Two

Autumn

"Annyeong oppa."

Dia menyapaku

Dia tersenyum padaku

Dia masih mengenalku setelah kejadian itu

Dia masih memandangku dengan mata indah itu

"lama tidak bertemu ya, bagaimana kabar oppa?"

aku tidak baik Soojung-ah

"Aku baik baik saja, bagaimana denganmu?"

"Ya seperti yang oppa lihat, aku baik baik saja"

Dia tersenyum lagi dan dia mengulurkan tangannya padaku

"Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik"

Apa? Apa hanya seperti ini?

Katakan sesuatu Myungsoo-ya! Apa begini caramu ketika kau bertemu dengan dia?!

"hmm.. aku akan bekerja keras, ku harap kau juga" aku menyambut uluran tangannya.

Apa dia juga bisa merasakan bagaimana gugupnya aku sekarang? Apa dia juga bisa merasakan kalau hatiku masih berdebar untuknya?

Dia melepaskan tangannya dan tersenyum lagi

"Apa aku sedang bicara dengan L-ssi? Tapi aku ingin bicara dengan Myungsoo-ssi, L-ssi itu membosankan!"

Dia melipat kedua tangannya didada dan mengrucutkan bibir mungilnya itu. Aku tidak bisa untuk tidak tersenyum karenanya. Bukankah dia manis jika bersikap seperti ini?

"Apa sebegitu membosankannya L-ssi untukmu?"

"Sangat!, dia selalu diam dan berlagak kalau dia paling tampan, bukankah itu menyebalkan?"

hahahaha aku tidak bisa untuk tidak tertawa karenanya

"Lalu seperti apa Myungsoo itu?

"Dia akan tertawa untuk fansnya, dia akan tersenyum untuk fansnya, dia akan marah kalau sesuatu itu mengganggunya. dia akan marah padaku kalau aku melewatkan jam tidurku. dia akan selalu mengganggu Sungyeol oppa dan membuatnya marah"

Mata itu.. dia memandangku dengan mata cantiknya dengan sebuah senyuman

"Aku ingin Myungsoo yang dulu, aku tidak suka melihat L-ssi akhir akhir ini"

Apa kau masih mengenangku seperti itu Soojung-ah

Apa kau tau aku merindukanmu?

Apa kau juga merindukanku?

"Apa kau merindukan Myungsoo-ssi?"

"Ya aku merindukannya, aku merindukan Myungsoo yang dulu meski dia bukan milikku lagi"

"Apa dia bisa kembali? bisa kah oppa katakan padanya meski aku tidak bersamanya lagi apa dia masih mau kembali menjadi Myungsoo-ssi yang dulu?"

Apa aku bisa kembali menjadi diriku yang dulu? Aku tidak bisa menunjukkan diriku pada orang lain selain dirimu Soojung-ah. Apa kau tidak bisa kembali padaku?

"Apa oppa janji akan mengembalikan Myungsoo-ssi yang dulu. Meski aku tidak bersamanya lagi apa oppa janji dia akan kembali? aku akan bahagia jika Myungsoo-ssi kembali seperti dulu. Aku mungkin tidak bisa bersamanya lagi sekarang tapi aku ingin dia bahagia bersamaku, apa oppa bisa berjanji?"

Soojung-ah apa aku harus memberikanmu janji lagi tapi akhirnya kau akan terluka lagi karenaku?

"Aku ingin dia bisa membuka hatinya pada orang disekitarnya"

"Soojung-ah.."

"Aku bahagia dan aku baik-baik saja sekarang. Aku harap Myungsoo-ssi juga begitu"

Aku menarik nafas dalam dan memandang gadis didepanku ini. Dia masih Soojung yang dulu, dia akan cerewet jika dia bersamaku, dia akan mengeluarkan sifat aegyonya seperti dia bersama dengan kakakknya, Jessica. Dia akan marah dan memukulku kalau aku menggodanya. Dia tidak berubah padaku. Apa aku juga harus menjadi diriku yang dulu untuknya? apa aku bisa melupakan perasaanku untuknya.

"Aku baik-baik saja" Dia kembali menekankan kata itu. Dan aku harus  melakukan sepertinya.

Aku menarik nafas dalam lagi, menutup mataku sekilas sebelum melihat matanya lagi dan menganggukkan kepalaku.

Dia kembali tersenyum padaku dan menepuk pundakku pelan.

"Aku harap kita bisa bekerjasama Myungsoo-ssi" Dia melebarkan senyumnya dan berbalik berjalan meninggalkanku. Aku melihat punggung mungilnya. Dia seperti rapuh, tapi dia kuat, dia akan tetap tersenyum meski dia harusnya menangis. Dia akan seperti es ketika dia tidak bisa mengekspresikan apapun. Dan dia akan hangat ketika dia tidak ingin orang lain terluka.

Apa aku akan baik-baik saja seperti ini Soojung-ah?

Apa kau benar-benar akan baik-baik saja?

Apa ini bisa membuatmu bahagia?

Apa bersamaku memang berat untukmu?

Aku akan bahagia kalau kau bahagia, sama seperti yang kau ucapkan padaku tadi.

******

"kau senang?" hoya tiba-tiba sudah merebahkan dirinya di sofa bersamaku

"mwo?" aku masih berkonsentrasi pada handphoneku. kau tau komik onlain akan membuatku jauh lebih baik. hahahaha

"dia baik-baik saja dan aku rasa kau juga begitu, kau kembali menjadi Myungsoo, apa aku salah?"

"kau salah. aku L-Kim bukan myungsoo"

Dan sebuah bantal langsung menghantam wajahku yang berharga ini. aku ingin membalasnya tapi urung karena seseorang masuk dalam ruangan kami.

"Mian, annyeong"

"Soojung-ssi, mau main dengan kami?

"mwoga?"

"truth or dare?"

"shiro! aku tau kalau hoya oppa akan curang. permisi"

dia keluar ruangan dengan wajah seramnya dan membuat hoya dan diriku mau tidak mau tertawa karenanya.

"dia masih sama menyebalkannya seperti dulu, raut wajah datarnya benar-benar menyeramkan dan anehnya kita akan tertawa karenanya hahhaha"

___________________________________________________________________________________

"oppaaaa! bukankah aku sudah bilang kalu ini terlalu kecil dan aku tidak suka!"

"ini ukuran wanita, kenapa kau suka sekali baju yang terlihat besar untukmu hm?"

aku sedang vidio call dengan Soojung karena dia lagi-lagi komplain dengan barang yang aku belikan dari negara negar yang aku kunjungi.

"Soojung-ah kita tidak akan punya baju couple atau apapun itu kalau kau selalu menolak pemberianku. kau hanya memakai jaket chrome yang ku belikan dulu sekali dan kau tidak pernah mau memakainya lagi"

"aku akan memakainya nanti" dia melipat baju itu dg tangan memegang roti coklat. dia bahkan tidak melihat ke kamera handphonenya dan membiarkanku hanya melihat puncak kepalanya. Gadis ini..

"apa aku harus memberimu gelang atau cincin couple?"

"tidak, itu murahan. Kami artis SM bahkan punya segala macam seperti itu"

benar juga..

"oppa, kapan kau kembali ke Korea nanti? apa kita bisa bertemu? aku ingin menunjukkanmu sesuatu''

"2hari lagi. Memangnya apa?"

"ada kedai Es krim baru di samping sekolahku, kau pasti akan suka"

Dia tersenyum dengan manis seperti ini ketika ingin aku menuruti keingannya. Tapi aku tidak akan kalah..

"tidak mau, kau tidak lihat perutmu akan kehilangan abs kebanggaanmu kalau kau seperti itu terus. Kau gendutan sekarang dan aku serius"

Tuut..

Dan dia mengakhiri pembicaraan kami. Dan aku jamin besok ketika aku kembali ke Korea aku harus menghabiskan semua tenagaku untuk merayunya agar tidak marah lagi hahaha dia lucu kan?

 ________________________________________________________________

"jangan dipikirkan, dia kelihatan baik baik saja"

Suara hoya membuyarkan semuanya.

"Howon ah apa kau tau sesuatu tentang Soojung setelah kami berpisah?"

"Kenapa?"

"Aku hanya berpikir kami berpisah baik baik dan dia berjanji dia tidak akan berubah padaku, tapi dia menghilang selama ini bahkan aku tidak bisa menghubunginya sama sekali sebelum drama ini. Kau tidak berpikir ada yg aneh?"

"tentu saja dia sibuk dan kita juga sibuk World tour, kenapa tanya lagi"

Aku terdiam, ya karena kesibukan dan karena Sajangnim kami tidak bisa bertemu lagi. Tapi bukan berarti kami hilang kontak aku hanya bisa menghubunginya lewat sns nya sebelum dia menghapusnya dulu. Apa ada faktor lain yang membuatnya menjauh dariku dulu?

"Jangan berpikir macam macam, bukankah sekarang dia sudah kembali seperti dulu? Dia tidak menjauh darimu lagi kan"

"Iya kau benar."

Untuk sekarang semuanya cukup untukku melihat dia sedekat ini. 

****

"Oppa.."

Seseorang menepuk pundakku membuatku melihat siapa orang itu. Dan dia ada disini.

Aku meraih pundaknya dan membuatnya berjalan didepanku.

"Kau melakukannya dengan baik?"

"Eoh"

"Kau tau papan di atas pintu tadi itu"

"Eoh Wae? Wae?" 

"Kapala sungyeol terbentur itu, dia lupa menundukkan kepala"

"Wahahahaaahahaaaa..." 

Gadis ini.. Dia bahkan tertawa karena sesuatu yang sepeleh yang aku ceritakan. Dia masih Soojungku yang dulu. 

Aku tidak perduli apa kamera merekam kami yang seperti ini karena selama ini kami dilarang berinteraksi didepan kamera oleh Sajangnim. Tapi sekarang aku tidak peduli. Aku hanya bahagia melihat gadis ini tertawa dengan lepas di sampingku. Sama seperti dulu saat kami masih bersama. 

__________________________________________________________________________________

"Soojung-ah sudah cukup ketawanya"

"Oppa, kau tau ini lucu hahahaa" 

"Iya tapi bukan berarti ini membuat tempat ini berantakan"

Aku menyingkirkan kakinya karena sebentar lagi dia bisa menendang mangkok tteokbokki yang sedang aku nikmati ini.

Kami sedang menghabiskan waktu di apartemen yang Sooyeon nuna khusus beli untuk Soojung kalau dia butuh waktu sendiri. Dan aku satu satunya orang yang tau tempat ini beserta paswordnya. Bahkan Sooyeon nuna juga tidak tau kalau apartemen ini masih Soojung pakai karena ini apartemen murah

"oppa, kalau suatu saat media menemukan kita sedang berkencan apa yang akan kau lakukan?"

"aku akan mengkonfirmasi"

"oppa yakin?"

"tentu saja, fans pasti akan mengerti kalau kita juga punya kehidupan pribadi"

"tapi aku tidak akan seperti itu"

"kau tidak ingin berpacaran denganku?"

"bukan.. oppa pabo!" dan sebuah pukulan datang untuk lenganku yang malang. aku mengusap lenganku yang malang akibat dari pukulan gadis kecil yang sadis ini.

"aku tidak akan merusak semua yang sudah oppa punya. begitupun diriku. aku tidak akan membiarkan mereka terluka karenaku"

"mereka akan terluka, tapi kita juga akan terluka kalau mereka tidak mau mengerti"

"karena itu aku ingin semuanya tetap seperti ini"

_________________________________________________________________________________

*****

"Myungsoo-ya, kau kembali dengan wanita itu?"

Woohyun hyung menyuruhku ke atap dan tiba-tiba dia menyakan hal aneh ini.

"aku tidak mengerti maksudmu hyung?"

Jelas aku tidak mengerti, aku baru saja sampai di ruang latihan kami dan tiba-tiba namu hyung menyuruhku kemari dan berbicara hal yang tidak kumengerti.

"kau kembali berkencan dengan Doyeon?"

"apa yang hyung bicarakan? tentu saja tidak"

"kau tidak akan kembali padanya kan myungsoo-ya?"

"kau ini kenapa hyung? aku tidak mengerti maksudmu"

"kalau kau butuh sponsor kau bisa buktikan kau bisa melakukan semuanya dengan bekerja keras tanpa menjadi budak"

"Hyung!!!"

"Aku bertemu dengannya dan dia menitipkan ini"

Namu hyung melemparkan sebuah kotak kecil ke hadapanku. Aku mengambil kotak itu dan melihat isinya. Gelang? Kim Doyeon. bukankah aku sudah bilang kalau aku tidak akan kembali padanya.

"Kalau kau benar kembali padanya, maafkan aku, aku tidak akan bisa berkata apa pa lagi myungsoo-ya"

"hyung, aku tidak!"

"Aku tau kau tidak, tapi kau akan! kau pasti akan melakukannya lagi seperti dulu ketika Sajangnim menyuruhmu melakukannya, dan kau akan melakukannya lagi seperti dulu karena kau ingin menerbitkan bukumu lagi!"

"aku tidak hyung.."

"kau akan menyakiti dia lagi kalau kau kembali pada orang sepertinya"

Tunggu... apa maksudnya?

"hyung, apa maksudmu?"

"kalau kau memang menyukai wanita itu kau bisa bersamanya tanpa harus menjadi bagian kami lagi"

aku menarik lengan namu hyung meminta penjelasan. apa maksudnya aku menyakiti Dia? Dia?

"Siapa yang hyung maksud?"

"Kau terlalu lama menutup matamu pada sekitar Myungsoo-ya, kau hanya merasakan kebahagiaanmu sendiri tanpa berpikir apa orang itu benar-benar bahagia bersamamu"

"Hyung, katakan! Apa maksudmu?!"

"Kau bisa menebaknya sendiri"

Aku menahan lengan Namu hyung sekali lagi. Dia tidak bisa meninggalku dengan semua kebingungan ini.

"hyung, apa yang hyung maksud Soojung?"

"setidaknya kau masih ingat nama itu"

Namu hyung melepaskan tanganku dan pergi meninggalkan ku sendiri disini.

Apa yang hyung maksud? apa yang tidak aku ketahui?

Apa aku menyakiti Soojung? Bukankah Soojung sendiri yang ingin dia berpisah denganku. Bukankah perpisahan kami karena CEOnya?

Soojung bahkan tidak tau tentang Doyeon.

Bukankah dia tidak ingin menyakiti fans kami?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Aku menekan nomor di handphoneku dan nada sambung itu mulai terdengar

"Yoboseo?"

"Dimana kau?"

"......"

"Luna? Dimana Soojung?"

".................."

___________________________________________________

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
InfiniteQu #1
Chapter 1: Yeah next part chingu, I like so much