Chapter 8

Midget Bodyguard (SNSD Ver.)

Dengan meminta ijin kepada petugas sekolah dan menunjukan identitasnya sebagai polisi, Taeyeon memutuskan untuk menunggu Yoona di sekolahnya. Dia berkeliling melihat-lihat isi sekolahnya sekaligus mencari kelasnya. Tidak butuh waktu lama Taeyeon melihatnya dari balik kaca dan tersenyum konyol melihat dirinya sedang tidur di bangku belakang.

“Dasar pemalas! Apa dia selalu seperti itu?” Sebuah senyuman pun muncul di wajahnya kemudian teringat saat dia mengintipnya tadi pagi.

Ampuni aku Tuhan!

Taeyeon melanjutkan aktifitasnya dengan kembali berkeliling dan menemukan sebuah kantin kecil yang tidak jauh dari kelas Yoona. Melihat dua gadis muda yang berjaga di sana Taeyeon segera menghampiri mereka.

“Ada yang bisa kami bantu?” Tanya salah seorang yang berjaga.

“Hmm, apa kalian kenal dengan gadis yang bernama Im Yoona dan apa dia sering mampir kemari?”

“Oh Yoona-ssi. Ne dia adalah pelanggan setia di sini.”

“Kebetulan sekali. Lalu menu apa yang sering dia pesan?”

“Hampir semua menu dia menyukainya. Terkadang juga dia memesan lima menu sekaligus.”

“Rakus sekali dia. Ngomong-ngomong siapa nama kalian?”

“Sulli imnida.”

“Amber imnida.”

“Sulli, Amber, aku ingin membeli makan siang untuknya tapi apa kalian tidak keberatan jika aku yang memasaknya? Nanti aku akan meberikan uang lebih untuk itu ne?” Mohonnya sembari mengeluarkan gaya imutnya dan membuat mereka tertawa.

“Ne, kami tidak keberatan sama sekali.”

“Kamsahamnida!” Mereka mempersilahkan Taeyeon masuk menuju dapurnya lalu mereka memberikan beberapa bahan-bahan yang akan di masaknya.

 

Saat jam istirahat Yoona yang berada di kelasnya langsung berlari ke toilet karena tidak tahan ingin membuang air kecil. Di sisi lain Taeyeon yang belum melihat Yoona di sekitar kantin sibuk mondar mandir. Tidak sadar semua murid yang mampir di sana juga memperhatikan penampilan Taeyeon dengan kagum. Taeyeon juga bisa mendengar celotehan mereka dengan jelas. Situasi ini sedikit tidak nyaman baginya hingga dia memutuskan untuk menyusul Yoona menuju kelasnya dan sesampainya di sana dia tidak melihatnya.

"Kemana dia?" Taeyeon pun mencoba mencarinya ke semua lokasi. Sementara itu setelah Yoona kembali dari toilet, di lorong sekolah sekelompok gadis tiba-tiba datang dan menghadang jalannya.

"Apa yang kalian inginkan?" Tanyanya datar.

“Kami sudah tidak tahan lagi Yoona eonnie. Kami ingin mengatakan bahwa kami sangat sangat sangat menyukaimu.” Yoona hanya menatap mereka dengan kasihan.

“WILL YOU BE MY GIRLFRIEND?” Teriak mereka serempak dengan menyodorkan setangkai bunga padanya.

"Oh please!" Yoona memukul dahinya dengan tidak percaya kemudian kembali menatap mereka yang terlihat sangat memohon.

“Bercanda di siang hari itu tidak lucu dan mianhae, aku menolak kalian!” Katanya dengan dingin dan mencoba pergi namun mereka menahannya kembali.

“Kau menolak kami? Bukan kah kau masih single? Setidaknya kau mau menerima salah satu dari kami Yoona eonnie, ayolah!” Yoona memutar bola matanya dan mulai merasa tidak nyaman dengan gangguan ini hingga dia mendengar derap langkah kaki seseorang mendekat ke arahnya.

Taeyeon! Apa yang dia lakukan di sini? Dia tidak kembali ke rumah?

Sebuah ide pun terlintas di kepalanya.

“Apa yang terjadi di sini?” Yoona menatapnya lalu merangkul tangannya dengan tiba-tiba.

“Yoona eonnie, siapa dia?”

"Menurut kalian? Jika aku mengatakan dia pacarku apa kalian akan berhenti menggangguku?”

Dek!

Taeyeon kau tidak salah dengar kan?

“Hahaha dia pacarmu? Kami tidak bodoh Yoona eonnie. Kau mengatakan itu karena kau mau melarikan diri dari kami bukan?” Yoona menatap Taeyeon seolah meminta tolong dan Taeyeon hanya mengangkat bahu karena tidak mengerti apa yang terjadi dengan mereka semua.

“Baiklah jika kalian tidak percaya.” Yoona mengejutkan Taeyeon dengan tangan kirinya yang menarik kasar lehernya dan mendaratkan ciuman manis di bibirnya.

IGE MWOYA?!

Mata Taeyeon seketika melebar, detak jantungnya seperti berhenti berdenyut.

Y-yoona menciumku? Kami berciuman? Tuhan, apa aku sedang bermimpi?

Perlahan Yoona menyimpan tangan kanannya di pinggang Taeyeon dan mulai melumat bibirnya dengan lembut. Detik itu juga tubuh Taeyeon menegang bukan main hingga dia menginginkan waktu berhenti dan membiarkan mereka terus seperti ini. Tapi sayangnya Yoona melepas ciuman manisnya.

“Sekarang kalian percaya? Aku miliknya dan mulai detik ini jangan ganggu aku lagi.” Yoona menarik tangannya lalu pergi meninggalkan mereka yang terdiam tanpa kata.

 

Setelah cukup jauh dari komplotan gadis itu Yoona mengentikan langkahnya di taman sekolah lalu menatap Taeyeon yang terlihat aneh.

“Gwenchana?”

“N-ne.” Yoona menarik napas.

“Minahae soal yang barusan dan jangan salah paham.”

“Aku mengerti kau melakukannya agar mereka tidak mengganggumu lagi.”

“Bagus jika kau mengerti. Ayo pergi ke kantin, aku lapar.” Yoona kembali menarik Taeyeon dengan sedikit kecanggungan dan berhenti di kantin favoritnya.

“Yoongie, aku sudah mempersiapkan beberapa hidangan untukmu, tunggu sebentar ya.” Taeyeon berlari kemudian kembali dengan membawa nampan besar yang berisi lima menu hidangan.

“Ini dia, aku memasaknya spesial untukmu.” Yoona megerutkan keningnya lalu menatap dua gadis pemilik kantin yang kemudian memberi respon jempol.

“Kau sengaja memasaknya untukku?” Taeyeon mengangguk lalu Yoona meraih sendok dan langsung melahap hidangannya satu persatu dengan cepat. Taeyeon hanya tertawa melihat cara makannya yang tidak sabaran lalu berjalan mengampiri Sulli dan Amber untuk membayar semuanya. Sementara dari belakang Yoona, sekelompok gadis yang mengganggunya tadi menatap dirinya dengan membicarakan yang mereka lihat beberapa waktu lalu. Menyadari kehadiran mereka Yoona mulai merasa terganggu sampai Taeyeon menyadarinya.

“Kalian semua, kemari.” Taeyeon melambaikan tangannya kemudian mereka berlarian menghampirinya.

"Ada apa?"

“Aku ingin tau nama kalian siapa?”

“Yeri imnida!”

“Seulgi imnida!”

“Irene imnida!”

“Wendy imnida!”

“Yeri, Seulgi, Irene dan Wendy. Kalian ingin jajanan gratis sepuanya?” Mereka mengangguk.

“Aku akan membiarkan kalian jajan sepuasnya asal dengan satu syarat!"

"Syarat apa?"

"Berhenti mengganggu pacarku dan bersikaplah normal layaknya senior dan junior. Aku tidak akan melarang kalian untuk menyukainya atau berdekatan dengannya asal kalian tidak membuat dirinya merasa terganggu. Deal?” Mereka tampak berpikir dan saling berbisik.

“Selama kami masih bisa melihatnya oke, deal!”

“Anak-anak pintar! Silahkan ambil apa pun yang kalian inginkan.” Mereka berlarian memesan banyak makanan kemudian Taeyeon menghampiri Yoona dengan tawa kemenangannya.

“Kau mahir dalam membujuk juga ternyata.”

“Membujuk gadis yang terlihat polos seperti mereka sangatlah mudah. Mulai sekarang mereka tidak akan membuatmu merasa tidak nyaman lagi, aku pastikan itu.”

“Hmm, gomawo. Sepulang sekolah nanti aku akan pergi belanja dan apa aku boleh meminta uangku?”

“Aku ikut dan aku yang mengatur uang belanjamu.” Yoona menggeretakan gigi.

“Baikah.” Yoona hanya pasrah.

“Habiskan makanmu ya, aku tidak akan pulang sebelum jam pelajaranmu berakhir.”

"Ne."

***

 

Dalam perjalan saat ini situasi di dalam mobil begitu canggung dan hening. Mengingat saat Yoona menciumnya Taeyeon tiba-tiba merasa gugup hingga dia mempererat cengkraman tangannya di gagang stir dan bingung harus berbicara apa dengan Yoona. Tidak lama dering telephone yang berasal dari ponsel Yoona mencairkan keheningannya.

“Yah Sooyoung, kemana saja kau? Pesan yang aku kirim tadi pagi tidak di balas?"

"Sekarang aku membalasnya dengan telephone. Mianhae karena aku baru membukanya. Dengar, sekarang aku, Yuri dan yang lainnya sibuk dengan pujaan hati kami dan tidak bisa menemaimu."

"Mwo? Mentang-mentang kalian sudah memiliki kekasih sekarang kalian membuangku huh?"

"Hahahaha makanya cepat cari pendamping. Jangan terlalu lama menyendiri nanti kau menjadi perawan tua."

"P-perawan tua katamu? I hate you. Silahkan saja urus percintaan kalian, bye!" Yoona menutup telephonnya. Taeyeon yang penasaran meliriknya dari kaca spion lalu melihat Yoona mendesah dengan raut wajah yang sangat kecewa.

“Apa teman-temanmu meledekmu karena kau masih sendiri?"

"Begitulah, mereka menyebalkan.”

"Jika kau berniat balas dendam kau bisa mengencaniku untuk memanas-manasi mereka." Godanya lalu mendapat tatapan silau tajam dari Yoona.

“Amit-amit!” Taeyeon hanya menahan tawanya. Sesampainya di tempat tujuan, Taeyeon memarkirkan mobil di tempat yang kosong lalu keluar dan membukakan pintu mobilnya untuk majikan cantiknya.

“Ayo pergi!”

"Sebentar ya, aku ingin membuar air kecil." Taeyeon mengunci pintunya lalu berlari mencari toilet di sekitar sana. Dengan berdecak Yoona hanya menunggunya dengan menyenderkan punggungnya ke mobil. Tidak jauh darinya dua orang yang menyeramkan tidak sengaja melihatnya sembari tersenyum jahat menatap mobil mewah yang di sandari Yoona itu. Dengan saling berbisik dan melihat situsi yang sepi dua orang itu buru-buru menghampiri Yoona dengan menodongkan pisau tajam.

"SERAHKAN KUNCI MOBILMU, CEPAT!"

"OMMO!"

 

TBC

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kidleader_tae #1
Chapter 21: YoonTae 😍😘
deer_yoongie_
#2
Chapter 22: Waahhhhh..... :'( dan cerita ini pun berakhir.. terima kasih author yang telah menemani jiwa yoontae saya selama beberapa waktu. Cerita author-nim bagaikan oase di tengah gurun... hehe Sekali lagi terima kasih. Akan tetap setia menanti update cerita yoontae yang sedang berjalan, atau pun yang baru *ngarep hihi
Yoongie02
#3
Chapter 22: Ommo udah ending aja T_T
Coba di akhir bad scenenya lanjut thor *otak mesum dasar haha..
Yoongie02
#4
Chapter 21: My favorite part pas Yoona narik cd Taeyeon pake giginya.. kebayang wajah menggodanya kaya apa haha
deer_yoongie_
#5
Chapter 21: Menunggu sesi kedua.. HAHAHA
yy_101
#6
Chapter 21: THATS SO HOOOOOTTT!!!!
Yoongie02
#7
Chapter 20: Chapter ni byk kissnya >_< Iya thor adegan itu dong haha
taetae_sone
#8
Chapter 20: Everytime kiss hoihoi dong thor *kabur :v
deer_yoongie_
#9
Chapter 20: yeeaayyy akhirnya... umm setelah yoona lulus........ lanjutkan dengan kehidupan mereka di rumah taeng, OK author-nim? hehehe woahhh terima kasih atas update-annya. author jjang!! :D