Part 1

Second Chance

“jiyong? Kau ada dirumah?”

“yongbae? Ya aku di rumah. Ada apa ?”

“ hyung dan dae mengajak kita berkumpul. Kau ikut kan?”

“ maaf bae aku tidak bisa hari ini. mungkin lain waktu”

“ jiyong sampai kapan ? ini sudah 9 bulan berlalu ji. Sampai kapan kita terus menerus menjauh. Sampai kapan kamu menutup dirimu dari kami ji. Seungri tidak akan suka ini” ucap bae disebrang sana dengan suara serak menahan tangis. Sudah 9 bulan sejak seungri meninggalkan mereka. bigbang masih berada dalam hiastus. Mereka tidak pernah lagi berkumpul terutama jiyong yang menutup dirinnya sepenuhnya dari member bigbang yang lain.

“ maaf bae, aku benar-benar tidak bisa. Mungkin lain waktu” jawab jiyong sambil menutup teleponnya dengan cepat

Yongbae hanya menghela nafasnya berat mendengar sambungan terputus dari teleponnya. Yongbae kembali menelepon seseorang

“ yoboseyo dae, bilang kepada hyung jiyong tidak ikut untuk malam ini”

“ masih sama hyung?”

“ ya dae.”

“ sampai kapan bigbang harus begini hyung?”

“ hyung juga tidak tau. Bagaimana kalau malam ini kita mengunjungi jiyong untuk berbicara dengannya”

“ besok pagi saja bagaimana hyung? malam ini aku rasa TOP hyung sedang tidak di seoul”

“ baiklah dae, tolong kabari hyung kita kerumah jiyong besok”

“ ne hyung, bye bye”

“ bye dae”

Yongbae segera merebahkan dirinnya di kasur . memijat kepalannya yang terasa pening

jiyong, sampai kapan bigbang seperti ini. bukankah kita berjanji kepada maknae untuk tetap menjaga bigbang, tapi kenapa kamu mengingkarinnya”

Pikir yongbae sambil meletakan tangannya di atas matannya. Membiarkan air mata mengalir dari matannya

seungri, hyung harus bagaimana? Kenapa kamu pergi meninggalkan kita secepat ini ri. hyung merindukanmu. Sangat merindukanmu” bisik yongbae pelan sambil mulai terisak.

 

Pagi harinnya..

TING TONG..

Jiyong segera mengalihkan pandangannya dari makanan yang sedang dia buat mendengar bel rumahnya yang dibunyikan dari luar. Jiyong kembali mengerjakan pekerjaannya menghiraukan bel di rumahnya yang kembali berbunyi tidak ada henti. Takut seseorang terbangun di kamarnya jiyong segera melangkahkan kakinnya untuk emmarahi orang yang menekan belnya berulang-ulang

“ tidak bisakah..” teriakan jiyong berhenti melihat siapa tersangka yang dari tadi memencet belnya berulang-ulang

“ dae, bae, hyung? untuk apa kalian ke sini” ucap jiyong menghalangi pintunnya begitu melihat TOP berjalan masuk kerumahnya

“ kenapa? Sekarang selai kamu menolak bertemu dengan kita kamu juga menolak kita berkunjung?” jawab TOP sarkastik

“ ini bukan waktu yang tepat. Pulanglah” ucap jiyong berusaha menutup pintunnya yang dihalangi oleh TOP

“ sampai kapan ji? Sampai kapan kamu menerima kenyataan ini? sampai kapan kamu menolak kami semua! Jawab kami” bentak TOP dihadapan jiyong

“ pelankan suaramu hyung!”

“ biar semua orang tau bahwa leader bigbang adalah seorang pengecut yang meninggalkan grupnya hanya karena tidak bisa mengatasi rasa sakitnya”

“ jaga bicaramu aku..”

BRUKK...HUAAAAA...

Jiyong segera berlari mendengar suara keras diikuti tangisan dari kamarnya. Tidak memedulikan member lainnya yang mengikuti jiyong yang terlihat panik.

Dan betapa kagetnya mereka begitu sampai di kamar jiyong melihat jiyong menggendong seorang balita di gendongannya berusaha memberhentikan tangisan anak di gendongannya.

“ ji..” ucap yongbae bingung

“ sst... uljima.. appa disini” ucap jiyong sambil menepuk balita di gendongannya. Menciumi puncuk kepalannya berkali-kali

“ ri, mana yang sakit” tanya jiyong lembut

“ kepalamu ya?” ucap jiyong masih berusaha menengkan anak didalam gendongannya sambil mengusap kening bayi di gendongannya.

“ ji apa maksudnya ini” ucap TOP  begitu bayi di gendongan jiyong berhenti menangis dan menyenderkan kepalannya di bahu jiyong

Jiyong menghela nafas berat. Rahasiannya sudah bukan menjadi rahasiannya lagi

“ tunggu du ruang tamu. Aku akan menyusul kalian “ ucap jiyong berlalu keluar.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

“jiyong, anak siapa itu?” ucap yongbae begitu melihat jiyong keluar dari kamarnya menggendong balita yang mereka lihat tadi di kamarnya

Jiyong tidak menjawab pertanyaan yongbae dia segera duduk dihadapan mereka bertiga. Mendudukan balita yang dari tadi digendongnya ke pangkuannya. Memutar balita itu menghadap mereka bertiga . TOP daesung dan yongbae terlihat begitu kaget begitu menatap balita di gendogan jiyong .

“ ini seungri.. kwon seungri.. “

“ ji..”

“aku menemukannya 2 bulan yang lalu di makam seungri” ucap jiyong memotong yongbae

“ jiyong ini tidak benar ji, kau tau dia bukan seungri..” ucap TOP menatap jiyong sedih

“ aku tau, tapi aku ingin melindunginnya hyung, melindunginnya seperti maknae kita, maknae kita yang telah gagal untuk aku lindungi.. aku mohon hyung, jangan ambil kebahagiaanku lagi” ucap jiyong pelan. Cairan bening mulai jatuh dari matannya.

“ hei little boy, aku samchon mu. “ ucap yongbae tiba-tiba, dia segera mensejajarkan tubuhnya di hadapan seungri, menatap mata hitam pekat yang sama dengan maknaennya. Mata yang selalu menjadi favoritnya.

“ yongbae” ucap jiyong semakin terisak begitu mendengar yongbae menerima seungrinya

“ jiyong, kalau ini memang keinginanmu dan kamu siap menerima semua resikonnya. Aku akan mendukungmu ji” ucap yongbae menepuk bahu jiyong

“ hei seungri, aku dae samchon.. “ ucap dae ikut memperkenalkan dirinnya dihadapan seungri. TOP yang melihat itu hanya menghela nafasnya berat melihat senyuman diwajah dongsaengnya yang selama 9 bulan ini menghilang, dia bukan siapa-siapa yang harus ikut mengambil senyuman itu

“ dan aku TOP TOP TOP little boy” ucap TOP .

“ hyung, bae dae terima kasih” ucap jiyong terharu. Hal yang paling indah adalah support dari keluarga keduannya.

“ look baby.. mereka semua keluargamu” ucap jiyong mengusap kepala seungri sayang. Seungri yang merasa kepalannya di pegang menatap jiyong dengan mata bulatnya

“ pa..pa..” ucap baby ri sambil tertawa danbertepuk tangan. Membuat semua orang di sektarnya menatap seungri dengan kaget

“ ji,, dia memanggilmu ji” ucap TOP heboh begitu mendengar suara seungri

“ hei kenapa kau menangis dude. Dia memanggilmu”

“ tidka. Aku sangat senang” ucap jiyong menghapus matannya

“ ne ri.. aku appamu. Appa,coba panggil appa lagi ri” ucap jiyong sambil menangkat tubuh seungri

“ pa.. pa” ucap seungri sambil menepuk-nepuk pipi jiyong

“ gomawo ri.. gomawo” ucap jiyong mencium hidung mungil seungri yang membuat seungri tertawa kegelian.

