisa berikan kepada nya.

"aku gak mau lis, aku gak mau pisah dari kamu, kalau aku pergi kamu gimana?" tangisan jennie pun kembali pecah

"tenang jen, biar aku yang atasin semua kekacauan ini ya, aku lebih baik milih kamu selamat dan baik-baik saja" lisa langsung memeluk dan mendekap jennie agar jennie tenang kembali.

"gak lis, kalau aku sendiri siapa yang jagain aku?" jennie memeluk erat pinggang lisa

"jen, kamu harus bisa sendiri, aku bakal terus jagain kamu kok, tapi untuk saat ini biar aku yang selesai in ini ya, aku yakin kamu akan aman kok" lisa mengelus rambut jennie

Lisa mendorong tubuh jennie sedikit untuk melepaskan pelukan mereka, kemudian memegang pipi jennie, menghapus air mata jennie menggunakan ibu jari nya, dan mencium kening jennie dengan lembut dan sedikit lama.

"nanti aku kabarin kamu lagi jen, jaga diri kamu baik-baik ya. Udah sekarang kamu pergi, cepet cari kost atau apart di dekat kampus, atau untuk sementara kamu tinggal bersama jisoo eonnie dulu ya" ucap lisa sambil memberikan koper jennie dan mendorong jennie berjalan menuju pintu keluar.

Tak lupa ia juga memanggil kuma dan memberikan nya ke pelukan jennie.

Sebelum jennie keluar ia membalikkan badan nya dengan ekspresi sedih, kesal, dan khawatir

"janji kamu bakal kabarin aku kan lis?" jennie memanyunkan bibir nya dan sedikit menunduk, melihat kuma yang melihat kearah lisa dan jennie dengan muka bingung seakan mengerti keadaan yang sedang terjadi.

"janji jennie, aku janji" lisa mengaitkan kelingking nya dengan kelingking jennie

Perlahan lisa melepas kan kaitan kelingking mereka, jennie pun hanya bisa pasrah mengikuti perintah lisa dan segera keluar, dengan cepat lisa menutup pintu dan mengunci nya.

Jennie hendak mengetuk kembali tetapi lisa dengan cepat berteriak dari dalam.

"pergi jen! Aku baik-baik ajah, semua pasti akan baik-baik ajah!" dengan begitu jennie perlahan melangkahkan kaki nya untuk pergi meninggalkan apartment mereka.

Kini hanya ada lisa sendiri bersama dengan jasad pria itu.

"my GOD! Aku harus gimana?" ucap lisa menatap nanar jasad pria tersebut dengan sedikit mengacak-ngacak rambut nya.

"semoga ini bisa menghilangkan semua jejak atau sidik jari jennie" dengan cepat lisa menghampiri jasad itu dan mengusapkan semua darah segar yang berceceran ke kaos yang ia gunakan, tak lupa pula ia usapkan darah itu ke wajahnya, memegang pecahan vas yang tergeletak di dekat jasad itu, berusaha menghilangkan sidik jari jennie.

*FLASBACK END*

"lisa, aku kangen sama kamu" jennie pun tak bisa menahan tangis nya lagi, setiap ia mengingat lisa entah kenapa air matanya menetes.

"kamu dimana lis? Mana janji kamu buat kabarin aku?"

Tiba-tiba jennie ingat kembali dengan orang yang menelepon nya tadi pagi.

"apa yang tadi telepon aku itu lisa? Tapi kenapa dia pakai telepon umum?"

Setelah menenangkan diri nya, jennie segera beranjak keluar dan memutuskan untuk pulang.

Keesokan harinya jennie masih berusaha mencari lisa,

Ia memutuskan untuk datang kembali ke apartment lisa, namun ia tidak menemukan lisa kembali..

Saat ia hendak ingin pergi, tetangga apartment mereka keluar dan menyapa jennie.

"jennie!" sapa chaeyoung a.ka. rose sambil mendekati jennie

"oh hai chaeng, apa kabar?" jennie pun berusaha menutupi kesedihannya.

"kamu dari mana ajh jen? Udah lama aku gak liat kamu" tanya rose dengan sedikit memiringkan kepala nya.

"hm, sibuk aku chaeng, dan untuk sementara aku nginap di kost an temen" jawab jennie dengan sedikit nervous.

Belum sempat rose menjawab jennie segera memotong nya.

"chaeng, kamu liat lisa gak? Atau kamu tahu gak dia dimana atau kemana gitu?" tanya jennie dengan tatapan khawatir.

Rose tiba-tiba terdiam, tidak langsung menjawab

"chaeng-ah" jennie pun menggoyangkan pundak rose

"eh iya jen, hmmm.. tentang lisa.. dia ditangkap polisi jen.. kamu gak tau?" tanya rose dengan perlahan

"whaattt!! Wae-yo chaeng?? Apa yang lisa perbuat?" ucap jennie dengan membulatkan matanya karena sangat kaget.

mendengar itu tiba-tiba jantung jennie berdetak sangat cepat dan perasaan nya menjadi sangat tidak enak.

"hmmm.. itu aku juga gak tau pasti nya jen, tapi yang aku denger katanya lisa ngebunuh pria yang tinggal di sebelah apartment kalian itu" jawab rose sambil menunjuk pintu apartment pria tersebut.

Seketika itu juga jennie langsung terdiam, dirinya seperti disambar petir mendengar apa yang terjadi dengan lisa,

"no..no.no.. itu bukan lisa.. kenapa mereka mengira lisa lah yang membunuh pria itu? Lisaaa, apa yang sudah kamu lakukan??" ucap jennie di dalam hatinya

"jennie,, heeyy" rose menepuk pundah jennie untuk menyadarkan jennie dari lamunan nya.

"eeh, iya chaeng.. maaf.. lisa gak mungkin bunuh orang chaeng, kamu pasti salah kan? Lisa gak dipenjarakan chaeng?" tanya jennie yang sudah mulai panik dan tak bisa menahan tangis nya lagi.

"aku juga gak mau percaya berita itu jen, tapi semua penghuni apartment ini tahu dan banyak yang menyaksikan kalau lisa dibawa polisi, saat ditangkap katanya baju lisa dan muka lisa itu berlumuran darah, namun bukan darah lisa melainkan darah pria yang dibunuh nya itu. Dan kemarin sempat aku dengar juga katanya lisa kabur dari kantor polisi, dan tempat pertama yang polisi cari itu ke apartment ini." Jelas chaeng panjang lebar sambil memegang tangan jennie agar jennie tidak semakin panik.

"kabur? Terus kamu tahu lisa gimana sekarang?" jennie pun berusaha menguatkan dirinya agar tidak terlalu panik.

" maaf jen, aku juga gak tahu kepastian nya, karena aku juga hanya mendengar gosipan para penghuni disini. Tapi hari ini tidak ada polisi yang datang mungkin mereka sudah menemukan lisa" rose pun menundukkan kepala nya dan terlihat kesedihan di wajahnya. Ia tahu lisa orang yang sangat baik, meskipun mereka hanya tetangga apartment tetapi mereka sering ngobrol dan jalan bersama hanya untuk hangout.

"gitu yah chaeng, makasih banget yah buat info nya" jennie pun memeluk rose dan segera pamit untuk pulang.

Jennie pun langsung menuju mobil nya dan menutup pintu nya dengan sedikit membanting

"LISA BODOOHH!!" PABOOO!! STUPID!! Apa yang sudah kamu lakuin lisa? Kenapa kamu yang dipenjara? Harus nya aku yang sekarang berada didalam penjara!!" teriak jennie didalam mobil air matanya sudah mengalir membasahi pipinya.

Jennie pun memutuskan untuk pergi ke kantor polisi.

Dengan cepat jennie melajukan mobil nya menuju kantor polisi.

Sesampai nya jennie di kantor polisi ia segera meminta waktu berkunjung untuk bisa bertemu dengan lisa.

Setelah polisi memberikan izin jennie diantar kan ke sebuah ruangan.

Ruangan dimana ditengah nya dibatasi dengan kaca besar.

Menunggu sekitar 5 menit akhir nya lisa memasuki ruangan tersebut, jennie yang melihat lisa menggunakan pakaian penjara semakin tak bisa menahan tangisan nya, ia terisak sambil menutup mulut nya, berusaha menahan suara isakan tangis nya.

"jen" panggil lisa dengan senyuman maaf terukir di bibir nya.

"bodoh!! Apa yang kamu lakuin lis?? Kenapa?!!! Kamu gak tahu gimana khawatir nya aku saat kamu gak kasih kabar sama sekali?! Aku tuh kangen sama kamu!" teriak jennie sambil terus menangis.

"maaf jen, maaf, please jangan menangis, aku lakuin ini demi kamu jen, aku lebih baik pilih dipenjara dari pada aku lihat kamu yang dipenjara, itu terlalu sakit jen" lisa pun menempelkan tangan nya sejajar dengan pipi jennie.

Ingin rasa nya ia pecahkan kaca pembatas ini, melihat jennie menangis seperti ini membuat hati lisa sangat sakit, lisa sangat ingin memeluk jennie saat ini, menenangkan nya.

"ma.maaf lisa, karena a.aku kamu ja.jadi be.begini.." jennie menundukkan wajahnya.

"gak usah minta maaf jen, ini udah keputusan aku" lisa merasakan matanya yang mulai terasa panas, ingin rasa nya ia menangis juga, melihat jennie menangis terisak seperti ini hanya membuat lisa ingin menangis juga.

"ta.tapi kenapa lis? Kenapa kamu bohongin semuanya? Kenapa kamu bilang kalau kamu yang ngebunuh pria sialan itu?!!" jennie pun kembali meninggikan suara nya.

"karena aku sayang dan cinta sama kamu jen" ucap lisa lembut dengan tatapan yang sangat tulus menatap mata jennie.

lisa pun memberikan isyarat untuk jennie meletakkan telapak tangan nya di kaca sejajar dengan tangan nya.

setelah jennie melakukan nya lisa kembali tersenyum sambil terus menatap mata jennie.

"jen, aku mau jujur ke kamu, sebelum nya maaf setiap kamu nanya ke aku tentang lagu yang selalu aku nyanyiin itu, aku selalu mengelak dengan hanya bilang bahwa lagu itu untuk orang yang special, sebenernya lagu itu untuk kamu jen" ucap lisa masih dengan tersenyum

Jennie pun hanya terdiam seperti terhipnotis dengan tatapan menawan lisa.

"maaf sebelum nya, tapi sebenar nya aku cinta sama kamu jen, dari pertama kita berkenalan aku merasakan jantung ku berdetak sangat kencang, saat kita pertama kali bersalaman aku merasakan seperti ada sengatan listrik yang menjalar ke dalam tubuh ku, aku tulus sayang sama kamu, meskipun aku tahu mungkin kamu hanya menganggap aku sebagai sahabat mu saja, aku akan selalu ada dan selalu jagain kamu jen, sekarang aku minta kamu jangan sedih lagi ya, please jangan nangis lagi, hati aku sakit ngeliat kamu nangis terisak seperti ini, semuanya pasti akan baik-baik saja, aku tidak akan lama kok" tanpa sadar air mata lisa sudah mengalir membasahi pipi nya.

"daamn! Why i'm cry.. I can't hold this tears anymore" lisa menghapus air mata nya dengan kasar.

Sedangkan jennie dari lisa mulai berkata jujur ia sudah terisak kembali.. entah sudah berapa banyak air mata yang dikeluarkan jennie..

"aku.. aku pengen kamu cepet keluar lis, aku kangen sama kamu, aku gak bisa pisah lama dari kamu, aku nganggep kamu sahabat aku, jujur aku juga tidak tahu sejak kapan perasaan aku berubah menjadi sayang dan bahkan aku cinta sama kamu lis, saat kamu suruh aku pergi, hati aku sakit lis" jennie menatap mata lisa sambil terus menangis.

"aku janji setelah aku keluar, aku akan selalu disamping kamu jen, gak akan aku tinggalin kamu lagi apalagi suruh kamu pergi untuk kedua kali nya. karena aku pun sakit ketika menyuruhmu pergi. Jennie-ya, aku minta sesuatu dari kamu"

"minta apa lis?" jennie sedikit mengusap air mata nya.

"maukah kamu menunggu aku keluar dari penjara jen?" tanya lisa dengan sedikit menundukkan kepala nya

"pasti lis, aku pasti nunggu kamu keluar tanpa kamu pinta, dan aku janji bakal terus dateng jenguk kamu disini" jennie mengangguk kan kepala nya dengan yakin dan memberikan gummy smile nya

Tak lama alarm berbunyi menandakan jam mereka sudah habis, dengan kasar polisi menarik lisa untuk segera keluar dari ruangan dan masuk kembali ke dalam sel penjara.

Jennie yang melihat itu langsung membulatkan matanya dan sedikit kaget.

Lisa dengan cepat melihat kebelakang dan berteriak

"aku cinta sama kamu jen!! Tunggu aku, jaga diri kamu, jangan genit-genit atau hanyut dengan rayuan-rayuan laki-laki di luar sana!!" teriak lisa sambil tersenyum lebar

Mendengar itu jennie hanya bisa menggelengkan kepala sambil tersenyum

"aku juga cinta sama kamu lis, dan aku gak akan termakan rayuan orang lain. see u tomorrow babe" balas jennie sambil memberikan wink kepada lisa.

3 tahun kemudian lisa pun dibebaskan dari penjara, selama tiga tahun itu pun jennie selalu datang menjenguk lisa, hanya mengobrol ataupun memberikan makanan untuk lisa.

Kini jennie sudah memiliki apartment sendiri sehingga untuk kali ini lisa lah yang tinggal bersama jennie.

Malam ini lisa mengajak jennie untuk dinner di sebuah restoran.

Sesampai nya di restoran pelayang langsung mengantar mereka ke meja yang telah di pesan lisa.

Meja itu berada di paling pojok tetapi di tengah-tengah ruangan, dekat jendela sehingga mereka bisa melihat keindahan kota seoul di malam hari.

Setelah mereka duduk tak lama kemudian pemain biola menghampiri mereka dan mulai memainkan alunan lagu yang sangat romantis.

Jennie yang melihat itu sangat kaget dan bingung.

"lis, kita bukannya Cuma mau dinner ya?" tanya jennie sedikit berbisik

"kita memang dinner kok jen, tapi ada sesuatu yang ingin aku lakukan untuk kamu" lisa memegang tangan jennie dan menggenggam nya.

"apa yang akan kamu lakukan lagi? Kamu gak akan ninggalin aku atau mutusin aku kan?" tanya jennie dengan memicingkan matanya.

"hahaha ya gak lah sayang, sejak kapan orang mau mutusin pacar nya dengan dinner se romantis ini? Udah sekarang kita makan dulu ya" lisa pun hanya tersenyum dan segera memberikan isyarat kepada pelayan untuk mengeluarkan makanan mereka.

Setelah selesai makan, tiba-tiba lampu di ruangan itu mati dan digantikan dengan lampu-lampu kecil, dari speaker terdengar lagu Ed Sheeran – perfect mulai dimainkan.

Jennie yang dari tadi sedang terpana melihat keindahan ruangan dengan lampu-lampu kecil tidak menyadari kalau lisa sudah mendekati nya.

Lisa pun menepuk pundak jennie perlahan untuk menyadarkan nya.

Dengan tatapan bingung jennie pun mendongakkan kepala nya dan menoleh kearah lisa, lisa yang melihat ekspresi lucu jennie lisa pun tak bisa menyembunyikan senyuman nya,

Jennie pun memberikan tatapan bertanya kepada lisa

Tanpa menjawab jennie, lisa secara perlahan berlutut dengan satu kaki, tangan lisa pun mengambil sekotak box kecil di dalam celana nya.

Dan perlahan membuka box itu di depan jennie.

"jen, mungkin aku bukan lah orang yang sempurna, mungkin aku sering membuat kesalahan ke kamu, sering ngebikin kamu malu dengan tingkah ke kanak-kanakan ku, i'm so sorry about everything babe, but deep in my heart i'm trully trully love you, semua yang aku lakukan hanya untuk bisa lihat atau bikin kamu bahagia jen. Aku gak mau kehilangan mu, aku ingin menjalani sisa hidup ku bersama mu, berdua dengan mu, dengan keluarga kecil kita nanti.

So will you marry me jen?" lisa memberikan senyuman sangat tulus kepada jennie sambil menunggu jawaban jennie.

Sedangkan jennie, ia hanya bisa menutup mulut nya kaget melihat sikap romantis lisa, dan tanpa disadari air mata nya menetes, berbeda dengan 3 tahun yang lalu, tangisan jennie kali ini adalah air mata bahagia, jennie tanpa ragu langsung menganggukkan kepala nya, dan tersenyum memberikan gummy smile nya yang sangat lebar.

Lisa pun menarik tangan kiri jennie dan langsung menyematkan cincin pemberian nya itu ke jari manis jennie. Setelah itu ia mengecup tangan jennie.

"i will always love you jen, and i will always protect you babe, sampai waktu memisahkan kita, namun meskipun waktu memisahkan kita aku yakin hati ini akan selalu mencintai mu jennie" lisa mengecup kening jennie kemudian mereka pun saling bertatapan.

Dengan perlahan lisa memajukan kepala nya dan memiringkan nya sedikit memberikan ciuman ke bibir jennie dengan sangat lembut, jennie dan lisa pun tersenyum sambil berciuman.

" i love you too lisa, i will always love you too" ucap jennie setelah melepaskan ciuman mereka.

Lisa pun memeluk erat jennie dan mengelus rambut jennie.

Senyuman bahagia pun tak luntur dari bibir mereka berdua.

~~ THE END ~~

---------------------------------------------------------------

gimana? bagus kah, jelek kah, atau biasa ajh? hahaha

please comment, vote or share ya

next aku sebenernya udh ada cerita, udah tamat tapi cerita nya bukan BLACKPINK, jadi bakal aku edit dulu diubah supaya pas sama blackpink.

mohon ditunggu yaa...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mangoshu
#1
Chapter 2: Sorry I can only reply in English despite I can understand about 80% of the story, haha!

Poor Lisa~~but at least it's a good & happy ending for Jenlisa!
At least that 3 years in jail didn't go to waste......
I only wonder if Lisa pleaded NOT guilty. I mean....if she made up the story of "she" accidentally killed that guy cos he tried to "her"??? So it's an accidental murder on defense, a manslaughter? Usually the sentence will be less for such. But I guess perhaps Lisa did since it was only 3 years. I mean...a murder will definitely be longer than 3 years, I guess???