First Secret

Our Little Secret

"Hai, Pagi"
"Pagi"

Diam. Sunyi.
Kadang aku merutuki diriku sendiri kenapa aku tidak bisa memulai percakapan dengannya
Selalu dia yang menyapaku dan aku yang menjawab seadanya
Bukannya aku jutek
Aku malu, suaraku selalu tercekat ditenggorokan enggan untuk keluar saat bertatapan dengannya
Aku merasa iri dengan para perempuan itu
Mereka bisa tertawa lepas dengannya
Bercengkrama sepanjang hari dengannya
Bahkan memegang pipinya yang chubby itu ><

Bahkan sebenarnya diriku yang pemalas ini hanya berangkat pagi untuk bertemu dengannya lebih pagi
Menikmati momen sapa-menyapa yang sudah menjadi rutinitas pagiku
Lalu menikmati sunyinya kelas hingga ketua kelas-si kutu buku datang

Huh dasar
Kenapa hati ini selalu tidak kuat berhadapan dengannya

" Haknyeon aa"
Suara itu lagi, ada ya orang yang membawa autotune kemana-mana
" Eoh Arin-ah?  Ada apa?"
" Kamu mau jalan-jalan ngga? Sama anak-anak lainnya" 
Ya tentu saja maksudnya teman-teman satu geng nya yang selalu membawa autotune itu
" Kapan memangnya? "
" Nanti sepulang sekolah! "
" Wah maaf ya aku sudah ada janji nanti "
Kulihat Haknyeon mem-pout-kan bibirnya, yatuhan, kuatkan hambamu ini, Hamba sudah tidak kuat ><
" Yaudah nggak apa kook, yaampun lucu banget kamu "
Lagi-lagi perempuan itu mencubit pipinya, aku tidak suka, aku tidak pernah suka melihatnya, tapi bagaimana lagi
Aku bukan siapa-siapanya

*Kriiing*
" Seungwoo oppa! Oppa di mana sih kok lama banget"
" Maaf ya dongsaeng ku sayang, rapatnya telat mulai, kamu tunggu dulu ya di sekolah, 20 menitan "
" Yaampun oppa! Oppa kan sudah jan-"
*tuut*
Yatuhan cobaan apa lagi, terjebak di depan pintu gerbang pastinya bukan hal favoritku
Sendirian seperti anak hilang -rasanya seperti mau mati saja
" Eh Shin Yumi? "
Joo Haknyeon! 
Dia duduk diatas sepeda hitamnya,menatapku. Ya tuhan bagaimana bisa seseorang  terlihat begitu menawan dengan hanya menatap seperti itu.
" Biasanya kau sangat rajin pulang, kenapa masih di sini?"
Oke aku tarik kata bukan favoritku tadi
" Ya begitulah hehe " oh tidak. JAWABAN MACAM APA ITU SHIN YUMI! 
" Ya begitulah bagaimana maksudmu? "
" Eh ya aku.. Eh kakakku telat menjemputku jadi ya seperti ini"
" Oh begitu, eumm ayo masuk, aku sedang tidak buru-buru jadi aku bisa menemanimu sampai kakakkmu datang "
Oh tidak,  aku tidak siap aku bisa mati gaya, tidak tidak tidak
" Tidak apa Haknyeon-a kamu pulang dulu saja, aku akan menunggu di sini tidak apa "
" Dan mati kedinginan? Oh tidak, temanku tidak boleh kedinginan setidaknya tidak boleh sendirian "
Jika kamu tau haknyeon-a aku harap aku bisa jadi lebih dari sekedar temanmu
Tiba-tiba ia menarik tanganku. Iya. Seorang JOO HAKNYEON memegang tanganku, baiklah aku akan mengikutinya saja.

" Kau tau, jam segini di sini WiFinya cepat loh! Tapi jangan beritau orang lain, ini rahasia kita berdua "
Aku hanya tersenyum menanggapinya, sungguh dia lucu sekali
Tiba-tiba aku teringat sesuatu
" Eh Haknyeon-a bukannya kamu ada janji hari ini?  "
" Hah? Siapa yang bilang "
" Kan kamu sendiri yang bilang"
" Kapan? "
" Tadi saat bersama Arin "
" Oh kamu mendengarnya ya, aku tidak suka jalan bersamanya, dia selalu mementingkan dirinya sendiri tidak pernah mendengarkan pendapatku "
" Seperti? "
" Dia selalu memesan jjampong padahal aku suka jajangmyeon "
Sontak aku tertawa
" Jangan tertawa seperti itu, nanti kamu diusir sama pak satpam, dikira hantu "
Sungguh aku tidak tau Haknyeon yang sempurna memiliki sifat seperti ini
" Aku kira ini serius "
" Hei makanan itu hal yang serius! Kamu bisa mati tanpa makanan "
" Oke oke, iya aku setuju "
" Lebih parahnya, dia bilang kalau dia membenci babi, katanya mereka jorok! "
" Lantas kenapa? Kan bukan hanya dia yang tidak suka babi "
" Kamu juga tidak suka babi? "
" Oh jangan samakan aku dengan tuan putri itu! Babi itu sangat imut bagiku, semakin gembul semakin lucu "
" Oh syukurlah! Kalau si tuan putri mau menyukaiku, dia harus menyukai babi! "
" Kenapa begitu? "
" Karena cinta pertamaku itu babi! "
Aku langsung tertawa lagi, aku membayangkan joo haknyeon kecil berciuman dengan seekor babi montok seperti di film-film india
" Ayolaah, jangan bercanda ! Tadi aku sudah sangat penasaran Haknyeon-a "
" Habis setiap aku melihatmu, kamu selalu memasang wajah serius dan kaku, sangat menyeramkan aku kan jadi takut, Jadinya aku ingin melihatmu tertawa "
Deg. Ternyata seperti itu haknyeon memandangku selama ini
" Maaf ya "
" Eh aku salah bicara ya, maaf "
Aku hanya tersenyum simpul padanya

*Kriing*
Akhirnya kakak menyebalkanku menelfon juga
" Apa? "
" Eh kok sewot sih, aku sudah di depan, cepat keluar "
" Iya "

" Aku sudah dijemput, pulanglah "
" Kau masih marah? "
" Tidak apa, pulanglah "
" Aku antar sampai gerbang "
" Oke "

Aku benci ini, bertemu dengan suasana sepi ini. Kita hanya berjalan beriringan tanpa bicara, entah rasanya gerbang terasa jauh. Aku tidak boleh seperti ini, Haknyeon sudah berbicara kepadaku duluan, aku juga harus bisa berbicara kepadanya duluan
" Hak- "
" Kau ta-"
" Kau duluan saja, apa yang akan aku katakan tidak penting kok "
" Baiklah, kau tau Yumi-a , kenapa aku suka babi "
" Heum? Kenapa memangnya? "
" Sebenarnya keluargaku punya peternakan babi di Jeju-do bahkan sebelum aku lahir, secara teknis aku tumbuh bersama babi, jadi aku merasa seperti mempunyai keberuntungan dengan babi "
" Lalu? "
" Kau tau Yumi-a, hanya Jihoon yang tau tentang hal ini "
" Jihoon sahabatmu? "
" Iya, dan kamu tau Yumi-a, aku hanya ingin menceritakan ini kepada orang yang dekat denganku "
" Eh?, kamu ingin-"
" Aku ingin bisa dekat denganmu Yumi-a, maaf kalau leluconku tadi terlalu berlebihan. Sampai jumpa besok. Oh ya, ini rahasia "
Aku diam membeku. Jantungku berdebar kencang seperti akan meledak. Jadi, selama ini-
*TIIIIIN*
Oh, tentu saja, aku melupakan kakak menyebalkanku ini. Segera aku masuk ke dalam mobil dan menutup pintu kencang-kencang
" HEI SHIN YUMI! KAU APAKAN BELAHAN JIWA KU INI "
Aku terlalu malas untuk menjawab, si menyebalkan ini sudah merusak momen indahku
" Sudah jalan saja "

Author POV
Sesampainya di rumah, Shin Yumi langsung masuk ke kamar dan merebahkan badannya. Pikirannya masih melayang tentang kejadian yang menimpanya beberapa jam yang lalu.
Tiba-tiba hand phone nya berdering
*KRIING*
" Halo? "
" Selamat malam Yumi-a "
" Ini sia-"
" Joo Haknyeon "
" ... "
" Yumi-a, kamu masih marah? "
" Tidak kok, aku cuman ngga nyangka aja "
" Maaf, aku pasti terdengar seperti orang aneh tadi "
" Tidak kok, tidak, aku senang kamu ingin jadi temanku, hehe "
" Besok ada acara sepulang sekolah ? "
" Tidak ada "
" Besok temani bisa temani aku? Aku ingin membeli hadiah untuk adikku, tapi yah aku tidak tahu selera perempuan "
" Adik? Kamu punya adik? Baiklah tentu saja "
" Terimakasih Yumi-a , selamat malam "
" Malam Haknyeon-a "

Yumi sangat senang, kepalanya diisi dengan khayalan tentang apa yang dia dan Joo Haknyeon akan lakukan esok hari. Sampai-sampai ia baru bisa tidur pada tengah malam.

Shin Yumi POV

" Yumi-a, ayo berangkat sekarang "
Eh Joo Haknyeon? Pelajaran kan belum dimulai
" Haknyeon-a, kan kita belum pulang sekolah "
" Bagiku lebih menyenangkan jalan-jalan denganmu dari pada mendengarkan Pak Kim berbicara di depan dengan bahasa alien, rasanya mau mati saja "
Yaampun apa yang kamu lakukan Joo Haknyeon! Tidak bisakah kamu memberi jantungku ini istirahat. Sepertinya hari ini hari keberuntunganku. Tubuhku terasa seperti diguncang-guncang. Semakin lama semakin terasa, eh kok rasanya aneh.

" SHIN YUMIII SEKARANG SUDAH JAM 7 KURANG 15 , KAU MAU MASUK JAM BERAPA "
" APAA!? KENAPA TIDAK MEMBANGUNKANKU DARI TADI? KAKAK SIALAN "
" AKU KIRA INI HARI MINGGU, AKU JUGA TELAT BODOH, BIASANYA KAN KAMU YANG MEMBANGUNKANKU "

Aku langsung bangkit dan mandi secepat kilat, masa bodoh, aku tidak pernah telat sebelumnya. Setelah mandi aku langsung masuk mobil dan menutupnya kencang kencang (lagi) .
" BERHENTI MENYAKITI BELAHAN JIWAKU "
" SUDAH CEPAT NGEBUT YATUHAN AKU CAPEK BERTERIAK "
kakakku yang ku sayangipun langsung menginjak gas dan ngebut sekuat tenaga
 7 menit biasanya 15 menit  kemudian aku sudah sampai di depan sekolah ku
Dan naasnya
Gerbang
Sudah
Ditutup
Yatuhan harusnya ini menjadi hari bahagiaku. Akupun langsung menuju pos satpam
" Pak, tolong bukakan gerbang "
" Eh Shin Yumi? Biasanya kamu datang pagi sekali, tadi saya kira kamu sakit nak "
" Tadi ada sedikit masalah pak hehe, tolong bukakan gerbang ya pak "
" Yasudahlah, kamu toh baru telat sekali ini, saya bukakan "
" Yess terimakasih banyak paaak "

Aku langsung berlali menuju kelasku. Oh aku sangat membenci tangga-tangga ini. Akhirnya sampai di depan kelas, dan aku baru ingat, sekarang pelajaran Pak Kim ! Mampus.
Segera aku mengetuk pintu
*toktoktok*
" Masuk " Suara Pak Kim sudah membuatku merinding
" Permisi Pak, maaf saya telat "
" Shin Yumi? Saya kira anda sakit. Saya kecewa, bagaimana bisa anda telat? "
" Maaf Pak, saya tidak akan mengulanginya lagi "
" Hmm, mengapa anda telat? Jika alasannya dapat diterima akan saya maafkan karena baru sekali ini anda telat di pelajaran saya. Jika tidak dapat saya terima, silahkan keluar, saya anggap anda sudah mengerti dan tidak membutuhkan materi dari saya "
Mampus kau Shin Yumi. Kau harus jujur atau bohong?
" Maaf pak, ini kesalahan saya, namun saya masih membutuhkan bimbingan dari anda " Pintar sekali jawabanku
" Memang apa kesalahan anda sampai telat 25 menit " Yalord, ngotot banget sih
" Saya, kesiangan pak "
Sontak anak sekelas tertawa, aku malu sekali rasanya ingin kabur dari kelas saja.
" DIAM " anak-anak langsung terdiam
" Saya kecewa Shin Yumi, silahkan keluar dari kelas saya " suasana berubah sunyi. Aku sangat malu. Rasanya ingin menangis.
Tiba-tiba dari ujung mataku aku melihat seseorang berdiri.
Joo Haknyeon
" Maaf pak, menurut saya Shin Yumi seharusnya mengikuti pelajaran bapak, ini kali pertama dia telat pak, dan dia memilih untuk mengakuinya dari pada berbohong saat kebanyakan siswa akan memilih untuk berbohong. Dia juga sudah meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Jadi saya mohon biarkan dia mengikuti pelajaran bapak "
" Masih kecil sudak sok jagoan kamu. Kalau begitu anak lain akan leluasa telat di pelajaran saya. Ini bisa menjadi pelajaran untuk anak lain agar tidak telat. Tapu karena kamu sudah membantah saya, silahkan temani nona Shin diluar. "
Oh tidak ini semua karena aku
" Baik pak " 
" Pak Kim, hanya saya yang telat, silahkan hukum saya, Haknyeon hanya mencoba membantu "
Tapi haknyeon sudah berjalan kearahku sambil membawa tasnya
" Lihatlah temanmu itu yang ingin saya untuk menghukumnya, dia sudah siap keluar tanpa membela dirinya. Ini bukan salah saya. "
Joo Hanyeon langsung mencengkram tanganku dan berbisik ke arahku
" Ayo "

 

//

Jadi ini Chapter pertamanya hehehe

Gimana? Kepanjangan? Kependekan? Please comment guys 😊😊

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Kamilaa #1
Chapter 1: Akhirnya, Haknyeon <3