Pabo Dongsaeng~

Ip-deok Fairy
Please Subscribe to read the full chapter

~0~

 

Bagi Mingyu, Jihoon adalah orang yang dia tidak bisa hidup tanpanya. Dan jangan tanyakan apa artinya Mingyu bagi Jihoon, karena sudah jelas sekali jika Mingyu adalah pabo dongsaeng yang sangat disayanginya.

 

~0~

 

            Malam semakin larut, tapi namja bertubuh mungil itu masih tampak sibuk dengan layar besar di depannya, jari-jari tangannya asik menari-nari di tombol-tombol multi fungsi yang memenuhi meja kerjanya. Seolah tak peduli dengan jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, dan juga tak sadar jika lampu di ruangan depan belum ia nyalakan.

 

            Memang beginilah jika ia sudah sibuk di studio pribadinya, sampai lupa waktu dan keadaan, tak ingat lagi kapan terakhir ia makan. Dipikirannya, semua harus diselesaikan hari ini juga sebelum ide-idenya yang sulit didapat lenyap entah kemana.

 

            Pintu ruang kerjanya terbuka, seorang namja bertubuh tinggi masuk. “Hyung...” Panggil namja tinggi itu.

 

            Kesal karena tak digubris, namja itupun jalan mendekat, tak lupa menepuk pelan pundak sang pemilik ruangan. “Hyung!”

 

            “Yak! Kim Mingyu kau mengageti ku!”

 

            Namja bernama Kim Mingyu itupun melipat kedua tangannya di dada. “Aku sudah memanggil hyung dari tadi” Ucapnya kesal.

 

            “Benarkah? Maaf aku tak mendengarnya” Ucapnya polos.

 

            Mingyu merungut kesal. “Kau selalu saja seperti ini hyung”

 

          Namja bernama asli Lee Jihoon itu memutar bola matanya, ini sudah kesekian kalinya dongsaengnya itu berbicara hal yang sama, Jihoon sudah bosan mendengarnya. “Ada apa kau kesini malam-malam begini?” Tanyanya.

 

            Mingyu mengangkat sebelah alisnya. “Malam? Hyung sadarlah sekarang sudah pagi” Ralatnya. Ia sudah mengenal betul bagaimana sifat work holic hyung kesayangannya itu.

 

            Jihoon melirik kearah jam yang tertempel di dinding studionya. “Akhh.. Sudah pagi saja ternyata” Gumamnya. Ia sama sekali tak menyadari jika sudah pergantin hari, padahal rasanya baru sejam yang lalu ia berada disini, tak disangka ternyata sudah lebih 5 jam ia mengurung diri dengan peralatan musiknya.

 

            Mingyu hanya geleng-geleng kepala. “Ayo pulang hyung, jangan terlalu memaksakan diri mu” Ajak Mingyu.

 

            Jujur saja, Mingyu sangat mengkhawatirkan Jihoon, ia tidak mau jika hyungnya itu jatuh sakit karena kurang istirahat.

 

         Jihoon mengusap mukanya yang tampak lelah. “Kau kesini sengaja untuk menjemputku?” Tanyanya. Dalam hati ia merasa tak enak karena telah merepotkan dongsaengnya itu.

 

            “Ani.. Aku disini untuk menyeret hyung pulang!”

 

            “Yak! Berani sekali kau Mingyu” Ucap Jihoon sambil menjitak pelan kepala Mingyu.

 

            Mingyu meringis kesakitan. “Aishh hyung ini kebiasaan sekali memukul ku”  Ucapnya, untung saja tidak ada gitar di dekat mereka, jika tidak hyung

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
noerinayah #1
Chapter 1: lanjut pokok.ny..
i like this..
EUNtoHAE
#2
Chapter 1: Hingg lucu bangettt~~ seokhoon next!! ^^