“ hyung, boleh aku menggendongnya” tanya daesung begitu mereka kembali duduk

“ ne dae” jawab jiyong membuat daesung segera berlari menghampiri jiyong

“ ini tidak adil.. aku ingin menggendongnya juga” rengek TOP yang membuat jiyong dan yongbae tertawa.

“ hei little boy, boleh aku menggendongmu?” tanya daesung dihadapan seungri sambil membuka kedua tangannya. Seungri yang melihat itu segera menggapai tangan daesung sambil memamerkan kedua giginya.

“ awww. So cutee” teriak daesung begitu seungri berada di gendongannya.

“ jaga dia sebentar aku akan membuatkan makanan” jawab jiyong pergi meninggalkan member yang lain yang saat ini sama sekali tidak menghiraukannya. Jiyong hanya tersenyum pelan melihat semua membernya bermain dengan seungri

“ini selama ini yang hilang dari kita, dan tuhan telah menggantinnya. Jadi ijinkan aku egois tuhan sekali lagi. ijinkan aku menjagannya karena kali ini aku tidak akan gagal.

The end..

Sooo.. ini sequell dari regret!!! Lanjut atau ga nihh..

Comment di tunggu..

Seneng bis balik lagi ke wattpad...

“jiyong? Kau ada dirumah?”

“yongbae? Ya aku di rumah. Ada apa ?”

“ hyung dan dae mengajak kita berkumpul. Kau ikut kan?”

“ maaf bae aku tidak bisa hari ini. mungkin lain waktu”

“ jiyong sampai kapan ? ini sudah 9 bulan berlalu ji. Sampai kapan kita terus menerus menjauh. Sampai kapan kamu menutup dirimu dari kami ji. Seungri tidak akan suka ini” ucap bae disebrang sana dengan suara serak menahan tangis. Sudah 9 bulan sejak seungri meninggalkan mereka. bigbang masih berada dalam hiastus. Mereka tidak pernah lagi berkumpul terutama jiyong yang menutup dirinnya sepenuhnya dari member bigbang yang lain.

“ maaf bae, aku benar-benar tidak bisa. Mungkin lain waktu” jawab jiyong sambil menutup teleponnya dengan cepat

Yongbae hanya menghela nafasnya berat mendengar sambungan terputus dari teleponnya. Yongbae kembali menelepon seseorang

“ yoboseyo dae, bilang kepada hyung jiyong tidak ikut untuk malam ini”

“ masih sama hyung?”

“ ya dae.”

“ sampai kapan bigbang harus begini hyung?”

“ hyung juga tidak tau. Bagaimana kalau malam ini kita mengunjungi jiyong untuk berbicara dengannya”

“ besok pagi saja bagaimana hyung? malam ini aku rasa TOP hyung sedang tidak di seoul”

“ baiklah dae, tolong kabari hyung kita kerumah jiyong besok”

“ ne hyung, bye bye”

“ bye dae”

Yongbae segera merebahkan dirinnya di kasur . memijat kepalannya yang terasa pening

jiyong, sampai kapan bigbang seperti ini. bukankah kita berjanji kepada maknae untuk tetap menjaga bigbang, tapi kenapa kamu mengingkarinnya”

Pikir yongbae sambil meletakan tangannya di atas matannya. Membiarkan air mata mengalir dari matannya

seungri, hyung harus bagaimana? Kenapa kamu pergi meninggalkan kita secepat ini ri. hyung merindukanmu. Sangat merindukanmu” bisik yongbae pelan sambil mulai terisak.

 

Pagi harinnya..

TING TONG..

Jiyong segera mengalihkan pandangannya dari makanan yang sedang dia buat mendengar bel rumahnya yang dibunyikan dari luar. Jiyong kembali mengerjakan pekerjaannya menghiraukan bel di rumahnya yang kembali berbunyi tidak ada henti. Takut seseorang terbangun di kamarnya jiyong segera melangkahkan kakinnya untuk emmarahi orang yang menekan belnya berulang-ulang

“ tidak bisakah..” teriakan jiyong berhenti melihat siapa tersangka yang dari tadi memencet belnya berulang-ulang

“ dae, bae, hyung? untuk apa kalian ke sini” ucap jiyong menghalangi pintunnya begitu melihat TOP berjalan masuk kerumahnya

“ kenapa? Sekarang selai kamu menolak bertemu dengan kita kamu juga menolak kita berkunjung?” jawab TOP sarkastik

“ ini bukan waktu yang tepat. Pulanglah” ucap jiyong berusaha menutup pintunnya yang dihalangi oleh TOP

“ sampai kapan ji? Sampai kapan kamu menerima kenyataan ini? sampai kapan kamu menolak kami semua! Jawab kami” bentak TOP dihadapan jiyong

“ pelankan suaramu hyung!”

“ biar semua orang tau bahwa leader bigbang adalah seorang pengecut yang meninggalkan grupnya hanya karena tidak bisa mengatasi rasa sakitnya”

“ jaga bicaramu aku..”

BRUKK...HUAAAAA...

Jiyong segera berlari mendengar suara keras diikuti tangisan dari kamarnya. Tidak memedulikan member lainnya yang mengikuti jiyong yang terlihat panik.

Dan betapa kagetnya mereka begitu sampai di kamar jiyong melihat jiyong menggendong seorang balita di gendongannya berusaha memberhentikan tangisan anak di gendongannya.

“ ji..” ucap yongbae bingung

“ sst... uljima.. appa disini” ucap jiyong sambil menepuk balita di gendongannya. Menciumi puncuk kepalannya berkali-kali

“ ri, mana yang sakit” tanya jiyong lembut

“ kepalamu ya?” ucap jiyong masih berusaha menengkan anak didalam gendongannya sambil mengusap kening bayi di gendongannya.

“ ji apa maksudnya ini” ucap TOP  begitu bayi di gendongan jiyong berhenti menangis dan menyenderkan kepalannya di bahu jiyong

Jiyong menghela nafas berat. Rahasiannya sudah bukan menjadi rahasiannya lagi

“ tunggu du ruang tamu. Aku akan menyusul kalian “ ucap jiyong berlalu keluar.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

“jiyong, anak siapa itu?” ucap yongbae begitu melihat jiyong keluar dari kamarnya menggendong balita yang mereka lihat tadi di kamarnya

Jiyong tidak menjawab pertanyaan yongbae dia segera duduk dihadapan mereka bertiga. Mendudukan balita yang dari tadi digendongnya ke pangkuannya. Memutar balita itu menghadap mereka bertiga . TOP daesung dan yongbae terlihat begitu kaget begitu menatap balita di gendogan jiyong .

“ ini seungri.. kwon seungri.. “

“ ji..”

“aku menemukannya 2 bulan yang lalu di makam seungri” ucap jiyong memotong yongbae

“ jiyong ini tidak benar ji, kau tau dia bukan seungri..” ucap TOP menatap jiyong sedih

“ aku tau, tapi aku ingin melindunginnya hyung, melindunginnya seperti maknae kita, maknae kita yang telah gagal untuk aku lindungi.. aku mohon hyung, jangan ambil kebahagiaanku lagi” ucap jiyong pelan. Cairan bening mulai jatuh dari matannya.

“ hei little boy, aku samchon mu. “ ucap yongbae tiba-tiba, dia segera mensejajarkan tubuhnya di hadapan seungri, menatap mata hitam pekat yang sama dengan maknaennya. Mata yang selalu menjadi favoritnya.

“ yongbae” ucap jiyong semakin terisak begitu mendengar yongbae menerima seungrinya

“ jiyong, kalau ini memang keinginanmu dan kamu siap menerima semua resikonnya. Aku akan mendukungmu ji” ucap yongbae menepuk bahu jiyong

“ hei seungri, aku dae samchon.. “ ucap dae ikut memperkenalkan dirinnya dihadapan seungri. TOP yang melihat itu hanya menghela nafasnya berat melihat senyuman diwajah dongsaengnya yang selama 9 bulan ini menghilang, dia bukan siapa-siapa yang harus ikut mengambil senyuman itu

“ dan aku TOP TOP TOP little boy” ucap TOP .

“ hyung, bae dae terima kasih” ucap jiyong terharu. Hal yang paling indah adalah support dari keluarga keduannya.

“ look baby.. mereka semua keluargamu” ucap jiyong mengusap kepala seungri sayang. Seungri yang merasa kepalannya di pegang menatap jiyong dengan mata bulatnya

“ pa..pa..” ucap baby ri sambil tertawa danbertepuk tangan. Membuat semua orang di sektarnya menatap seungri dengan kaget

“ ji,, dia memanggilmu ji” ucap TOP heboh begitu mendengar suara seungri

“ hei kenapa kau menangis dude. Dia memanggilmu”

“ tidka. Aku sangat senang” ucap jiyong menghapus matannya

“ ne ri.. aku appamu. Appa,coba panggil appa lagi ri” ucap jiyong sambil menangkat tubuh seungri

“ pa.. pa” ucap seungri sambil menepuk-nepuk pipi jiyong

“ gomawo ri.. gomawo” ucap jiyong mencium hidung mungil seungri yang membuat seungri tertawa kegelian.

“ hyung, boleh aku menggendongnya” tanya daesung begitu mereka kembali duduk

“ ne dae” jawab jiyong membuat daesung segera berlari menghampiri jiyong

“ ini tidak adil.. aku ingin menggendongnya juga” rengek TOP yang membuat jiyong dan yongbae tertawa.

“ hei little boy, boleh aku menggendongmu?” tanya daesung dihadapan seungri sambil membuka kedua tangannya. Seungri yang melihat itu segera menggapai tangan daesung sambil memamerkan kedua giginya.

“ awww. So cutee” teriak daesung begitu seungri berada di gendongannya.

“ jaga dia sebentar aku akan membuatkan makanan” jawab jiyong pergi meninggalkan member yang lain yang saat ini sama sekali tidak menghiraukannya. Jiyong hanya tersenyum pelan melihat semua membernya bermain dengan seungri

“ini selama ini yang hilang dari kita, dan tuhan telah menggantinnya. Jadi ijinkan aku egois tuhan sekali lagi. ijinkan aku menjagannya karena kali ini aku tidak akan gagal.

The end..

Sooo.. ini sequell dari regret!!! Lanjut atau ga nihh..

Comment di tunggu..

Seneng bis balik lagi ke wattpad...

“jiyong? Kau ada dirumah?”

“yongbae? Ya aku di rumah. Ada apa ?”

“ hyung dan dae mengajak kita berkumpul. Kau ikut kan?”

“ maaf bae aku tidak bisa hari ini. mungkin lain waktu”

“ jiyong sampai kapan ? ini sudah 9 bulan berlalu ji. Sampai kapan kita terus menerus menjauh. Sampai kapan kamu menutup dirimu dari kami ji. Seungri tidak akan suka ini” ucap bae disebrang sana dengan suara serak menahan tangis. Sudah 9 bulan sejak seungri meninggalkan mereka. bigbang masih berada dalam hiastus. Mereka tidak pernah lagi berkumpul terutama jiyong yang menutup dirinnya sepenuhnya dari member bigbang yang lain.

“ maaf bae, aku benar-benar tidak bisa. Mungkin lain waktu” jawab jiyong sambil menutup teleponnya dengan cepat

Yongbae hanya menghela nafasnya berat mendengar sambungan terputus dari teleponnya. Yongbae kembali menelepon seseorang

“ yoboseyo dae, bilang kepada hyung jiyong tidak ikut untuk malam ini”

“ masih sama hyung?”

“ ya dae.”

“ sampai kapan bigbang harus begini hyung?”

“ hyung juga tidak tau. Bagaimana kalau malam ini kita mengunjungi jiyong untuk berbicara dengannya”

“ besok pagi saja bagaimana hyung? malam ini aku rasa TOP hyung sedang tidak di seoul”

“ baiklah dae, tolong kabari hyung kita kerumah jiyong besok”

“ ne hyung, bye bye”

“ bye dae”

Yongbae segera merebahkan dirinnya di kasur . memijat kepalannya yang terasa pening

jiyong, sampai kapan bigbang seperti ini. bukankah kita berjanji kepada maknae untuk tetap menjaga bigbang, tapi kenapa kamu mengingkarinnya”

Pikir yongbae sambil meletakan tangannya di atas matannya. Membiarkan air mata mengalir dari matannya

seungri, hyung harus bagaimana? Kenapa kamu pergi meninggalkan kita secepat ini ri. hyung merindukanmu. Sangat merindukanmu” bisik yongbae pelan sambil mulai terisak.

 

Pagi harinnya..

TING TONG..

Jiyong segera mengalihkan pandangannya dari makanan yang sedang dia buat mendengar bel rumahnya yang dibunyikan dari luar. Jiyong kembali mengerjakan pekerjaannya menghiraukan bel di rumahnya yang kembali berbunyi tidak ada henti. Takut seseorang terbangun di kamarnya jiyong segera melangkahkan kakinnya untuk emmarahi orang yang menekan belnya berulang-ulang

“ tidak bisakah..” teriakan jiyong berhenti melihat siapa tersangka yang dari tadi memencet belnya berulang-ulang

“ dae, bae, hyung? untuk apa kalian ke sini” ucap jiyong menghalangi pintunnya begitu melihat TOP berjalan masuk kerumahnya

“ kenapa? Sekarang selai kamu menolak bertemu dengan kita kamu juga menolak kita berkunjung?” jawab TOP sarkastik

“ ini bukan waktu yang tepat. Pulanglah” ucap jiyong berusaha menutup pintunnya yang dihalangi oleh TOP

“ sampai kapan ji? Sampai kapan kamu menerima kenyataan ini? sampai kapan kamu menolak kami semua! Jawab kami” bentak TOP dihadapan jiyong

“ pelankan suaramu hyung!”

“ biar semua orang tau bahwa leader bigbang adalah seorang pengecut yang meninggalkan grupnya hanya karena tidak bisa mengatasi rasa sakitnya”

“ jaga bicaramu aku..”

BRUKK...HUAAAAA...

Jiyong segera berlari mendengar suara keras diikuti tangisan dari kamarnya. Tidak memedulikan member lainnya yang mengikuti jiyong yang terlihat panik.

Dan betapa kagetnya mereka begitu sampai di kamar jiyong melihat jiyong menggendong seorang balita di gendongannya berusaha memberhentikan tangisan anak di gendongannya.

“ ji..” ucap yongbae bingung

“ sst... uljima.. appa disini” ucap jiyong sambil menepuk balita di gendongannya. Menciumi puncuk kepalannya berkali-kali

“ ri, mana yang sakit” tanya jiyong lembut

“ kepalamu ya?” ucap jiyong masih berusaha menengkan anak didalam gendongannya sambil mengusap kening bayi di gendongannya.

“ ji apa maksudnya ini” ucap TOP  begitu bayi di gendongan jiyong berhenti menangis dan menyenderkan kepalannya di bahu jiyong

Jiyong menghela nafas berat. Rahasiannya sudah bukan menjadi rahasiannya lagi

“ tunggu du ruang tamu. Aku akan menyusul kalian “ ucap jiyong berlalu keluar.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

“jiyong, anak siapa itu?” ucap yongbae begitu melihat jiyong keluar dari kamarnya menggendong balita yang mereka lihat tadi di kamarnya

Jiyong tidak menjawab pertanyaan yongbae dia segera duduk dihadapan mereka bertiga. Mendudukan balita yang dari tadi digendongnya ke pangkuannya. Memutar balita itu menghadap mereka bertiga . TOP daesung dan yongbae terlihat begitu kaget begitu menatap balita di gendogan jiyong .

“ ini seungri.. kwon seungri.. “

“ ji..”

“aku menemukannya 2 bulan yang lalu di makam seungri” ucap jiyong memotong yongbae

“ jiyong ini tidak benar ji, kau tau dia bukan seungri..” ucap TOP menatap jiyong sedih

“ aku tau, tapi aku ingin melindunginnya hyung, melindunginnya seperti maknae kita, maknae kita yang telah gagal untuk aku lindungi.. aku mohon hyung, jangan ambil kebahagiaanku lagi” ucap jiyong pelan. Cairan bening mulai jatuh dari matannya.

“ hei little boy, aku samchon mu. “ ucap yongbae tiba-tiba, dia segera mensejajarkan tubuhnya di hadapan seungri, menatap mata hitam pekat yang sama dengan maknaennya. Mata yang selalu menjadi favoritnya.

“ yongbae” ucap jiyong semakin terisak begitu mendengar yongbae menerima seungrinya

“ jiyong, kalau ini memang keinginanmu dan kamu siap menerima semua resikonnya. Aku akan mendukungmu ji” ucap yongbae menepuk bahu jiyong

“ hei seungri, aku dae samchon.. “ ucap dae ikut memperkenalkan dirinnya dihadapan seungri. TOP yang melihat itu hanya menghela nafasnya berat melihat senyuman diwajah dongsaengnya yang selama 9 bulan ini menghilang, dia bukan siapa-siapa yang harus ikut mengambil senyuman itu

“ dan aku TOP TOP TOP little boy” ucap TOP .

“ hyung, bae dae terima kasih” ucap jiyong terharu. Hal yang paling indah adalah support dari keluarga keduannya.

“ look baby.. mereka semua keluargamu” ucap jiyong mengusap kepala seungri sayang. Seungri yang merasa kepalannya di pegang menatap jiyong dengan mata bulatnya

“ pa..pa..” ucap baby ri sambil tertawa danbertepuk tangan. Membuat semua orang di sektarnya menatap seungri dengan kaget

“ ji,, dia memanggilmu ji” ucap TOP heboh begitu mendengar suara seungri

“ hei kenapa kau menangis dude. Dia memanggilmu”

“ tidka. Aku sangat senang” ucap jiyong menghapus matannya

“ ne ri.. aku appamu. Appa,coba panggil appa lagi ri” ucap jiyong sambil menangkat tubuh seungri

“ pa.. pa” ucap seungri sambil menepuk-nepuk pipi jiyong

“ gomawo ri.. gomawo” ucap jiyong mencium hidung mungil seungri yang membuat seungri tertawa kegelian.

“ hyung, boleh aku menggendongnya” tanya daesung begitu mereka kembali duduk

“ ne dae” jawab jiyong membuat daesung segera berlari menghampiri jiyong

“ ini tidak adil.. aku ingin menggendongnya juga” rengek TOP yang membuat jiyong dan yongbae tertawa.

“ hei little boy, boleh aku menggendongmu?” tanya daesung dihadapan seungri sambil membuka kedua tangannya. Seungri yang melihat itu segera menggapai tangan daesung sambil memamerkan kedua giginya.

“ awww. So cutee” teriak daesung begitu seungri berada di gendongannya.

“ jaga dia sebentar aku akan membuatkan makanan” jawab jiyong pergi meninggalkan member yang lain yang saat ini sama sekali tidak menghiraukannya. Jiyong hanya tersenyum pelan melihat semua membernya bermain dengan seungri

“ini selama ini yang hilang dari kita, dan tuhan telah menggantinnya. Jadi ijinkan aku egois tuhan sekali lagi. ijinkan aku menjagannya karena kali ini aku tidak akan gagal.

The end..

Sooo.. ini sequell dari regret!!! Lanjut atau ga nihh..

Comment di tunggu..

Seneng bis balik lagi bikin cerita...

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Juliana_Togi #1
Chapter 2: Update donk
SunDaeDreamz
#2
Please put in the tags or description the language so that readers are aware
Lovelygirl18 #3
Chapter 2: Duhhh kok appa ji jdi kaya gtuuu :( smga bae appa ga bakal kaya ji appaaa,