One

Autumn

April2013

 

"Myungsoo-ah apa yg sedang kau pikirkan?" 

"Hmm? Tidak hyung aku hanya berpikir kapan kita selesai? Aku lapaaar " 

"Yaa kita bahkan belum mulai" Woohyun hyung mengacak rambutku.

"Aku mau keluar sebentar " aku berdiri dan langsung pergi keluar dari ruangan yang lumayan pengap ini.

Berjalan kearah belakang gedung dengan masih menggunakan pakaian shooting seperti ini sedikit merepotkan. Angin mulai berhembus dan membuat rambutku jadi semakin berantakan. Tapi aku suka seperti ini. Ketika angin menerpa wajahku, ketika hembusan angin seolah memainkan rambutku dan membuatku kembali mengingat waktu itu.

____________________________________________________________________________________________

"apa yang kau lakukan?"

"Aaah kau mengagetkanku!" Seketika aku berdiri dari tempatku duduk direrumputan ini.

"Kau memikirkan sesuatu?" Dia duduk disamping tempatku duduk tadi dan membuatku mau tidak mau untuk kembali duduk ditempat semula. 

"Tidak" 

Hening.

Entah sudah berapa lama kami duduk dan memandang luasnya rerumputan liar didepan kami sepeti ini. Yang terdengar hanya ada hembusan angin dan suara burung yang entah dari mana. aku bahkan tidak menyadari kalau dari tadi aku duduk berdua dengan gadis ini. Gadis yang baru aku kenal hari ini. Kalian tau aku bahkan baru bicara beberapa kalimat dengannya tadi. Dan kami berdua disini duduk entah sudah berapa lama. Dan keheningan ini dirusak oleh suara yang paling memalukan dari perutku "krrrkk...krrrrkkk.."

ya bisa kalian duga apa reaksi dari gadis disampingku ini.

"ckckkk.. kau..ckckk"

dia bahkan tidak bisa berhenti dari rasa gelinya. menyebalkan. dasar perut jahanam!

"sudah puas untuk menertawakanku? kalau begitu aku permisi" aku berdiri dan berhenti ketika akan melangkakan kakiku saat mendengar gadis ini bersuara

"mau makan sesuatu? emm..denganku?"

"nde?.. aku tidak terbiasa makan dengan orang baru, mm..maksudku maaf aku tidak ingin ada seseorang yang mungkin salah mengerti jika kit..maksutku kau dan aku makan bersama. Ya kau tau maksudku paparazi atau apapun itu"

"aku tidak mengajakmu untuk makan di kafe atau restoran kalau kau berpikir kita akan kesana. Tapi ini"

Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam kantongnya dan ternyata itu sebuah coklat batang yang berbungkus pita biru laut.

"jangan berpikir aneh aneh, cukup makan dan nikmati coklat ini setidaknya sedikit membatu mengusir suara perutmu tadi daripada kau harus masuk kedalam dan akhirnya tidak akan bisa keluar lagi"

apa maksudnya?

"maksudnya?"

"didalam sedang ada Dispact, dan kau pasti tidak akan bisa makan sampai nanti malam"

"aaah..kau benar"

"aa tapi aku tidak bisa makan terlalu manis, maaf"

"yasudah.." dy mulai memakan coklat tadi. what?

hening..

"sepertinya kita harus kembali" dia melihat handphone miliknya.

Benar saja matahari sudah tidak seterang tadi, dan aku tidak merasa kalau aku duduk disini sudah berjam jam dengan gadis ini. aku mulai berdiri dan merapikan celanaku. sepertinya Sunggyu hyung akan marah kalau melihat celanaku kusut begini.

"kau tidak pergi?" aku melihat gadis ini masih duduk ditempat semula

dia mulai berjalan dan berhenti ketika aku menggapai pergelangan tanganya.

"m..mwo?"

"ketika aku menyuruhmu pergi dan kau langsung pergi?"

apa maksudku? ya Kim Myungsoo! Lepaskan tangannya!

aku melepaskan tangannya ketika melihat raut wajahnya yang berubah.. marah?

"kau menyuruhku pergi, dan bukankah ini memang waktunya aku harus pergi? sebentar lagi langit akan gelap dan aku tidak mau disini..ini.. terlalu menakutkan."

Gadis ini aneh.

hening. katakan sesuatu Myungsoo-ya!!

"baiklah.." dia mulai melangkah menjauhiku

what? Sepertinya gadis ini..

"apa kau masih mau bertemu denganku disini..suatu saat nanti?"

Apa yang kau katakan myungsoo! 

Ketika dia berbalik dan melihatku..

mata itu...

ketika mata itu mulai menatapku aku...

"apa kau masih mau...menemaniku disini..suatu saat nanti?"

hening. hanya ada hembusan angin yang menerpa wajah kami, tunggu, kenapa aku mengucapkannya?

"kalau kau tidak menjawab aku artikan itu iya"

Ya! Kim Myungsoo apa yang kau katakan!! sepertinya otak dan mulutku perlu sekolah lagi, kenapa mereka bisa berbeda pendapat begini!

sebuah anggukan di kepalanya membuat kedua sudut bibirku itu membentuk sebuah lengkungan.

"kau lucu. aku akan pergi sekarang"

what?

dia mulai melangkahkan kaki menjauh lagi. Apa gadis ini mempemainkanku?

aku mulai berjalan cepat kearahnya dan ketika dia hampir sampai belokan disamping gedung ketika itulah jantungku seakan berhenti berdetak. ketika sepasang tanganku meraih pundaknya dan sesuatu itu terjadi dengan cepat.

Aku...Memeluknya..

____________________________________________________

"apa yang kau lakukan disini?"

aku membalikkan badanku dengan cepat dan melihat Woohyun hyung sedang memandang aneh diriku dengan tangan memegang sebuah roti.

"kau melamun? memikirkan sesuatu?"

"ani.. hanya sedang menghirup udara"

"tentu kalau kau tidak menghirup udara kau akan mati"

isshhh... dia merintih kesakitan ketika aku memberinya pukulan dilengannya. haha

"apa kau masih belum bisa melupakannya?"

"apa dia masih  menghubungimu?"

"aku tidak mengerti maksudmu, ayo kita kembali, aku rasa World tour kita benar benar menyenangkan nanti, aku harap kita bisa ada di negara ini lagi nanti. ayo.."

"kalau kau tidak ingin melupakannya, jangan lupakan"

aku membalikkan tubuhku dan melihat Namu hyung sedang menatapku.

"kau pantas bahagia Myungsoo-ya, tapi kalau kau tidak bahagia maka jangan lakukan"

"aku tidak mengerti maksudmu hyung"

"aku bahagia karena kita bisa disini, untuk apa aku tidak bahagia? aku punya orang orang disampingku jadi kau jangan khawatir. ayo pergi"

"dia tidak mungkin pergi kalau kau tidak menyuruhnya pergi"

aku terdiam, sebanyak apapun dia memintaku tinggal aku tetap akan pergi darinya.

_________________________________________________________________________________

"kita tidak bisa terus seperti ini"

"aku tau oppa, dan aku akan baik-baik saja"

dia tersenyum kearahku, tapi itu bukan senyum yang selama ini dia tunjukkan ketika kami bersama.

"aku akan tetap disini bersama yang lainnya, jadi oppa jangan khawatirkan aku. aku baik baik saja'"

sekali lagi melihatnya tersenyum dengan mata berkaca-kaca seperti ini aku benar-benar tidak sanggup.

aku memberanikan diri untuk memeluknya, memeluk gadis kecilku yang selama ini aku rindukan, aku tdak pernah merasa ada orang lain yang bisa membuatku menjadi seperti ini selain gadis ini. tapi sekarang..aku harus melepaskannya.

"apa oppa menangis?"

aku semakin menenggelamkan wajahku di lekukan lehernya yang hangat  ini.

"ini bukan seperti Kim Myungsoo yang aku kenal"

dia mulai berbicara seakan dia baik-baik saja.

"aku baik-baaik saja oppa, kita akan semakin tersakiti ketika kita bersama, oppa harus tetap bahagia"

melihatnya memelukku seperti ini membuatku semakin sulit untuk melepaskannya.

Aku melepaskan pelukan panjang kami, meraih kedua tanganya dan mencoba tersenyum sama sepertinya yang mencoba tersenyum padaku.

"apa kau akan baik-baik saja Soojung-ah?"

Dia mengangguk.

Tapi aku tidak akan baik-baik saja Soojung. Aku Sangat ingin tetap seperti bersamamu.

"aku baik-baik saja dan aku akan bahagia, jadi oppa juga harus bahagia"

Dan kami saling melapaskan satu sama lain.

_____________________________________________________________________________

 "L-ssi apa ada sesuatu yang menggnggumu? Sepertiny kau tidak fokus"

"Maafkan aku pd-nim" aku membungkukkan badanku sebagai tanda maaf.

Aku menarik nafas sekilas dan kembali menatap lensa kamera. 

_____________

Drrrrtt...drrrttt... 

"Eoh Doyeon-ah?"

"oppa.. apa kau sudah selesai shooting? Kau tidak membalas pesanku"

"ya aku baru saja akan istirahat, aku akan beli sesuatu untukmu nanti"

"aku sudah beli sesuatu untukmu kau tidak perlu beli apapun"

"ya baiklah..aku akan pergi sekarang. Sampai ketemu di korea"

Aku menutup ttelfo dan mulai berjalan mencari sesuatu yang bisa dibeli untuk Doyeon. Apa dia pacarku? Ya untuk saat ini. Aku tidak mungkin menolak untuk menjadi pacarnya setelah apa yang dia lakukan untukku. Balas budi? Bisa dibilang begitu karena sampai sekarang aku belum bisa menerima dia dihatiku. Hati ini masih diisi olehnya. Gadis kecilku yang tidak suka tersenyum. 

*****

Aku menatap keluar kaca mobil. Bagaimana bisa mereka berkumpul seperti ini dari tadi sedangkan kami baru keluar 2jam sekarang setelah konser usai. "Waah inspirit benar benar hebat"

"Kalau kau bisa melihat denga hatimu kau akan liat kalau mereka bersinar seperti bintang"

"Ooooo berhenti bersikap seperti itu hyung"

Sungyeol memukul namu hyung dengan bantalnya. Seperti biasa beginilah kami kalau berkumpul. INFINITE.

"Guys, aku bukannya melarang kalian punya teman spesial tapi aku berharap kalian berhati-hati" 

Kami menatap sunggyu hyung dan menegakkan cara duduk kami.

"Ingat siapa yang membuat kita seperti ini kalau bukan mereka. Inspirit"

"Terutama kau myungsoo ya. Kau harus lebih berhati-hati"

Aku melihat keluar kaca dan melihat kerumunan fans kami yang kami banggakan. Aku tidak ingin mengecewakan mereka tapi aku hanya manusia aku harap mereka mengerti.

 ****

"INFINITE L DATING WITH ULZZANG KIM DO YEON?" 

"KIM DOYEON SAY HER DATING INFINITE L IS TRUE"

"kami akan mengkorfimasi ini. Kalau kau diam seperti ini kau akan membuat imagemu semakin buruk"

"Apa ini ulah pd-nim?"

"Apa ini ulah SM? Jungyeop hyung tidak mungkin seperti ini"

"Apa yg akan kau lakukan myungsoo-ya?"

"Kau baik-baik saja?"

Pikiranku sekrang benar benar rumit, aku melihat handphoneku yang terus bergetar tanpa ingin aku melihat siapa yang menghubungiku. 

"Kami sedikit kecewa padamu myungsoo-ya"

Aku menatap sunggyu hyung dengan rasa bersalah.

"Kau harus memutuskan sesuatu sekarang, hubungi fansitemu, kau mungkin tidak bisa berkata sejujurnya tapi kau bisa meykinkan mereka kalau kau tidak akan mengulangi ini lagi dan kau akan bekerja lebih keras lagi mulai sekarang" 

Tepukan sunggyu hyung dipundakku sedikit membuatku lebih tenang. 

"Dia benar benar tidak mendengarkanku hyung, aku sudab menyuruhnya untuk menyimpan ini tapi dia melakukan ini padaku" aku mengusap wajahku gusar. 

"Bukankah aku sudah bilang dia bukan orang yang tepat" Hoya berbicara dengan tangan msih mengetikkan sesuatu di layar handphonenya.

"Maafkan aku.." aku tidak bisa berkata apa apa lagi selain maaf, aku benar benar sakit sekarang. 

***

"Selamat myungsoo ssi bukumu menjadi best seller lagi"

Jungyeop hyung meneput pundakku ketika aku ingi keluar ruangan ini.

"kamsahamnida sajangnim, terima kasih karena sudah memberiku kesempatan ini"

"Kau sudah bekerja keras, dan maafkan aku myungsoo-ya, aku tidak bisa melindungimu"

Aku mengingat skandal yang aku buat beberapa minggu lalu dan mengingatnya saja sudah membuatku ingin teriak sekencang kencangnya.Apa yang sudah Aku lakukan pada fansku. Aku bersalah. 

Aku memeluk Junyeop hyung, dan berterima kasih karena tidak membiarkanku sendiri saat aku terpuruk kemarin. 

*** 

Ini  pertama kalinya aku mengaktifkan jaringan data di handphoneku setelah skandal yang aku buat kemarin. Dan aku tidak menemukan pesan darinya. Dari gadis keciku. 

Aku menghela nafas panjang dan melihat pantulan diriku di cermin

 Apa dia melihat artikel kemarin? Apa dia terluka karenaku? Apa dia baik baik saja? 

Saat kami bertemu didepan nanti apa aku akan baik baik saja? Apa dia masih ingin melihatku? Dia bahkan mengganti posisinya dengan Victoria nuna saat opening tadi. Aku ingin bertemu denganmu Soojung-ah. Apa kau juga?

 

Aku mendapat tepukan dari Heechul hyung di encore tadi, dia mengatakan "Semangat myungsoo-ya, dia baik baik saja"

Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Heechul hyung. Aku melihatnya tadi bahkan aku duduk disampingnya dan dia masih bisa tersenyum untukku, meski kami tidak sling bicara lagi sekarang aku cukup lega melihatnya masih bisa tersenyum padaku.

Kau baik baik saja Soojung-ah?

***** 

"INFINITE L AND HOYA WILL BE CAST IN DRAMA MY LOVELY GIRL WITH RAIN AND F(x) KRYSTAL" 

 

"kau baik baik saja?"

Aku mengangguk dan menatap hoya yang sedang mengemasi peralatan mmakannya.

"Dia baik baik saja sekarang, kau tidak perlu merasa bersalah, fokus pada shooting ini, ini kesempatanmu"

Aku hanya bisa mengangguk mendengar ucapannya. Apa aku bisa? 

Aku melihat sosoknya berjalan kearahku. Dia.. gadis itu... gadis yang membuatku tersenyum hanya dengan melihatnya. Gadis yang bertempramen sekeras diriku. Gadis manja yang palig tidak suka dibelikan sesuatu saat bersama pacarnya. Gadis yang membuatku menjadi seperti ini sekarang.

"Annyeong oppa." 

_____________________________________

SEBAGIAN BESAR AKAN POV MYUNGSIO 

GARIS MIRING CETAK BOLD ADALAH FLASBACK.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
InfiniteQu #1
Chapter 1: Yeah next part chingu, I like so much