What is professional?

Professional
Please Subscribe to read the full chapter

 

"Hei, Bae, Bos memanggilmu”

Joohyun mengerang terlebih melihat seringai di wajah Yongsun. Really? Sepagi ini dia harus berurusan dengan bosnya yang super menyebalkan itu. Entah apa lagi kesalahan-tak-salah yang sudah dilakukannya hingga harus bertatap muka dengan pria itu untuk yang kesekian kalinya pagi ini. “Bicara apa kau dengannya jadi dia memanggilku?” tanya Joohyun bangkit seraya menatap kesal sahabatnya. “Seingatku aku sudah menyerahkan laporan yang diinginkannya”

“Oh ayolah, Bae. Untuk apa bertanya padaku kalau kau lebih mengerti...” Yongsun membuat tanda kutip dengan jarinya. “Tentang Bos kita yang paling tampan di seluruh jagad raya versi Bae Joohyun” lanjut Yongsun tertawa.

“Awas saja kau, Yong” balas Joohyun bangun dari duduknya lalu mendekati Yongsun. “Kalau kau bicara yang tidak tidak...”

“Miss Kim, apa kau sudah menyampaikan pesanku?” sebuah suara berat menghentikan ucapan Joohyun.

“Sudah, Bos!” Yongsun mengacungkan kedua jempolnya dengan senyum yang begitu lebar.

“Lantas kenapa kau masih di sini, Miss Bae?”

Joohyun melotot pada Yongsun sebelum memutar tubuhnya ke arah bosnya yang menghadiahinya wajah dingin. Matanya yang sangat indah menurut Joohyun, pagi itu terlihat tak sehangat biasanya dan dia menerka nerka apa kesalahan-tak-salah yang sudah dilakukannya. “Maaf, Mr. Kang” sahut Joohyun mengikuti langkah bosnya menuju ke ruangannya. Dan Joohyun hanya berdoa kesalahan-tak-salahnya tak membuatnya harus berlama lama di ruangan itu.

“Buat kembali laporan yang kau berikan padaku kemarin”

Mata Joohyun melebar. What? Apa dia tak salah dengar? Bukannya kemarin pria itu mengatakan tak ada yang salah lantas kenapa hari ini dia menyuruhnya membuat ulang? “Tapi, Bos, bukannya kau bilang...”

“Aku tak sengaja menumpahkan kopi di atas laporanmu. So, ku tunggu laporanmu siang ini” potong pria berkemeja merah marun itu santai.

What? Rahang Joohyun mengeras. Emosinya meradang. Dia tidur larut malam untuk memberikan laporan dadakan itu kemarin dan sekarang dengan santainya bosnya memintanya membuat ulang laporannya yang rusak karena kesalahan yang bukan kesalahannya tapi kesalahan bosnya sendiri. “Tak sengaja?” tanya Joohyun berusaha mengatur napasnya yang memburu karena kesal. Pekerjaannya masih banyak dan pria itu kembali menambahnya.

“Yup” jawab bosnya santai dengan senyumnya yang menurut Joohyun biasanya begitu manis namun kini terasa seperti obat paling pahit sedunia.

“Sejak kapan kau minum kopi?” Joohyun tak bodoh. Dia tak akan terjebak dengan akal akalan bosnya karena dia tau pria itu tak minum kopi. “Jangan bilang laporanku juga kau jadikan asbak rokok”

Mr. Kang berdiri dengan senyum tipis lalu mendekati Joohyun. “Ku tunggu laporanmu siang ini. Aku yakin kau mengerti jadi sebaiknya kau lakukan perintahku sekarang sebelum kau tak punya kesempatan untuk makan siang nantinya” balasnya menyeringai.

“Aku membencimu, Mr. Kang” ucap Joohyun keluar dari ruangan bosnya dengan membanting pintu yang membuatnya menjadi tontonan beberapa orang. Dia menatap pintu ruangan yang bertuliskan nama 'Kang Seulgi' di depannya dengan geram sebelum mendengar teriakan yang membuatnya mengerang.

“Aku menunggumu, Miss Bae!”

Dengan kesal Joohyun berjalan ke mejanya dan membanting tubuhnya di kursi. Dia mengerjakan laporan itu berhari hari karena bosnya terus saja mencoret semua hal yang ditulisnya. Dan setelah semuanya benar, dia justru menumpahkan kopi, yang Joohyun yakin hanya akal akalan bosnya, ke laporannya. Kenapa pria itu terus saja membuatnya harus berkutat dengan pekerjaannya.

“Percantik dirimu sebelum kencan nanti siang, Hyun” canda Yongsun mengedip jahil.

Joohyun hanya melotot kemudian kembali memandang layar komputernya. Namun kemudian matanya menemukan sesuatu di laci mejanya yang sedikit terbuka. Dia membukanya dan mendapati catatan kecil berwarna ungu yang dibarengi dengan sekotak coklat putih di atasnya. Dia mengambil catatan itu dan langsung menghela napas.

 

Miss Bae, mau makan siang denganku?

K.

 

Meskipun sedang kesal, Joohyun tak menampik jantungnya berdetak indah karena hadiah kecil itu dan sebersit senyum tersungging di bibirnya yang tak lepas dari mata sahabatnya yang sejak tadi memperhatikannya.

“Owww, cinta di antara rasa benci dan kesal” canda Yongsun yang kali ini tak digubris Joohyun.

 

***

 

Miss Bae, mau makan malam denganku?

K.

 

Wajah Joohyun sedikit merona setelah membaca tulisan di kertas origami berwarna ungu tersebut. Seutas senyum tersungging di sudut bibirnya sebelum menyimpan kertas tersebut ke lacinya, meletakkannya di dalam sebuah kotak kecil yang berisi kertas kertas yang sama dengan warna yang berbeda beda. Setelah itu Joohyun menyeret kakinya keluar dari ruangan untuk sekedar menghilangkan rasa bosan dan penat setelah berkencan dengan layar komputer berjam jam.

Tempat yang didatangi Joohyun untuk melepaskan penatnya, dan mungkin juga seluruh karyawan perusahaan itu, tak lain adalah pantry. Dari beberapa hal yang disukai Joohyun dari kantor tempatnya bekerja salah satunya adalah pantry. Yang mana ide tersebut berasal dari bosnya sendiri, Kang Seulgi. Menurut penuturan Seulgi yang pernah didengarnya sendiri alasan pria itu menyediakan pantry karena dia sangat suka makan. Dan ya, Joohyun mengakui itu. Dia menyaksikan dengan matanya bagaimana pria itu sanggup menghabiskan beberapa kotak sushi dalam sekali makan. Walaupun tak setiap saat, tapi Joohyun sangat sering mendapati Seulgi tengah mengunyah sesuatu ketika mereka berpapasan di kantor. Selain itu, hal lain yang membuat Joohyun kagum karena bosnya sengaja menyediakan pantry hampir di setiap lantai kantor karena dia ingin membuat semua karyawannya merasa nyaman bekerja dengannya. Tentu saja, siapa yang tak akan betah di sana terlebih diberikan makanan dan fasilitas lain secara percuma.

Joohyun mengambil sebungkus permen jelly dan sebotol air mineral dari kulkas kemudian duduk di salah satu kursi di depan mini bar yang tengah kosong. Bibirnya tersenyum melihat permen jelly berbentuk beruang dengan pose dan warna yang berbeda beda. Dia merobek plastik permen jelly tersebut dan meletakkan satu permen di mulutnya ketika seseorang berdehem yang membuatnya terkejut dan hampir terjatuh dari kursinya.

“Hei, hati hati”

Wajah Joohyun sedikit bersemu ketika bosnya, Kang Seulgi, memegangi kedua lengannya. “Thank you”

“Tak masalah” balas Seulgi berdiri di samping Joohyun.

Bukan Joohyun risih, hanya saja Seulgi berdiri terlalu dekat dengannya dan itu membuatnya sedikit gugup. Dadanya berdebar tak normal karena hampir tak ada jarak di antara mereka. Selain itu, yang membuat debaran jantungnya semakin kencang karena Joohyun bisa merasakan tangan pria itu merangkak di belakang pinggangnya dan berakhir di sisi tubuhnya.

“Jadi, apa jawabanmu, Miss Bae?” tanya Seulgi menenggak minumannya tanpa menoleh pada Joohyun.

Joohyun berdehem kecil untuk melonggarkan tenggorokannya yang sedikit kering. “Maaf, Mr. Kang. Tapi aku sudah berjanji untuk makan malam dengan suamiku”

“Ow. Poor me” Seulgi terkekeh. “Tidak bisa kau batalkan saja makan malam dengan suamimu?” tanya Seulgi setengah berbisik.

Wajah Joohyun terasa panas mendengar permintaan bosnya. Terlebih saat jemari itu kini mengusap pinggangnya. “Maaf, tapi aku tidak bisa. Aku tidak ingin mengecewakan suamiku”

“Ouch. Kau tak takut aku memecatmu karena tak menurutiku, Miss Bae?”

Joohyun tertawa renyah. “Kalau kau jadi aku, apa yang akan kau lakukan, Mr. Kang?”

Pertanyaan balik dari Joohyun membuat Seulgi terkekeh. “Maka aku akan melakukan persis seperti yang kau lakukan” jawabnya. “Lagipula kenapa aku harus makan malam dengan wanita lain kalau aku punya istri secantik dirimu, Miss Bae?”

“Rayuanmu terlalu dipaksakan, Mr. Kang” balas Joohyun tersenyum.

“Nah, aku selalu jujur dengan apa yang ku katakan tentangmu” balas Seulgi membawa tubuhnya berdiri di belakang Joohyun. Dengan lututnya, Seulgi mendorong kursi yang sedang diduduki Joohyun, membuat wanita itu terperangkap antara dirinya dan meja di depannya. Tangannya melayang di kedua sisi tubuh Joohyun dan mendaratkannya di meja yang membuat dadanya bersentuhan dengan punggung Joohyun. “Kusarankan sekali kali cobalah memilih ajakanku daripada suamimu. Mungkin agar kau bisa mengenal siapa bosmu lebih jauh”

Sekujur tubuh Joohyun merinding merasakan bibir Seulgi bersentuhan dengan kupingnya, menyapu cuping telinganya ketika pria itu mengerakkan bibirnya. Dengan suaranya yang terdengar serak, juga hangat tubuhnya yang membuat napas Joohyun seakan terhenti, membuatnya harus menahan diri sekuat mungkin untuk tak berbalik dan menyerang bibir nakal itu dengan bibirnya.

“Hari ini aku kalah. Tapi mungkin lain kali aku akan menang” tawa renyah Seulgi menggema di telinga Joohyun. “Selamat siang dan semoga makan malammu menyenangkan, Miss Bae” dengan sengaja Seulgi menyapukan bibirnya di pipi Joohyun.

Kedua mata Joohyun terpejam menikmati sentuhan lembut itu sebelum sebuah suara yang begitu dikenalnya membuyarkan khayalan singkatnya.

“Eww, Bos!!! Jangan membuatku muntah di sini!” canda Sooyoung. “Dan berhenti membuatku patah hati dengan terus terusan merayu Joohyun!” tambahnya tergelak yang membuat Seulgi ikut tertawa sementara Joohyun melotot pada temannya.

 

***

 

“Miss Bae, kenapa lama sekali?” Seulgi berdiri di depan meja Joohyun dengan tangan berlipat di dada. Wajahnya terlihat dingin seperti biasa.

Joohyun mendongak dengan kedua alis terangkat, bingung dengan apa yang baru saja di dengarnya dari bosnya. “Sorry?”

“Aku memintamu mengambilkan segelas jus jeruk di pantry sejak setengah jam yang lalu dan sampai sekarang aku belum mendapatkannya”

Alis Joohyun berkerut. Berusaha mengingat sesuatu seperti yang dikatakan bosnya namun tak ada sedikitpun hal yang mirip dengan permintaan bosnya tersebut diingatannya. Dia berdiri. “Kapan kau memintanya?” tanya Joohyun. Dia bahkan belum bertemu Seulgi sejak menginjakkan kakinya pagi ini di ruangannya.

“Kenapa kau suka sekali membantahku, Miss Bae?”

Joohyun semakin bingung. Dia memandang sekelilingnya dan mendapati Yongsun dan Chorong yang satu ruangan dengannya menatap ke arahnya. Ucapan Seulgi semakin tak masuk akal baginya. Dia hanya bertanya untuk memastikan namun pria itu seolah menuduhnya melalaikan tugas. “Kalau begitu aku minta maaf, Mr. Kang” Joohyun menundukkan wajahnya, menyembunyikan wajah kesalnya dari Seulgi agar pria yang menyebalkan namun mampu membangunkan dan menyesatkan hasrat tersembunyi dalam dirinya itu tak semakin membuatnya malu di depan semua rekan kerjanya. “Akan ku ambilkan sekarang”

“Tak perlu” balas Seulgi tajam. Tak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Joohyun. “Memangnya apa saja yang kau lakukan dari pagi sampai jam...” Seulgi memandang jam di pergelangan tangannya. “Sampai jam 11.30 begini jadi kau bisa lupa dengan tugasmu?”

Helaan napas berat. “Tak ada” balas Joohyun tak tertarik membahasnya.

“Kalau begitu ambilkan jus jeruk untukku dan bawakan ke ruanganku sekarang juga”

Joohyun kembali menghela napas. Bukannya pria itu tadi bilang tak usah? Kenapa sekarang permintaannya berubah lagi. “Oke” balas Joohyun pasrah namun kemudian dia menyadari sesuatu. Joohyun terhenyak dengan mata melebar. "Oh! Jaehyun-ah?! Sorry, aku lupa kau duduk di sampingku” Joohyun menarik kursinya yang membuat kursi Jaehyun terhimpit antara kursi Joohyun dan meja di sampingnya yang membuat lelaki muda itu terpojok tanpa bisa berbuat apa apa. Joohyun mengucapkan kata maaf berkali kali sementara Jaehyun hanya tersenyum.

“Tak apa” balas Jaehyun yang langsung beranjak ketika Seulgi menatap sadis padanya.

“Apa lagi yang kau tunggu? Cepat ambilkan dan bawakan ke ruanganku”

Tak ada gunanya berdebat dengan pria ini, aku bukan idiot yang akan beradu argumen dengannya, gumam Joohyun dalam hati. Dia tak menyahut dan segera beranjak untuk mengambilkan pesanan absurd pimpinannya yang luar biasa aneh yang mungkin punya kepribadian ganda itu.

Saat Joohyun kembali, Seulgi sudah pergi dari mejanya. Joohyun segera menuju ruangan Seulgi dan mengetuk beberapa kali hingga terdengar suara Seulgi mengizinkannya masuk.

“Letakkan di meja dekat sofa” ucap Seulgi tanpa memandang Joohyun. Dia masih sibuk dengan beberapa dokumen di mejanya.

Tanpa banyak bicara, Joohyun melakukan apa yang diperintahkan Seulgi. Setelah itu dia pamit dan beranjak keluar dari ruangan yang menurutnya super dingin itu. Namun baru saja membuka pintu dan menutupnya kembali, Joohyun dikejutkan oleh wajah kedua temannya yang menatapnya dengan senyum penuh arti. “Apa?”

“Tidak” balas Yongsun sambil bersiul. “Babe, ayo ke pantry. Aku haus” ucapnya memberikan penekanan dalam kalimatnya seraya merangkul bahu Chorong.

“Bukannya kau punya kulkas kecil di ruanganmu, Honey? Jadi untuk apa ke pantry?” balas Chorong membalas rangkulan Yongsun sementara Joohyun hanya memandang kedua temannya bergantian.

“Yah! Jangan membantah! Aku haus karena terbakar api cemburu dan kau harus bertanggungjawab karena kau lah penyebabnya” Yongsun terkikik kemudian menarik tangan Chorong. “Hyun, mau kuambilkan sendok?”

“Untuk apa?”

“Untuk memukul kepalamu. Siapa tau otakmu sudah bergeser dari tempatnya sehingga kau lambat mencerna sesuatu sekarang” kali ini Yongsun terbahak dan segera berlari dari hadapan Joohyun.

Joohyun menaikkan alisnya melihat kedua temannya masih tertawa geli. Hingga beberapa saat kemudian setelah mengerti ucapan Yongsun, Joohyun mengerang sambil mengumpat dalam hatinya dan kembali ke mejanya.

Setelah duduk, Joohyun kembali melakukan pekerjaannya. Namun baru beberapa detik kemudian, matanya menemukan sesuatu yang menyembul di bawah keyboard. Sebuah kertas origami berwarna merah.

 

Hei, Miss Bae. Maaf sudah membentakmu. Aku cemburu.

P.S : Jangan tersenyum membaca tulisan ini. Kalau tersenyum, maka kau harus pergi ke bioskop bersamaku malam ini. Jam 7. Tak ada penolakan. Tak ada negosiasi.

K.

 

Dan terlambat bagi Joohyun untuk menghapus senyum di wajahnya karena tirai jendela ruangan Seulgi terbuka dan pria itu sudah berdiri di sana dengan senyum liciknya.

Damn, maki Joohyun dalam hatinya.

 

***

 

Baru saja sampai di meja kerjanya, Joohyun sudah disambut senyum jahil Yongsun. Seolah hal itu tak cukup mengerikan baginya, tiba tiba Sooyoung datang, muncul dari belakang tanpa diundang dengan menepuk bahunya hingga membuat Joohyun telonjak dari tempatnya berdiri. “Yah!” hardik Joohyun sementara Sooyoung hanya tertawa sembari merangkul pundak Joohyun. “Apa yang kau lakukan di sini? Kau bukan staff di bagian ini”

“Memangnya tak boleh aku ingin bertemu dengan Unnieku?” Sooyoung memajukan bibirnya yang dibalas Joohyun dengan mengambil secarik kertas dan menempelkannya di bibir Sooyoung. “Unnie!!!”

“Ayolah, Hyun, ceritakan pada kami bagaimana kencanmu dengan Mr. Kang” bujuk Yongsun.

“Joohyun kencan dengan Mr. Kang?!!”

Sekali lagi Joohyun harus mengorbankan jantungnya ketika Chorong berjalan mendekat dengan mata berbinar. Dia tak mengerti kenapa mereka semua begitu ingin tau bagaimana kencannya dengan bos mereka. “Tak ada kencan. Tak ada cerita. Jadi kembali ke meja kalian” balas Joohyu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aseulhan_23 #1
Chapter 1: Halo author-nim!!
aku baru baca 5taun stelah di-up ceritanya wkwkkwk
Tp keren sih ini ceritanya!!
Gak nyangka mereka suami istri~ ahhh gemasss!!
Dan itu staf2 lain selain si adik sepupu, Jaehyun gatau kan kalo mereka married couple?
Keren2, plot twist nya keren!!
#auto baca cerita yg lain juga!!
Nice writing style, author-nim!
Lea_hwang #2
Chapter 1: Kok kok gemeshh sih ah ??
Jadi pengen begini kalo ada suami ntar
Si kampret biseul bisa ae bikin diabet turunan ?????
Imconanian
#3
Chapter 1: Wkwkwkwk sweet
seulrene_daze #4
Chapter 1: duh gue gatahan thor liat Yongsun kocak banget ngejekin joohyun wkwkwkwkw
duh seulgi husband material banget
love love seulreneeeee
Bearabit
#5
Chapter 1: Siaallll gue gak oernah bisa bilang gak keren sama karyamu min ?
Kub4ca_ya #6
Chapter 1: Thor cerita seulrene yg udah punya momongan mugk sedikit gemas
Kkangkim
#7
Chapter 1: Aaaaaaaaaaa lucuuu greget gemessssssssss
Thank you authornim :)
casperkim
#8
Chapter 1: Akhirnya... author back udah lama ku tunggu tunggu
olinolin #9
excited juga nunggu ex-boyfriend lagi
olinolin #10
wooow thank for update. asli gue suka karya2 lu