05, Booming System!

Seoulite (Sequel to 1AM)
Please Subscribe to read the full chapter

Ten bukanlah seorang morning person—mengingat dia tidak kuat dingin dan juga punya alergi terhadap udara pagi—selama ini dia bangun pagi karena tuntutan sekolah, terima kasih kepada alarm yang selalu membangunkannya setiap pagi, serta Tern yang akan membangunkannya ketika alarm gagal membuatnya sadar, yang cukup sering terjadi. Tapi kali ini bukan alarm ataupun Tern yang membuatnya terbangun, namun perasaan seperti sedang diperhatikan yang menganggunya.

Ten membuka mata untuk menemukan Taeyong sedang berbaring miring di sampingnya, satu tangannya menyangga kepalanya dan tangan yang lain mengelus tangan Ten lembut. Butuh waktu beberapa detik untuk Ten sadar dengan apa yang sedang terjadi.

“Selamat pagi, Tuan Putri!” Taeyong menyapanya dengan senyum cerah, “Akhirnya bangun juga, tadinya aku mau menciummu.”

Sinar matahari datang menelusup dari jendela yang setengah tertutup tirai dan jatuh ke wajah Taeyong, membuat wajahnya yang biasanya dingin itu menjadi terlihat hangat. Ditambah dengan senyum yang sedari tadi menggantung di wajah tampannya, sekarang Taeyong terlihat seperti malaikat. Ten menyukai pemandangan di hadapannya, kedua matanya melengkung membentuk crescent, “Aku mencintaimu, hyung,” kata-kata itu meluncur dengan lembut di antara dua bibirnya.

“Random sekali,” Taeyong berkomentar. Ten mengernyit, jelas sekali ini bukan jawaban yang diharapkannya dari Taeyong. Merusak suasan saja. Tapi kemudian Taeyong tertawa, tawa yang bagi Ten yang masih dalam post dreaming statenya terdengar seperti dentingan lonceng. “Bercanda, aku juga mencintaimu,” Taeyong mengubah posisinya dan sekarang dia berada di atas tubuh Ten namun tidak menyentuh, dia tidak mau membebani kekasihnya dengan berat tubuhnya. Satu tangan Taeyong meraih pipi Ten dan mengelusnya lembut sebelum membawanya ke dagu kekasihnya dan mengangkatnya, “Sangat, sangat mencintaimu,” kemudian mempertemukan bibir mereka.

Awalnya Ten tidak merespon, tapi kemudian kedua tangannya mendorong Taeyong menjauh, “Sikat gigi dulu sana!”

Bibir Taeyong mengerucut, “Memangnya napasku bau?”  dia mendekatkan diri lagi, kali ini dengan senyum nakal. Ten bangkit dari posisi tidurnya, yang malah membuatnya terperangkap di antara Taeyong dan headboard tempat tidur. “Kau tidak bisa lari,” Ten tahu apa yang akan terjadi dan membawa kedua tangannya ke dada Taeyong, berusaha mendorongnya namun sia-sia karena kekuatan mereka yang berbeda. Taeyong mencengkeram wajah Ten di dua sisi dan mendekatkan wajah mereka. “Nih, rasakan!” Kemudian meniupkan napas paginya ke depan hidung Ten yang super mancung itu.

“Yah! Hyung!” Ten berteriak, berusaha lepas dari kekasihnya itu. Karena mendorong Taeyong tidak berhasil, dia menggunakan kedua kakinya untuk menendang sampai membuat Taeyong yang tadinya tertawa-tawa menjadi berteriak. Ten dengan sukses menendang milik Taeyong dan membuatnya mundur, meringis kesakitan. Ten menggunakan kesempatan itu untuk bangkit dari tempat tidur dan menjauhi kekasihnya.

“Kau jahat sekali,” Taeyong menggerutu.

“Hyung juga jahat!” Ten menjulurkan lidahnya pada Taeyong, namun kemudian terdiam sebentar, sepertinya menyadari sesuatu. Ada yang aneh, pikirnya. Dibawanya satu tangannya menyentuh bagian di antara leher dan bahunya dan menekannya, “Ah!” Tuh kan. 

“Kenapa?” Taeyong sekarang bersila di atas tempat tidurnya, matanya mengawasi setiap gerakan kekasihnya.

“Hyung apakan aku semalam?” Tuduh Ten yang hanya dibalas Taeyong dengan mengangkat bahu, wajahnya terlihat acuh tak acuh. Ten berjalan ke depan cermin yang terpasang di pintu lemari Taeyong, memperhatikan dengan seksama bagian lehernya. Taeyong, tahu apa yang akan terjadi, segera menutup kedua telinganya dengan guling. Benar saja, yang terjadi berikutnya adalah Ten berteriak dan menatap Taeyong dengan kesal. Di lehernya ada bekas luka berwarna kemerahan yang sedang bertransformasi menjadi ungu.

“Kau tidur pulas sekali semalam,” Taeyong nyengir. Ten tidak merespon, “Kau terlihat imut dengan piyamaku,” Taeyong berusaha mengalihkan topik dan Ten terpancing karena kemudian Ten memutar tubuhnya, menghadap cermin kembali.

“Aku memang imut,” Ten memperhatikan bayangan dirinya yang sedang memakai piyama biru muda bermotif awan milik Taeyong. Piyama itu terlalu besar untuknya, terbukti kedua tangan dan kakinya seperti tenggelam dalam piyama itu, tapi itu juga yang membuat piyama tersebut menjadi semakin nyaman.

“Aku tahu,” Taeyong memeluknya dari belakang. Kepalanya ditumpukannya pada bahu Ten, “Itulah kenapa aku mencintaimu.”

“Berarti kalau aku tidak lucu lagi hyung tidak akan mencintaiku?”

“Kau cerewet sekali,” Taeyong gemas, dia memutar tubuh Ten dan mencuri satu ciuman lagi darinya. Tidak mau mendengar teriakan Ten lagi, Taeyong langsung kabur melesat keluar kamar.

Dengan pipi merahnya, Ten menggelembungkan pipinya, “Dasar gila.” Sebenarnya dia ingin berlari mengejar kekasihnya itu, tapi dia ingat kalau ini rumah Taeyong dan kedua orang tuanya tinggal di bawah atap yang sama. 

“Selamat pagi, Ten!” Ibu Taeyong menyapanya ketika Ten muncul di ruang makan, sudah mandi dan berseragam. Seragam yang dipakainya adalah milik Taeyong jadi dia harus menggulung celananya agar tidak menyentuh tanah.

Pagi ini Nyonya Lee membuat sandwich untuk mereka, itu karena dia sudah berencana membungkus satu untuk Yuta. Ten harus mengakui bahwa Ibu Taeyong sangat pandai memasak, makanan seserdehana sandwich saja rasanya sudah sangat enak.

Tanpa Ten sadari kehadirannya di Keluarga Lee membuat suasana menjadi cerah, dia seperti membawa matahari pada keluarga itu. Biasanya di pagi hari mood di keluarga itu suram dengan kedua ora

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
yeohwanwoong
poster is up! check it out guysss

Comments

You must be logged in to comment
oohxxx
#1
Chapter 8: Seru seru..... taeten so cute
eunhaecutiepie #2
Chapter 2: ini ff taeten ya? apa johnten? plissss johnten :( im their crazy shipper
intandm97 #3
Ayeye chittaphon
unicornajol #4
Chapter 8: Awawawaw manis bangeeeeet, duuuh
Perutku melilit saking manisnya
taeten2701
#5
Chapter 8: Yaaaahhhh..... Dah selesaiiiii.....pasti kangen bgt sama taeten, kangen tingkah konyol geng nya taeyong.. Huhuhuhu
Thank you loh thor udah bikin ff taeten romance dan sedikit komedi gini, lumayan lah buat menghibur ditengah ff taeten yg angst :(( tp skrg udah end... ㅜㅜㅜㅜㅜㅜ
Ditunggu ff taeten yg lainnya thor, fighting ^^
mimimini #6
Chapter 8: yah... selesai ffnya..
thnks thor.. suka banget ama endingnya, apalagi pas taeyong mark jaehyun ngerapp .. sampai langsung aku dengerin lagu mad city nya.. baca lirik sambil denger lagunya.. ini keren sumpah .. dan tambahan.. tadi malam bertebaran foto ten pakai celana pendek sampai ada meme kalo ten bisa masuk ke new member GG.. eh... pagi ini malah disuguhin ten pakai baju cewe.. sumpah.. pandanganku tentang ten cowo cantik makin kuat aja..
sekali lagi aku beneran suka sama ceritanya.. ditunggu next ff taeten nya ...
Rosmaria #7
Chapter 8: selesai jugaa.. Yuta sama siapa dong thor? Kirain jadi sama bang joni wkwk
Rosmaria #8
Chapter 6: ceritanya bisa sebagus ini.. Campur aduk hati ini thorr
Rosmaria #9
baru bacaaaa.. Author followback aku ya di twitter @rosmariaaaa_
Rosmaria #10
baru bacaaaa.. Author followback aku ya di twitter @rosmariaaaa_