Chapter 1
I'M ONLY ONEI’M ONLY ONE
Kyuhyun terisak, badannya meringkuk. Air mata terus mengalir dipipinya. “Hks…. Eomma,, Appa,, berhentilah kumohon..” “Diam kau Kyuhyun !” bentak ayahnya keras. “Aku tidak tahan lagi aku mau cerai ! sang ibu berteriak. “ Ayo aku juga muak denganmu!” balas sang ayah tak kalah keras. Kyuhyun menutup kedua telinganya badannya bergetar, dia terguncang. Ini sudah sering terjadi tapi ini terasa berbeda. Dan pada akhirnya orang tuanya pun bercerai tanpa peduli padanya. Pergi meninggalkannya meskipun dengan banyak uang tapi ia tidak membutuhkannya. Dia hanyalah anak yang berumur 15 tahun, bisa apa dia menghadapi hidup ini tanpa dampingan orang tua.
Namun, dia tidak sendiri selalu ada orang ini, orang disampingnya yang sedang menggenggam erat tangannya yang tanpa lelah ataupun mengeluh selalu menjadi sandarannya. Dia sadar dia begitu beruntung, namun itu tak cukup dia tetap butuh orang tuanya. “Kyu,, makan ya!” Ajaknya lembut. Namun Kyuhyun tak bergeming. Dia sangat baik, sejak kecil selalu bersamaku karena memang keluarganya juga sangat dekat dengan keluargaku. Choi Siwon putera sahabat baik ayahku yang sejak kecil sudah berteman denganku meskipun dengan umur yang terpaut cukup jauh, 7 tahun
“Siwon hyung ! “ panggilku
“Hm..?”
“Besok aku mau sekolah lagi” dapat kulihat wajahnya memancarkan kelegaan luar biasa.
“Baiklah besok akan kuantar dan akan kujemput setelah aku pulang kuliah oke, apa kau mau ke kedai es krim setelahnya atau jalan-jalan?” cerocosnya tanpa henti. Aku hanya menatapnya datar.
Lambat laun aku bisa bangkit kembali tapi tidak sepenuhnya karena terkadang aku masih merasa labil, mudah goyah dan sebagainya aku sekolah seperti anak lainnya tapi rasanya hampa dan tak berguna. Dapat kuingat orang itu masih selalu disampingku, menemani tanpa lelah membimbingku, menjagaku. Tidak jarang aku sering hampir terjerumus pada hal-hal yang buruk. Narkoba, dunia malam, teman yang tidak baik, tapi dia walau bagaimanapun, kapanpun, dan dimanapun selalu hadir merengkuhku dalam pelukan hangat kasih sayangnya yang tulus dan tiada batas mengingatkanku bahwa aku tidak sendiri. layaknya orang tua kepada anaknya begitulah sikapnya padaku. Hingga kini aku mulai memasuki tahun kedua ku kuliah dan dia sedang sibuk-sibuknya mengurus perusahaan, dia seorang direktur sekarang. Dan hingga saat ini pun tak jarang aku menjadi alasan kekacauan yang ada di kantornya atau urusan bisnisnya. Dia bilang akulah prioritas utamanya. Aku tidak mengerti kenapa dia begitu. Aku selalu bersikap dingin padanya seakan tak butuh kehadirannya tapi dia selalu bermuka tembok yang membuatku muak.
“Kyuhyun !” Siwon memasuki rumah megah itu sambil menenteng paper bag besar berisi boneka pikachu ukuran sedang, sudah tak terhitung berapa banyak hadiah yang sudah diberikannya pada kyuhyun.
“Oh tuan, tuan muda belum pulang dari kuliahnya tuan katanya ada kerja kelompok” kata bibi jung, pembantu yang sudah bekerja dan mengurus Kyuhyun sejak kecil.
“Apa belum pulang ?” wajah siwon langsung berubah khawatir padahal ini baru jam 8 malam.
“Aku sudah memberitahunya kalau hari ini aku pulang cepat tapi kenapa dia tidak
Comments