#2: Not To Share

GOT7 JB: Boyfriend Oneshot Collection (Bahasa)
Please Subscribe to read the full chapter

Title                : Not to Share

Cast                : GOT7 JB (feat. BTS V)

Genre             : Fluff

Rate                : T

Length            :  words

Summary       : When he sees you with your boy-friend

            Aku mengeratkan coat yang menjadi lapisan terluar dari busanaku saat ini, berharap tubuhku bisa sedikit lebih hangat. Di dalam hati aku mengumpat karena tidak memakai tambahan baju hangat ketika ramalan cuaca mengatakan bahwa suhu Kota Seoul akan berada di bawah 0 derajat hari. Alhasil, aku hanya bisa mengandalkan coat yang—untungnya—cukup untuk melapisi tubuhku dari pundak hingga lutut

            dan mengandalkan suhu tubuh orang yang kini berjalan di sampingku.

            Dengan niat untuk membelikanku beanie baru—setelah beanie kesayanganku ‘melar’ karena dipakai bergantian oleh para magnae line ketika melakukan V App, kami memutuskan untuk pergi ke kawasan Myeongdong. Aku sebenarnya bukan pihak yang mengusulkan untuk datang kesini, mengingat ini merupakan daerah yang cukup ramai, dan—tentu saja—banyak orang yang mengunjungi tempat sehingga tidak menutup kemungkinan akan banyak yang mengenalinya. Tapi ia tetap bersikukuh mengusulkan tempat ini dengan berkeyakinan bahwa

            “penggemarku tidak akan macam-macam. Percayalah, kita akan baik-baik saja walaupun ada yang mengenal kita.”

            “Kedinginan?” tanyanya ketika kami masih berjalan beberapa meter dari pintu masuk. Aku menolehkan kepalaku kearahnya dan tersenyum canggung. Masker yang menutupi sebagian wajahnya membuatku hanya bisa terfokus pada kedua matanya—dan itu membuatku kembali menolehkan wajahku kedepan sebelum wajahku memanas tak karuan hanya karena kedua matanya yang meyiratkan kecemasan ketika menatapku.

            Ia pun mendekat, menyiasati situasi dan kondisi yang tidak tepat bagi kami untuk sekedar berpegangan tangan. Untunglah, siasatnya berhasil karena kini aku mulai dapat sedikit merasakan kehangatan dari suhu tubuhnya yang—anehnya—bisa selalu lebih hangat dari tubuhku. Kemudian ia memberi tanda untuk berjalan sedikit lebih cepat agar kami bisa segera sampai di gedung salah satu Departement Store yang terdekat dengan posisi kami saat itu—yang sudah pasti menggunakan mesin penghangat di dalamnya.

            Kami pun sampai ke dalam gedung dan aku segera bernapas lega sambil memeluk diri ketika kehangatan menyambutku. Aku terlambat untuk menyadari bahwa ia sedang memperhatikanku dengan—aku yakin—senyuman di balik maskernya.

            “Apa?” tanyaku cepat ketika ia menyadarinya.

            “Kau seperti anak kucing yang habis dimandikan lalu disimpan di bawah sinar lampu.” Jawabnya pelan.

            “Well, setauku anak kucing tidak akan memeluk dirinya sendiri.” Tambahku sambil memulai langkah kami yang sempat terhenti.

            Kurasakan wajahnya mendekat. “Setauku kau juga tidak seharusnya memeluk diri sendiri ketika ada aku di sampingmu.”

            Aku menggigit bibirku pelan. Damn, ternyata berada di tempat umum bersama dirinya lebih sulit dari yang kubayangkan.

            “Oppa,” ujarku pelan.

            “Hm?”

            “Beruntunglah karena kau adalah Im Jaebum sehingga aku tidak akan meninggalkanmu di sini bersama kata-katamu yang cheesy itu.”

            Kudengar suara tawa yang tertahan dari balik maskernya. “Aku tidak menjadi seorang penulis lirik tanpa alasan, babe.”

            Baru saja aku akan melontarkan balasanku, langkah kaki mengantar kami ke depan toko produk kosmetik yang sedang aku gunakan. Pikiranku langsung teringat lipstick dan makeup remover-ku yang sudah berada di titik darah penghabisan.

            “Oppa, aku ingin masuk dulu ke sini, boleh?” tanyaku sambil berbalik badan kearahnya. Semua orang tahu—bahkan dunia tahu—Jaebum bukan tipikal lelaki yang akan nyaman berada di tempat seperti itu.

            Ia mengangguk. “Jangan terlalu lama.”

             Aku membalas anggukannya dan segera melesat ke dalam toko yang didominasi warna pink itu. Aku segera disambut oleh seorang pegawai yang berusia sekitar 4-5 tahun lebih tua dariku dan langsung membawaku ke tempat di mana aku bisa menemukan lipstick yang biasa aku gunakan. Setelah mengambil salah satu varian lipstick dengan warna yang selalu menjadi andalanku, aku segera meninggalkan spot tersebut sebelum lipstick lain menggoda pandanganku. Mataku yang terlalu terfokus dengan rak makeup remover yang berjarak beberapa langkah dari rak lipstick membuat aku tidak menyadari seseorang yang me

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ziziysm #1
Chapter 2: kyaaa jaebum cute sekali next dong hehee~~
Summer_lim #2
Chapter 1: that's good and so sweet... suka banget jaebum yang seperti ini,manja seperti nora..hihihi
yukanin12 #3
Chapter 1: sweeet sekalii lanjut
keyhobbs
#4
wahhh fanfic baru...di tunggu yah authornim^^ soalnya lg butuh hiburan nih hehe