Pregnancy

Yoona x Lee Seunggi OS

Di dalam rumah kecilnya seorang suami sibuk menatap kagum istri tercintanya yang saat ini sedang memasangkan dasi di lehernya dengan romantis. 

"Aigoo istriku sangat cantik sekali. Bahkan kecantikanmu membuat aku selalu merasa jatuh cinta setiap harinya." Sang istri pun tersipu sembari mengecup bibir suaminya.

"Pagi-pagi sudah gombal. Aku akan menyiapkan sarapan dulu."

"Ne." Istrinya pergi meninggalkan kamar kemudian sang suami menatap bingkai foto yang terpajang di dinding kamarnya.

"Aku masih tidak percaya sekarang kau telah menjadi istriku Yoona." Senyuman kebahagiaannya tidak pernah pudar setiap kali dia mengingat pernikahannya.

Lee Seunggi dan Im Yoona, mereka pasangan suami istri yang baru menikah dua bulan yang lalu. Perjuangan cinta mereka begitu panjang hingga akhirnya berakhir di pelaminan. Kisah cinta mereka juga terbilang rumit pada awalnya. Seunggi terlahir dari keluarga kecil dan Yoona terlahir dari keluarga kaya. Karena status itulah Seunggi kesulitan untuk mendapatkan Yoona karena faktor ekonomi dan bisnis juga mempengaruhinya. Tapi hal itu tidak membuat Seunggi berkecil hati. Dengan gigihnya dia tetap memperjuangkan apa yang dia inginkan. Selama lima tahun dia berjuang keras untuk mendapatkan Yoona dan meyakinkan keluarga besarnya hingga akhirnya perjuangannya itu tidak sia-sia. Dia berhasil mendapatkan Yoona dan keluarga besarnya merestui hubungan mereka. Berkat kerja kerasnya yang pantang menyerah juga saat ini Seunggi memimpin perusahaannya sendiri. Meskipun sudah sukses, Seunggi tetap hidup dengan gaya yang sederhana dan sangat bahagia hidup dengan istrinya di rumah kecil yang mereka tempati sekarang. Senyuman pun kembali muncul di wajah Seunggi setelah mengingat semua itu. Walau sekarang dia hidup bahagia dia merasa kebahagiaanya belum lengkap tanpa kehadiran seorang anak. Seunggi berpikir dia ingin segera memiliki anak dari Yoona dan dia berharap akan segera di anugerahi seorang anak dalam waktu dekat.

"Haaah aku jadi tidak sabar ingin mendengar tangisan bayi di rumah ini." Dengan tersenyum tipis Seunggi pun meraih tas dan kunci mobilnya. Matanya kemudian tidak sengaja melihat kalendar dan tiba-tiba dia teringat dengan kesibukan di kantornya. Sudah dua minggu dia sangat sibuk dengan perusahaannya yang sedang naik daun hingga dirinya selalu pulang larut malam. Setiap kali pulang dia selalu melihat istrinya tertidur di atas sofa karena menunggunya.

"Aku jadi merasa bersalah." Tidak ingin terlarut dengan pikirkannya dia keluar dari kamarnya lalu berlari dan memeluk istrinya yang sedang sibuk memasak.

"Wanginya enak!"

"Siapa dulu yang memasak." Seunggi hanya terkekeh kemudian menciumi pipi istrinya dengan gemas.

"Mianhae untuk dua minggu terakhir ini aku selalu pulang malam."

"Gwenchana aku mengerti dengan pekerjaanmu. Perusahaanmu sedang naik daun dan memang seharusnya kau sibuk dengan pekerjaanmu sekarang. Kau bekerja untuk menafkahiku dan aku mendukung apa pun yang kau lakukan. Yang terpenting bagiku sekarang aku senang masih bisa mengurus suami tercintaku walau itu hanya di pagi hari." Seunggi mempererat pelukannya.

"Aku sangat bahagia memiliki istri yang pengertian seperti dirimu. Aku berjanji setelah kakakmu bergabung di perusahaanku aku tidak akan pulang malam lagi."

"Aku harap begitu. Sudah lepaskan aku, omeletnya hampir gosong." Seunggi pun melepas pelukannya lalu Yoona menuangkan omeletnya ke atas piring. Setelah itu Seunggi meminta Yoona untuk menyuapinya dengan manja dan Yoona dengan senang hati melakukannya. Setelah suapan terakhir Seunggi melihat jam tangannya dan sudah saatnya dia berangkat. Yoona pun mengantar suaminya menuju mobilnya dan sebelum masuk Seunggi memberinya kecupan di bibir.

"Aku berangkat dulu."

"Ne hati-hati di jalan." Yoona menyaksikan suaminya pergi lalu perutnya tiba-tiba terasa mual.

"Huek!" Semakin terasa mual dia buru-buru berlari menuju kamar mandi dan langsung muntah-muntah.

"Uhuk!" Dia mencuci mulutnya lalu menyentuh perutnya dengan kerutan.

"Aneh, sudah berhari-hari aku merasa mual dan muntah-muntah seperti ini. Kenapa ya? Apa mungkin aku hamil?" Dengan hati yang berdebar Yoona pun memutuskan untuk memeriksa dirinya ke dokter.

***

 

"Chukkae Yoona-ssi, anda positif hamil dan usia kandungan anda baru berjalan dua minggu."

"J-jinja?" Dokter mengangguk kemudian Yoona memperlihatkan senyuman kebahagiaannya.

"Sekali lagi selamat. Untuk lebih lanjutnya anda harus memeriksa kandungan anda secara berkala selama masa kehamilan. Dan untuk tahap awal anda harus meminum vitamin ini untuk menghindari tidak nafsu makan. Jangan lupa juga anda harus memakan makanan yang bergizi untuk kesehatan janin anda. "

"Ne kamsahamnida." Yoona meraih vitaminnya kemudian memberi salam dan pergi ke tempat pembayaran. Setelah membayar semuanya Yoona berjalan dengan mengelus-elus perutnya.

Akhirnya aku mengandung anakmu Seunggi-ah. Sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah.

Yoona pun meninggalkan rumah sakit tanpa menghilangkan senyuman kebahagiaannya itu.

 

10:00PM

 

Dengan rasa tidak sabar menunggu suaminya pulang, Yoona sibuk mondar mandir di ruangan tamu sembari melirik jam dinding secara terus menerus.

"Apa dia akan pulang larut lagi?" Yoona mendesah dan tidak lama matanya berbinar mendengar suara mobil yang baru saja masuk ke dalam garasi rumahnya. Dengan gembira Yoona berlari ke luar rumah dan langsung memeluk tubuh suaminya.

"Akhirnya kau pulang sayang."

"Woah ada apa ini? Kau terlihat sangat gembira."

"Memang. Ayo masuk!" Yoona menggandeng tangan Seunggi dan membawanya masuk menuju kamar mereka.

"Duduklah." Seunggi mematuhi perintah istrinya dengan duduk di tepi ranjang sembari menatap wajahnya yang mencurigakan.

"Entah mengapa aku merasa kau menyembunyikan sesuatu." Yoona hanya tersenyum idiot lalu dia meraih salah satu tangan Seunggi dan menyimpannya di atas perutnya.

"Ige mwoya?"

"Aku harap kau tidak pingsan mendengarnya." Seunggi mengerutkan keningnya.

"Memangnya ada apa?" Yoona menarik napasnya dan sebelum memutuskan untuk memberitahunya dia terlebih dahulu mengecup bibir suaminya.

"Aku mengandung anakmu Mr. Lee!" Seunggi melebarkan matanya.

"OMMO JINJA?"

"Ne aku hamil dua minggu." Seunggi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya dengan memeluk tubuh Yoona.

"Aigoo aku tidak tau harus bereaksi seperti apa. Aku sangat bahagia akhirnya kau mengandung anakku Yoona."

"Ne dan sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah." Seunggi melepas pelukannya.

"Apa kau sudah memberitahu ayah dan ibu kita?"

"Belum. Aku sengaja tidak memberi tahu mereka biar ini menjadi kejutan."

"Benar juga. Hah aku masih tidak percaya aku akan menjadi seorang ayah." Dengan lembut Seunggi mengelus-elus perut Yoona kemudian berbungkuk dan menciumnya. Tidak lupa juga dia mencium mesra bibir istrinya dan saling menempelkan dahinya.

"Saranghae Yoona!"

"Nado saranghae!" Seunggi kembali mengecup bibirnya kemudian kembali menyentuh perutnya.

"Daddy jadi tidak sabar menanti kelahiranmu nak." Dia kembali berbungkuk dan mencium perutnya dengan gemas.

"Emh sayang, kau bilang usia kandunganmu baru dua minggu?"

"Ne kenapa memangnya?"

"Aku baru ingat dua minggu lalu kita menghabiskan tiga ronde sesi ranjang kita. Aku tidak percaya efeknya langsung bekerja ternyata." Yoona pun mendadak tertawa.

"Aigoo aku juga baru ingat kau sangat mesum malam itu. Aku bahkan kesulitan berjalan karena ulahmu."

"Mianhae." Seunggi mengecup pipinya kemudian mengajak istrinya berbaring sembari memeluk mesra tubuhnya.

"Kau tidak pergi mandi?"

"Dirimu lebih penting di banding mandi sekarang. Saat bangun dari tidurku aku berharap besok adalah hari kelahiran anak kita Yoona."

"Tch, maka kau jangan bangun selama sembilan bulan."

"Enak saja. Ini sudah malam, saatnya kita tidur."

"Ne." Keduanya mulai memejamkan mata mereka.

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet