Cantik.

Hanya satu kata itu yang bisa Chansung deskripsikan saat melihatnya menari. Irama tubuhnya, matanya, bibirnya, senyumnya, bahkan suaranya. Chansung sungguh menyukai segala hal mengenainya.

Ia sungguh cantik.

Kalimat itu sungguh tidak bisa keluar dari kepalanya saat melihatnya tersenyum pada teman-temannya. Chansung ingin ia yang berada di posisi teman-temannya, atau paling tidak, Chansung lah yang tersenyum dan menegurnya terlebih dulu.

Seandainya Chansung bisa, sudah ia lakukan dari dulu saat pertama kali Chansung melihatnya sedang latihan menari sendirian di ruang tari sekolahnya. Salahkan sikap Chansung yang terlalu penakut dan terlalu tidak percaya diri untuk mendekatinya terlebih dulu. Tetapi Chansung juga tidak sepenuhnya setuju kalau itu salahnya. Siapa yang akan berani mendekati seorang Lee Junho, penari terkenal di sekolahnya jika Taecyeon (yang tampan dan mapan) sudah terlebih dulu menjadi kekasihnya?

Chansung hanyalah butiran debu. Itu gambaran yang pas untuk Chansung jika disandingkan dengan Junho. Chansung hanyalah pengagum rahasia Junho. Ya, pengagum rahasia penari itu. Jika orang-orang sering menyebutnya imut, bagi Chansung Junho lebih dari imut. Walapun Chansung sungguh dan sangat setuju kalau Junho adalah pria paling imut yang pernah ia temui.

Chansung ingat sekali saat melihat Junho tersenyum manis saat Taecyeon merangkulnya.

Ia benar-benar cantik.