First Time
The Adventure of LoveSeorang pria terlihat sibuk memasak seorang diri di dapur. Jay bagun pagi untuk memasak makanan bagi teman-temanya. Ia tinggal serumah dengan Jessica, Chanyeol, Baekhyun, dan sekarang ditambah Krystal.
Masakan Jay hampir 90% selesai. Ia tinggal menggoreng telur ceplok setengah matang kesukaan Jessica. Saat Jay tengah menggoreng telurnya, tiba-tiba ada seseorang yang datang dan memeluknya dari belakang.
"Heemm... Lapar."
"Tinggal telurmu ini, sabar ya." Jay masih sibuk dengan wajannya dan membiarkan Jessica bergelayut manja dipunggungnya.
Setelah selesai dengan telurnya, Jay memutar tubuhnya untuk melihat Jessica yang sedang tersenyum itu.
"Calon suami idaman." Jessica mencubit pipi Jay.
"Memangnya aku mau nikah sama kamu?" Jessica nyinyir mendengar ejekan Jay.
"Sudah sana mandi. Kita makan sama-sama, aku mau naruh ini di meja." Jessica mengangguk dan pergi untuk mandi setelah memberikan morning kiss yang singkat pada Jay.
Krystal menggeliat di atas tempat tidurnya. Ia mendengar sayup-sayup suara seseorang yang sedang berteriak memanggil namanya.
"Krystal bangun, ayo makan." dengan sangat terpaksa akhirnya Krystal membuka kedua matanya yang masih menempel dengan lekat itu, efek dari alkohol yang semalam ia minum.
Krystal melihat Jessica yang sedang menggoyang tubuh memanggil namanya.
"Hadduuhh... Makanya jangan kebanyakan minum." Jessica memandang lucu pada Krystal karena tampilannya sekarang sangat semrawut.
Setelah selesai membersihkan dirinya Krystal pun ikut makan di ruang tamu milik Jessica itu. Krystal menunduk memberikan salam selamat pagi kepada empat orang yang sedang sarapan di meja makan ala lesehan itu.
Semua orang menyapa Krystal dengan ramah, kecuali Jay. Ia sibuk dengan makanannya tanpa menatap Krystal.
"Kemarilah, duduk disini." Baekhyun menarik Krystal duduk disampingnya.
"Beb, makan yang banyak." Chanyeol meletekkan potongan daging diatas nasi Baekhyun, sedangkan Baekhyun melirik kesal pada Chanyeol.
"Jangan manggil aku gitu." ketus Baekhyun dengan lenjehnya dan Krystal tertawa geli.
"Hari pertama tinggal di rumah orang bukannya bangun pagi malah bangun paling telat." Krystal yang mengerti sindiran Jay kini kehilangan senyumannya tadi.
Jessica yang sadar akan suasana canggung yang terjadi saat itu pun mulai mengeluarkan virus cerianya.
"Haha... Wajar lah Yang, Krystal semalam minum banyak. Lihat aja si Baekie, dia masih awut-awutan tuh." tunjuk Jessica membuat Baekhyun sedikit meringis kesal.
"Aku begini kan gara-gara Eonni." bela Baekhyun.
"Ehm, maaf jika aku sudah membuatmu tidak nyaman.~ Aku minta maaf pada kalian atas kesan pertamaku yang buruk ini." Krystal menundukkan kepalanya meminta maaf kepada semua.
Jessica, Baekhyun, dan Chanyeol menerima permintaan maaf Krystal dan mengatakan padanya untuk tidak ambil pusing. Dan seperti sebelumnya, Jay tidak memberikan respon pada Krystal.
Melihat hal itu Jessica menyenggol lengan Jay yang masih sibuk makan.
"Apa?!" ketus Jay, dan Jessica menghela nafas panjang melihat sikap kekanak-kanakan Jay itu.
"Habis makan mau ikut aku gak Krys?" Sica mengalihkan pandangannya pada Krystal yang duduk didepannya.
"Kemana?"
"Ketemu bayi-bayiku." Sica tersenyum manis sedangkan Krystal melongo.
"Wait. What??!! Bayi??" teriak Krystal dalan hati dengan pikiran yang tidak-tidak.
Selesai makan Baekhyun dan Chanyeol mengangkut box-box buah dari gudang keatas truck untuk didistribusikan ke berbagai toko buah dengan bantuan beberapa pekerja lainnya.
Sementara Sica, Jay, dan Krystal pergi ke sebuah tempat untuk menemui bayi-bayi kesayangan Sica.
Setelah berjalan beberapa menit dari gudang buah Jessica, Krystal dan lainnya sampai disebuah rumah kecil yang menyimpan beberapa perabotan berkebun. Seperti tracktor, pacul, gerobak dorong, tumpukan karung pupuk, caping, sepatu boots, dll. Krystal memakai sepatu boots, sarung tangan dan sesuatu seperti untuk melindungi lengannya.
"Kenapa kita pakai ini?"
"Bukankah kau bilang ingin tahu bagaimana bayi-bayiku bisa tumbuh besar dan enak? Sekarang kita ketemu mereka dulu. Haha" Jessica memimpin jalan menuju kebun buahnya sementara Krystal dibelakang diikuti oleh Jay yang masih sibuk memakai sepatu bootsnya.
"Heh kau, anak kota!" Krystal dan Jessica menoleh kebelakang.
"Pakai caping ini." Jay memakaikan caping tersebut dengan sembarangan dikepala Krystal.
Jessica tersenyum saat Jay mendekatinya.
"Haha. Iya, aku lupa. Kau harus pakai itu, kalau tidak nanti kulitmu terbakar." Krystal hanya mengangguk mendengar penjelasan Sica.
Dibelakang rumah kecil tersebut ternyata terdapat sebuah kebuh jeruk yang sangat luas, Krystal takjub melihat banyaknya pohon dengan buah orange yang menggantung disetiap rantingnya. Ini adalah pertama kalinya ia melihat buah yang masih melekat dipohonnya, karena biasanya Krystal hanya melihat buah yang sudah dikemas dan dipajang di swalayan.
"Ini semua punyamu?" suara Krystal terdengar heboh.
"Di kebun ini cuman ada jeruk, kalau kebun apelnya ada disana." tunjuk Sica pada bukit yang ada didepan mereka.
"Ada yang lain lagi? Kenapa tidak dijadikan satu?"
"Kalau ditanam disini hasilnya kurang baik. Lagi pula pula lahan disini tidak cukup besar, jadi aku bedakan saja."
Krystal melongo, kebun sebesar ini dia bilang tidak cukup besar.
"Tak perlu dijelaskan, dia gak bakalan paham." sahut Jay yang sibuk menyiram pohon jeruk didepannya.
Ingin rasanya Krystal mencabik-cabik mulut kasar pria itu, tapi sayang karena disana sedang ada Jessica jadi dia hanya bisa mengendus kesal.
"Haha... Maafkan dia ya, orangnya memang nyablak."
Sica dan Krystal berjalan berdua meninggalkan Jay yang sibuk menyiram pohon jeruk di kebun itu. Mereka memotong beberapa ranting yang patah dan mengambil beberapa buah jeruk yang sudah siap untuk dipanen.
"Kenapa kau memilih berkebun? Bukankah kebanyakan wanita menghindari pekerjaaan diluar ruangan seperti ini?"
"Ini sangat menyenangkan, lagi pula aku bisa membantu warga sekitar, mereka bisa punya pekerjaan dengan membantu di perkebunan ini." Krystal merasa takjub dengan kemurahan hati Sica. Disisi lain Krystal juga penasaran dengan karakter wanita disampingnya saat ini.
"Sejak kapan kalian saling mengenal?" Sica mengernyitkan dahinya tentang siapa yang Krystal maksud.
"Jay?! S-sejak kami kuliah." jawab Sica ragu.
"Kuliah?? Memangnya kalian kuliah dimana?" Kystal menangkap kebohongan dalam ucapan Jessica. Belum sempat Sica menjawab seorang pria cukup umur mendatangi mereka.
"Nona!! Gawat!!" Pria itu menjelaskan jika beberapa pohon di sisi barat kebun mereka mengalami gagal panen. Buahnya banyak yang berukuran kec
Comments