•Park Jihoon•

Save• Me Save• You
Please log in to read the full chapter

Daniel berjalan keluar dengan langkah kesal. Tak mengindahkan maid yang tertegun melihatnya membanting pintu sang Kakek dengan keras.

Hanya satu hal yang ada di otak Daniel saat ini.

Jihoon.

Ia harus menemuinya segera dan menjelaskan segala kesalahpahaman ini.

Daniel bergegas masuk ke mobilnya dan melaju kencang meninggalkan kediaman sang Kakek.

Dalam perjalanan menuju apartemen Jihoon, Daniel berulang kali menelpon Jihoon. Tapi tak satupun panggilan itu terjawab oleh kekasihnya itu.

"Sial!" Daniel menghantam setir mobilnya tak sabar. Dalam hati, Daniel memohon agar Jihoon mau mendengarkannya nanti. Ini semua gara-gara keputusan Kakeknya yang konyol dan tidak masuk akal itu.
Daniel tidak mau kehilangan Jihoon hanya karena sang Kakek kesayangan.

"Jungkook, aku ingin keluar sebentar. Tolong katakan pada Taehyung nanti ya." Sakura melihat Taehyung yang tertidur lelap di pangkuan Jungkook.  "Sepertinya dia kelelahan."

Jungkook mengangguk singkat, "Kau mau kemana memangnya?"

Tubuh Sakura menegang saat pertanyaan Jungkook hinggap di telinganya. "Aku... aku hanya ingin pergi bertemu Jimin. Aku janji akan mentraktirnya kopi hari ini."

Jungkook mengernyit mendengar nama laki-laki itu.  "Park Jimin?"

Tanpa memandang Jungkook, Sakura mengangguk pelan.

"Kau tahu Taehyung tidak akan menyukai hal ini."

Kembali Sakura mengangguk lemah.

"Hm...karena itu, katakan padanya aku akan pergi ke toko bunga kita."

Sebelum Jungkook dapat menahan Sakura, si gadis sudah lenyap

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet