Final Chapter

Love In Rome
Please Subscribe to read the full chapter

Summer telah berakhir, semua siswa-siswi F-School kembali memulai aktivitas sekolahnya. Salah satu high school tertua di Venice ini menjadi salah satu sekolah unggulan yang memiliki beberapa ekstrakulikuler terbaik. Jika kau tidak berprestasi, maka jangan bermimpi untuk sekolah disini.

.

“Oppa!!! Tunggu, aku mohon. Kau salah paham”

.

“Ada apa lagi Sica~aa? Bukankah sudah kubilang, hubungan kita berakhir. Pergilah, aku ingin sendiri” usir Donghae

.

“Oppa” lirih gadis itu saat melihat namja yang ingin diajaknya bicara justru mengusirnya dan tak ingin bertemu dengannya.

.

Namja itu pergi, Jessica hanya menatap kepergian Donghae tanpa dapat berbuat apa-apa. Lagi-lagi cinta yang ia yakini akan bahagia, justru berakhir tak menyenangkan. Donghae hanya salah paham padanya, namun namja itu tak mau mendengar dan menerima alasan apapun.

.

.

.

——————————–

.

-Foscarini Club-

Ruangan ini begitu riuh dengan karena perdebatan baru saja terjadi di antara para anggota club. Mereka sedang merencanakan study tour untuk weekend ini tetapi banyak sekali anggota yang memiliki perbedaan pendapat.

.

Suara keras menghentikan perdebatan itu. Seorang namja dengan tinggi badan tegap dan sedikit kurus, berdiri dari duduknya. Dengan gayanya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku, menandakan ia sedang berkuasa saat ini.

.

“Kita hanya akan melakukannya di Roma. Jika ada yang tidak setuju, silahkan tidak usah ikut”, Setelah mengucapka kalimat itu, namja tersebut keluar dengan di susul salah seorang namja yang memiliki tinggi hampir sama dengannya.

.

“Ya! Yoong, apa kau serius?” tanya namja itu.

.

“Aku serius Soo, lagipula kita baru masuk sekolah. Kenapa harus repot-repot untuk ke luar negeri. Aku duluan ya, aku memiliki janji dengan Sica noona”

.

.

.

.

Yoong menghela nafasnya berat, melihat sahabatny duduk menangis di bangku panjang yang ada di rooftop sekolah. “Aku baru tahu, jika seorang ice princess sepertimu bisa menangis” sebuah suara mengejutkannya. Jessica menatap orang tersebut, namja kurus dan tinggi dengan cengiran khas di wajahnya yang menurut Jessica sangat menyebalkan.

.

“Apa kau puas melihatku seperti ini?”, Jessica bertanya namun namja itu justru tertawa. Ia mendekati Jessica.

.

“Kau galak sekali noona”, ia mengambil tempat duduk di sebelah Jessica dan merangkul gadis itu. Yoong tahu kenapa Jessica ingin bertemu dengannya di rooftop. Disinilah Jessica menangis karena segala masalahnya.

.

Yoong mengeluarkan saputangan putih miliknya “Pakailah ini untuk menghapus airmatamu. Kau akan terlihat sangat cantik jika tersenyum. Kupikir Donghae memang brengsek”, Jessica ikut tertawa karena kalimat Yoong barusan..

.

Setelah 30 menit mereka bercerita, bel sekolah berbunyi. Menandakan bahwa pelajaran sekolah akan dimulai.

.

“Khaa~ aku rasa sebaiknya noona mengikuti study tour minggu ini. Mungkin kau akan bertemu dengan jodohmu disana” ucap Yoong yang justru mendapatkan pukulan di lengan kirinya.

.

“Dasar, kau ini”

.

.

.

———————————

.

Hari yang ditunggu pun tiba. Study tour murid Foscarini dilakukan, dan semua rombongan bis yang membawa para murid, tiba di lokasi. Mereka akan melakukan tour di Colloseum, Roma. Sesuai dengan kelompok yang sudah diatur, para murid pun berpencar bersama kelompoknya.

.

Di saat semuanya tertarik mempelajari sejarah yang ada di Colloseum, hanya satu murid yang melarikan diri dari rombongan, Jessica Jung.

.

Jika berbicara tentang kepopuleran, tentu murid-murid Foscarini akan tahu siapa Jessica Jung. Kapten cheerleaders Foscarini yang terkenal karena kecerdasannya dalam ilmu sains. Berbeda dengan kebanyakan murid lainnya, Jessica bukanlah seorang kutu buku ataupun seseorang yang memakai kacamata tebal. Cerdas, cantik dan populer, namun semua itu tidak menjamin keberhasilan Jessica dalam hal percintaan.

.

.

Bruukk…

.

Seseorang baru saja menabraknya di persimpangan dekat air mancur fontana. Kata orang, jika kau melempar koin ke dalam kolam ini, maka kau akan menemukan cinta sejatimu. Seorang namja dengan kacamata, membantu Jessica untuk berdiri.

.

“Maafkan aku”

.

“Its okay, i’m fine”, jawab Jessica. Setelah Jessica memaafkannya, pria itu terlihat bingung dan menoleh ke kiri dan ke kanan. Entah apa yang dicari, Jessica pun menanyakannya pada namja itu.

.

“Hmmm, kau seperti mencari sesuatu?”

.

“Aku kesini untuk menemani sahabatku melukis. Hanya saja tiba-tiba kami berpisah dan sampai sekarang aku belum menemukannya. Parahnya lagi aku lupa membawa ponsel dan tidak hapal nomornya” ucap namja itu. Ia baru menyadari jika gadis dihadapannya memakai seragam sekolah.

.

Jessica mengerti dengan tatapan namja itu, ia pun mengulurkan tangannya. “Aku Jessica Jung, murid Foscarini, dan kau–”

.

“Kwon Yuri. Kau bisa memanggilku, Yul saja. Biar terlihat akrab” balas Yuri mencoba mencairkan suasana.

.

“Senang berkenalan denganmu, Yul”

.

“Me too”

.

.

.

.

———————————–

.

Pertemuan singkat itu pun berubah menjadi kedekatan diantara keduanya. Yang paling mengejutkan bagi Jessica, bahwa Yuri adalah mahasiswa olahraga dari Universitas Venice sekaligus pelatih tim basket Foscarini yang baru. Hal itu semakin menambah kedekatan keduanya mengingat Jessica adalah kapten cheers. Otomatis, saat tim basket berlatih, pasti akan ada tim cheers.

.

“Kulihat kau sering bersama pelatih basket yang baru itu?”, Yoong membuka pembicaraan saat ia menghampiri Jessica yang sedang asik menikmati makan siangnya di kantin.

.

“Huum”, hanya kalimat itu yang keluar dari bibir gadis itu. Yoong memicingkan matanya, menatap Jessica penuh kecurigaan.

.

“Kau menyukainya?”, pertanyaan Yoong membuat Jessica menyemburkan minumannya karena pertanyaan Yoong yang menurutnya sangat frontal.

.

“YA! Aish, kau ini Yoong”

.

“Owh ternyata sahabatku yang cantik ini menemukan pengganti Donghae”, goda Yoong. Ia sangat senang menjaili Jessica, apalagi membuatnya kesal.

.

Namun tidak biasanya Jessica diam saja, Yoong mengikuti arah pandang gadis itu. Dari kejauhan, terlihat Yuri sedang memainkan bola basketnya dan menuju taman belakang sekolah.

Jessica berdiri dan mengejar namja itu, sedangkan Yoong hanya menggeleng heran melihat sahabatnya.

.

.

.

Niat ingin menyapa Yuri, justru sakit yang didapat oleh Jessica. Namja yang baru-baru ini berhasil membuat hatinya bahagia, malah menyakiti hatinya. Jessica melihat Yuri tengah berciuman bersama salah seorang murid Foscarini dan Jessica tahu siapa gadis itu –Tiffany Hwang–

.

Dengan kesedihannya, Jessica melarikan diri dari jam sekolah. Ia melajukan mobil bmw putih miliknya menuju air mancur Fontana. Disana ia berteriak keras meluapkan kemarahannya. Ia bahkan memaki-maki di depan air mancur.

.

Tiba-tiba terbesit sebuah ide gila di dalam benaknya. Ia melepaskan sepatunya dan masuk ke dalam air mancur, lalu memungut 4 koin berbeda yang ada di dalam air mancur. Yang Jessica tahu adalah, jika seseorang mengambil koin yang sudah dilempar ke air mancur, bisa saja orang-orang yang memiliki koin tersebut mengejarnya.

.

——————————–

.

Setelah kejadian itu, Jessica berusaha melupakan sakit hatinya lagi kepada Yuri. Ia mulai menjalankan kehidupan sekolah dan cheers seperti biasanya. Hingga suatu hari, ia dikejutkan dengan kedatangan 4 namja yang menyatakan cinta padanya.

.

Kim Taeyeon, ketua osis Foscarini yang terkenal dengan wajah baby facenya. Namun, ia memiliki kharisma yang luar biasa sebagai pemimpin. Kepopulerannya juga tidak diragukan lagi, tapi ada satu sifat buruknya. –Dia suka menyentuh gadis y–

.

Im Yoona, wakil ketua dari Foscarini Club yang terkenal dengan kewibawaannya. Ia merupakan sahabat sekaligus teman sekelas Jessica. Ia tidak sepopuler Taeyeon, tapi sifatnya yang ramah menjadikan ia sebagai salah satu siswa Foscarini yang paling ingin dikencani.

–God of Food–

.

Kim Hyoyeon, namja super aneh yang jago ngedance. Bukan karena dia gila atau semacamnya, hanya saja Hyoyeon senang memakai pakaian yang kebesaran seperti ala hip hop. Walaupun begitu, ia namja yang tampan dengan rambut pirang dan berprestasi dalam dance. –Fashion Terorist–

.

dan yang terakhir….

.

Kwon Yuri, mahasiswa olahraga tingkat akhir. Tujuannya datang ke tim basket Foscarini karena itu merupakan tugas akhirnya. Namja tampan berkulit eksotis ini terlihat biasa saja dan hanya populer di kalangan siswi yang menyukai basket, namun ia akan berbeda jika sudah berada di lapangan basket. –Prince Charming–

.

.

.

.

—————————–

Jessica baru saja menyelesaikan latihan cheersnya dan ia disambut oleh senyuman lebar seoerang Kim Taeyeon yang sedang berjalan ke arahnya.

.

“Ingin pulang bersama?” tawar Taeyeon dengan senyumannya.

.

“Bisakah kau berhenti tersenyum seperti itu? Kau terlihat mesum, Kim Taeyeon”

.

“Aigoo~ aku tersenyum karena melihat bidadari cantik yang baru saja turun dari khayangan”, gombal Taeyeon.

.

Jessica berlalu begitu saja tanpa mempedulikan namja berstatus Ketua Osis Foscarini tersebut. Taeyeon dengan cepat menyusul Jessica dan mengikutinya dari belakang.

.

“Woaahh, indahnya ciptaan Tuhan” pikir Taeyeon saat menatap lurus ke arah Jessica. Cara jalan Jessica yang begitu elegan, terlihat y di mata Kim Taeyeon.

.

bug….

.

Langkah Taeyeon terhenti saat menabrak punggung Jessica. Gadis itu tiba-tiba berhenti, ia lalu membalikkan badannya ke arah Taeyeon.

.

“Aish, kenapa kau mengikutiku?” kesal Jessica karena Taeyeon terus membuntutinya dari belakang. Namja itu lagi-lagi menunjukkan senyuma termanisnya.

.

“Aku hanya ingin mengantarmu pulang. Hmm, ki

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Eriika
#1
Nentendi
kwonyy #2
Chapter 1: akhirnya yulsic jadian...tp neng fany kemana?? udah putus ama yul kah