part.1

LIE'S (SORRY, AND I LOVE YOU) [JENLISA]

"tangkap dia!!" seru seorang komandan kepada polisi bawahan nya yang sedang berlari mengejarku.

Aku pun hanya bisa terus berlari, tak lama aku melihat sebuah gang dengan cepat aku langsung bersembunyi di salah satu gang tersebut.

"pak, kita kehilangan gadis itu" ucap seorang polisi

"BODOH! cepat berpencar! cari dia sampai ketemu! Kalian polisi pilihan, tetapi menangkap seorang gadis saja tidak bisa?! Kita harus memasukkan nya kedalam penjara!" ucap komandan itu dengan kesal.

Aku pun mengatur nafas, dan berharap para polisi itu tidak menemukan ku.

Saat aku menoleh ke sebelah kiri tak jauh dari tempat aku bersembunyi, aku melihat ada sebuah telepon umum. Dengan segera aku berjalan menuju telepon umum itu

"aku harus telepon dia, sekarang" pikir ku dalam hati.

Aku pun segera menekan nomor demi nomor, dan berharap dia akan segera mengangkat telepon ku.

"please angkat jen.. cepet angkat!" ucap ku dengan wajah cemas.

Sesekali aku terus melihat sekeliling berharap para polisi itu belum menemukan ku.

Jennie, orang yang ku telepon pun tidak kunjung mengangkat telepon.

Aku terus mencoba meneleponi nya.

"aduh jen, jebaall angkat teleponnya!!" aku pun sedikit berteriak karena tidak sabar.

Tak lama jennie pun mengangkat telepon ku.

"hall..." ucap ku pun terputus ketika melihat polisi sudah berada di depan dan sedang berlari menghampiri ku..

"halo?? Halo? Ini siapa ya?" 

masih kudengar jennie bertanya di sebrang sana, tetapi aku tak bisa menjawab nya, dengan segera aku melepas genggaman di gagang telepon itu, dan berusaha kabur menuju belakang gang, namun seperti nya nasib baik tidak sedang berpihak padaku,

Semua jalan sudah di kepung oleh para polisi sehingga tidak mungkin aku bisa kabur dari mereka.

"sekarang kamu tidak bisa lari lagi. Ikut kami ke kantor polisi!" ucap tegas sang komandan.

Dengan segera satu polisi berbadan kekar, menarik dan memborgol tangan ku dengan kasar.

Aku hanya bisa pasrah..

Jennie, semoga dia sadar atau tahu kalau itu aku yang menelepon nya.

Ku rasakan polisi itu mendorong tubuh ku hingga aku masuk kedalam mobil polisi.

Jika ditanya apakah aku menyesal melakukan tindakan kriminal ini, jujur aku tidak menyesal hahaha..

Kenapa? Karena aku, lalisa manoban, telah menolong dan menyelamatkan seseorang yang sangat ku cintai.

*ditempat jennie*

"aneh banget sih, dia yang telepon dua kali, tapi pas di angkat gak ada suara, siapa ya?" ucap jennie saat mematikan telepon itu dan masih memperhatikan nomor yang baru saja meneleponnya.

"hmm, ini bukan nomor HP, kayak nya orang tadi nelepon pakai telepon umum, kira-kira siapa ya? Kok hati aku gelisah dan gak enak gini?" jennie memegang dada nya yang berdetak tak karuan.

"ah sudahlah, mungkin ini perasaan aku ajah, oh iya.. ampir ajah lupa, aku kan mau pergi belanja" ucap jennie dan segera bergegas turun menuju ruang tamu untuk mengambil kunci mobilnya.

"bye kuma, eomma pergi belanja dulu ya" kuma, anjing jennie pun hanya mengibaskan ekor nya ketika jennie mengelus dan mencium nya.

Jennie segera masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke supermarket,

Selama diperjalanan tiba-tiba kejadian tidak meng-enakkan kembali muncul, dengan cepat jennie menggelengkan kepala nya dan berusaha fokus menyetir.

Sesampai nya di supermarket jennie segera mengambil apa saja yang diperlukan.

Saat jennie sedang berbelanja tiba-tiba pikirannya tertuju pada lisa..

"lisa gimana kabar nya ya? Udah 2 hari semenjak kejadian itu dia gak ada kabar, aku kangen sama kamu lis, dan kenapa hati aku terus-terusan ngerasa gak enak? Aku coba telepon kamu tapi hp kamu gak aktif" ucap jennie lirih.

Selama berbelanja hati nya terus-terusan merasa gelisah, ingatan akan kejadian buruk pun terus berputar-putar didalam pikiran nya.

dengan cepat jennie memasuki mobil nya dan langsung melaju ke rumah nya.

tak lama setelah meninggalkan tempat berbelanja jennie tiba-tiba memberhentikan mobil nya di depan sebuah apartment.

Itu adalah apartment yang jennie dan lisa tempati, lebih tepatnya apartment lisa, lisa membeli apartment ini ketika ia baru pindah ke seoul.

Jennie pun sejenak berpikir untuk masuk ke dalam apartment, namun tampak keraguan muncul di wajahnya,

"aku masuk apa jangan ya? Tapi aku gak mau ingat kejadian itu lagi, tapi disatu sisi aku pengen tahu apakah lisa ada disini atau tidak,

Ah sudahlah, aku masuk saja" jennie pun segera keluar dari mobilnya dan memasuki apartment lisa.

Sesampai nya di depan kamar apartment mereka, jennie semakin merasakan ketakutan,

Ia terus-terusan melihat ke sekeliling.

Perlahan ia membuka kamar apartment dan memasuki apartment mereka.

Ketika memasuki ruang tamu tiba-tiba jennie terdiam,

Wajahnya memucat dan keringat dingin mulai muncul di sekitar pelipis nya,

Tas yang ia pegang pun terjatuh.

"oh my god, apa semua nya sudah ketahuan? Dimana lisa?" ucap jennie lirih sambil menutup mulutnya dan menahan tangisannya.

Terlihat tanda identifikasi korban pembunuhan tepat di depan mata jennie,

Jennie perlahan jatuh, badan nya terasa lemas, ia pun kembali ingat kepada lisa, segera ia melihat kiri dan kanan tetapi tidak ia temukan sosok lisa,

Dengan sekuat tenaga jennie berusaha berdiri dan segera mencari lisa di setiap ruangan yang ada.

"LISAAA!! Lisa, kamu dimana??" jennie berteriak sambil terus mencari lisa di setiap ruangan, tak menemukan sesosok lisa, dirasakannya cairan bening turun membasahi pipinya, perasaan gelisah dan takut pun semakin besar ia rasakan.

Tiba-tiba jennie teringat akan semua yang ia dan lisa jalani, dari awal pertama jennie mengenal lisa, hingga kejadian pembunuhan tersebut terjadi.

*FLASHBACK*

Jennie dan lisa pertama bertemu ketika lisa baru pindah ke YG highschool ketika kelas 2SMA,

Saat pertama kali bertemu jennie lisa merasakan jantung nya berdetak cepat ketika melihat jennie, sedangkan jennie tanpa ia sadari, ia sudah tertarik dengan lisa, dengan penampilan lisa yang cool, serta mata nya yang besar, dan bibir yang tebal, wajah seperti barbie doll, dan dengan senyuman menawan yang lisa berikan ketika mereka berdua bertukar sapa.

Tak butuh waktu lama untuk mereka menjadi dekat, dan menjadi bestfriend.

Lisa selalu menjaga jennie, dan terus membuat jennie tersenyum.

Lisa sempat membuat kan sebuah lagu untuk jennie tetapi jennie tak tahu bahwa lagu itu dibuat khusus untuk dirinya, ketika jennie bertanya untuk siapa lagu tersebut lisa hanya bilang untuk seseorang yang special.

Ketika mereka kelas 3SMA jennie memutuskan untuk tinggal bersama lisa, karena sebenar nya jennie di korea pun hanya seorang diri, orang tua nya berada di New Zealand. Alasan jennie mau tinggal bersama lisa karena ia ingin berhemat, dengan tinggal bersama setidak nya ia bisa berhemat sedikit.

Semenjak itu jennie dan lisa semakin dekat, banyak teman-teman nya yang salah mengira jika mereka berdua pacaran.

setelah satu tahun mereka akhir nya lulus dari sekolah,

jennie memutuskan untuk melanjut kan kuliah nya di universitas YG, lisa pun ikut masuk ke YG univ,

tak lama mereka masuk kuliah, kamar sebelah apartment jennie dan lisa terdapat orang baru,

seorang laki-laki kira-kira berumur 30 tahun.

Dari awal mereka berpapasan dengan pria tersebut lisa sudah merasa risih, karena pria tersebut terus-terusan melihat jennie dengan tatapan aneh, melihat tubuh jennie dari atas hingga kebawah, dan diam-diam melihat kearah dada jennie, maupun paha jennie.

Sedangkan saat pria itu melihat lisa, terlihat tatapan kesal dan benci..

 

*tiga minggu setelah pria tersebut pindah (dua hari yang lalu) *

Hari ini jadwal kuliah lisa dan jennie berbeda, lisa masih ada jadwal kuliah sekitar 1 setengah jam lagi, sedangkan jennie ia sudah selesai dengan mata kuliah nya,

Lisa pun menyuruh jennie untuk pulang terlebih dahulu, karena ia tak mau jennie menunggu di kampus terlalu lama.

"jen, kamu pulang duluan ajah" ucap lisa sambil memakan roti

"gak lis, aku tunggu kamu ajah, aku gak mau pulang sendiri, takut" jawab jennie sambil menggelengkan kepala dan memanyunkan bibir nya

Melihat itu lisa pun mencubit gemas pipi jennie

"hahaha jangan manyunin bibir kayak gitu jen, bikin gemas tahu gak, kamu pulang duluan ajah ya, aku gak mau kamu nunggu disini sendiri, kampus juga udah mulai sepi" lisa mengelus lembut pipi jennie

"gak mau lis, mending aku nunggu kamu disini, dari pada aku sendiri di kost an. Kamu tahu sendiri kan kalau pria itu selalu liat aku kayak om-om hidung belang, kamu juga tahu kan dia ngincer tubuh aku, aku gak mau pulang"ucap jennie dengan menggunakan aegyo nya dan langsung bergelayut manja ke tangan lisa.

Lisa yang melihat tingkah jennie pun langsung merasakan jantung nya yang mulai berdetak dengan cepat.

Ia langsung mendorong perlahan tubuh jennie menjauh dari tangan nya dan segera mengelus rambut jennie perlahan dan menatap mata jennie

"tenang jen, aku gak bakal lama kok, setelah mata kuliah selesai aku langsung pulang" lisa meyakinkan jennie,

"huff, iya deh, tapi bener ya, kuliah selesai kamu langsung pulang, aku takut kalau pria itu ada apa lagi sampai aku di apa-apa in sama dia" ucap jennie pasrah

"ne my princess, hati-hati di jalan dan di apartment ya, tunggu aku pulang" ucap lisa dan tanpa jennie sadari lisa dengan cepat mengecup kening jennie.

Lisa pun segera bergegas pergi untuk masuk kelas meninggalkan jennie yang mematung dan merasakan muka nya yang mulai panas, ia yakin pasti sekarang muka nya merah sudah seperti kepiting rebus.

Setelah 5 menitan mematung jennie mulai sadar dan segera merapihkan barang-barang nya dan bergegas untuk pulang,

Selama diperjalanan jantung jennie terus-terusan berdetak kencang mengingat kejadian lisa mengecup kening nya itu, memang selama ini mereka selalu dekat dan menempel, tetapi biasa nya mereka hanya saling mengecup pipi saja dan keseringan jennie lah yang memulai duluan, tetapi sekarang lisa mencium kening nya dengan lembut sehingga membuat hati nya meleleh dan berdetak tak karuan.

"ayo lah jantung jangan berdetak seperti ini, tenang... lisa hanya mencium ku karena ia menganggap ku sahabat nya, tapi kenapa aku merasakan banyak kupu-kupu di dalam perut ku? seperti mereka ingin meledak keluar dari tubuhku.." jennie terus-terusan meracau selama diperjalanan, sesekali memegang dada nya berusaha menenang kan jantung nya.

Tanpa disadari, jennie sudah sampai di depan apartment nya, saat ingin memasuki pintu apartment ia melihat ke parkiran motor dan menyadari kalau motor sang pria itu terparkir, menandakan bahwa pria itu berada di dalam unit nya.

"aduh, cowo itu ada di unit nya, semoga ajah dia gak tahu kalau aku sudah pulang, lisa, cepat pulang" jennie dengan cepat memasuki lift dan langsung menuju kamar nya.

Di depan kamar ia sesekali melihat ke arah pintu kamar pria tersebut, berharap pria itu tidak keluar.

Dengan cepat jennie membuka pintu dan menutupnya, saking takut nya tak sengaja ia menutup pintu dengan sedikit keras. Ia langsung merutuki kebodohan nya sendiri.

"aduh, jennie kenapa malah sedikit membanting pintu? Semoga ajh dia gak denger" ucap jennie sambil memukul pelan kepala nya

Jennie pun hanya menunggu lisa di kamar nya, sambil bermain dengan kuma,

Setelah 15 menit bermain dengan kuma jennie memutuskan untuk mandi.

Setengah jam kira-kira jennie menghabiskan waktu nya untuk mandi, selesai mandi ia langsung memakai baju dan menuju meja rias nya untuk mengeringkan rambut nya.

Ketika ia sedang mengeringkan rambut, ia mendengar suara pintu terbuka.

"loh, perasaan kelas nya lisa masih 10 menit lagi baru selesai, kok dia udah bisa pulang?" tanya jennie heran sambil melihat jam dinding

"ah biarlah, yang penting lisa sudah pulang" jennie memutuskan untuk keluar menuju ruang tamu.

Namun jennie tak melihat lisa, melainkan sosok pria mesum itu sudah berada didalam unit apartment mereka.

"mau apa anda? Bagaimana anda bisa masuk ke dalam apart saya?!" ucap jennie dengan nada tinggi

"hahaha, gak usah takut sayang, aku gak bakal ngapa-ngapain kok, dan bagaimana bisa aku masuk? Gampang saja buat ku untuk masuk ke apartment ini hanya dengan sedikit teknik bisa kubobol pintu itu" pria tersebut menyeringai dan sambil terus mendekat ke arah jennie.

Jennie pun terus mundur menjauh dari pria tersebut,

"jangan mendekat!! Kalau anda tidak keluar sekarang saya akan berteriak!!" ucap jennie yang mulai berteriak dan menahan tangis nya.

"jangan takut, aku akan memberikan kenikmatan yang bisa kamu rasakan nona cantik, jangan lah menjauh" pria tersebut terus mendekat kearah jennie dengan tatapan yang sudah dipenuhi dengan nafsu.

Jennie terus mundur hingga tubuh nya menabrak dinding dengan cepat pria itu segera mencengkram tangan jennie dan menjatuh kan tubuh jennie ke atas sofa.

Jennie pun terus memberontak, mendorong tubuh pria tersebut, tangisan jennie pun pecah dan ia terus-terusan memanggil nama lisa.. berharap lisa cepat datang dan menyelamatkan dirinya.

Pria itu langsung menciumi leher jennie, sekuat tenaga jennie terus mengelak,

Tiba-tiba jennie pun menendang kemaluan pria tersebut, sehingga membuat pria itu jatuh tersungkur sambil memegangi kemaluan nya.

"sialaann!! Keparat kau!!" ucap pria tersebut dengan kesal.

Jennie pun segera lari menuju pintu keluar, namun pria tersebut sudah mengunci pintu tersebut, jennie segera menuju lemari kecil tempat ia menaruh kunci apartment nya.

"mau lari kemana cantik? Hahaha tidak akan ada yang nolongin kamu!"

"jangan sentuh aku!!!" teriak jennie masih dengan tangisan dan raut wajah ketakutan.

Pria itu pun kembali memojokkan jennie,

ia mulai membuka baju jennie dengan merobek nya, jennie pun dengan cepat mengambil vas bunga dan memukul kepala pria itu, sehingga darah segar langsung mengucur dari kepala pria tersebut,

jennie yang masih ketakutan pun langsung kembali mengambil vas bunga yang lain dan memukul pria tersebut lagi..

pria itu berteriak kesakitan tetapi tetap berusaha menarik tangan jennie..

jennie mengambil pecahan vas yang sedikit besar dan tanpa ia sadari, pecahan vas itu sudah ia tancapkan ke leher pria tersebut, tepat di nadi leher pria tersebut.

Pria tersebut pun mulai terkulai lemas sambil memegangi leher nya yang sudah bercucuran darah,

Dengan tatapan kosong dan tetap menangis jennie melihat tangan nya yang terkena ceceran darah pria tersebut, kembali sadar akan perbuatan nya yang sangat salah, dengan cepat jennie melempar pecahan vas itu, dan langsung berteriak histeris..

Saat itu juga lisa yang baru saja keluar dari lift apartment mereka mendengar teriakan jennie, dengan cepat ia menuju unit mereka, berusaha membuka pintu namun pintu unit mereka terkunci.

Dengan cepat lisa memeriksa tas nya dan mencari kunci kamar mereka

"siiaall kenapa disaat begini kunci nya malah gak ada sih?!!" lisa dengan panik terus mencari kunci di dalam tas nya, namun ia tiba-tiba teringat bahwa kunci kamar nya tertinggal di dalam saku jaket yang ada di kamar tidur mereka.

"!! Jennie!! kamu kenapa?!! Buka pintu nya!!" lisa terus menggedor pintu unit mereka namun jennie tak kunjung menjawab dan membuka pintu.

Merasa semakin khawatir dan panik lisa berusaha mendobrak pintu itu dengan tubuh nya yang kecil.

"c'mon lisa, lu pasti bisa, jennie butuh lu" ucap lisa sambil berusaha dengan keras mendobrak pintu tersebut.

Akhir nya setelah 3 menit lisa mencoba mendobrak pintu, lisa berhasil membuka nya.

Lisa pun kaget melihat keadaan jennie

"jennie!! apa yang kamu lakukan??! Kamu kenapa?!" lisa segera mendekati jennie dan memeluk nya untuk menenangkan jennie yang masih diserang kepanikan.

"aku takut lis, takut, tadi.. dia ma.mau perkosa aku.. aku takut, ta.tanpa sadar a.aku pukul di.dia pakai va.vas lis.. da.dan se.sekarang dia meninggal lis" jennie berusaha menjelaskan kepada lisa ditengah isakan tangis nya.

Lisa yang mendengar itu segera mengeratkan pelukan nya, mengelus rambut jennie dengan lembut, berusaha agar jennie tenang..

Jujur di dalam hati nya lisa sudah sangat murka saat mendengar penjelasan jennie, tanpa dijelaskan pun penampilan jennie yang dimana kaos nya sudah robek itu sudah membuat lisa naik darah dan murka..

Namun lisa berusaha menenangkan jennie terlebih dahulu, lisa tahu, jennie sangat lah gampang panik. Ia tak mau jennie kenapa-kenapa jadi yang sekarang lisa bisa lakukan hanya menenangkan jennie.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mangoshu
#1
Chapter 2: Sorry I can only reply in English despite I can understand about 80% of the story, haha!

Poor Lisa~~but at least it's a good & happy ending for Jenlisa!
At least that 3 years in jail didn't go to waste......
I only wonder if Lisa pleaded NOT guilty. I mean....if she made up the story of "she" accidentally killed that guy cos he tried to "her"??? So it's an accidental murder on defense, a manslaughter? Usually the sentence will be less for such. But I guess perhaps Lisa did since it was only 3 years. I mean...a murder will definitely be longer than 3 years, I guess???