•The Beginning•

Save• Me Save• You
Please log in to read the full chapter

Jihoon membuka tirai kamarnya, membiarkan cahaya pagi mengintip melalui celahnya. Sakura bermekaran sepanjang Jihoon memandang. Perlahan jatuh kelopak demi kelopak Sakura terbawa angin menuju balkon kamar Jihoon.

5 cm per seconds.

Jihoon ingat membacanya di suatu tempat. Novel? Manga? Anime? Film? Entahlah. Jihoon tak ingat.

Kembali notifikasi di ponselnya membawa Jihoon pada kenyataan. Jihoon bisa melihat layar ponselnya menyala melalui pantulan kaca jendelanya. Dan foto itu kembali terngiyang dipikiran Jihoon. 

Ia mengepalkan tangannya kuat. Sebaiknya "dia" punya alasan yang masuk akal untuk semua ini.

"Ini konyol, Kakek!" Daniel menghentakkan tangannya pada meja di depan tempat duduknya.

Ibu Daniel tersentak akan sikap lancang Daniel pada Kakeknya itu. "Daniel!" ucapnya memperingatkan.

Daniel mendengus kesal. Lalu berjalan keluar diiringi suara pintu yang dihempas keras.

Ibu Daniel menunduk, merasa bersalah.

"Maafkan Daniel, Ayah. Aku tidak pernah tahu dia bisa bersikap lancang seperti ini pada Kakeknya."

Kakek Daniel hanya menatap lurus pintu yang kini tertutup bersama dengan hati cucu kesayangannya.

"Aku tahu ini tidak adil bagi dia, tapi kita tetap harus menebus kesalahan kita di masa lalu."

Ibu Daniel mema

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet