BAB 23
Spring in LondonBAB 23
Taksi yang ditumpangi Yunho berhenti di seberang gedung apartemen tua bertingkat dua di pinggiran kota Tokyo.
“Di sinikah tempatnya?” tanya Yunho kepada si sopir taksi dengan bahasa Jepang yang terdengar agak payah dan terpatah-patah. Tetpai setidaknya si sopir taksi mengerti dan ia mengangguk sebagai jawaban.
“Tunggu sebentar,” kata Yunho kepada si sopir. Lalu menggerakkan tangan untuk memperjelas maksudnya. “Tunggu sebentar di sini. Oke?”
Si sopir mengangguk-angguk dan memberi tanda oke dengan tangannya.
Yunho keluar dari taksi dan memandang berkeliling, sebelah tangannya terangkat ke mata untuk menahan sinar matahari. Daerah ini cukup sunyi, namun bukan sunyi yang menakutkan. Rasanya seperti sunyi yang menenangkan. Ia menunduk ke arah kertas lusuh di tangannya. Lusuh karena sudah sering dibuka untuk dibaca lalu dilipat kembali. Kalau alamat yang diberikan Chris memang benar, maka inilah gedung apartemen tempat tinggal Changmin. Dan yang harus Yunho lakukan sekarang adalah mencari apartemen bernomor 202 dan mengetuknya.
Yunho baru hendak menyeberangi jalan ketika sesuatu menangkap perhatiannya. Dari seberang jalan ia bisa melihat seorang pemuda keluar dari apartemen di lantai dua. Dan jantung Yunho seolah-olah berhenti berdetak sesaat ketika ia mengenali pemuda itu.
Changmin. Itu Changmin.
Mata Yunho tidak terlepas dari sosok Changmin yang sedang menuruni tangga batu di gedung apartemen itu. Yunho begitu terpaku sampai butuh beberapa detik baginya untuk menyadari bahwa ada seorang laki-laki yang menuruni tangga bersama Changmin.
Yunho menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas. Siapa laki-laki itu?
Apa hubungannya dengan Changmin? Apa...?
Namun pertanyaan berikutnya tidak sempat terpikirkan oleh Yunho karena pada saat itu Changmin dan laki-laki itu sudah tiba di lantai dasar dan Yunho bisa melihat Changmin sedang tersenyu
Comments