part 2

my girl

Hyuk sudah mengantar Rin-ah pulang. Hyuk memandangi dompet Seon-a di dasbor mobilnya. Seon-a pasti kerepotan kehilangan dompetnya. Hyuk membuka dompet itu dan memasukan alamat yang tertera pada ID Seon-a di GPS mobil. Hyuk berdiri dan memencet bel pintu sebuah apartement. Ini alamat yang tertera pada ID Seon-a dan tidak terlalu jauh dari dorm VIXX. Seon-a membuka pintu apartementnya "Sanghyuk, bagaimana kau menemukan alamatku??". "Ahh aku hanya mengikuti alamat di ID ini" Hyuk menunjukan domper milik Seon-a. "Kau menemukan dompetku??" seru Seon-a. "Nee" Hyuk menyerahkan dompet itu."ahhh bagaimana jika kamu masuk dulu, mungkin aku bisa membuatkan kopi untukmu. Hanya sekadar untuk berterima kasih" Seon-a menawarkan. Hyuk mengiyakan tawaran Seon-a. Mereka duduk di ruang tamu apartement Seon-a dengan secangkir kopi di hadapan masing-masing. Asik mengobrolkan guru-guru mereka. Teman-teman dan cerita selama SMA. Malam semakin larut.Seon-a memposisikan duduknya mendekati Hyuk. "Sanghyuk, apakah kita berteman??" Seon-a memainkan rambutnya. "Entahlah, yang aku tahu kita bersaing memperebutkan peringkat satu" Hyuk menjawabnya santai. Seon-a makin mendekat dan mengalungkan tanganya ke leher Hyuk. Seon-a mempertemukan bibirnya dengan milik Hyuk. Hyuk tidak menolak namun juga tidak membalasnya. Membiarkan Seon-a menariknya makin dekat Hyuk menyeringgai "Yahh Lee Seon-a hentikan saja ini". Seon-a melepaskan dirinya dari Hyuk memandangnya tidak percaya. Ini pertama kalinya seorang pria tidak terpengaruh dengan pesona Seon-a. "Jangan kaget seperti itu" Hyuk menyeringai semakin lebar. Seon-a menjauh, duduk di seberang Hyuk. "Kau sudah bersama seseorang??" Seon-a memberi Hyuk tatapan kecewa. "Nee, Seorang nunna yang tidak bisa menjaga matanya. Dia sering sekali melirik pria lain. Bahkan dia pernah mencium Hyungku didepan mataku. Tapi apa pun yang terjadi entah kenapa aku tetap tidak bisa melepaskannya" Hyuk tertawa "kenapa aku justru menceritakan ini padamu. Ahhh nunna itu mengatakan aku adalah yang nomer satu untuknya dan aku percaya padanya". Seon-a terlihat sangat kesal. Pria yang akan didekatinya justru dengan tenang bercerita tentang pacarnya "ahhh kau konyol sanghyuk". "Aku tahu" Hyuk terkekeh. "Ini sudah malam Sanghyuk.sepertinya kau harus pergi. Terima kasih sudah mengembalikan dompetku" Seon-a berjalan ke arah pintu. "Nee, terima kasih untuk kopinya" Hyuk bangkit dan pergi. Seon-a segera menutup pintunya setelah Hyuk melangkah keluar. "Nunna aku merindukanmu. Ayo bertemu dalam mimpi" Hyuk menghela nafas memandang bintang.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet