Chap 1

Beautiful Dancer
Please Subscribe to read the full chapter

Present Day

Chansung sedang mengaduk-aduk minumannya dengan kesal. Sudah 1 jam ia duduk menyendiri di kafe itu. Sesekali ia melihat jam tangannya, berharap orang yang ditunggu segera menampakkan wajahnya. Menunggu sungguh membosankan, lebih membosankan daripada pergi menemani ummanya berbelanja berjam-jam lamanya karena ikut mengantri barang diskonan.

Chansung menghela napas panjang. Ia menunggu sedikit lebih lama lagi. Jika dalam waktu 10 menit ia belum datang juga, Chansung akan langsung pergi saja.

Kring.

Lonceng yang berada di pintu berbunyi, menandakan ada yang membuka pintu kafe itu. Chansung menoleh dan mendapati Wooyoung, teman masa kecilnya sedang melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.

“Oi Chansung-ah,”

Wooyoung tidak sendirian. Ia datang bersama Nickhun, teman semasa sekolahnya dulu. Mereka berdua segera menghampiri Chansung yang sedikit lega, akhirnya orang yang ditunggu datang juga.

“Di luar dingin sekali.” Kata Wooyoung sambil menggosok kedua tangannya.

“Kau menunggu lama Chansung-ah? Mianhae, Wooyoung lama sekali dandannya.” Keluh Nickhun sambil mengambil posisi duduk di depan Chansung, sementara Wooyoung duduk di sebelah Nickhun.

“Mwo? Ini kan karena kau yang menggunakan kamar mandi terlalu lama, Khun-ah. Kenapa buang air bisa selama itu?”

Wooyoung menatap sinis ke arah Nickhun. Sementara Chansung menatap mereka dengan pandangan yang tak dapat diartikan. Apa Khunyoung couple ini akan beradu mulut lagi? Kebiasaan yang tak pernah Chansung lewatkan dari dulu.

“Kenapa kalian lama sekali sih? Aku hampir mati kebosanan menunggu kalian di sini. Sendirian.” Chansung menekan kata terakhir di kalimatnya.

Nickhun tersenyum tak enak sementara Wooyoung tersenyum jahil.

“Ahhhh.. Itu kan salahmu kenapa sendirian hingga membuatmu bosan, Chansung-ah. Lebih baik kau cepat mencari pacar dan tidak akan menjadi obat nyamuk seperti ini kalau kita berkumpul bersama.”

Nickhun mengangguk-anggukan kepalanya pelan, ia setuju dengan pernyataan Wooyoung namun di sisi lain ia juga tak enak kalau perkataan Wooyoung itu akan menyinggung perasaan Chansung.

“Tapi tetap saja. Memangnya menunggu itu enak?”

“Aku ada kenalan baru, Chansung-ah. Ia sangat manis. Kalau kau mau aku bisa mengenalkannya padamu.” Tawar Wooyoung.

“Tidak usah, Wooyoungie.”

“Kau tinggal bilang saja kapan jadwal kosongmu. Aku akan mengatur jadwal bertemu untuk kalian berdua.” Wooyoung tetap kekeuh.

“Aish aku tidak mau Jang Wooyoung! Apa kau biro jodoh?”

“Chagiyaaaa.. hentikan.” Bisik Nickhun pelan.

“Waeeeee? Aku kan hanya mencoba untuk membantu mencari pendampingmu, Chansung-aaaaaaah.” Wooyoung merajuk.

“Tetapi aku sedang tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun, Wooyoung-ah.”

Wooyoun dan Nickhun menatap Chansung intens tanpa kedip.

“Ehem,” Chansung terbatuk kecil, “maksudku untuk saat ini.”

Terlihat pancar kelegaan dalam raut wajah Wooyoun dan Nickhun.

“Ku kira kau tidak akan menjalin hubungan dengan siapapun untuk selamanya.” Kata Wooyoung dan Nickhun mengangguk setuju.

Chansung sweatdrop. Ia hanyalah manusia biasa yang membutuhkan rasa kasih sayang dan cinta(ceileh). Tentu saja ia tak ingin selamanya hidup tanpa memiliki orang spesial dalam hidupnya. Chansung sungguh ingin tetapi untuk saat ini Chansung memilih fokus pada pekerjaannya dulu.

“Bagaimana pekerjaan kalian? Apakah baik-baik saja?” Tanya Chansung, mencari topik lain.

“Ya kami baik-baik saja. Minggu depan aku dengar akan ada dancing challenge di daerah Myeongdong. Kau ingin menonton bersama kami, Chansung-ah?” Ajak Nickhun.

“Hmm entahlah. Sepertinya aku akan sibuk minggu depan.” Jawab Chansung tak yakin.

“Kau kan sangat suka street dance, Chansung-ah. Ayolah, cuti dulu dari semua pekerjaan membosankanmu itu. Siapa tau kau akan melihat seseorang seperti Junho lagi.”

Wooyoung buru-buru menutup mulutnya begitu ia selesai berbicara. Ia melihat ke arah Chansung, menunggu respon yang akan keluar dari bibir tipis pemuda itu.

“Hhmm.. seperti Junho yang bagaimana maksudmu, Wooyoung-ah? Aku rasa tak akan ada orang yang seperti Junho kecuali Rain Bi yang wajahnya sedikit mirip itu.”

Wooyoung mengangguk mengerti.

“Ah baiklah. Kalau kau ingin ikut bersama kami, hubungi saja kami nanti.”

“Nde, aku akan memberi kalian kabar secepatnya begitu aku free.”

Kini Nickhun yang mengangguk mengerti.

“Ah ya, omong-omong bagaimana kabar Taecyeon, ya? Lama sekali aku tidak mendengar tentang dirinya sejak ia menikah.”

“Mollayo. Aku dan Wooyoung tidak tau bagaimana kabar Taecyeon yang sekarang.”

“Kau kan bersahabat baik dengan Taecyeon dulu semasa sekolah, Khun-ah?” Tanya Chansung tak percaya.

“You know, lost contact. Ia seakan menghilang begitu saja. Lagipula sejak aku dan Wooyoung memutuskan untuk pindah ke Busan, kami sudah kehilangan kontak dengan teman-teman yang lain juga, selain Taecyeon tentunya.”

“Tapi kalian malah sering menghubungiku.” Keluh Chansung.

“Haha. Tentu saja aku tak pernah melupakanmu, Chansung-ah. Aku bahkan masih menghafal nomor ponselmu.” Kata Wooyoung bangga.

Chansung tersenyum tipis. Sebenarnya Chansung tidak terlalu perduli mengenai kabar Taecyeon. Ia hanya ingin mendengar kabar mengenai seseorang yang dinikahi Taecyeon. Ya, orang yang Chansung cintai menikah dengan Taeceyeon. Junho dan Taeceyon memutuskan untuk langsung menikah begitu mereka lulus dari Sekolah Menengah Atas.

Sejak mereka menikah, mereka seakan menghil

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ovygaara
#1
Chapter 1: Euummm.... junho nikah sama taec ya? Eumm.. thor, ini gabakalan jd cerita kdrt kan thor? Yg junho disiksa sama taec? Aduuhhh.... jan sampe jd cerita kayak gitu thornimmm... buat taecho ga akur aja. Tp jan sampe ada pukul2an. Kesian juneo dimana2 disiksa mulu xD

Lanjut thornimmmm.... ^^
NAnuneo #2
Chapter 1: Eonn di smbun ya, aq suka klo taecho di antara cnn. Jngn kyk ff kmren yg g di lnjut