Pilot

Galaxy

Jeonghan menikmati kopi yang menemani perjalanannya kali ini dengan perasaan sedikit lelah tentunya. Kendaraan yang sedang dikendarai olehnya menembus awan-awan putih yang tidak terlalu jelas penampakannya karena rotasi bumi yang membuat langit malam dari New York ke Seoul. Pria berambut sedikit panjang itu memandangi bintang-bintang yang terlihat jelas di hadapannya sekarang.

Jantungnya berdetak dengan lebih kencang sekarang, entah karena kopi yang baru saja diresap olehnya atau karena dia akan menemui sosok yang sudah menunggunya. Dinas panjang membuatnya tidak dapat menemui seseorang yang selalu menunggunya di rumah milik mereka berdua. Sejujurnya itu cukup menyiksa Jeonghan karena selalu harus berjauhan dengan sosok itu.

Namun karena pekerjaannya, sepertinya dia tidak bisa tidur untuk sementara ini.

 


 

Pukul tiga pagi dan akhirnya pekerjaannya yang sangat panjang itu selesai. Dia mengganti pakaiannya dengan sweater berwarna merah, celana jeans yang membuatnya terlihat lebih seperti wisatawan pada umumnya. Tidak lupa pria itu meraih barang-barang yang sudah dibawanya selama masa dinas kemudian bersiap-siap untuk pulang.

“Kau sudah mau pulang, Jeonghan-ah?” tanya Seungcheol yang masih sibuk berkutat dengan komputer di depannya.

“Ya… dan kau jangan lupa dengan waktu pulangmu. Kuharap kau tau bahwa Jihoon merindukanmu.” Seungcheol yang awalnya masih berkutat dengan pekerjaannya langsung memutar kepalanya dengan ekspresi wajah yang memerah, antara malu dan senang.

“Apakah dia mengatakan hal itu kepadamu?”

“Tidak.”

“Lalu?”

Jeonghan menghela napas pendek, “Kau saja yang tidak menyadarinya… Jihoon benar-benar merindukanmu, bodoh.”

“Ya! Aku bukan bodoh!” pekik Seungcheol dan Jeonghan memutar matanya, dia terlalu malas berdebat dengannya saat ini, “Ya, baiklah… selamat malam, bodoh.”

Dengan jelas dia mendengar bahwa Seungcheol mengeluarkan kekesalannya saat dia berjalan menjauhi ruangan itu. Saat itu, bandara tidak terlalu banyak orang yang berlalu-lalang sehingga dengan mudah dia berjalan menuju pintu keluar. Langkah kakinya terhenti saat melihat rekannya, Kim Mingyu yang sedang berbicara dengan seseorang yang sangat dikenal olehnya di depan pintu bandara. Jeonghan terdiam melihatnya dan sosoknya itu tersenyum saat melihat ekspresi Jeonghan yang terpana melihatnya.

“Sepertinya Seungkwan sudah menunggumu. Kudengar dia menyuruh Hansol untuk menemaninya hingga kau pulang.” ucap orang itu dan menepuk bahu Mingyu pelan, meninggalkan pria jakung itu dengan ekspresi yang sedikit kebingungan namun pada akhirnya Mingyu mengerti saat melihat keduanya berjalan mendekat.

Jeonghan berjalan perlahan menuju ke arah Jisoo dan begitu pula dengan sebaliknya. Secara tidak sadar, Jeonghan merasakan getaran yang sudah lama tidak dirasakan olehnya.

“Jisoo…” gumam Jeonghan saat pria itu meraih ransel miliknya dan kemudian Jisoo menautkan tangan mereka.

“Kau pasti lelah bukan?” tanyanya dan Jeonghan tidak mengatakan apa-apa selain menatap kekasihnya itu. Mereka menaiki mobil yang tidak jauh dari pintu bandara dan Jisoo memandangi Jeonghan cukup lama.

“Kenapa kau diam saja?” tanya Jisoo pelan.

“… sudah kubilang jangan menjemputku di pagi buta Jisoo-ah,” gumam Jeonghan saat kekasihnya itu mulai menjalankan mobil milik mereka. Jisoo tidak peduli dengan ucapan Jeonghan, dia terus memacu kendaraan itu di jalan hingga mereka sampai di rumah.

Perjalanan mereka memakan waktu sekitar hampir satu jam dan saat Jisoo keluar dari mobil mereka, dia melihat Jeonghan yang sudah terlelap di kursi penumpang. Perlahan dia berjalan menuju ke sisi lain mobil dan membuka pintu mobil itu. Jisoo tersenyum kecil saat

“Jadi… apakah kau sudah mengerti kenapa aku harus menjemputmu pulang?” gumamnya pelan kepada pria yang sedang tertidur itu. Perlahan dia mengangkat tubuh pria itu lalu melepaskan sepatunya. Dengan hati-hati dia membawa tubuh Jeonghan masuk ke rumah mereka.

Jeonghan bergerak sedikit ketika mencoba untuk menyamankan dirinya di tempat tidur mereka. Matanya terbuka perlahan saat Jisoo mencoba untuk menyamankan dirinya di tempat tidur mereka berdua. Jisoo meraih selimut itu untuk menyelimuti mereka berdua.

“Terima kasih, Jisoo.” gumam Jeonghan perlahan dan pria itu tersenyum mendengarnya. Dia meraih surai Jeonghan dan mengusapnya pelan, “Tidak… aku seharusnya berterima kasih kepadamu.”

Jeonghan tersenyum kecil dan itu sangat menggemaskan. Karena itu Jisoo mengecup puncak kepalanya singkat dan mengenggelamkan tubuh Jeonghan ke dalam pelukannya.

“Jisoo…”

“Hm?”

“Rasanya aku sedang berada di langit saja sekarang…”

“Tapi aku sedang memelukku.”

“Aku tau,” ucapnya lalu melanjutkan, “Kau seperti seseorang yang memberiku sayap untuk terbang.”

Jisoo terkekeh pelan, “Tentu saja, karena kau adalah malaikatku.”

Jeonghan menutup kedua matanya, “Lalu, apa yang kau inginkan?”

“Sebuah bintang mungkin,” canda Jisoo dan Jeonghan menganggukan kepalanya, “Aku akan mengambil semuanya jika kau mau.”

“Satu saja cukup jika aku bisa memilikimu,” lanjut Jisoo yang sukses membuat Jeonghan sedikit tersipu.

“Lalu?”

“Aku akan memelukmu seperti ini hingga kau tidur…”

“Hm… aku senang mendengarnya,” gumam Jeonghan dan Jisoo menyapu ibu jarinya pelan wajah pria cantik itu.

“Kalau begitu, kau harus tidur, ini sudah sangat larut…” gumam Jisoo.

“Baiklah… kalau begitu, Jisoo?”

“Ada apa Han-ie?”

“Bisakah kau berjanji bahwa kau tidak kelelahan besok karena menjemputku?” tanya Jeonghan dan bibir Jisoo turun ke bibir Jeonghan. Pria blasteran itu mengecup bibirnya sekilas, “Aku akan berjanji, seorang penulis buku yang bebas tidak memiliki jadwal padat seperti pilot oke? Kau tidak perlu terlalu khawatir.”

“Um… aku tau…” jawab Jeonghan dengan wajah yang pastinya memerah.

“Kalau begitu, good night…” ucap Jisoo dan mengakhiri malam mereka.

Good night,” balas Jeonghan dan Jisoo menutup lampu yang berada di atas nakas mereka.

Sleep tight, Han-ie.”

 

Note:

Ini FF comeback-ku setelah Diamond Edge!! Hehe akhirnya ada pekerjaanku yang selesai!! Dan well, aku Cuma mau bilang kalau SEUNGCHEOL ITU GANTENG BANGET ASLINYA, BAHKAN FOKUSKU YANG HARUSNYA KE MINGYU MALAH KE SEUNGCHEOL!! *oke abaikan, terima kasih sudah mau membaca ff pendek ini!!

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
sseundalkhom
#1
Chapter 1: *mimisan*