How Can I Say
How Can I Say“7 tahun. Itu bukanlah waktu yang singkat untuk ukuran berpacaran bukan? Banyak hal yang aku lalui bersamanya selama 7 tahun. Semuanya benar benar terasa manis diawal, banyak hal yang ingin kulakukan demi melihat senyum manisnya. Tapi sekarang aku benar benar berharap, kau jangan pernah tersenyum manis di hadapanku lagi. Karna rasa itu telah hilang.”
***
“kenapa dengan wajah jelekmu mark? Kau terlihat lebih jelek hari ini?”
Sedangkan Mark hanya menatap bengis ke arah sahabat ku sejak kecil, Haechan.
“Oh ayolah, pasti masih masalah yang sama? Kenapa tidak mengatakan langsung saja?”
“Kalau saja memang semudah itu, pasti sekarang aku tidak akan pusing”
“Apa yang harus kau pusingkan Mark? Kau hanya tinggal harus mengatakan “hei,ayo kita putus” lalu paling tidak dia akan menangis dan berlari meninggalkanmu sendirian, mudah kan?”
Mark diam memikirkan usulan Haechan. Tidak sulit memang, tapi ia bukan playboy kelas atas seperti Haechan. Ia tidak akan tega mengucapkan kalimat penuh makna itu pada gadisnya. Tapi mau bagaimana lagi, perasaannya memang sudah hilang.
“Coba saja kau pikirkan ide ku dulu, lagipula tidakkah kau kasihan padanya yang terus terusan kau beri perhatian palsu? Ini demi kebaikan kalian berdua, kawan.” Ucap Haechan sembari menepuk pelan bahu Mark. Setidaknya sahabatnya itu kini memberinya sedikit semangat.
***
Hangang Park, 19:05
Mark
Comments