chapter 2

The Unexpected

Sehun P.O.V

 

"Strategi pemasaran ini akan ditargetkan kepada konsumen yang masih pelajar dan  mahasiswa. Bagaimana menurut anda Bos?"

 

Park Hana, manejer marketing perusahan ini sedang melakukan presentasi untuk produk terbaru kami. Hana adalah satu satunya karyawati yang tidak pernah melihatku ataupun melirikku, semuanya hanya bersifat profesionalisme. Sebenarnya Hana ini sedikit menarik perhatianku, dia manis, berambut panjang yang selalu diikat tinggi, berpakaian rapi dan sopan dan bertubuh mungil.

 

"Bagus, pastikan apa yang kau tampilkan akan sama dengan hasilnya." Hanya itu yang bisa Aku ucapkan karena Aku tidak terlalu menyimak apa Yang dia bicarakan tadi, Aku terlalu sibuk memikirkan hal yang lain.

 

Aku langsung meninggalkan ruangan dan kembali ke ruanganku. Baru Aku ingin membuka file lain, handphone ku berbunyi membuat Aku sedikit kesal. Reject. Reject. Reject. Aku tidak punya pilihan selain menerima telponnya 'here goes the drama queen'.

 

"Ada apa?" Solbi, Jika dia menelepon pasti ada yang diinginkannya dan itu pasti tidak penting.

 

"Sehun babe? apa begitu caramu menyapa calon tunanganmu?"

 

"Bullsh*t. Jika tidak ada yang penting Aku tutup telponnya." tidak ada guna membuang waktu dengannya.

 

"Aku merindukanmu. Bisa kita bicara sambil makan siang? Aku janji ini hal penting."

 

"Baiklah, tunggu Aku direstoran dekat kantor. Pastikan ini penting." Aku langsung memutus telponnya. Menghela nafas panjang, kulirik jam ditangan dan memang sudah jam makan siang.

 

Saat aku memasuki restoran Solbi sudah menungguku. Aku langsung menghampirinya, Solbi langsung berdiri dan mencium pipiku.

 

"Aku merindukan-"

 

"Aku sudah punya kekasih." kata kata itu langsung meluncur dari bibirku. Aku hanya malas terus diganggu olehnya. 

 

"apa? kapan? Siapa? Kau bohongkan? Aku tahu kau bohong."

 

"Kau tidak mengenalnya dan kami sudah lama berpacaran. Jadi berhenti menggangguku dan mengaku tunanganku karna kau bukan." Berbohong sedikit tidak apa apa asal wanita ini berhenti menggangguku.

 

"Baiklah tapi Aku ingin bertemu dengannya."

 

"Dia sedang sibuk sekarang." 'kau tidak akan pernah bertemu dengannya karena memang dia tidak nyata'.

 

"Aku tahu kau pasti bohong kan se-"

 

"Dia disini."  Aku tidak tahu apa yang kubicarakan tapi ketika Aku melihat Hana, mulutku langsung memuntahkan kebohongan ini.

 

Aku langsung menghampiri dan memeluk Hana dan membawanya ke depan Solbi. Bukankah Hana ini lucu dengan matanya yang melotot dan bibirnya yang terbuka dia sungguh lucu. Terdengar suara orang orang terkesiap dan berbisik bisik.

 

 

DRAMA

 

 

Kulirik Hana yang basah karena Solbi, dia terlihat sangat tenang berbeda dengan wanita gila dihadapan kami ini. Aku terlalu asik mengamati ekspresi Hana sampai Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Aku baru tersadar saat Hana melepaskan rangkulan tanganku dan keluar dari restoran ini.

 

"apa yang kau lakukan Solbi? Kau membuat Hana dan Aku malu."

 

"Sehun tinggalkan saja dia. Aku bahkan lebih cantik darinya! Ayahku sangat menyukaimu dan kau tahu Aku juga mencintaimu!"

 

"Aku tidak peduli. Jangan ganggu Aku lagi. Dan sorry to say but Hana lebih cantik dari mu." Hana jauh lebih cantik darimu Solbi.

 

"Sehun! Kau mau kemana!"

 

Aku langsung berjalan keluar dan mencari kemana Hana pergi tapi Aku tidak menemukannya. ingatkan Aku harus meminta maaf padanya nanti.

 

 

 

 

 

 

 

 

Seorang anak perempuan cantik dan lucu ini sedang cemberut karena dia merasa kesal dari tadi menunggu Mamanya yang belum datang juga untuk menjemputnya. Wolie duduk sambil mengayunkan kakinya hanya demi mengurangi rasa jengkelnya sambil melihat kejauhan dan begitu matanya menangkap sosok yang ditunggunya wolie langsung meloncat dan berlari menghampirinya.

 

"Mama!" Wolie berlari menghampiri Hana dan langsung memeluknya.

 

"Halo sayang, kenapa kau berlari? Bagaimana kalu kaubsampai terjatuh dan terluka, hmm? Mama akan sedih."  Hana menegur Wolie hanya untuk menggodanya.

 

"Wolie maaf ma, Wolie hanya sangat senang melihat Mama dan pulang kerumah." 

"Hmm begitu yaa, kalo begitu mari kita pulang. Malam ini Wolie mau makan apa?" Hana tidak bisa marah jika Wolie sudah memasang wajah bebeknya yang menggemaskan.

 

Dengan begitu mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan ke arah halte bus dengan Wolie yang terus berceloteh panjang lebar dan Hana yang hanya tersenyum dan tertawa mendengarnya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Roll0002 #1
Can't wait for the update