Movie
The Adventure of LovePagi itu Krystal membuka mata dari tidurnya di meja makan Amber dengan perasaan kesal. Kepalanya terasa pusing dan berat.
"Sial.! Mimpi itu lagi." gerutu Krystal saat mencoba mengangkat kepalanya.
Selama dua bulan terakhir Krystal sering bermimpi hal yang sama. Yaitu Amber yang selalu mengetuk pintu, seakan menunggu kedatangan Krystal yang akan membukakan pintu untuknya.
"Kalau pulang mbok ya beneran. Jangan cuma lewat mimpi. Dasar tukang PHP.!!" kesal Krystal kemudian berdiri dari duduknya dan bergegas ke kamar mandi untuk berangkat kerja.
Setelah semua siap Krystal mulai menyetir mobilnya menuju kantor dengan perasaan malas. Sesaat setelah Krystal masuk kedalam ruang kerja, ia mendengar ada seseorang yang mengetuk pintunya tersebut.
"Ada apa?" sapa Krystal pada seorang pria muda yang masuk ke dalam ruangannya itu.
"Direktur minta laporan bulan kemarin."
Krystal menyerahkan sebuah map berisi beberapa kertas yang pria itu maksud.
"Ehm... Krys."
"Hemm?"
"Nanti siang maukah kau makan bersamaku?" ucap pria itu ragu.
"Maaf Minho, aku sudah janji dengan Sulli." Minho mengangguk dengan perasaan kecewa setelah mendengar jawaban Krystal. Seperti biasa ia pun keluar dari ruangan itu dengan hasil yang sama.
Sejak dulu Minho Choi, teman kerja Krystal sering sekali mencoba untuk mendapatkan hati Krystal. Namun, akhir-akhir ini serangan Minho memiliki frekuensi yang lebih dibanding dulu sebelum Amber menghilang di antah-berantah.
"Yahhh... Lihatlah tuh, dia tak pernah sedetik pun mengalihkan pandangannya darimu." goda Sulli melihat Minho yang curi-curi pandang pada Krystal.
"Apaan sih Ssul." kesal Krystal pada sahabatnya itu, sedangkan Sulli hanya tertawa geli.
"Oh iya, besok kau ulang tahun kan? Jadi, makan dimana kita nanti malam?" pekik Sulli antusias namun berbeda dengan Krystal.
"Aku mau di rumah saja. Males juga keluar." jawaban malas Krystal menurunkan mood Sulli.
"Sampai kapan kau akan seperti ini? Kau tahu, kau itu seperti orang yang jiwanya dicuri sama kapten The Flying Dutchman."
"Kebanyakan nonton Spongebob kamu." ejek Krystal membuat Sulli tak terima.
"Masih banyakan juga pacarmu si Amber itu. Dia bahkan menonton semu..." Sulli membungkam mulutnya sendiri karena keceplosan membahas Amber di depan Keystal, dan itu berhasil membuat ekspresi Krystal berubah drastis.
"Krys, maaf. Bukan maksu..."
"Kenapa minta maaf? Itu benar, dia maniak kartun dan Anime." Krystal memotong kalimat Sulli, dan berusaha menyembunyikan perasaannya.
Mereka berdua pun melanjutkan makan siang mereka dengan perasaan canggung, terlebih Sulli yang merasa tak enak pada Krystal.
Hari itu Krystal harus pulang malam karena banyaknya pekerjaan yang belum terselesaikan. Sekitar jam 8 malam Krystal melajukan mobilnya dengan santai menuju rumah. Ia memarkirkan mobil SUV nya saat melihat sebuah toko roti di pinggir jalan.
Krystal melihat satu persatu cake indah yang di pajang oleh petugas di almari kaca toko.
"Bungkuskan yang ini ya." tunjuk Krystal pada cake berukuran sedang dengan berbagai hiasan buah diatasnya.
Bukannya pulang Krystal malah mengarahkan mobilnya menuju rumah Amber lagi. Ia meletakkan berbagai belanjaan yang baru saja ia beli di atas meja makan. Ia kemudian melangkah menuju kamar Amber untuk mandi dan ganti baju dengan pakaian yang nyaman. Setelah Miyoung, Ibu Amber kembali ke Mokpo Krystal sering sekali menginap di rumah Amber sehingga ada beberapa pakaiannya disana. Mulai dari pakaian kerja hingga santai.
Sekitar pukul setengah dua belas malam Krystal duduk seorang diri di depan meja ruang tamu ditemani dengan cake dan beberapa minuman. Krystal meletakkan beberapa lilin pada cake itu seorang diri. Sesaat kemudian ia menyalakan lilin itu dan meniupnya.
"Selamat ulang tahun Krystal Jung." lirih Krystal lesu setelah meniup lilin tersebut dan menghela nafasnya panjang.
"Hah... Sepi." gerutu Krystal melihat keseliling.
Karena bosan Krystal pun memutuskan untuk berkeliling rumah. Tanpa sengaja ia melihat sebuah kotak besi berukuran cukup besar di samping lemari buku Amber.
"Eh... Ada paswordnya." Krystal melihat kunci elektronik yang ada dibagian depan kotak tersebut. Karena penasaran ia mencoba membukanya menggunakan tanggal lahir Amber.
"Kenapa tidak bisa?" kesal Krystal. Ia pun mencobanya lagi dengan menggunakan tanggal lahir sang Ibu dan semua nomor yang mungkin saja Amber gunakam sebagai pasword. Namun hasilnya nihil.
"Tidak mungkin. Masa iya pake punyaku?" lirih Krystal ragu. Ia pun kembali memencet tombol itu.
"1024, enter." lirih Krystal saat memencet tombol tersebut dan berhasil. Entah kenapa Krystal tersipu malu saat tahu bahwa Amber menggunakan tanggal lahirnya sebagai pasword berangkasnya.
Krystal membuka brangkas itu dan menemukan tumpukan keping dvd. Krystal yang merasa aneh dan penasaran dengan isinya pun mengambil dvd dengan tulisan '1' itu dan mulai menyetelnya.
"Test... Satu dua tiga..!" Krystal mendengar suara Amber namun ia tak nampak dalam video itu. Ia hanya melihat sebuah pemandangan berupa background ruang tamu di rumah yang sedang ia tempati sekarang. Perlahan Amber masuk ke dalam video dan mulai mengeluarkan suaranya lagi.
"Hemm... Pertama, maaf karena aku bukanlah tipe pacar yang bisa menemanimu sepanjang waktu karena pekerjaanku ini. Kedua, minta
Comments