Gagal nugas

Gagal Nugas

 

Aku melirik jam tangan mu dan jam menunjukan pukul 10.00

"Kamu lagi dimana? Aku udh sampe kafe biasa" Tanya ku ke seseorang di sebrang telepon.

 "Hmm... apa sayang?" Kata orang disebrang telepon.

"Kamu masih tidur ya?" Tanyaku memastikan.

 "Engga kata siapa?" Kata orang telepon berbalik bertanya kepadaku.

"Alah bohong, kamu juga pasti belom mandi kan?" Tanyaku memastikan.

"udah kata siapa aku belom mandi?, aku udh wangi gini" kata orang disebrang telepon berbohong.

"Ya udah cepetan kesini, kan udah janjian bakal bantuin aku ngerjain tugas" kataku kesal.

"Ya bentar, give me 30 minutes honey" jawab nya.

---

45 menit berlalu

"Sumpah ya, niat ga sih mau bantu aku, mana ga dateng-dateng" gerutuku  kesal menunggu seseorang yang berjanji akan datang 30 menit lagi di telepon, namun nyata nya dia belum datang juga setelah 45 menit berlalu. Ya, aku sedang menunggu pacarku, Kang Daniel. Seorang pria dengan bahu selebar 60cm, dengan gigi kelinci, dan semua tingkah ajaibnya. Kang Daniel atau sering kamu panggil Nyel memanglah ajaib, dia bisa menjadi pria y yang membuat para wanita ambyar dengan pesona nya,namun dia bisa menjadi seorang bayi besar dengan tingkah menggemaskannya hanya didepan mu.

Tiba-tiba terdengar suara motor sport di parkiran kafe yang kamu kenal. Terdengar suara pintu terbuka, dan...

"Sayaaaaang!" kata dia sambil berjalan kearahku  yang membuat semua pengunjung  menoleh ke arahku

"Yak~ Kang Daniel, nyebelin banget sih, 45 menit aku nungguin kamu, kamu darimana? Kan tadi malem udh janjian bakal ketemu di kafe, tadi juga 30 menit kamu bilang bakal sampe" kata ku kesal karena bukannya mendengarkan mu, pacarmu melakukan aegyo dengan menunjukan puppu eyes nya agar kamu tidak marah.

"Nyel, dengerin aku ga sih?" kataku semakin kesal.

"ya honey, maaf ya pria tampan ini kan harus memberi sarapan ke "anak-anak" kita" canda Daniel yang seorang catperson, yang dia anggap kucingnya adalah "anak" aku dengannya.

"kamu ga pesen makan atau minum gituu" sambung Daniel. Aku tak menghiraukan dia dan kembali mengetik tugas.

"Maakan ya, nanti kamu sakit, kamu mau pesen apa?aku yang bayar deh" kata Daniel khawatir.

"Aku ga mau pesen apa-apa, Kang Daniel" kata ku kesal.

"Tapi kamu harus makan, nanti sakit, kalo sakit siapa yang ngerawat "anak-anak"?", kata Daniel, 

"Nyel, kenapa sih daritadi yang diomongin "anak-anak" terus?" Kataku semakin kesal. Daniel yang dimarahi oleh mu hanya menaruh dagunya ke meja dan memandangimu.

Aku sebenarnya tidak bisa menahan rasa gemasku terhadap pacarku saat aku memarahi dan Daniel hanya seperti itu, namun rasa kesal ku terlalu besar

Aku sebenarnya tidak bisa menahan rasa gemasku terhadap pacarku saat aku memarahi dan Daniel hanya seperti itu, namun rasa kesal ku terlalu besar.

"Ya udah, aku mau pesen makanan, kalau kamu laper tinggal pesen aja, aku yang bayar" kata nya membuka pembicaraan setelah Daniel melakukan itu selama 10 menit.

-----------------

Daniel mengacungkan tangan memanggil pelayan restoran, dengan sigap pelayan restoran datang.

" saya pesen spaghetti carbonara~"

"ehem, kerja yang fokus ya mba, pacar saya mau pesen" kataku sambil berdehem lalu memotong pesanan Daniel dengan kesal.

"ma~maaf, mau pesen apa?" Kata sang pelayan restoran yang langsung salah tingkah.

Bagaimana aku tidak kesal, bila pelayan cafe memperhatikan pacar sendiri sampai lamunannya buyar saat aku berkata seperti itu.

"Maaf tuan, ada masalah?" Kata laki-laki usia 35an dengan baju kemeja putih yang rapih yang aku prediksi ia adalah orang yang bertanggung jawab di cafe ini, yang sedang mengamati keadaan cafe.

"Nih pak, bukannya catet pesenan pelanggan, malah liatin pacar orang" kataku kesal, namun dugaanku benar ialah manager, aku ketahui itu dari nametag miliknya.

"Saya minta maaf untuk ketidaknyamanannya, jadi mau pesan apa?"kata sang manager.

"saya pesen 1 spaghetti carbonara, 1 lemonade, 1 french fries, 1 frappucino" Kata Daniel mengulang pesanan. Setelah sang manager selesai mencatat, ia ke dapur untuk memberikan pesanan ke chef.

.

"Ya ampun by, kamu hebat banget, aku aja ga tau kalo dia ngeliatin wajah tampan aku" goda Daniel. 

"Hmm" kata mu sambil fokus mengerjakan tugas. Daniel kembali sambil menaruh dagunya di meja.

---------------

15 menit kemudian, makanan pun datang.

"silahkan ini pesanannya" kata pelayan restoran.

"kami mohon maaf atas ketidaknyamanan oleh salah satu pegawai disini" kata manajer restoran.

"Ya tidak apa-apa, makasih" kata Daniel ramah.

.

.

.

"Ayo AAAA... buka mulutnya"

"By, ayo makan dulu, aku tau kamu pasti belum sarapan, kamu kan punya sakit maag, gimana kalau kambuh?" tanya Daniel sambil menatapku dengan puppy eyes nya.

"Ini buat kamu" kata Daniel menunjuk ke spaghetti. Aku pun masih tak menghiraukan Daniel.

"Kenapa? Ga mau spaghettinya? Ya udah kamu makan french fries aja ya" kata Daniel.

"Ayooo... AAAA" kata Daniel sambil membuka mulutnya, menyuruhku makan french fries yang sudah ia pegang. Aku pun masih sibuk mengetik tugas.

"Ayo, by.... AAAA, ntar kalo sakit gimana?" kta Daniel memohon. Aku pun memutuskan untuk memakan french fries yang dipegang, namun

.

.

CHU

.

.

Sebuah kecupan mendarat di bibirku.

"Yak~ Daniel~ssi pabo" kataku. Daniel yang melihat hanya terkekeh.

"Udah dong jangan marah lagi ya, jelek tau muka kamu pas lagi marah" kata Daniel.

"Dasar" kataku pura-pura masih kesal namun akhirnya aku tak bisa menahan senyum. Aku tau ini bukan ciuman pertamaku dengannya, namun ini adalah ciuman pertamaku didepan umum.

"hehe, udah ya marahnya" kata Daniel sambil menarikku ke dalam tubuh besar nya. Setelah beberapa menit kami berpelukan, aku pun melepaskan pelukanku.

"Bantuin tugas aku" kataku memohon ke Daniel.

"Oh ya, sampe lupa, makan dulu tapi, laper banget nih" kata Daniel.

FIN.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Cataro_17
The story about reader x wannaone, or reader x bts

This is my first time I write a fanfiction, so I need your advices.

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet