BAB 15

Spring in London
Please Subscribe to read the full chapter

BAB 15

 

Keesokan harinya ketika Changmin keluar dari kantor agennya, ia melihat Yunho sudah duduk menunggunya di atas sepda motor besar berwarna perak.  

Yunho tersenyum lebar sambil mengulurkan helm kepadanya. “Ini sepeda motor Jaewon Hyung. Dia meminjamkannya kepadaku hari ini. Ayo, naiklah.”  

Changmin menatap Yunho dan sepeda motor itu bergantian. “Hyung harus tahu bahwa ini pertama kalinya aku naik sepeda motor,” katanya ragu.  

Yunho mengenakan helmnya sendiri. “Benarkah? Kau sudah banyak mendapat pengalaman baru bersamaku, bukan?” tanya Yunho ringan. “Dan hari ini kita akan mencari pengalaman baru lagi. Ayo, naiklah. Kau percaya padaku, bukan?”  

Changmin menatapnya sesaat, lalu perlahan-lahan keraguan memudar dari matanya dan ia tersenyum. “Baiklah.”  

Seperti yang dijanjikan Yunho, Changmin mendapat berbagai pengalaman baru hari itu. Selama tiga tahun tinggal di London, hari itu Changmin naik sampan di Regent’s Park untuk pertama kalinya, menyaksikan pergantian pengawal kerajaan di Buckingham Palace untuk pertama kalinya, dan  naik London Eye untuk pertama kalinya. Lalu mereka makan dan berjalan-jalan di Leicester Square, daerah yang menjadi wilayah pejalan kaki dan pusat hiburan di West End tempat berbagai jenis seniman jalanan bersaing berebut perhatian.  

Waktu memang berlalu  dengan cepat ketika kau sedang bersenang-senang. Itulah yang dirasakan Changmin. Ia menyadari bahwa menghabiskan waktu bersama Yunho adalah saat-saat paling menyenangkan baginya.

Bersama Yunho, ia mendapati dirinya sering tertawa, selalu mengalami hal-hal baru yang menyenangkan, dan bisa berbicara bebas. Bersama Yunho, Changmin bisa menikmati semua hal yang tidak bisa dinikmatinya sebelum ini, melihat semua hal yang tidak akan bisa dirasakannya seumur hidupnya. Dan bersama Yunho, ia bisa melupakan masa lalu dan masa depan, walaupun hanya sejenak, dan hanya menikmati masa sekarang.  

Namun Changmin selalu tahu bahwa masa lalu akan kembali menghantuinya. Dan kali ini ia tidak akan bisa mengelak lagi.  

* * *  

Pertunjukan Julie sukses besar. Semua tiket terjual habis, semua kursi terisi dan respons penonton sangat bagus. Penampilan Julie sendiri sangat memukau. Changmin yakin temannya akan mendapat banyak tawaran bagus setelah pertunjukan ini.  

“Aku tidak pernah melihat Julie seperti itu. Dia benar-benar hebat, bukan?” kata Jaejong kepada Changmin di akhir pertunjukan.  

Ini adalah pertama kalinya Changmin bertemu lagi dengan Jaejong setelah Jaejong menjawab ponsel Yunho beberapa hari yang lalu. Jaejong sama sekali tidak mengungkit-ungkit kejadian itu, jadi Changmin juga tidak pernah bertanya. Jaejong masih bersikap ceria seperti biasa, dan masih berusaha mendekati Yunho setiap ada kesempatan.  

Untuk merayakan kesuksesan Julie, setelah pertunjukan berakhir Chris mengadakan pesta kejutan di restoran tempatnya bekerja. Dan berhubung yang mengadakan pesta adalah Christopher Scott, salah satu koki paling terkenal di Inggris, semua tamu yang hadir di pesta itu adalah orang-orang penting dalam dunia seni dan pertunjukan.  

Chris dan Julie adalah orang-orang yang tidak pernah merasa resah berada di tengah banyak orang, berlawanan dengan Changmin. Changmin tidak menyukai pesta. Bahkan bisa dibilang ia benci pesta. Tentu saja sebagai model ia harus menghadiri berbagai jenis pesta, baik pesta pribadi yang sopan maupun pesta yang berisik dan gila-gilaan. Namun Changmin tidak pernah tinggal lebih lama dari setengah jam di setiap pesta itu, karena pada setengah jam pertama semua orang masih bersikap sopan dan suasana pesta masih beradab. Tetapi segalanya akan berubah setelah orang-orang menegak minuman keras yang tak pernah berhenti disajikan. Dan Changmin selalu menghindari saat itu.   

Tetapi malam ini ia melanggar peraturannya sendiri. Ia sudah bertahan di pesta ini selama hampir dua jam, dan itu karena ia tidak ingin mengecewakan Julie. Julie adalah bintang pesta malam ini dan ia sangat gembira. Changmin tidak mungkin meninggalkan pesta yang diadakan untuk merayakan keberhasilan teman baiknya itu begitu saja. Kalau ia melakukannya, ia akan merasa seperti orang yang tidak berperasaan.  

Ia menoleh ke arah Yunho yang berdiri di sampingnya dan sedang berbicara dengan salah seorang tamu pesta. Changmin tidak meminta Yunho menemaninya, tetapi sepertinya Yunho menyadari kegelisahan Changmin di tengah-tengah orang banyak, karena laki-laki ini tidak pernah meninggalkan sisinya sepanjang malam itu.  

Changmin menarik napas dalam-dalam dan memandang berkeliling. Alunan musik dan suara orang-orang yang mengobrol mulai membuatnya pusing. Ia mulai merasa sesak napas. Ia harus pergi dari sini. Julie dan Chris pasti akan mengerti kalau Changmin pulang lebih dulu.  

“Ada apa?”  

Mendengar suara Yunho, Changmin menoleh dan memaksakan seulas senyum. “Tidak apa-apa. Aku hanya...” Changmin terlihat ragu. Ia memandang berkeliling lagi, dan kembali menatap Yunho. Hyung,  apakah menurutmu aku boleh pulang lebih dulu?”  

Yunho memiringkan kepala sedikit, masih tetap menatap Changmin. Lalu ia tersenyum ringan. “Tentu saja. Kita akan pamit pada Chris dan Julie, lalu aku akan mengantarmu pulang.”  

* * *  

Wajah Changmin terlihat agak pucat. Yunho tahu Changmin tidak nyaman berada di tengah-tengah pesta yang ramai seperti ini dan ia bisa merasakan ketegangan yang memancar dari diri pemuda itu. Ia tersenyum dan berkata, “Tentu saja. Kita akan pamit pada Chris dan Julie, lalu aku akan mengantarmu pulang.”  

Kelegaan pun terlihat jelas di wajah Changmin.   Ketika mereka hendak beranjak pergi, seseorang berseru memanggil Yunho. Yunho menoleh dan melihat seorang pria jangkung dalam balutan jas mahal sedang berjalan menerobos kerumunan ke arahnya. “Oh, Donghyun Hyung?” gumamnya pada diri sendiri, heran melihat salah seorang temannya dari Korea di sini.  

Changmin menyentuh lengannya dan berkata, “Biar aku saja yang pergi mencari Chris dan Julie.”  

Yunho mengangguk. “Baiklah. Aku akan menunggumu di sini.”  

Setelah melihat sosok Changmin menghilang di antara kerumunan orang-orang. Yunho kembali menoleh ke arah Park Donghyun yang menghampirinya sambil memegang segelas sampanye dan tersenyum lebar.  

“Hyung, apa kabar?” sapa Yunho ketika Park Donghyun sudah berdiri di hadapannya. “Ini benar-benar kejutan. Kapan Hyung di London?”  

Sebenarnya Yunho dan Park Donghyun tidak bisa disebut teman. Yunho hanya mengenalnya sebagai salah seorang teman dekat almarhum kakak laki-lakinya, Jung Seungho, dan orang yang dulu pernah berniat mendekati kakak perempuannya, Jung Boa.  

“Yunho, aku sudah mendengar bahwa kau ada di London, tapi aku sama sekali tidak menyangka bisa kebetulan bertemu denganmu di pesta ini,” kata Park Donghyun sambil tersenyum lebar dan menjabat tangan Yunho. Dari dekat wajahnya yang tampan terlihat agak merah. “Aku tiba di London tiga hari yang lalu. Urusan pekerjaan. Dan karena besok aku harus kembali ke Seoul, temanku mengajakku ke sini. Pesta yang hebat, bukan? Orang-orang terkenal, wanita-wanita dan pria-pria cantik. Ini baru namanya pesta.” Matanya dilayangkan ke seluruh ruangan dan senyumnya semakin lebar.  

Yunho tersenyum tipis tanpa berkomentar. Ternyata Park Donghyun masih sama seperti dulu. Diam-diam Yunho bersyukur Park Donghyun tidak berhasil menarik perhatian BoA bertahun-tahun yang lalu. Yunho tidak mau membayangkan kakak perempuannya menikah dengan pria seperti ini.  

Donghyun kembali menatap Yunho dan matanya berkilat-kilat penuh arti. “Ngomong-ngomong, kalau tidak salah tadi aku melihatmu berbicara dengan seorang pria cantik,” katanya. “Kalau tidak salah,  itu Shim Changmin, bukan? Model terkenal dari Jepang itu?”  

Mata Yunho agak menyipit. Ada sesuatu dalam nada suara Donghyun yang tidak disukainya. “Ya,” gumamnya datar, “itu memang dia.”  

Donghyun meneguk sampanyenya dan terkekeh. “Wah, tidak kuduga ternyata seleramu sama dengan kakakmu.”  

Yunho baru hendak membuka mulut untuk bertanya apa maksud Donghyun ketika seseorang menyentuh lengannya. Ia menoleh dan langsung bertatapan dengan Kim Jaejong.  

“Yunho, maaf, boleh bicara sebentar?” tanya Jaejong. Lalu ia menoleh ke arah Donghyun dan tersenyum manis. “Kuharap Anda tidak keberatan.”  

Sebelum Yunho menjawab, Donghyun sudah menyela cepat, “Tentu saja tidak. Tadi aku melihat seseorang yang kukenal di sana, jadi kurasa aku harus pergi dan berbicara dengannya.” Ia mengangkat bahu dan menyunggingkan senyum miring kepada Jaejong, lalu menatap Yunho. “Oke, Yunho, kita akan bicara lagi nanti.”  

* * *  

Di mana Julie dan Chris? Changmin tidak melihat mereka di mana-mana. Ia harus pulang sekarang dan ia harus memberitahu Chris ata

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
vitachami
#1
Chapter 25: Sorry crys, saya baru baca ceritanya..
Cerita ini benar2 bagus dan membuat saya berbunga2..
Walaupun ini remake dari novel, tapi klo di edot jadi homin rasanya lebih wow, terima kasih karena sudah mengupload dsini..
Semoga terus berkarya yaa n sukses buat kmu
Dilian
#2
Chapter 25: yeeeeeiii, gk bs berkata ap2, hnya makasih udah buat novel ilana tan jdi ff homin,
Dilian
#3
Chapter 19: selalu bagian ini jdi favku,aaaah, sekarang tmbah jdi fav ku krna homin...
Dilian
#4
Chapter 15: Baca novelny udah bertahun2 yg lalu, dan baca lagi tpi dg versi homin, ngerasa seneng aja,hahaha, aku suka bget ff ini d buat homin version, udah baca smpe chapter ini dan ttep gk bs ilangin rasa deg2an,sma puas ngebaca yunho sm changmin, rasanya mau meledak saking happy ny, hehe
Dilian
#5
Chapter 2: tanpa sengaja ketemu FF ini, dan berhubung udah pernah baca novel ny Ilana Tan ini, jdi ny tambah penasaran gimana novel ny d buat versi homin uggggh, gk bs berhenti senyum2 sendiri ngebayangi si changmin as naomi, hahaha bru baca satu chapter aja udah penasaran bgeeet, like it so far,
MaxRen13 #6
Chapter 25: Loading...

End??? Serius??? Gantung bgt kek pilem jpang
MaxRen13 #7
Chapter 24: Oh my! Scene tbc-nya sinetron abis T.T
Hhahahahahha
MaxRen13 #8
Chapter 23: Yaaa.. Yun lo cembukur ma kmbarannya changmin T. T
MaxRen13 #9
Chapter 22: Maaf aku bru smpet baca..
Aku lnjut..
Bigeast88 #10
Chapter 25: Thor, bakal ad side storynya gaa??? :'3 ya mungkin potosyutnya pake kostum pengantin *plak
Ato mungkin encehnya *ngarep *oy